Ucapan Lydia lagi-lagi membuat atmosfer di sekitar mereka membeku. Mata Dylan menatap dingin kedua orang itu secara bergantian.“Lydia, apa yang ingin kamu lakukan?” Dylan spontan bertanya.Sesuai keinginan Lydia, Dylan telah mengeluarkan Aurel dari proyek itu dan menarik Agustine Group ke dalam tim. Lydia bilang, itu adalah kompensasi dari Dylan. Setelah kompensasi selesai, mereka tidak lagi berutang apa pun satu sama lain. Kalau begitu, Dylan berhak masuk ke dunia Lydia lagi, bukan?Dylan sungguh ingin tahu apa yang ingin Lydia lakukan hari ini. Untuk apa dia melakukan hal seperti ini?Lydia melirik ke samping, ke arah Dylan. Kemudian, dia berkata dengan dingin, “Pak Dylan, meskipun yang lalu sudah berlalu, bukan berarti kamu punya hak atur-atur urusanku. Mengerti?”Saat ini, mereka bahkan tidak termasuk berteman. Oleh karena itu, tidak perlu banyak tanya, tidak perlu ikut campur urusan satu sama lain.Hanya satu kalimat membuat wajah Dylan seketika menjadi sedingin es. Mata gelapnya
Semua orang melihat pemandangan itu dengan jelas. Berarti hubungan antara Samuel dan Lydia begitu dekat. Sedangkan Dylan menjadi marah karena malu.Seketika, semua orang suka bergosip sibuk membuat spekulasi. Hubungan antar orang kaya memang rumit dan bisa berubah-ubah.Kata-kata Dylan membuat Lydia merasa sangat lucu. Atas dasar apa Dylan menanyakan urusannya? Lydia tetap diam sambil mengangkat alisnya. Dalam hati berkata, tebak saja sendiri.Justru Samuel yang memberikan penjelasan dengan gugup, “Dylan, aku nggak akrab sama dia!”Namun, Dylan sama sekali tidak melihat ke arah Samuel, apalagi mendengarkannya. Sesaat kemudian, Lucas datang dan melihat hubungan segitiga yang tidak normal ini. Dia pun menggantikan Dylan untuk bicara.“Kamu nggak akrab? Tapi kelihatannya akrab banget ....”Sudut bibir Samuel berkedut, alisnya pun mengerut.“Kamu sebenarnya di pihak mana?”Apa mungkin Lucas orang dalam yang diutus Lydia?Lucas terintimidasi oleh aura dari tubuh Samuel. Bagaimanapun, Samuel
Sudut bibir Lydia juga berkedut. Seumur hidupnya, bisa mendengar Monika memanggilnya seperti itu benar-benar bagaikan mimpi buruk. Jika dia tidak mengetahui rencana Monika lebih awal, Lydia benar-benar akan curiga ada yang salah dengan telinganya., curiga kalau hidup ini tidak nyata.Monika yang berada di depannya tetap tersenyum sopan. Ternyata dia telah mempelajari etiket dengan baik.“Kak Lydia, ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Bisa nggak kita bicara berdua saja?”Lydia mengangkat alisnya, sambil memutar gelas berisi jus anggur di tangannya. Kemudian, dia bertanya, “Apa yang bisa kita bicarakan?”Monika terdiam sejenak, lalu menundukkan kepalanya. Setelah itu, dia menjawab, “Aku sudah pikir dengan serius selama beberapa hari ini. Apa yang aku lakukan padamu dulu memang agak keterlaluan. Aku ingin minta maaf dengan tulus padamu.”Lydia menjawab satu kata oh saja, lalu berkata, “Kalau begitu kamu minta maaf di sini saja. Bukankah akan lebih tulus kalau kamu minta maaf di depan s
Seketika, Monika ketakutan sehingga dia hanya bisa mengangguk dan mengakui perbuatannya.“I-iya, maaf. Kak Lydia, aku tahu aku salah ....”Pada detik berikutnya, Lydia mengerahkan sedikit tenaga di tangannya. Tiba-tiba, terdengar suara kain robek. Lydia tiba-tiba melepaskan tangannya.Saat itu juga, Monika berteriak histeris. Dia merasakan dengan jelas tubuhnya mencondong ke depan. Namun, pada akhirnya, Lydia tidak melepaskannya. Hanya melihat Monika yang ketakutan setengah mati sambil tersenyum tipis.“Kamu sendiri yang mengakuinya, ya. Rasakan!”Monika sudah tidak tahan lagi. Dia pun berteriak keras dengan panik, “Tolong ....”Lydia tidak menghentikannya. Segera, orang-orang datang dan berkerumun. Lucas terkejut bukan main ketika melihat pemandangan itu. Dia pun cepat-cepat pergi mencari Dylan.Ya ampun, buat orang kaget setengah mati!Lydia tertawa sinis. Begitu melihat gaun Monika yang robek, dia pun mengingatkan Monika.“Gaunmu robek, kamu benar-benar ingin dilihat orang?”Monika
Dalam sekejap, suasana di dalam ruang perjamuan menjadi sunyi senyap. Mereka yang menonton sama sekali tidak menyangka akan melihat pemandangan seperti ini.Tamparan Dylan benar-benar tanpa ampun. Semua orang bisa melihat kalau pria itu menggunakan seluruh tenaganya. Dia memukul adiknya sendiri atas nama kebenaran.Monika menyentuh wajahnya yang panas. Dia telungkup di lantai, kepalanya pusing karena ditampar dengan begitu keras. Seluruh tubuhnya dingin dan gemetar hebat.Monika belum sadar apa yang terjadi. Memalukan, kejam, jelek, semua kata menghina itu dapat digunakan untuk menggambarkan Monika saat ini.Air matanya seketika jatuh. Dia mendongakkan kepala dan menatap Dylan dengan ngeri. Mata Dylan yang tajam itu dipenuhi dengan amarah yang besar. Monika tidak pernah melihat emosi seperti itu di mata kakaknya. Semua itu gara-gara dia sendiri.Pada saat ini, Monika tiba-tiba teringat dengan peringatan yang diberikan Dylan dan kakeknya. Jangan ganggu Lydia!Monika tiba-tiba merasa ada
Keesokan harinya.Setelah Dylan membawa Monika pulang ke rumah, Monika diantar keluar Kota Alusia pada malam itu juga. Tidak ada yang tahu dia dibawa ke mana.Pada saat Lydia mengetahui hal ini, dia sedang main golf dengan Kenny. Lapangan golf dikelilingi oleh tanaman hijau. Lapangan golf ini merupakan klub VIP pribadi. Lingkungannya sepi dan sunyi.Olahraga favorit Kenny adalah golf. Sejak Kenny pergi ke Lembaga Besar Penelitian Negara, Lydia sudah lama tidak bertemu dengannya. Akhirnya sekarang mereka punya waktu untuk bertemu. Lydia pun mengajak Kenny keluar untuk bersantai.Saat bermain golf, Lydia tidak bisa menemukan posisi yang tepat. Jadi dia menyerah begitu saja dan membiarkan Kenny main sendiri.Lydia bermain dengan ponselnya sebentar. Tiba-tiba dia mendapat telepon dari Gabrielle.“Hari ini aku dengar banyak gosip. Selain insiden Monika, juga ada skandal tentang kamu dan Samuel.”Usai berkata, Gabrielle bahkan terkekeh sebentar. Lydia spontan memutar bola matanya dengan kesa
Usai berkata, Lydia menoleh dan mencari Kenny. Kenny sedang menelepon seseorang. Begitu Dylan melihat Lydia menatap Kenny dengan tatapan lembut dan hangat, suhu di sekitar pria itu langsung turun drastis.Orang-orang di belakang Dylan tidak mengenal Kenny. Namun, Dylan tahu identitas asli Kenny. Di usianya yang muda, Kenny sudah meraih Similan Gold Medal. Sampai sekarang, belum ada yang memecahkan rekornya.Kenny yang menggunakan nama Sunner dengan mudah memecahkan masalah besar proyek K. Setelah lama tidak bertemu, tidak disangka Kenny muncul di sisi Lydia lagi.Tetap saja, kehadiran Kenny sangat mengganggu. Dylan menatap Lydia dengan lekat, tetap berdiri di sana dengan penampilan yang membuat orang merasa sulit untuk mendekatinya.Sedangkan Lydia sendiri terlihat sama sekali tidak peduli. Setelah negosiasi berhasil, mereka tidak saling berutang apa pun lagi?Kenny menutup telepon, lalu berjalan ke depan Lydia dengan wajah cemberut, tapi gerakannya tetap terlihat elegan. Dia menunduk
Lydia mendengus pelan, “Nggak usah pedulikan dia.”Liana bisa dianggap adik sepupu Lydia, tapi bukan adik sepupu kandung. Raya adalah adik Rizal, paman kedua Lydia. Ibu kandung Liana, Mila, membawa Liana hidup bersama Raya.Ibu dan anak itu telah tinggal lama di rumah Raya. Meskipun Raya dan Mila tidak menikah, Raya mengiyakan kalau Mila adalah istrinya, nyonya kedua keluarga Agustine.Namun, semua itu tidak ada hubungannya dengan Lydia sekeluarga. Oleh karena itu, mereka sama sekali tidak peduli dengan urusan keluarga Raya.Agustine Group adalah perusahaan yang didirikan oleh Rizal dengan tangannya sendiri, tidak ada hubungannya dengan Raya. Hanya saja, karena mereka satu keluarga dan demi menghindari banyak masalah, awalnya Rizal menyerahkan bisnisnya di Kota Jenus untuk dikelola Raya.Meski mengalami kerugian selama dua tahun, Rizal juga tidak berkata apa-apa. Dia menganggap dia sedang mengeluarkan uang untuk membeli kedamaian dan ketenangan.Raya membawa Liana ke Agustine Group di