공유

Bab 94

Kelas melukis hari itu selesai. Tampak pemuda yang tadi pagi mengantar Desita, kembali datang. Aluna diam-diam memperhatikan. Lalu, tampak lelaki itu bertegur sapa lagi dengan Yayan.

Sore menjelang. Aluna menghampiri Yayan yang tampak tengah mengupdate kondisinya. Pasti dia sedang membuat laporan pada Oma Fera dan Unda Jingga.

“Ehmm, belum pulang?” Suara Aluna yang menyapanya, membuat Yayan menoleh.

“Ini baru mau, Non! Maaf … ini tadi ada pesan dari Oma.”

“Nyuruh pulang?”

“Enggak, Non. Cuma tanya, Non Luna makan belum.”

“Ooo ….”

“Kalau begitu, saya permisi pulang dulu, Non!”

“Ahm, tunggu!”

Reflek tangan Aluna menahan lengan Yayan. Lelaki itu tersentak, tapi bebepa detik kemudian senyum terkulum pada bibirnya. Aluna yang sadar, jemarinya masih melingkar pada pergelangan tangan Yayan, lekas melepasnya.

“Kamu kenal lelaki tadi?” Aluna bertanya. Dia memilih bersandar pada tembok teras rumahnya, sedangkan Yayan memang sedang duduk pada kursi-kursi yang dibuat untuk para orang tua
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.
댓글 (1)
goodnovel comment avatar
senja
orang dewasa memang rumit
댓글 모두 보기

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status