Share

Nafkan Batin untuk Jihan

Pov Azam

Pagi-pagi, Alfin ngoceh melalui telfon karena aku baru sempat mengatakan padanya kalau aku tak sempat bikin vidio tadi malam. Semalam aku memang sangat kalut. Dan tak bisa berpikir apapun, bahkan sholat subuh pun kesiangan.

Seperti biasa, di pagi hari aku keluar kamar menuju dapur untuk bersiap-siap buat sarapan untukku dan Jihan, tapi ternyata disana sudah ada Jihan yang kelihatannya sudah selesai masak.

"Kamu masak?" Aku keheranan.

"He em, meski aku tak sepintar Mas Azam, tapi aku berhasil masak sayur sop dan tempe goreng serta sambel tomat, cobalah, ini masakan pertamaku untuk suamiku," ujar Jihan dengan wajah yang sumringah.

Astaga, untuk pertamakalinya selama kami menikah, baru kali ini ia sangat bahagia dan menyebutku suami, sama sepertiku yang tadi malam menyebutnya istri.

Sangat jelas sekali, dia sangat bahagia menyambutku. Ternyata, Jihan mencintaiku, sedangkan aku sendiri masih terbelenggu dilema.

"Apakah ini enak?" Ucapku menggodanya.

"Coba saja, tapi kalau tidak e
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status