Share

kesurupan

Lama kami saling terdiam, menetap pada pria yang mencengkeram jemari tangannya, dengan nafas memburu dan mata melotot seolah-olah dia sedang dirasuki oleh jin yang jahat.

"Bunda, aku akan ke kamar," ucap Raihan sambil meninggalkan piring makan yang baru dia cecap dua sendok.

"Tapi makanannya Nak..."

"Sudahlah Bund ...." Anakku hanya bisa menghela nafas dengan kecewa lalu menjauh pergi begitu saja.

"Aisyah! Aku belum selesai bicara padamu!"

"Astaghfirullahallazim ...apa lagi, Mas? apa maksud bicara seperti itu, kalau tidak dihalalkan, lalu ingin dikembalikan atau bagaimana?" tanyaku dengan marah.

"Yang pasti, atas semua kedurhakaanmu padaku, aku tidak menghalalkan apa yang kau ambil dan kau terima, sekalipun itu telah jadi milikmu sekarang!"

"Jadi maumu apa, jika tidak kau relakan berarti kau menuntut pengembalian, iya kan?!" Aku berkacak pinggang tak kuasa menahan emosi.

Putri yang melihat pertengkaran kami dengan air mata berlinang perlahan bersurut meninggalkan kursi makannya juga.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status