Share

Bab 23

Kita tidak perlu bersusah payah membuktikan apapun pada siapapun. Cukup fokus pada tujuan dan impian. Abaikan orang-orang yang dengki dan iri, tidak perlu sibuk memikirkan caranya balas dendam karena setiap perbuatan akan dipertanggungjawabkan.

***

Selamat Membaca!

Hafid menoleh pada Mia. Ada rasa tidak enak di hatinya. Bagaimanapun hubungan Mia tidaklah harmonis dengan Bu Romsih dan Mbak Winda.

“Dek, gimana?” Hafid menoleh setelah panggilan itu ditutupnya.

Mia terdiam. Dia menarik napas kasar.

“Berikan aku waktu, Mas. Kalau hanya Ibu, aku gak masalah dia bisa ikut bareng kita atau bisa menempati rumah kontrakan kita ini. Namun menampung Mbak Winda? Jujur hati ini bukan terbuat dari air yang begitu tergores lalu seperti tidak ada apa-apa. Aku bukan wanita berhati mulia seperti Sayyidah Khadijah, Mas. Aku Mia yang memiliki keegoisan sendiri dan cara sendiri menjalani semua ini.” Mia melempar pandang ke sembarang.

Hafid menunduk mendengarkan penuturan Mia. Benar, terkadang hati tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status