Share

Pelukan

"Kenapa? Apakah aku tak boleh menyukaimu?"

"Tidak, bukan begitu maksudku, anu..."

"Berarti kamu menyukaiku?" tanya Mas Alfin lagi.

"Bukan begitu! Aku tidak bisa!" Segera saja kuperjelas biar tidak salah paham.

Tampaknya, Alfin kecewa.

Tapi, aku harus bagaimana?

Segera saja, aku meninggalkannya dan masuk ke kamarku, agar dia tak bertanya lagi.

"Mas Azam, sih! Tak mau berterus terang kalau aku istrinya, jadinya kan repot kalau aku di taksir temannya! Aku tak habis pikir, kenapa Mas Azam tak mau mengakui pernikahan kami. Dasar laki-laki, semaunya sendiri!" gerutuku.

Aku bahkan tak berani keluar sampai teman Mas Azam itu benar-benar pegi!

Untungnya, libur hanya sehari.

Kuliahku mulai aktif lagi.

Aku juga sudah bersiap duduk di mobil menunggu mas Azam.

Namun saat dia sudah masuk, tiba-tiba dia bertanya hal serius.

"Kamu suka nggak sama, Alfin?"

"Mas ini gimana, aku ini, kan sudah menikah," jawabku sewot.

"Ya nggak, siapa tahu kamu menyukainya, dia kan ganteng, pinter dan sholeh!"

Ck! Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status