Matahari mengambang rendah di ufuk barat, memancarkan warna oranye yang memukau, saat Kendrick dan Cassandra tiba di Maui, Hawaii.Mereka melangkah keluar dari mobil yang mengantar mereka ke villa mewah tempat mereka akan berbulan madu selama empat belas hari. Sebuah senyum tak terelakkan melintas di wajah Kendrick ketika dia memandang Cassandra."Selamat datang di pulau Maui, Sayang," sambut Kendrick dengan suara hangat, menggandeng tangan Cassandra. "Inilah tempat yang akan menjadi bulan madu kita selama empat belas hari di sini. Bagaimana menurutmu, Sayang? Apakah kau menyukainya?"Cassandra tersenyum lebar, matanya bersinar kagum saat melihat sekeliling. "Ya. Aku sangat menyukai tempat ini. Kau membuatku terkagum-kagum, Kendrick. Tempat ini … sungguh luar biasa."Kendrick membalas senyumnya dengan penuh kebahagiaan. "Syukurlah jika kau menyukai tempat ini, Sayang. Dan villa ini, adalah hadiah kedua dariku untukmu."Cassandra mengangkat alisnya dengan keterkejutan yang jelas terpanc
Pertanyaan Cassandra menciptakan keheningan yang memenuhi ruangan di antara keduanya. Kendrick menatap Cassandra dengan ekspresi yang campur aduk, mencoba mencerna kata-kata yang baru saja didengarnya.Di dalam hatinya, ia merasakan kepedihan karena melihat Cassandra meragukan dirinya sendiri. Namun, dia juga memahami bahwa kecurigaan itu mungkin muncul karena ketidakpastian yang terpendam dalam hati Cassandra.Setelah beberapa saat terdiam, Kendrick memutuskan untuk menjawab dengan jujur. Suaranya tenang saat dia berkata, "Sayang, aku mengerti bahwa kau mungkin memiliki keraguan tentang dirimu sendiri saat melihatku dan Helena bersama-sama. Tapi, percayalah padaku, tidak ada yang bisa menandingimu dalam hatiku."Cassandra menatap Kendrick dengan penuh harap, mencari kepastian dari jawaban yang diberikan oleh suaminya. "Apakah kau yakin, Kendrick? Aku tidak ingin merasa rendah di hadapan Helena. Aku ingin tahu di mana posisiku dalam hatimu."Kendrick mendekatkan dirinya pada Cassandra,
Di bawah cahaya bulan yang mempesona, Kendrick dan Cassandra menikmati makan malam romantis, dikelilingi oleh keheningan malam yang mendamaikan.“Kau menyukai makanan laut, bukan?” tanya Kendrick, memastikan bahwa preferensi kuliner istrinya tidak akan menimbulkan masalah.Cassandra mengangguk penuh antusias. “Ya, aku menyukai semua jenis makanan laut. Selain enak, makanan laut juga mengandung banyak gizi.”Kendrick tertawa ringan. “Sepertinya kau sangat menjaga tubuhmu, hm?”“Tentu saja. Aku sudah menjadi CEO di hotel terkenal di kotaku. Maka dari itu, aku harus terlihat sempurna karena sering sekali bertemu dengan orang-orang penting,” jelas Cassandra dengan mantap, menjelaskan alasannya.“Baiklah, aku mengerti, Sayang. Menjaga penampilan memang sangat penting. Namun, aku tak ingin kau terlalu fokus pada pekerjaanmu. Aku takut kau sakit dan kelelahan, Sayang,” ucap Kendrick dengan nada khawatir.Cassandra tersenyum hangat. “Kau tak perlu khawatir, Kendrick. Ada Emme yang akan memban
Dalam keheningan yang memayungi ruang, Kendrick menarik wajah Cassandra dengan lembut, seolah mengajaknya ke dalam dunia keindahan yang tak terucapkan. Bibir mereka bertemu dalam tarian yang penuh makna, seakan memetik melodi asmara yang hanya bisa didengar oleh hati yang berdebar."Sayang. Kita akan merayakan keintiman yang hanya bisa dirasakan dalam setiap sentuhanku malam ini," tambahnya dengan penuh kesan.Dalam kemesraan yang tak terelakkan, ciuman lembut itu menjadi rasa yang memabukkan, mengalir seperti arus kasih yang tak terbendung, memperlihatkan bagaimana keintiman itu tak bisa dibendung.Cassandra, terhanyut dalam keanggunan sentuhan itu, menerima dengan gemulai dan merindukan setiap detik yang tercipta di antara mereka. Ia merasakan betapa spesialnya momen ini, betapa ia merindukan keintiman yang hanya bisa didapatkan bersama Kendrick.“Ough! Kau benar-benar luar biasa, Sayang," kata Kendrick dengan suara yang memabukkan.,Seolah-olah keindahan dan kerinduan meliputi mere
Cassandra memutuskan untuk menonaktifkan ponselnya, menolak untuk diganggu oleh siapa pun, termasuk Jovan yang masih saja berusaha menghubunginya.“Apakah dari Jovan?” tanya Kendrick, mencoba mencari tahu penyebab kedatangan pesan dari ponsel Cassandra.Cassandra mengangguk, ekspresinya mencerminkan ketidaknyamanan. “Ya, seperti yang kita duga bersama. Jovan yang menghubungiku. Entah masalah apa lagi yang ingin dia bicarakan denganku. Aku sudah sangat lelah dengan semua ini.”“Ya sudah, abaikan saja. Jangan pedulikan apa pun yang dia bicarakan. Biarkan saja. Kita fokus pada bulan madu kita saja. Sepertinya dia tahu tentang pernikahan kita,” kata Kendrick dengan tegas, mencoba meredakan kecemasan Cassandra.“Tentu saja. Pernikahan kita mendapat banyak perhatian dari media. Tentu saja keluarga Jovan tidak akan terlewatkan oleh berita tentang pernikahan kita. Dan kau tahu, Kendrick?” Cassandra terhenti sejenak, menimbulkan rasa penasaran pada suaminya.“Apa, Sayang?” tanya Kendrick, mata
Setelah empat belas hari menikmati keindahan Hawaii, Kendrick dan Cassandra akhirnya kembali ke San Francisco untuk melanjutkan rutinitas mereka.Pesawat pribadi mereka mendarat dengan lembut di landasan pacu, dan mereka turun dengan senyum lebar di wajah mereka.Ketika mereka tiba di rumah, Cassandra merasa lega melihat familiaritas tempat tersebut. Udara San Francisco yang khas menyambut mereka dengan hangat."Ah, akhirnya kita tiba di rumah," ucap Cassandra sambil melepas kacamatanya setelah keluar dari jet pribadi, membiarkan angin sejuk menyapu wajahnya.Kendrick tersenyum melihat ekspresi istrinya. "Apakah kau merindukan tempat kelahiranmu ini?"Cassandra mengangguk. "Sedikit, Kendrick. Tapi aku juga merindukan momen-momen indah kita di Hawaii."Kendrick mengelus pundak Cassandra dengan lembut. "Aku juga, Sayang. Tapi sekarang kita punya sesuatu yang baru untuk dinantikan."Cassandra menatap Kendrick dengan rasa ingin tahu. "Ke mana kita akan pergi selanjutnya?"Kendrick terseny
Bukan hanya ucapan saja yang Kendrick katakan. Saat melihat kamar mewah nan luas yang akan menjadi tempat tidur mereka, hatinya dipenuhi oleh dorongan untuk bertindak. Dengan langkah mantap, ia mendekati Cassandra yang berdiri di tengah ruangan.Tanpa sepatah kata pun, Kendrick menggendong tubuh Cassandra dengan kekuatan yang penuh kasih sayang. Langkahnya mantap menuju tempat tidur membuat Cassandra terkejut, dan tak lama kemudian, terdengar jeritan kecil keluar dari bibirnya.“Aku tidak sedang bercanda soal ucapanku tadi, Sayang. Kau tidak akan bisa mengganggu waktu istirahat Emme,” bisik Kendrick dengan suara berat, matanya memandang tajam ke dalam mata Cassandra. Lalu, bibirnya menyapu bibir Cassandra dengan lembut namun penuh gairah.Tangan keduanya saling bersentuhan dengan liar, merasakan panasnya tubuh satu sama lain. Kendrick menekan tubuh Cassandra, mengunci dan menyekapnya agar tidak bisa bergerak, menggoda dan memikatnya dengan sentuhan-sentuhan yang liar.“Akh! Kendrick.
Emme berjalan dengan langkah ringan menuju meja Cassandra, senyum manis terpampang di wajahnya saat menyapa sahabatnya yang baru kembali ke kantor setelah menikah. "Selamat pagi, wahai pengantin baru yang sedang dimabuk asmara," ucapnya dengan penuh keceriaan.Cassandra menoleh dari layar komputernya, wajahnya yang cantik dipenuhi oleh senyuman hangat. "Emme. Apakah kau telah mengecek surel yang telah kukirimkan padamu?" tanyanya sambil mengalihkan perhatian dari topik asmara yang Emme bawa.Emme menghela napas kasar, seolah merasakan Cassandra ingin membahas pekerjaan. "Oh, Mrs. Kendrick. Sepertinya kau sudah merindukan pekerjaanmu. Sudah, Nyonya Cassandra. Anda tenang saja. Pekerjaan akan segera selesai dalam waktu dekat ini," jawabnya sambil mencoba menenangkan Cassandra yang mulai membawa pembicaraan kembali ke urusan pekerjaan."Good! Aku harus memeriksa beberapa jadwal pertemuan dengan beberapa klien, Emme. Kau bisa membantuku, kan?" Cassandra meminta bantuan Emme dengan wajah p