Share

Bab 43

"Bubur ayam?"

Pandu menatap bubur ayam di depannya dengan alis terangkat.

Apalagi saat Alisya hanya meletakkan mangkuk berisi bubur ayam buatannya di depannya dan Sekar.

"Kamu makan apa?" tanya Pandu penasaran.

Alisya yang baru saja menggeser kursi rodanya untuk duduk di sisi lain Pandu menatap suaminya dengan bingung.

"Aku minum susu sama makan roti," kata Alisya sambil mengambil satu

buah roti tawar dari dalam toast.

"Hanya itu? memangnya kenyang?"

"Sayang, kamu katanya ada meeting pagi ini?" tanya Sekar dengan lembut, tapi matanya menatap tajam pada Alisya.

Sebagai sesama wanita tentu Alisya tahu kalau Sekar cemburu padanya, meski dia sama sekali tidak habis pikir kenapa Sekar mau menjadi yang kedua jika tidak siap berbagi.

Alisya menggelengkan kepalanya dan melanjutkan makan rotinya, mungkin Pandu hanya heran saja.

"Meetingnya di undur," jawab Pandu cepat lalu pada Sekar, lalu pandangannya kembali pada Alisya.

"Apa tidak ada bahan makanan?"

Alisya menghela napas, ada a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cahyaningsih Nuri
Alisya ngidam... aduh author kok jahat ama Alisya ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status