Pesta pernikahan berlangsung meriah di rumah Tamara, diiringi dengan tawa, nyanyian, dan aroma harum makanan yang menggoda. Tamu-tamu berkumpul, bersuka cita menyaksikan hari bahagia Cassandra dan Kendrick yang baru saja mengikat janji suci.“Ke mana kalian akan pergi bulan madu?” tanya Emme kepada pasangan pengantin, Cassandra dan Kendrick, yang sedang menikmati momen bahagia bersama keluarga besar dan kerabat yang hadir.Cassandra menoleh ke arah Kendrick dengan senyum ceria. “Ke mana kita akan pergi, Kendrick?” tanyanya penuh antusias.Kendrick membalas dengan senyum misterius. “Hm! Itu rahasia. Aku ingin memberikan sebuah kejutan untuk istriku. Maka, aku tidak akan memberi tahu kalian semua yang menanyakan ke mana aku akan membawa Cassandra bulan madu.”Cassandra hanya tertawa lembut. “Kau memiliki banyak kejutan sepertinya.”“Tentu saja, Sayang. Karena aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk memberikan banyak kejutan dalam hidupmu setelah kau menjadi milikku,” ujar Kendrick d
Malam itu, Kendrick dan Cassandra akan menikmati bulan madu sebagai pasangan pengantin baru. Mereka tiba di sebuah lapangan yang cukup luas, di mana terdapat dua pesawat pribadi yang terparkir dengan megah di sana.“Ready?” tanya Kendrick dengan senyuman penuh kegembiraan, matanya berbinar menantikan reaksi Cassandra.Cassandra memandang sekeliling dengan heran. “Kendrick. Apakah kita akan menaiki pesawat ini?” tanyanya dengan sedikit ragu, namun juga penuh kekaguman.“Tentu saja, Sayang. Aku baru saja membelinya untukmu. Satu bulan yang lalu baru mendarat di sini. Ini, adalah hadiah pernikahan pertama yang aku berikan untukmu,” ungkap Kendrick dengan bangga, senyumnya merekah.Cassandra menganga, tak percaya dengan apa yang didengarnya. Hadiah yang diberikan Kendrick sungguh tak terduga—sebuah jet pribadi sebagai hadiah pernikahan pertama.“Kendrick! Kau benar-benar … aku tak bisa berkata-kata. Anyway, aku sangat berterima kasih padamu. Ini sangat mengagumkan,” ucap Cassandra dengan s
Matahari mengambang rendah di ufuk barat, memancarkan warna oranye yang memukau, saat Kendrick dan Cassandra tiba di Maui, Hawaii.Mereka melangkah keluar dari mobil yang mengantar mereka ke villa mewah tempat mereka akan berbulan madu selama empat belas hari. Sebuah senyum tak terelakkan melintas di wajah Kendrick ketika dia memandang Cassandra."Selamat datang di pulau Maui, Sayang," sambut Kendrick dengan suara hangat, menggandeng tangan Cassandra. "Inilah tempat yang akan menjadi bulan madu kita selama empat belas hari di sini. Bagaimana menurutmu, Sayang? Apakah kau menyukainya?"Cassandra tersenyum lebar, matanya bersinar kagum saat melihat sekeliling. "Ya. Aku sangat menyukai tempat ini. Kau membuatku terkagum-kagum, Kendrick. Tempat ini … sungguh luar biasa."Kendrick membalas senyumnya dengan penuh kebahagiaan. "Syukurlah jika kau menyukai tempat ini, Sayang. Dan villa ini, adalah hadiah kedua dariku untukmu."Cassandra mengangkat alisnya dengan keterkejutan yang jelas terpanc
Pertanyaan Cassandra menciptakan keheningan yang memenuhi ruangan di antara keduanya. Kendrick menatap Cassandra dengan ekspresi yang campur aduk, mencoba mencerna kata-kata yang baru saja didengarnya.Di dalam hatinya, ia merasakan kepedihan karena melihat Cassandra meragukan dirinya sendiri. Namun, dia juga memahami bahwa kecurigaan itu mungkin muncul karena ketidakpastian yang terpendam dalam hati Cassandra.Setelah beberapa saat terdiam, Kendrick memutuskan untuk menjawab dengan jujur. Suaranya tenang saat dia berkata, "Sayang, aku mengerti bahwa kau mungkin memiliki keraguan tentang dirimu sendiri saat melihatku dan Helena bersama-sama. Tapi, percayalah padaku, tidak ada yang bisa menandingimu dalam hatiku."Cassandra menatap Kendrick dengan penuh harap, mencari kepastian dari jawaban yang diberikan oleh suaminya. "Apakah kau yakin, Kendrick? Aku tidak ingin merasa rendah di hadapan Helena. Aku ingin tahu di mana posisiku dalam hatimu."Kendrick mendekatkan dirinya pada Cassandra,
Di bawah cahaya bulan yang mempesona, Kendrick dan Cassandra menikmati makan malam romantis, dikelilingi oleh keheningan malam yang mendamaikan.“Kau menyukai makanan laut, bukan?” tanya Kendrick, memastikan bahwa preferensi kuliner istrinya tidak akan menimbulkan masalah.Cassandra mengangguk penuh antusias. “Ya, aku menyukai semua jenis makanan laut. Selain enak, makanan laut juga mengandung banyak gizi.”Kendrick tertawa ringan. “Sepertinya kau sangat menjaga tubuhmu, hm?”“Tentu saja. Aku sudah menjadi CEO di hotel terkenal di kotaku. Maka dari itu, aku harus terlihat sempurna karena sering sekali bertemu dengan orang-orang penting,” jelas Cassandra dengan mantap, menjelaskan alasannya.“Baiklah, aku mengerti, Sayang. Menjaga penampilan memang sangat penting. Namun, aku tak ingin kau terlalu fokus pada pekerjaanmu. Aku takut kau sakit dan kelelahan, Sayang,” ucap Kendrick dengan nada khawatir.Cassandra tersenyum hangat. “Kau tak perlu khawatir, Kendrick. Ada Emme yang akan memban
Dalam keheningan yang memayungi ruang, Kendrick menarik wajah Cassandra dengan lembut, seolah mengajaknya ke dalam dunia keindahan yang tak terucapkan. Bibir mereka bertemu dalam tarian yang penuh makna, seakan memetik melodi asmara yang hanya bisa didengar oleh hati yang berdebar."Sayang. Kita akan merayakan keintiman yang hanya bisa dirasakan dalam setiap sentuhanku malam ini," tambahnya dengan penuh kesan.Dalam kemesraan yang tak terelakkan, ciuman lembut itu menjadi rasa yang memabukkan, mengalir seperti arus kasih yang tak terbendung, memperlihatkan bagaimana keintiman itu tak bisa dibendung.Cassandra, terhanyut dalam keanggunan sentuhan itu, menerima dengan gemulai dan merindukan setiap detik yang tercipta di antara mereka. Ia merasakan betapa spesialnya momen ini, betapa ia merindukan keintiman yang hanya bisa didapatkan bersama Kendrick.“Ough! Kau benar-benar luar biasa, Sayang," kata Kendrick dengan suara yang memabukkan.,Seolah-olah keindahan dan kerinduan meliputi mere
Cassandra memutuskan untuk menonaktifkan ponselnya, menolak untuk diganggu oleh siapa pun, termasuk Jovan yang masih saja berusaha menghubunginya.“Apakah dari Jovan?” tanya Kendrick, mencoba mencari tahu penyebab kedatangan pesan dari ponsel Cassandra.Cassandra mengangguk, ekspresinya mencerminkan ketidaknyamanan. “Ya, seperti yang kita duga bersama. Jovan yang menghubungiku. Entah masalah apa lagi yang ingin dia bicarakan denganku. Aku sudah sangat lelah dengan semua ini.”“Ya sudah, abaikan saja. Jangan pedulikan apa pun yang dia bicarakan. Biarkan saja. Kita fokus pada bulan madu kita saja. Sepertinya dia tahu tentang pernikahan kita,” kata Kendrick dengan tegas, mencoba meredakan kecemasan Cassandra.“Tentu saja. Pernikahan kita mendapat banyak perhatian dari media. Tentu saja keluarga Jovan tidak akan terlewatkan oleh berita tentang pernikahan kita. Dan kau tahu, Kendrick?” Cassandra terhenti sejenak, menimbulkan rasa penasaran pada suaminya.“Apa, Sayang?” tanya Kendrick, mata
Setelah empat belas hari menikmati keindahan Hawaii, Kendrick dan Cassandra akhirnya kembali ke San Francisco untuk melanjutkan rutinitas mereka.Pesawat pribadi mereka mendarat dengan lembut di landasan pacu, dan mereka turun dengan senyum lebar di wajah mereka.Ketika mereka tiba di rumah, Cassandra merasa lega melihat familiaritas tempat tersebut. Udara San Francisco yang khas menyambut mereka dengan hangat."Ah, akhirnya kita tiba di rumah," ucap Cassandra sambil melepas kacamatanya setelah keluar dari jet pribadi, membiarkan angin sejuk menyapu wajahnya.Kendrick tersenyum melihat ekspresi istrinya. "Apakah kau merindukan tempat kelahiranmu ini?"Cassandra mengangguk. "Sedikit, Kendrick. Tapi aku juga merindukan momen-momen indah kita di Hawaii."Kendrick mengelus pundak Cassandra dengan lembut. "Aku juga, Sayang. Tapi sekarang kita punya sesuatu yang baru untuk dinantikan."Cassandra menatap Kendrick dengan rasa ingin tahu. "Ke mana kita akan pergi selanjutnya?"Kendrick terseny