Share

Bab 27

Namun tak sampai hati hendak mengintimidasi Mbak Finah yang tampak kikuk ketika menyerahkan uang setoran.

“Sepi wartegnya, Fid. Ibu lihat sendiri kok pelanggan di sini gak terlalu ramai. Makanya wajar kalau cuma dapet segitu.” Bu Romsih membela Mbak Finah. Meskipun Hafid belum mengucapkan kalimat apapun juga.

“Oh, sepi ya sekarang, Bu?” Akhirnya kalimat itu yang keluar dari mulut Hafid.

Mbak Finah mengangguk, tetapi dengan pandangan mata tertunduk. Mia mengerti, ada yang tidak beres sedang terjadi.

“Mas, aku mau ajak Mbak Finah belanja sayuran dulu buat stock! Ini nitip Mesya, ya! Jaga di sini sama Ibu!” Mia menyodorkan Mesya ke pangkuan Hafid.

“Masih banyak sayuran untuk dimasak, kok, Mia. Gak usah belanja dulu!” Bu Romsih melarang.

“Gak apa, Bu. Aku mau ajarin Mbak Finah bikin menu baru buat narik pelanggan. Mau beli sayur untuk masakan spesial!” Mia berkilah.

Dia benar-benar penasaran pada kemana larinya uang warung milik mereka yang dijaga oleh mertuanya dan Mbak Finah.

“Ibu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status