Share

heran sekali

Penulis: Ria Abdullah
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-17 14:18:56

"Heran sekali, baru keluar dari rumah sakit, tangan masih terluka dan diperban, dia malah nekat menemuiku alih alih pulang ke ruko dan beristirahat." Aku membatin seraya meninggalkan restoran tempat perjumpaan kami tadi.

Sempat sempatnya dia ingin mengajakku bernostalgia, dalam keadaan lemah sedemikian rupa. Aku tak habis pikir dan tidak mengerti, mengapa baru sekarang terbesit keinginannya untuk memperbaiki hubungan, mengapa tidak dari dulu saja ketika dia baru saja memutuskan untuk menikah lagi dengan Maura atau saat dia telah memperistrikan wanita itu, mengapa Mas Hamdan tidak mencoba untuk memperbaiki hubungan denganku, menyesuaikan keadaan dan mengkondisikan agar kami saling menyayangi dan akur sebagai adik dan kakak madu. Jika ada konflik mengapa dia tidak berusaha untuk memperbaikinya. Jika ada masalah, memang kuncinya adalah pengendalian diri, segala sesuatu harus diselesaikan dengan kepala dingin, agar tercapai harapan dan terpuaskan segala keluhan kami.

Memang wanita suli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   kesurupan

    Lama kami saling terdiam, menetap pada pria yang mencengkeram jemari tangannya, dengan nafas memburu dan mata melotot seolah-olah dia sedang dirasuki oleh jin yang jahat."Bunda, aku akan ke kamar," ucap Raihan sambil meninggalkan piring makan yang baru dia cecap dua sendok."Tapi makanannya Nak...""Sudahlah Bund ...." Anakku hanya bisa menghela nafas dengan kecewa lalu menjauh pergi begitu saja."Aisyah! Aku belum selesai bicara padamu!""Astaghfirullahallazim ...apa lagi, Mas? apa maksud bicara seperti itu, kalau tidak dihalalkan, lalu ingin dikembalikan atau bagaimana?" tanyaku dengan marah."Yang pasti, atas semua kedurhakaanmu padaku, aku tidak menghalalkan apa yang kau ambil dan kau terima, sekalipun itu telah jadi milikmu sekarang!""Jadi maumu apa, jika tidak kau relakan berarti kau menuntut pengembalian, iya kan?!" Aku berkacak pinggang tak kuasa menahan emosi.Putri yang melihat pertengkaran kami dengan air mata berlinang perlahan bersurut meninggalkan kursi makannya juga.

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-18
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   kesurupan dianya 2

    "Raihan, ya Allah, ada apa ini?!" Tetanggaku yang baik hati itu langsung meraih Raihan dan memeluknya."Ada apa ini Mas?" tanya Karman dengan raut tidak percaya. Bukannya apa, suamiku adalah pria yang alim dan lembut mengapa tiba-tiba dia seperti orang asing yang sama sekali tidak kami kenali tabiat dan wataknya."Astaghfirullah ...." Pak Arman hanya bisa mendesis seperti itu melihat Raihan yang terbatuk-batuk dan sesak nafas. Dengan tergopoh-gopoh aku ke dapur Pergi mengambil segelas air lalu memberikannya pada Raihan dengan perlahan."Minum dulu, Sayang, kamu pasti syok ...." ucapku sambil melirik pria yang Masih berdiri mematung menatap kami dengan tatapan nanar."Mas Hamdan, sebaiknya kita duduk di depan saja yuk," ujar Karman menarik lengan Mas Hamdan."Gak, aku belum selesai bicara, Kamu juga jangan terlalu banyak ikut campur sebelum aku menyadarkan dirimu Siapa kamu bagi kami!""Astaghfirullah ...." Tidak habis-habisnya diriku beristighfar hari ini, "ucapan macam apa itu Mas!

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-18
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   setidaknya

    "Jika Pak Hamdan dan Ibu Aisyah sudah sulit dipersatukan, setidaknya hargai hubungan yang pernah ada, kalau terpaksa cerai, sebaiknya berpisah baik baik, selesaikan masalahnya dengan baik-baik pula.""Saya sudah katakan demikian Pak RT." Aku berusaha membela diri dari pria yang sudah mencekik anakku."Tapi dia ingin menguasai segalanya, dia tidak punya malu dan sombong sekali pada saya yang masih memberinya makan," sanggah Mas Hamdan sambil menunjuk ke arahku dengan mata membeliak."Jangan sembarangan ya, Mas, jaga ucapannya Mas,"Aku tak kalah sengitnya."Sudah cukup! demi keamanan dan ketertiban kampung, saya minta ini diakhiri. Silakan Pak Hamdan kembali ke rumah Mbak Maura, biar ibu Aisyah menenangkan diri dan anak anaknya," perintah Pak RT dengan tegas."Lho, Pak, ini kan rumah saya, masak saya gak berhak pulang?" Mas Hamdan melengos sambil tertawa sinis. Dia menggeleng dengan raut wajah tidak terima dan meremehkan Pak RT serta kami semua."Demi kenyamanan keluarga Pak Hamdan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-18
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   mbak

    "Mbak menyesal sekali, Mbak minta maaf ....""Yang salah bukan Mbak, tapi Masnya .... kami maklum kok, itu mungkin hanya ketidak sengajaan," jawab Karman sambil menarik lengan istrinya dan menjauh pergi.Jadi, tinggal aku Raihan dan Zahra yang saat ini saling menatap di sofa ruang Tivi, kami saling terdiam, sedang anak anak yang sejak tadi memandangku dan menyimak pembicaraan kami, kini tertunduk lesu dan tidak mengatakan sesuatu."Raihan, Zahra, sebaiknya kalian kembali ke kamar, tidur ya, karena besok sekolah," saranku lembut."Kejadian tadi, cukup mencekam Bund," gumam Raihan sambil meringis memegangi lengannya."Sama Kak, aku kaget banget," timpal Zahra dengan suara bergetar sambil menggeleng lemah."Aku minta maaf ya, anak anak. Bunda tidak bermaksud membuat kalian tersakiti, Bunda minta maaf ya....""Tidak apa apa Bunda, tapi aku mohon sesekali beri Ayah pelajaran telak yang bikin ayah sadar sekaligus jera!""Bunda ingin sekali melalukan itu, Bunda akan berpikir dan coba mem

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-18
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   aku tahu

    Aku tahu persis akibat dari perbuatan hari ini, mengambil barang-barang penting di kantor dan perabotan yang sangat dibutuhkan. Meksi kini perabotan itu hanya teronggok di gudang rumahku begitu saja, dia pasti akan datang dan melampiaskan kemarahan, mengumbar emosi."Tapi, beranikah dia datang kembali ke sini setelah kemarin diusir Pak RT dan dibentak dengan kencang?" Aku menggumam sambil memakan anggur di sofa ruang tengah.Akan kutunggu Mas Hamdan sampai siang, apakah dia akan datang atau tidak. Aku benar-benar penasaran apa saja yang akan dia ucapkan dan bagaimana sumpah serapah yang akan meluncur dari mulutnya.Entah kenapa semakin hari esensi rumah tangga ini semakin memudar dan hanya menumpuk-numpuk dosa saja. Lagi pula mengapa sampai sekarang panggilan dari persidangan belum juga datang, aku benar-benar gelisah dan ingin segera berpisah dari Mas Hamdan. Pria itu sungguh membuatku tidak nyaman dan kadang terlintas di hatiku mengapa aku bisa terjebak dengan lelaki itu.Lama kut

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   mas

    "Mas! Hentikan itu dia adalah pria tua yang tidak tahu apa-apa, dia hanya petugas, kenapa kau marah padanya, apa otakmu tidak bisa dipakai untuk berpikir jernih? Allah, kau ini Mas ...." Aku menggumam kesal dan masuk ke dalam rumah."Sini, mau kemana kau?"Dia menarik jilbabku dari belakang dan nyaris saja membuatku terjengkang ke lantai."Apa-apaan ini Mas?""Apa-apaan denganmu, yang di pagi buta datang merampok ke kantorku!""Merampok? hahaha, aku datang mengambil barang-barang yang kubeli dengan penuh harapan baik tentang masa depan kita, daripada mengingatnya membuatku sakit hati lebih baik aku ambil benda-benda itu dan kusimpan di rumah.""Kau pikir aku tidak bisa membeli yang lain?""Jika demikian mengapa kau datang marah padaku pergi ke toko dan belilah barang-barang baru mengapa kau memprotes hak yang menjadi milikku?!" tanyaku berkacak pinggang."Wow, luar biasa ...." Pria itu tertawa dengan sinis, " rupanya kau kehilangan rasa takutmu pada suami sendiri.""Hei, mulut dan sik

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   tak mudah

    Kamu udah menemukan saksi di antara para keluarga yang mayoritas tidak mau mendukung perceraian kami. Kebanyakan dari para tetua dan kerabat tidak setuju dengan ide perpisahan karena mereka merasa bahwa kami adalah pasangan ideal yang seharusnya tidak boleh terpisah atau dipisahkan.Mereka bilang bahwa aku dan Mas Hamdan adalah pasangan yang paling cocok. Dua orang yang saling mencintai dan saling melengkapi juga pernah saling mendukung untuk mencapai kesuksesan dan kehormatan di kampung ini."Mengapa pada akhirnya kalian saling meninggalkan hanya karena wanita lain? Maura hanya selingan, sementara ratu yang sesungguhnya adalah dirimu." Itulah hal yang diucapkan Ibuku tempo hari, tapi tetap saja, posisi ratu yang tidak diinginkan, alias istri yang selalu diabaikan sangat menyakitkan perasaanku. Lagi pula aku menyerah dengan semua kesombongan dan segala tingkah laku gila suamiku.** Pada akhirnya di sinilah aku berdiri di depan pengadilan agama berlantai tiga yang terlihat mewah d

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-21
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   kembali ke anak

    Sore itu, aku kembali ke rumah. Dengan langkah pelan, menyusuri paving, belum pernah bunyi daun kering yang berasal dari pohon mangga di samping garasi berbunyi semenggema ini. Keadaaan hening memgggetarkan hati.Perlahan kubuka pintu yang terbuat dari jati dan kaca itu, kubuka lebar membiarkan angin berebut, menghembuskan hawa dingin dari ruang belakang, ujung jilbabku melayang, hawa itu menusuk hati dan membawa suasana sendu tersendiri.Kududukkan badan di sofa besar ruang tamu, lalu memindai sekitar rumah dengan tatapan kosong netraku. Di dinding sebelah kanan foto keluarga kami masih terpampang indah, dengan baju seragam dan senyum bahagia, kami terlihat harmonis layaknya keluarga utuh yang tidak akan terpisahkan."Mas Hamdan ... aku tak menyangka bahwa kau yang merusak keluarga kita," bisikku dengan suara yang tercekat di tenggorokan.Air mataku kembali meleleh, meresapi keheningan dan status baru sebagai janda Hamdan. Ya, aku sangat benci dengan sebutan itu, tapi kenyataannya

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-21

Bab terbaru

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   164

    Mungkinkah sikap arogan Mas Irsyad ditengarai oleh kecemburuannya yang begitu besar kepada Hamdan atau mungkinkah karena dendamnya padaku karena sudah menyakiti Elsa, entahlah, aku tak tahu, yang jelas aku merasa sangat sakit dan tersinggung. Air mataku berurai pedih dan menyesal. "Andai aku tidak termakan kata kata manis dan bujukan sejak awal, mungkin aku tidak akan pernah menikahi pria busuk seperti Irsyad. Dia hanya baik di awal dan kejam di akhir, dia benar benar membalikkan persepsiku tentang perilaku dan sifatnya."Pagi menjelang, matahari menyapa, tapi aku enggan menatapnya. Diri ini masih terbaring di ranjang meski waktu sudah menunjukkan pukul tujuh."Kamu tidak bangun untuk menyiapkan sarapanku dan anak-anak?""Aku sedang tidak enak badan dan kalian bisa beli makanan di drive thru, anak anak akan senang," jawabku dari balik selimut."Aneh sekali sikapmu hari ini Aisyah," gumamnya."Memangnya aku tidak boleh sakit memangnya sesekali aku tidak boleh libur dari rutinitas rum

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   163

    "Berani sekali istrimu memukulku, aku kesakitan Mas, aku kesakitan ...." Wanita itu meraung dan menjerit kesakitan sambil berusaha melindungi dirinya di belakang Mas Irsyad.Saat itu yang aku rasakan tidak ada lagi kewarasan, hanya sakit, panas hati dan amarah yang menggelegak. Saking tak tahannya aku dengan kekesalan, rasa-rasanya ubun-ubun ini ingin meleleh."Beraninya kau mengusik suamiku, menghapus ketentraman rumah tangga dan membuat hidupku tidak nyaman!" Aku melesat ke belakang Mas Irsyad, tanpa bisa dicegah aku langsung mencekik leher wanita itu sampai dia terdorong dan terdesak tepat di depan tangga rumah."To-tolong... Akh ... akkk ...." Wanita itu meronta "Aisyah, stop, ya Allah, Aish, please, lepasin Elsa." Mas Irsyad berusaha menengani tapi sia sia saja.Nafas wanita itu mulai sesak dan megap-megap, dia ingin mengatakan sesuatu tapi tidak bisa. Aku yang seakan dirasuki sebuah kekuatan besar terus menekan lehernya hingga nyaris saja wanita itu meregang nyawa dengan bola

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   162

    Seminggu kami jalani hidup tanpa tegur sapa dan saling menjauhi. Lebih tepatnya aku yang menjaga jarak dan menjauhi Mas irsyad. Begitu dia mendekati, terlebih ketika di kamar, anak aku langsung bangun dan memasang jarak. Bukannya dia tak mencoba membujuk hanya saja aku yang menolak bujukannya.Seperti ketika suatu malam dia mendekat, mencoba memeluk dan menciumku dengan paksa seperti yang selama ini dia lakukan kala aku merajuk kecil. Sontak, aku berontak dan mendorongnya. Aku menghardik dengan kesal agar dia jangan memaksakan dirinya padaku."Aku bukan pelacur atau wanita yang bisa kau perkosa kapan pun. Enyahlah dari hadapanku.""Mengapa kau marah sekali, aish. Ini sudah hampir seminggu, gak takutkah kamu akan dosa menolak hasrat suami.""Kenapa tidak kau bagi saja hasrat itu kepada wanita yang masih kau cintai!" Tentu saja Mas Irsyad terkejut dan wajahnya langsung pucat. Pria itu mengigit bibir lalu bersurut mundur."Apa? Kenapa diam, Kenapa tidak kau temui mantan istrimu lalu ung

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   161

    Seminggu kami jalani hidup tanpa tegur sapa dan saling menjauhi. Lebih tepatnya aku yang menjaga jarak dan menjauhi Mas irsyad. Begitu dia mendekati, terlebih ketika di kamar, anak aku langsung bangun dan memasang jarak. Bukannya dia tak mencoba membujuk hanya saja aku yang menolak bujukannya.Seperti ketika suatu malam dia mendekat, mencoba memeluk dan menciumku dengan paksa seperti yang selama ini dia lakukan kala aku merajuk kecil. Sontak, aku berontak dan mendorongnya. Aku menghardik dengan kesal agar dia jangan memaksakan dirinya padaku."Aku bukan pelacur atau wanita yang bisa kau perkosa kapan pun. Enyahlah dari hadapanku.""Mengapa kau marah sekali, aish. Ini sudah hampir seminggu, gak takutkah kamu akan dosa menolak hasrat suami.""Kenapa tidak kau bagi saja hasrat itu kepada wanita yang masih kau cintai!" Tentu saja Mas Irsyad terkejut dan wajahnya langsung pucat. Pria itu mengigit bibir lalu bersurut mundur."Apa? Kenapa diam, Kenapa tidak kau temui mantan istrimu lalu ung

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   160

    Tak mau terus menyiksa batinku sendiri dengan terus menguping pembicaraan Mas Irsyad dan mantan istrinya akhirnya kuputuskan untuk turun saja mengambil air minum dan kembali ke kamar.Namun sebelum aku melanjutkan langkah, kembali perasaan marahku meronta-ronta. Haruskah aku melabrak dan meneriakinya, lalu mencecarnya dengan banyak pertanyaan mengapa dia berani sekali menelepon wanita lain di tengah malam dan memberinya kata-kata yang indah. Oh Tuhan, hatiku dilema.Ingin kutahan diri tapi rasa haus seakan menusuk tenggorokan sehingga aku tidak punya pilihan.Dengan gaun tidur yang masih menjuntai ke lantai, aku berjalan ke dapur. Melihatku tiba-tiba datang pria itu terkesiap dan kaget. Dengan salah tingkah dia segera mematikan ponsel dan menyembunyikan benda itu di bawah dudukannya. Tapi sayang, aku melihatnya.Aku yang pura-pura tidak tahu apa-apa hanya berjalan dengan cuek lalu mengambil gelas dan memencet dispenser lantas kuteguk air sambil berusaha menahan diriku."Kok belum tid

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   159

    Hal yang baru saja dia katakan memantik sebuah keheranan di hatiku. Di satu sisi dia ingin aku membiarkannya untuk berhubungan baik dengan Elsa namun sebaliknya ketika aku dan Mas Hamdan berkomunikasi dan hendak menjalin hubungan baik lagi, dia seakan sangat keberatan dan benci."Mungkinkah suamiku adalah penganut pernikahan terbuka di mana dia bebas melakukan apa saja dengan dunia dan teman wanita, sementara aku akan terjerat dan harus mematuhi semua aturan yang dibuat. Bukankah itu tidak adil?!"Alangkah arogan dirinya ketika mengatakan bahwa aku tidak boleh turut serta dalam acara aqiqah yang diselenggarakan Mas Hamdan sementara dia terus malah padaku agar bisa menemui mantan istrinya dengan berbagai alasan kurasa jika aku sudah jengah sendiri dan bosan, dia akan kutinggalkan.Kadang timbul kesesakan tersendiri di dalam hatiku, keheranan entah mengapa aku selalu gagal menjalin tali pernikahan. Apakah aku memang harus ditakdirkan punya suami ajaib yang tidak pernah sesuai dengan

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   158

    Mungkin aktivitas romantis yang kami lakukan semalam yang membuat moodku membaik di pagi hari. Aku bangun, menyibak tirai jendela membiarkan matahari menghangatkan setiap sisi ruangan rumah. Aku beranjak ke dapur untuk menjerang air dan membuat sarapan keluarga. Selagi menunggu air mendidih luperiksa ponsel yang Alhamdulillah tidak ada notifikasi apa apa. Ya, bagiku kehadiran notifikasi selalu membuat diri ini berdebar dan cemas. Selalu, setiap kali ada yang menghubungi pasti ada masalah atau apa saja yang berkemungkinan merepotkan diri ini."Ah, andai setiap hari hidup kita seperti ini, pasti akan menyenangkan sekali," gumamku sambil menakar bubuk kopi dan gula ke dalam cangkir suami."Bunda ...." Anak anak turun lebih pagi, mereka terlihat sudah rapi degan seragam dan sunggingan senyum yang ceria. "Bagaimana malam tadi, apa kalian tidur dengan nyenyak?""Tentu, kami tidur dengan nyaman dan pulas sekali, Icha tidur bersamaku dan kami sempat membaca buku cerita dan dongeng. Oh ya

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   157

    "Tidak perlu harus sedramatis itu, Aish, wanita itu sudah demikian tersakiti," ujar Mas Irsyad sambil menutup pintu mobilnya."Jadi kau membelanya?""Bukan begitu?""Mas ... Kalau kamu memang merasa kasihan dan sayang pada wanita itu maka tinggalkan aku dan pilihlah dia, aku tidak akan keberatan sama sekali.""Aisyah, kamu hanya salah paham.""Cukup, jangan mengulur pembicaraan dan mengulang situasi yang sama. Situasi yang pernah aku rasakan bersama Mas Hamdan, aku sudah bosan, demi tuhan, aku ingin menghindarinya," jawabku sambil beranjak masuk ke dalam rumah."Bisa kita pura pura baik baik saja setidaknya di depan Icha, kasihan anakku, dia pasti bingung ....""Aku juga tidak mau membuat anakmu bingung tapi dia pun harus diberi pengertian dan harus tahu seperti ini kondisi orang tuanya sekarang, anak itu harus menyadarinya, Mas.""Jangan terkesan memaksa " Mas Irsyad memburuku di tangga."Lebih cepat tahu lebih baik. Anak anak harus diajari dari sekarang contoh bahwa kita tidak boleh

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   156

    Akhirnya aku dan anak tiriku berkendara satu mobil menuju rumah ibunya. Aku sebenarnya punya rencana sendiri untuk membongkar apa yang sebenarnya terjadi. Besar keyakinanku bahwa wanita itu hanya pura pura amnesia untuk meraih perhatian semua orang.Sepuluh menit kemudian kami sampai di rumah bercat cream dengan taman kecil dan pohon palem di depannya. Elsa terlihat menunggu di depan teras, senyumannya terkembang saat melihat Fortuner milik Mas Irsyad. Meski tertatih namun semangat dan visual ceria terlihat sekali di wajahnya. Melihat ibunya mendekat, Aisyah membuka pintu dan menyambut, mereka berpelukan dan hendak masuk. Alangkah terkejut Elsa saat mendapati diri ini duduk di kursi depan di dekat mantan suaminya. Raut wajahnya berubah syok dan tidak nyaman."Hai, Elsa," sapaku sambil melambai kecil, bahagia sekali melihat wanita kesal."Siapa dia Mas?"Mas Irsyad nampak ragu, tapi aku yang tidak suka mengulur waktu segera memberi tahu bahwa aku istrinya. Biasanya reaksi orang yang

DMCA.com Protection Status