Share

95

“Selamat pagi, Non!” Adrian baru saja tiba. Aluna tampak sedang menyirami tanaman bonsai dan beberapa anggrek tentunya. Unda Jingga yang mengirim pohon-pohon itu ke sana.

“Pagi!” Hanya jawaban singkat dengan pandangan sekilas. Aluna tak memperhatikan lagi Adrian setelahnya.

“Non, sudah sarapan?” Adrian mendekat. Dia hanya berbasa-basi karena pasti sudah bisa menebak. Aluna belum sarapan sepagi ini.

“Ahm, belum.” Betul saja, jawabannya belum.

“Non Luna mau sarapan apa? Biar saya buatkan.” Adrian menawarkan diri.

“Kamu bisa masak?” Aluna menoleh. Adrian mengangguk.

“Terserah, masak apa saja.” Singkat dan tak jelas, Adrian menggaruk kepala. Dia pun langsung minta izin masuk ke dalam.

Adrian kini sudah berdiri di dapur. Tangannya sudah sibuk mengaduk-aduk nasi goreng dalam wajan. Aroma wangi menguar.memenuhi rumah minimalis dan tercium hingga keluar.

Aluna yang sudah selesai menyirami tanaman, berjalan ke dalam dan menatap punggung lebar Adrian yang sibuk di dekat wajan. Tampak Adr
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Neng Wiwien
adly kah yang nguntit
goodnovel comment avatar
Rafael Rafif Rabbani
klo yg nguntit adly n dy berniat macem2 berarti gag jaoh beda sma bapaknya, ama yayan aja thor alunanya ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status