Share

82. Air Mata Ada Karena Luka

"Kamu memang pantas untuk dihukum karena mulutmu sangat kotor. Bebas sekali mengumpat pada Ardina tanpa harus meminta maaf. Jika aku menginjak-injak harga dirimu, maka pasti kamu ingin membunuhku," ucap Arnila.

"Iya, aku sangat ingin membunuhmu."

"Lalu, kalau adikku kau injak-injak harga dirinya, kira-kira aku akan melakukan apa?"

"Tentu saja membunuhnya," sela Ardina.

Vidia hanya diam, air matanya berlinang. Dia masih terkejut melihat ada dua perempuan dengan wajah yang sama, tetapi sikap sedikit berbeda. 

"Tidak usah memasang tampang seperti itu di hadapanku atau akan tamat riwayatmu!" tegas Arnila kemudian menarik lengan adiknya.

Dia tidak ingin berlama-lama menatap Vidia yang hanya cantik rupa saja. Tanpa Arnila sadari kalau adiknya sudah menitikkan air mata hingga sesegukan. Perempuan itu lantas menoleh. "Kenapa menangis?"

"Aku gak nyangka bakal mengalami takdir yang seperti ini. Bahkan juga tidak pernah bermimpi kamu akan m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status