Share

Bab 46

"Sebenarnya aku mau ajak kamu jalan-jalan sih kemana gitu sebelum pulang."

Akhirnya Reza memutuskan mengantar Nabila pulang ke rumahnya. Nabila senang bukan main. Namun, sesampainya dalam mobil, gadis itu meminta lebih.

"Jangan aneh-aneh ya, Bil. Aku mau ngantar kamu pulang aja udah syukur harusnya." Reza fokus menyetir.

"Kamu kok jadi gitu, sih? Perhitungan sama aku." Nabila berdecak, wajahnya cemberut.

"Bukannya perhitungan cuman kan untuk saat ini aku nggak bisa keluar lama-lama, keadaannya belum memungkinkan. Nanti Nazwa bisa curiga. Kamu ngerti nggak, sih?"

Nabila agak terkejut mendengarnya. Dari ucapannya kelihatannya Reza serius dengan ucapannya. Dia jadi makin kesal.

"Iya, aku ngerti. Oke deh aku nggak akan macam-macam. Cuman kan aku tuh kangen gitu sama kita yang dulu, kangen kamu yang selalu ada buat aku."

"Kamu harus sabar ...."

Nabila terdiam, melempar pandang ke luar jendela, melihat gedung-gedung pencakar langit. Dia kesal mendengar jawaban Reza yang itu-itu saja.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status