Share

Cerita dan Waktu

            Malam menjelang di ujung permainan. Hana paling tak mengira hari berat berjejal tangis ternyata berhasil ia lewati begitu saja. Di dalam kamar apartemen mewah Pak Robert pemandangan indah tersuguh. Menahan tubuh Hana yang berbalut piyama merah muda berdiri mematung di depan jendela.

            Langit jingga terbakar bak lembaran tirai besar. Terhampar sekuas mata memandang langit menuju bulatan kuning memerah yang bersembunyi di antara awan dan dua pucuk gedung pencakar langit. Semburat ungu kehitaman mulai mengambil alih pelan-pelan senja yang manis.

            Ia seolah tak rela sinar matahari senja bertahan lebih lama menyiram cantik wajah Hana dan bola matanya yang biru nan dalam.

            “Sudah mandinya sayang?”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status