Share

02

Penulis: Puspita_Ap
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-20 06:18:48

Justin tidak bisa berbuat apa-apa karena Ayahnya telah mengancam akan mengambil semua asset yang beliau berikan padanya jika ia tidak mau menerima perjodohan itu. Justin tidak bisa berbuat apa-apa selain menerimanya.

“Ekhm, boleh saya bicara berdua dengan Melody?” tanya Justin pada keluarganya

Mereka semua tersenyum tanpa rasa curiga. Mereka berpikir Justin mengajak Melody bicara untuk saling mengenal lebih dalam, tapi bukan itu yang akan Justin lakukan. Justin akan meminta pada Melody untuk menolak perjodohan itu dan masalahnya akan selesai.

“Silahkan!” kata Ardan

Melody mengikuti langkah Justin dari belakang sembari menunduk. Jantungnya berdebar kencang, takut Justin akan melakukan sesuatu padanya. Justin menghentikan langkahnya sembari menatap ke arah depan. Tatapannya terlihat begitu dingin dan tajam.

Justin telah memastikan tidak ada orang yang akan mendengar pembicaraan mereka. Melody tetap diam sembari menunduk. Ia berdiri tepat di belakang tubuh Justin menunggu laki-laki itu berbicara.

“Batalkan perjodohan itu!” kata Justin to the point

Sontak Melody langsung mendongak setelah mendengar perkataan Justin. Ia menatap punggung kokoh laki-laki tersebut dengan tatapan sulit diartikan.

Tidak mendapat jawaban dari Melody membuat Justin berbalik badan menghadap ke arah perempuan itu. Seketika tatapan keduanya bertemu. Mata Justin menunjukkan kebencian, tapi berbeda dengan Melody, mata indah miliknya justru memperlihatkan keteduhan dan ketenangan di dalamnya.

“Saya minta tolak perjodohan itu!” kata Justin

“Tapi…”

“Tidak ada tapi atau kamu akan menyesal seumur hidup!”

Deg

Melody menunduk dalam setelah mendengar ancaman Justin. Justin tidak main-main dengan ancamannya. Ia bisa berbuat nekat tanpa peduli siapa lawannya. “Saya sudah mempunyai kekasih dan saya sangat mencintainya.”

“Lagipula saya tidak sudi menikah denganmu.” kata Justin

Hati Melody sakit mendengar perkataan Justin. Apa ia seburuk itu di matanya? Melody mengangguk pelan. Ia akan berbicara pada orang tuanya mengenai hal ini. “Maaf, aku tidak mengetahui kalau kamu sudah mempunyai kekasih.”

Justin tersenyum smirk. “Meskipun saya tidak mempunyai kekasih saya tidak akan menerima perjodohan ini.”

Justin menatap penampilan Melody dari atas sampai bawah. Ia mengakui Melody perempuan yang cantik, tapi sayangnya tidak menarik perhatian. Masih jauh lebih cantik kekasihnya daripada perempuan di hadapannya saat ini.

“Bilang pada orang tuamu jika kamu tidak ingin dijodohkan!” kata Justin

“Tapi bagaimana jika mereka tetap kekeh untuk menjodohkan kita?”

“Saya nggak mau tahu. Bilang pada mereka jika kamu tidak mau dijodohkan, dan pastikan perjodohan itu benar-benar tidak akan terjadi.”

“Jika sampai perjodohan itu tetap terlaksana hidup kamu tidak akan tenang. Jangan mimpi hidup bahagia setelah menikah dengan saya!” Justin mengancam Melody agar gadis itu menolak perjodohan mereka apapun yang terjadi.

“Akan aku usahakan!”

Justin tersenyum smrik lalu pergi meninggalkan Melody seorang diri. Ia berharap gadis itu bisa membujuk kedua orang tuanya untuk membatalkan perjodohan mereka. Ia sangat mencintai kekasihnya, ia tidak akan menikah dengan perempuan manapun selain kekasihnya.

Melody menatap kepergian Justin dengan tatapan sendu. “Apa yang harus aku katakan pada Papa dan Mama? Dan bagaimana jika mereka tetap kekeh ingin menjodohkanku dengan Justin?” gumamnya

“Huhh,,” Melody menghela nafas kasar

“Akan aku pikirkan nanti.”

Karena takut keluarganya curiga Melody memutuskan untuk segera menyusul Justin. Dengan langkah terburu-buru ia menyusul langkah laki-laki itu. Ia berjalan mengikuti langkah Justin dari belakang sembari berpikir keras untuk mencari cara membatalkan perjodohan mereka sesuai permintaan Justin.

Kedua orang tua mereka tersenyum melihat Melody dan Justin telah kembali. Mereka tidak berpikir buruk tentang keduanya. Justru mereka berpikir tentang kebaikan Justin dan Melody.

“Sudah bicaranya?” tanya Rani

“Sudah, tante.” kata Melody

“Kalian berdua bisa saling mengenal terlebih dulu, tidak perlu terburu-buru! Tante melihat kecocokan dari kalian berdua.”

Keluarga Abi putra dan Keluarga Robetson terlihat begitu bahagia dengan perjodohan mereka. Mereka melihat kecocokan di antara Justin dan Melody, hal itu yang membuat mereka yakin jika keduanya berjodoh.

“Dan sekarang waktunya kita menikmati makan malam ini!” kata Riza

***

Pukul 00.00

Melody dan kedua orang tuanya baru saja sampai di rumah setelah melakukan pertemuan dengan Keluarga Abi putra. Sepanjang perjalanan menuju pulang Melody terus memikirkan perkataan Justin. Ia ingin segera bicara pada kedua orang tuanya, tapi ia bingung cara untuk memulainya.

“Pa, Ma!” panggil Melody

“Iya, sayang! Ada apa?” tanya Gita

“Em.. Melody mau bicara sebentar!”

“Mau bicara soal?”

“Perjodohan Melody dengan Justin.”

Ardana dan Gita saling menatap setelah mendengar perkataan putri mereka. Sepertinya ada suatu hal penting yang ingin Melody katakan. Ardan dan Gita mengangguk lalu mereka meminta Melody untuk duduk.

“Kenapa, sayang? Ada yang membuat kamu mengganjal?” tanya Ardana

Melody menunduk. Perkataannya pasti akan membuat kedua orang tuanya merasa kecewa. “Sebelumnya Melody minta maaf, Pa, Ma!”

“Minta maaf kenapa, sayang?”

“Melody…” dengan sengaja ia menggantungkan perkataannya karena merasa ragu untuk menyampaikan keinginannya.

Ardana dan Gita menunggu perkataan Ardana Melody selanjutnya. “Kenapa, nak? Bilang saja!” kata Ardana

“Apa perjodohan itu benar-benar harus dilakukan, Pa, Ma? Melody keberatan dengan perjodohan itu.” lirihnya

Ardana menghela nafas kasar. Sebagai orang tua beliau tahu apa yang dirasakan putrinya. Beliau tidak bisa berbuat apa-apa, karena dengan perjodohan itu yang bisa menyelamatkan perusahaannya.

“Maaf nak, tapi hanya dengan itu yang bisa menyelamatkan perusahaan keluarga kita. Papa tidak bisa berbuat apa-apa lagi.”

“Pak Riza akan membantu menyelamatkan perusahaan keluarga kita dengan cara menjodohkan putranya dengan kamu.” lanjutnya

Ardana dan Gita menggenggam tangan Melody dengan erat, namun terasa lembut di tangannya. Tatapan mereka terlihat memohon. Melody adalah harapan satu-satunya bagi mereka untuk menyelamatkan perusahaan.

“Maaf, jika Papa dan Mama egois, tapi hanya dengan cara ini perusahaan kita bisa kembali membaik.” kata Gita

“Tolong jangan menolak perjodohan ini, ya! Mama tahu ini semua terasa berat, tapi kami mohon jangan menolaknya.”

Melody tidak bisa berbuat apa-apa selain memenuhi permintaan kedua orang tuanya, sekalipun ia harus menerima resiko setelah menikah nanti. Melody mengangguk pelan sembari tersenyum tipis. Ia tidak punya pilihan selain menerima perjodohan itu.

“Sepertinya aku harus menemui Justin dan mengatakan padanya jika perjodohan mereka akan tetap terlaksana.” batin Melody

Thank U All:)

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • MENANTU PILIHAN MAMA   03

    Keesokan harinya Pagi ini Melody akan menemui Justin di kantor laki-laki tersebut. Ia akan mengatakan padanya jika mereka tetap melanjutkan perjodohan itu. Kedua orang tua Melody membutuhkan bantuan darinya, dan karena hal itu ia akan tetap melanjutkan perjodohan tersebut sekalipun harus mendapat ancaman dari Justin. Melody mendatangi resepsionis terlebih dulu untuk meminta izin. Ia harap Justin berada di kantor karena mereka perlu bicara. “Pagi! Ada yang bisa saya bantu?” tanya resepsionis tersebut “Em.. saya ingin bertemu Pak Justin, apa beliau ada di kantor saat ini?” “Ada. Apa sudah membuat janji?” “—“ Melody terdiam sejenak. Jika dirinya berkata belum resepsionis itu pasti tidak akan mengizinkannya bertemu dengan Justin, atau bisa saja Justin menolak bertemu dengannya. “Sudah!” “Apa ada bukti jika sudah membuat janji dengan Pak Justin?” Seketika Melody langsung teringat dengan kartu nama milik Justin yang diberikan oleh orang tuanya. Ia bisa menggunakan kartu nama itu seb

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • MENANTU PILIHAN MAMA   04

    Beberapa hari kemudian Tepat di hari ini acara pernikahan Melody dengan Justin akan dilaksanakan. Hari bahagia yang ditunggu-tunggu oleh kedua keluarga, tapi tidak bagi sang pengantin. Melody dan Justin terpaksa menikah karena kedua orang tua. Keadaan yang membuat Melody terpaksa menerima perjodohan itu sekalipun Justin telah memiliki seorang kekasih. Melody merasa telah menjadi perempuan yang paling jahat karena merebut kekasih perempuan lain. Ia tidak bisa membayangkan rasa sakitnya seperti apa jika ia berada di posisi Marcella. Bohong, jika Melody baik-baik saja. Ia merasa sangat bersalah karena telah merebut Justin dari Marcella. “Maafin aku! Aku tidak bermaksud merebut Justin darimu.” batinnya berucap Make up Melody sudah selesai sejak beberapa menit yang lalu. Ia terlihat semakin cantik dengan make up tipis di wajahnya. Namun sayang, yang seharusnya menjadi hari bahagia justru menjadi hari duka bagi Melody. Melody duduk di depan cermin dengan tatapan kosong. Air matanya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • MENANTU PILIHAN MAMA   01

    Terlihat keluarga harmonis sedang berkumpul di salah satu ruangan dengan aktivitas masing-masing. Riza dan Rani saling menatap, moment yang tepat untuk memberitahu Justin tentang pertemuannya dengan seseorang. “Justin!” panggil Riza “Hm,” Justin hanya bergumam tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel yang ia pegang “Papa mau bicara!” “Bicara aja.” “Taruh ponsel kamu dan dengarkan Papa bicara sampai selesai!” Justin menghela nafas kasar. Ia menaruh ponselnya di atas meja lalu beralih menatap ke arah kedua orang tuanya. Justin menunggu apa yang ingin Ayahnya bicarakan. “Papa mau bicara soal apa?” “Nanti malam ikut Papa!” “Ke mana?” “Papa akan melakukan sebuah pertemuan dengan rekan kerja Papa, Papa harap kamu bisa ikut.” “Tumben ajak Justin?” “Di sana nanti akan ada obrolan penting dengan rekan kerja Papa. Bisa ikut?” Justin menganggukkan kepalanya. “Justin akan ikut.” Riza dan Rani tersenyum mendengar jawaban Justin. Tidak ada rasa curiga sedikitpun yang dir

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15

Bab terbaru

  • MENANTU PILIHAN MAMA   04

    Beberapa hari kemudian Tepat di hari ini acara pernikahan Melody dengan Justin akan dilaksanakan. Hari bahagia yang ditunggu-tunggu oleh kedua keluarga, tapi tidak bagi sang pengantin. Melody dan Justin terpaksa menikah karena kedua orang tua. Keadaan yang membuat Melody terpaksa menerima perjodohan itu sekalipun Justin telah memiliki seorang kekasih. Melody merasa telah menjadi perempuan yang paling jahat karena merebut kekasih perempuan lain. Ia tidak bisa membayangkan rasa sakitnya seperti apa jika ia berada di posisi Marcella. Bohong, jika Melody baik-baik saja. Ia merasa sangat bersalah karena telah merebut Justin dari Marcella. “Maafin aku! Aku tidak bermaksud merebut Justin darimu.” batinnya berucap Make up Melody sudah selesai sejak beberapa menit yang lalu. Ia terlihat semakin cantik dengan make up tipis di wajahnya. Namun sayang, yang seharusnya menjadi hari bahagia justru menjadi hari duka bagi Melody. Melody duduk di depan cermin dengan tatapan kosong. Air matanya

  • MENANTU PILIHAN MAMA   03

    Keesokan harinya Pagi ini Melody akan menemui Justin di kantor laki-laki tersebut. Ia akan mengatakan padanya jika mereka tetap melanjutkan perjodohan itu. Kedua orang tua Melody membutuhkan bantuan darinya, dan karena hal itu ia akan tetap melanjutkan perjodohan tersebut sekalipun harus mendapat ancaman dari Justin. Melody mendatangi resepsionis terlebih dulu untuk meminta izin. Ia harap Justin berada di kantor karena mereka perlu bicara. “Pagi! Ada yang bisa saya bantu?” tanya resepsionis tersebut “Em.. saya ingin bertemu Pak Justin, apa beliau ada di kantor saat ini?” “Ada. Apa sudah membuat janji?” “—“ Melody terdiam sejenak. Jika dirinya berkata belum resepsionis itu pasti tidak akan mengizinkannya bertemu dengan Justin, atau bisa saja Justin menolak bertemu dengannya. “Sudah!” “Apa ada bukti jika sudah membuat janji dengan Pak Justin?” Seketika Melody langsung teringat dengan kartu nama milik Justin yang diberikan oleh orang tuanya. Ia bisa menggunakan kartu nama itu seb

  • MENANTU PILIHAN MAMA   02

    Justin tidak bisa berbuat apa-apa karena Ayahnya telah mengancam akan mengambil semua asset yang beliau berikan padanya jika ia tidak mau menerima perjodohan itu. Justin tidak bisa berbuat apa-apa selain menerimanya. “Ekhm, boleh saya bicara berdua dengan Melody?” tanya Justin pada keluarganya Mereka semua tersenyum tanpa rasa curiga. Mereka berpikir Justin mengajak Melody bicara untuk saling mengenal lebih dalam, tapi bukan itu yang akan Justin lakukan. Justin akan meminta pada Melody untuk menolak perjodohan itu dan masalahnya akan selesai. “Silahkan!” kata Ardan Melody mengikuti langkah Justin dari belakang sembari menunduk. Jantungnya berdebar kencang, takut Justin akan melakukan sesuatu padanya. Justin menghentikan langkahnya sembari menatap ke arah depan. Tatapannya terlihat begitu dingin dan tajam. Justin telah memastikan tidak ada orang yang akan mendengar pembicaraan mereka. Melody tetap diam sembari menunduk. Ia berdiri tepat di belakang tubuh Justin menunggu

  • MENANTU PILIHAN MAMA   01

    Terlihat keluarga harmonis sedang berkumpul di salah satu ruangan dengan aktivitas masing-masing. Riza dan Rani saling menatap, moment yang tepat untuk memberitahu Justin tentang pertemuannya dengan seseorang. “Justin!” panggil Riza “Hm,” Justin hanya bergumam tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel yang ia pegang “Papa mau bicara!” “Bicara aja.” “Taruh ponsel kamu dan dengarkan Papa bicara sampai selesai!” Justin menghela nafas kasar. Ia menaruh ponselnya di atas meja lalu beralih menatap ke arah kedua orang tuanya. Justin menunggu apa yang ingin Ayahnya bicarakan. “Papa mau bicara soal apa?” “Nanti malam ikut Papa!” “Ke mana?” “Papa akan melakukan sebuah pertemuan dengan rekan kerja Papa, Papa harap kamu bisa ikut.” “Tumben ajak Justin?” “Di sana nanti akan ada obrolan penting dengan rekan kerja Papa. Bisa ikut?” Justin menganggukkan kepalanya. “Justin akan ikut.” Riza dan Rani tersenyum mendengar jawaban Justin. Tidak ada rasa curiga sedikitpun yang dir

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status