Share

Bab. 24. Nakal

“Neng belum makan?” Arzan menyelidik, menatap Nafisa yang sudah beralih menatapnya kembali. Wanitanya itu menggeleng.

“Dia itu bandel. Sudah ibu suruh makan, tapi malah nggak mau.” Laksmi bersungut-sungut. “Apalagi dia kan capek, tuh, abis bantu-bantu di pasar. Pasti droplah. Tubuhnya memang nggak sekuat yang terlihat.”

“Kenapa bisa nggak sekuat yang terlihat, Bu? Neng pernah sakit apa?” Arzan beralih, memperhatikan ibu mertuanya.

“Ya, itu. Nggak bisa dibawa capek. Jadi, lain kali nggak perlu diajak pergi ke pasar!”

“Bu!” bentak Asep, tak enak hati dengan sikap istrinya itu.

“Lah, iya, Pak. Nafisa memang nggak bisa capek, kan? Bapak tahu sendiri kalau tekanan darah si Neng juga selali rendah, sampe sering bikin dia sakit kepala karena pusing?”

“Iya, tapi nggak ada hubungannya sama pergi ke pasarlah. Hari ini, kan, dia di rumah.”

“Suda

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status