Share

87. Kehancuran

"Aku tidak peduli Vidia itu kekasih atau siapa pun karena yang pasti dia sudah jahat. Kalian juga harusnya sadar diri!" tegas Arnila mulai melangkah ke arah Shella. Tangan kanannya memegang dagu perempuan itu dengan kasar. "Dan kamu Shella, ini baru awal dari segalanya!"

"Terserah!" teriak Shella, kemudian membatin, Saat aku lepas dari sini pasti akan ada pembalasan. Lihat saja, aku akan merobek bibir sombong itu!

Arnila hanya mengukir senyum, sementara keadaan di rumah adiknya semakin kacau. Naren masih terus berdiri memikirkan cara agar Vidia bisa diam. Detik itu pula sang pemilik rumah datang.

"Ada apa, Ren?"

"Anu, Pak. Vidia kayaknya lagi stres banget jadi teriak-teriak gitu. Malu kalau didengar tetangga, apa baiknya dilakban mulutnya?"

"Iya, Fer. Sekalian diikat daripada kita jadi cibiran tetangga," tambah Ardina yang langsung disetujui suaminya.

Naren bergegas membuka pintu kamar dan sedikit terkejut karena Vidia sudah baring di tempat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status