Di bawah cahaya bulan yang mempesona, Kendrick dan Cassandra menikmati makan malam romantis, dikelilingi oleh keheningan malam yang mendamaikan.“Kau menyukai makanan laut, bukan?” tanya Kendrick, memastikan bahwa preferensi kuliner istrinya tidak akan menimbulkan masalah.Cassandra mengangguk penuh antusias. “Ya, aku menyukai semua jenis makanan laut. Selain enak, makanan laut juga mengandung banyak gizi.”Kendrick tertawa ringan. “Sepertinya kau sangat menjaga tubuhmu, hm?”“Tentu saja. Aku sudah menjadi CEO di hotel terkenal di kotaku. Maka dari itu, aku harus terlihat sempurna karena sering sekali bertemu dengan orang-orang penting,” jelas Cassandra dengan mantap, menjelaskan alasannya.“Baiklah, aku mengerti, Sayang. Menjaga penampilan memang sangat penting. Namun, aku tak ingin kau terlalu fokus pada pekerjaanmu. Aku takut kau sakit dan kelelahan, Sayang,” ucap Kendrick dengan nada khawatir.Cassandra tersenyum hangat. “Kau tak perlu khawatir, Kendrick. Ada Emme yang akan memban
Dalam keheningan yang memayungi ruang, Kendrick menarik wajah Cassandra dengan lembut, seolah mengajaknya ke dalam dunia keindahan yang tak terucapkan. Bibir mereka bertemu dalam tarian yang penuh makna, seakan memetik melodi asmara yang hanya bisa didengar oleh hati yang berdebar."Sayang. Kita akan merayakan keintiman yang hanya bisa dirasakan dalam setiap sentuhanku malam ini," tambahnya dengan penuh kesan.Dalam kemesraan yang tak terelakkan, ciuman lembut itu menjadi rasa yang memabukkan, mengalir seperti arus kasih yang tak terbendung, memperlihatkan bagaimana keintiman itu tak bisa dibendung.Cassandra, terhanyut dalam keanggunan sentuhan itu, menerima dengan gemulai dan merindukan setiap detik yang tercipta di antara mereka. Ia merasakan betapa spesialnya momen ini, betapa ia merindukan keintiman yang hanya bisa didapatkan bersama Kendrick.“Ough! Kau benar-benar luar biasa, Sayang," kata Kendrick dengan suara yang memabukkan.,Seolah-olah keindahan dan kerinduan meliputi mere
Cassandra memutuskan untuk menonaktifkan ponselnya, menolak untuk diganggu oleh siapa pun, termasuk Jovan yang masih saja berusaha menghubunginya.“Apakah dari Jovan?” tanya Kendrick, mencoba mencari tahu penyebab kedatangan pesan dari ponsel Cassandra.Cassandra mengangguk, ekspresinya mencerminkan ketidaknyamanan. “Ya, seperti yang kita duga bersama. Jovan yang menghubungiku. Entah masalah apa lagi yang ingin dia bicarakan denganku. Aku sudah sangat lelah dengan semua ini.”“Ya sudah, abaikan saja. Jangan pedulikan apa pun yang dia bicarakan. Biarkan saja. Kita fokus pada bulan madu kita saja. Sepertinya dia tahu tentang pernikahan kita,” kata Kendrick dengan tegas, mencoba meredakan kecemasan Cassandra.“Tentu saja. Pernikahan kita mendapat banyak perhatian dari media. Tentu saja keluarga Jovan tidak akan terlewatkan oleh berita tentang pernikahan kita. Dan kau tahu, Kendrick?” Cassandra terhenti sejenak, menimbulkan rasa penasaran pada suaminya.“Apa, Sayang?” tanya Kendrick, mata
Setelah empat belas hari menikmati keindahan Hawaii, Kendrick dan Cassandra akhirnya kembali ke San Francisco untuk melanjutkan rutinitas mereka.Pesawat pribadi mereka mendarat dengan lembut di landasan pacu, dan mereka turun dengan senyum lebar di wajah mereka.Ketika mereka tiba di rumah, Cassandra merasa lega melihat familiaritas tempat tersebut. Udara San Francisco yang khas menyambut mereka dengan hangat."Ah, akhirnya kita tiba di rumah," ucap Cassandra sambil melepas kacamatanya setelah keluar dari jet pribadi, membiarkan angin sejuk menyapu wajahnya.Kendrick tersenyum melihat ekspresi istrinya. "Apakah kau merindukan tempat kelahiranmu ini?"Cassandra mengangguk. "Sedikit, Kendrick. Tapi aku juga merindukan momen-momen indah kita di Hawaii."Kendrick mengelus pundak Cassandra dengan lembut. "Aku juga, Sayang. Tapi sekarang kita punya sesuatu yang baru untuk dinantikan."Cassandra menatap Kendrick dengan rasa ingin tahu. "Ke mana kita akan pergi selanjutnya?"Kendrick terseny
Bukan hanya ucapan saja yang Kendrick katakan. Saat melihat kamar mewah nan luas yang akan menjadi tempat tidur mereka, hatinya dipenuhi oleh dorongan untuk bertindak. Dengan langkah mantap, ia mendekati Cassandra yang berdiri di tengah ruangan.Tanpa sepatah kata pun, Kendrick menggendong tubuh Cassandra dengan kekuatan yang penuh kasih sayang. Langkahnya mantap menuju tempat tidur membuat Cassandra terkejut, dan tak lama kemudian, terdengar jeritan kecil keluar dari bibirnya.“Aku tidak sedang bercanda soal ucapanku tadi, Sayang. Kau tidak akan bisa mengganggu waktu istirahat Emme,” bisik Kendrick dengan suara berat, matanya memandang tajam ke dalam mata Cassandra. Lalu, bibirnya menyapu bibir Cassandra dengan lembut namun penuh gairah.Tangan keduanya saling bersentuhan dengan liar, merasakan panasnya tubuh satu sama lain. Kendrick menekan tubuh Cassandra, mengunci dan menyekapnya agar tidak bisa bergerak, menggoda dan memikatnya dengan sentuhan-sentuhan yang liar.“Akh! Kendrick.
Emme berjalan dengan langkah ringan menuju meja Cassandra, senyum manis terpampang di wajahnya saat menyapa sahabatnya yang baru kembali ke kantor setelah menikah. "Selamat pagi, wahai pengantin baru yang sedang dimabuk asmara," ucapnya dengan penuh keceriaan.Cassandra menoleh dari layar komputernya, wajahnya yang cantik dipenuhi oleh senyuman hangat. "Emme. Apakah kau telah mengecek surel yang telah kukirimkan padamu?" tanyanya sambil mengalihkan perhatian dari topik asmara yang Emme bawa.Emme menghela napas kasar, seolah merasakan Cassandra ingin membahas pekerjaan. "Oh, Mrs. Kendrick. Sepertinya kau sudah merindukan pekerjaanmu. Sudah, Nyonya Cassandra. Anda tenang saja. Pekerjaan akan segera selesai dalam waktu dekat ini," jawabnya sambil mencoba menenangkan Cassandra yang mulai membawa pembicaraan kembali ke urusan pekerjaan."Good! Aku harus memeriksa beberapa jadwal pertemuan dengan beberapa klien, Emme. Kau bisa membantuku, kan?" Cassandra meminta bantuan Emme dengan wajah p
Kendrick menggenggam erat tangan Cassandra, matanya penuh dengan kepercayaan. “Semoga saja tidak terjadi apa pun. Meski memang harus terjadi, aku yakin, aku akan baik-baik saja,” ucapnya dengan penuh keyakinan.Cassandra hanya diam, matanya mencerminkan keraguan dan kekhawatiran yang dalam. Bagaimana mungkin ia bisa biasa saja sementara Jovan adalah mantan yang paling gila.“Kau tahu, dia yang menceraikan aku, tapi dia juga yang tidak terima kami berpisah. Kau dipukuli setelah tahu aku akan menikah denganmu hingga masuk rumah sakit. Lalu sekarang dia tiba-tiba masuk dalam jajaran kolega yang bekerja sama dalam proyek terbarumu. Wajar bukan, jika aku curiga?” cerita Cassandra dengan nada yang penuh dengan kebingungan.Kendrick mengangguk memahami. “Ya, sangat wajar. Namun, aku tak ingin memikirkan hal itu, Sayang. Sebab jika dia berani membuat onar, aku tidak akan main-main untuk membuatnya jatuh miskin. Kau harus ingat, aku adalah konglomerat terkaya di kotaku,” tegasnya dengan suara
Helena duduk di sebuah bar, tatapannya kosong sambil memegang erat gelas beer-nya. "Argh! Mereka telah resmi menikah dan aku masih belum terima karena wanita jalang itu telah mengambil Kendrick dariku!" pekiknya dengan nada penuh kebencian. Masih belum bisa menerima kenyataan bahwa Kendrick telah menikahi Cassandra.“Aku harus bagaimana? Aku tak bisa melupakan Kendrick,” keluh Helena, wajahnya terlihat penuh dengan keputusasaan.“Aku pikir kau sudah menyerah,” sahut suara tiba-tiba dari sampingnyaHelena menoleh pelan ke arah Jovan, mantan suaminya yang sekarang menjadi sekutunya dalam rencana balas dendamnya. “Tentu saja belum. Memangnya kau sudah menyerah? Mana mungkin. Kau yang sudah mengajakku kerja sama. Namun, gagal,” jawabnya dengan nada tajamJovan tersenyum miring, matanya dipenuhi dengan ketenangan. “Aku sudah mendapatkan banyak rencana untuk menghancurkan hubungan mereka,” ujarnya dengan suara yang penuh dengan keyakinan.Helena menaikkan alisnya, tertarik dengan kata-kata
Cassandra duduk di sofa ruang tamu dengan tangan mengusap lembut perutnya yang membesar.Usia kandungannya sudah memasuki sembilan bulan, dan setiap gerakan bayi di dalam rahimnya membuatnya semakin bersemangat dan penuh harapan.Matahari pagi yang masuk melalui jendela memberikan kehangatan yang menyenangkan, namun Cassandra tetap merasa sedikit cemas menghadapi persalinan yang tinggal menghitung hari.Di dapur, Kendrick sedang mempersiapkan sarapan. Aroma roti panggang dan telur mengisi udara, menciptakan suasana rumah yang nyaman dan tenang.Dia terlihat sibuk, namun tetap berusaha agar tidak menimbulkan kebisingan yang bisa mengganggu istrinya.Setelah selesai, Kendrick membawa nampan sarapan ke ruang tamu dan meletakkannya di meja di depan Cassandra. "Sayang, ini sarapan untukmu," katanya dengan senyum hangat. "Kamu harus tetap makan yang cukup untuk menjaga stamina."Cassandra tersenyum, merasakan cinta dan perhatian dari suaminya. "Te
Satu bulan kemudian, suasana di rumah Kendrick dan Cassandra jauh lebih tenang. Namun, berita tentang Jovan dan Luna masih menjadi topik yang hangat dibicarakan di media. Sidang mereka telah selesai, dan keputusan hakim memberikan kelegaan bagi banyak pihak.Jovan dijatuhi hukuman dua puluh tahun penjara, sementara Luna mendapat hukuman lima belas tahun. Keputusan ini berdasarkan bukti yang kuat dan tak terbantahkan yang dikumpulkan selama penyelidikan.Di ruang keluarga yang nyaman, Kendrick dan Cassandra duduk bersama menikmati pagi yang tenang. Di layar televisi, berita tentang kasus Jovan dan Luna kembali muncul. Kendrick memegang remote dan memperbesar volume sedikit, memperhatikan laporan yang tengah disampaikan."Aku dengar, kuasa hukum Jovan mengundurkan diri karena bukti yang pengadilan pegang sangat kuat," kata Kendrick sambil memandang ke layar.Cassandra menoleh pelan ke arah Kendrick, alisnya sedikit terangkat. "Oh, ya? Aku baru tahu. Aku tid
Di sebuah kantor mewah dengan pemandangan kota yang menakjubkan, Rebeca berdiri memandangi layar laptop di hadapannya.Senyumnya tipis, namun matanya berbinar penuh kepuasan. Di sebelahnya, Serly berdiri dengan map berisi dokumen yang baru saja diperoleh dari Kendrick dan timnya."Woah! Ternyata benar. Wanita ini yang telah memanipulasi data kita," ucap Rebeca sembari menggeleng-gelengkan kepalanya saat Serly memperlihatkan data yang berhasil Kendrick dan Arch dapatkan. Wajahnya menunjukkan rasa tidak percaya sekaligus kemarahan yang tertahan.Di depan mereka, Kendrick duduk dengan tenang, senyumnya penuh keyakinan. "Terima kasih, karena telah membantu kami mencari tahu orang yang telah mencuri karya kami, Tuan Kendrick. Aku benar-benar berutang budi pada Anda," ucap Rebeca dengan tulus, matanya tak lepas dari Kendrick.Kendrick mengulas senyumnya. "Senang bekerja sama dengan Anda, Nyonya Rebeca. Aku tahu, ini sangat berarti untukmu. Aku harap kau memberi
Di sebuah gedung perkantoran yang megah, Jovan sedang duduk di meja kerjanya yang luas, dikelilingi oleh tumpukan dokumen dan peralatan teknologi canggih.Pikirannya masih dipenuhi oleh kemarahan dan dendam terhadap Kendrick. Namun, suasana yang semula tenang tiba-tiba berubah ketika pintu kantornya didobrak oleh beberapa petugas kepolisian yang berpakaian seragam lengkap."Saudara Jovan. Anda ditahan karena telah melakukan tindakan korupsi sebesar lima puluh juta dollar sehingga merugikan banyak perusahaan dan juga pemerintah. Anda bisa memanggil kuasa hukum Anda setelah pemeriksaan selama dua puluh empat jam!" salah satu petugas polisi, seorang perwira berwajah tegas, mengumumkan dengan suara keras dan jelas.Jovan terperangah, wajahnya berubah pucat. "Tidak, tidak. Aku tidak melakukan itu. Kalian salah tangkap!" teriak Jovan, suaranya menggema di ruangan yang besar itu. Ia berusaha berdiri, tetapi tangannya segera diborgol oleh salah satu petugas."Seb
Luna dan Jovan bertemu di apartemen Jovan. Raut wajah Luna penuh kepanikan, sementara Jovan terlihat frustrasi dan bingung.Mereka berdiri di ruang tamu yang remang-remang, cahayanya hanya berasal dari lampu meja di sudut ruangan.“Jovan. Ada apa ini? Kenapa percakapan kita jadi tersebar ke mana-mana?” tanya Luna, suaranya penuh kekhawatiran.Jovan menggelengkan kepalanya dengan keras, menatap Luna dengan mata yang penuh kemarahan dan ketidakmengertian.“Aku pun tidak tahu, Luna. Sungguh. Aku tidak tahu kenapa ini bisa terjadi. Atau kau, yang telah melakukan ini?” tuduhnya akhirnya, matanya menyala-nyala dengan kecurigaan.“Apa? Kau menuduhku? Untuk apa aku melakukan hal gila itu, Jovan? Itu sama saja dengan bunuh diri!” ucap Luna dengan suara tinggi, tidak terima dituduh seperti itu. Matanya berkilat dengan kemarahan yang sama.Jovan menjambak rambutnya frustasi, menarik napas panjang dan berat. “Ak
Detik itu juga, rekaman yang menampilkan Luna dan Jovan tersebar ke seluruh media setelah Arch berhasil merekam momen tersebut.Dengan berpura-pura menjadi pramusaji, ia berhasil merekam adegan mereka di ruang VIP restoran yang telah dipesan oleh Jovan.Ketika Jovan telah pergi dan Luna tersisa sendirian, Arch dengan cepat mengambil botol anggur yang telah kosong, memastikan bahwa semua terdokumentasi.Di ruangan kontrol, Arch menyaksikan rekaman tersebut sambil menahan napas. Hatinya berdegup kencang ketika ia menyadari bahwa ini adalah bukti yang sangat penting untuk membongkar tipu daya Jovan dan Luna.‘Oh! Astaga. Ternyata itu semua hanya permainan Jovan agar bisa mengambil Cassandra kembali.’‘Aku tidak menyangka jika kita baru saja dibohongi oleh pria itu. Itu sangat menyebalkan!’‘Sejak awal pun aku sudah curiga pada pria itu. Dan ternyata benar. Ini semua hanya jebakan saja!’
Di dalam ruang rapat yang hening, Arch mendekati Kendrick dengan sebuah laporan yang dia terima."Permisi, Tuan. Saya menerima banyak laporan dari orang ini. Konon, dia merupakan orang kepercayaan Jovan. Namun, dia dikhianati oleh orang itu karena lebih percaya pada orang lain," ungkapnya dengan serius.Kendrick mengangkat alisnya, menunjukkan ketertarikannya. "Apakah kau percaya padanya?" tanya Kendrick, matanya memandang tajam ke arah Arch, mencari kepastian.Arch mengangguk mantap. "Ya. Jacob punya urusan yang cukup penting dan membutuhkan uang banyak. Anda bisa mencari tahu tentang Jovan setelah bernegosiasi dengannya," jelasnya dengan yakin, percaya pada kemampuan Jacob untuk memberikan informasi yang dibutuhkan.Kendrick menunjukkan ketertarikannya yang nyata untuk menggali lebih dalam tentang Jovan dari Jacob. Dia mengangguk singkat, menunjukkan persetujuannya.Tak lama kemudian, Arch membawa masuk Jacob, mantan kepercayaan Jovan yang diyakini bisa menjadi sumber informasi yang
Di tengah keriuhan kantor, seorang staf mendekati Emme yang terlihat tengah tersesat dalam pikiran yang penuh dengan kekhawatiran.“Permisi, Nona. Saya ingin menyampaikan sesuatu pada Anda,” ucapnya dengan hati-hati.Emme mengangkat kepalanya dengan ekspresi cemas. “Apa?” tanyanya dengan suara pelan, matanya mencari jawaban atas semua kekacauan yang sedang terjadi.Staf tersebut menyerahkan sebuah laporan yang isinya cukup membuat Emme terkejut. “Sebanyak dua puluh persen konsumen telah membatalkan pemesanan untuk produk terbaru yang akan diluncurkan minggu ini, Nona. Kami baru saja menerima data ini untuk dua hari terakhir.”Emme memejamkan matanya sejenak, mencoba meredakan gejolak emosinya. “Launching pun ditahan dulu sampai semuanya sudah kondusif. Jangan dulu beri tahu Cassandra mengenai penurunan penjualan ini. Bagaimana dengan data lama?” tanyanya dengan suara yang terdengar tegang.“Untuk data lama, kami baru menerima hasilnya lima puluh persen saja, Nona. Namun, dari lima pul
Kendrick kembali mendekati Cassandra yang masih terisak di sampingnya, mencoba memberinya dukungan lebih lanjut."Sayang, jangan menangis lagi. Kita akan selesaikan ini sama-sama. Aku tahu, ini sangat mengejutkan, dan aku juga tidak menyangka jika Jovan berani melakukan hal gila ini di depan umum," ucapnya dengan suara yang penuh dengan perhatian.Cassandra menutup matanya, mencoba mengatasi gelombang emosi yang menderanya. Kenangan akan kejadian tadi terus menghantui pikirannya."Ini benar-benar gila. Pria itu benar-benar membuatku geram," ucapnya lirih, suaranya gemetar oleh kebencian yang mendalam.Kendrick merasakan keputusasaan Cassandra, dan dia tidak bisa tidak merasa marah pada Jovan. Dia memeluk Cassandra dengan erat, mencoba memberinya sedikit ketenangan."Orang itu memang gila, Sayang. Kalau tidak gila, mana mungkin dia melakukan hal itu padamu," ucapnya dengan suara yang bergetar oleh kemarahan.Cassandra mengangguk lemah di dalam pelukan Kendrick, merasa lega memiliki sese