Share

Bab 102

MAAF, ANAK IBU CUMA GURU SD! (102)

Aluna baru keluar dari kantor kepolisian setelah memberikan keterangan. Adly pun sama, dia berjalan di sisi Aluna, tapi keduanya saling terdiam.

Buma dan Cakra mengawal kakak perempuannya dari belakang. Dua pasang mata elang mereka mengawasi punggung Adly. Sesekali keduanya saling menoleh dan mengisyaratkan sesuatu. Pengacara yang mendampingi Aluna masih berada di dalam dan berbincang dengan aparat kepolisian. Dia sedang meminta personel untuk mengawal kliennya pulang. Bagaimanapun, Sang Pengacara menangkap ada hal yang janggal.

“Lun, pulangnya biar aku anter.” Adly mencoba mengajak berbicara. Mereka sudah tiba di luar gedung dan kini Buma sedang menelpon Mang Parmin. Sopir yang akan menjemputnya.

“Mbak Luna dijemput!” Sengak Cakra yang tengah menunggu adiknya menelpon. Dia berdiri beberapa langkah dari Aluna yang bersedekap sambil bersandar pada tiang bangunan. Mata elangnya mengawasi Aluna.

“Dek, ini sudah malam. Mas cuma khawatir kalau Mbak Lun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status