Share

Merujuk pada Satu Orang

            “Ni—” Bahkan untuk merampungkan satu kata utuh pun Hana tak sanggup. Napasnya tersengal, lidahnya kelu. “Ni-nikah?” tandasnya terseok-seok.

            Seperti disambar petir di siang bolong, Hana kaget bukan kepalang. Ingin rasanya menarik kembali tawaran yang terlanjur ia berikan pada sang ibu. Rasanya ingin memutar waktu kembali. Kalau saja Hana tahu permintaan ibunya. Hana tak akan memberikan tawaran satu permintaan padanya.

            “Nikah, Bu?” Pandangan Hana yang tadinya kabur karena air mata mendadak jadi bening cerah seketika. Ia tidak sedang bermimpi. Inilah kenyataan yang harus ia hadapi.

            “Iya nikah, Han.” Ibu Hana mengangguk lemah. “Sudah ibu bilang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status