Share

BAB 70. IMPULSIF

Penulis: Zii_Alpheratz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-16 21:53:08

"Kenapa lo di sini?" Bukannya menjawab, Gavin malah balik bertanya pada Aina.

Aina melengos, berjalan pergi meninggalkan Gavin yang terus menatap tubuhnya.

"Woi! Tunggu! Lo kenapa di sini? Kenapa pake baju kaya gitu?" Gavin mengejar Aina, melontarkan pertanyaan terus-menerus.

Aina tiba-tiba menghentikan langkahnya, berbalik menatap Gavin. "Aku kerja, masa gitu aja enggak bisa liat?"

"Hah? Masih enam belas tahun, kenapa lo kerja di tempat kaya gini?" Gavin menatap Aina dengan tatapan tidak percaya.

Bahkan jika ada pekerjaan yang merekrut anak di bawah umur, yang pasti bukan pekerjaan seperti itu, kan? Bagaimana bisa gadis itu tidak merasa ada yang salah dengan apa yang dia lakukan.

"Kamu juga baru enam belas tahun, tapi masuk ke tempat kaya gini," balas Aina.

Gavin tiba-tiba tidak tahu bagaimana harus berkata. "Ah-itu, gue cuma di ajak!"

Aina mendengus, berbalik pergi dan kali ini tidak menoleh ke belakang. Gavin sendiri hanya diam terpaku, menatap punggung gadis itu yang semakin jauh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 71. DUA PULUH JUTA

    "Cepet pulang, ini udah malem!" titah Gavin pada Aina ketika dia selesai meratapi saldo M-banking nya yang kosong. Gavin memasukan kembali ponselnya ke dalam saku, hanya bisa menghela nafas pendek.Aina menatap Gavin dengan kaget, ragu saat ingin bertanya, "Itu-kamu-""Apa?" tanya Gavin, tidak mengerti."Makasih," ucap Aina pada akhirnya sambil menundukkan kepalanya.Gavin mengangguk. "Cepetan pulang!" titah Gavin lagi.Gadis itu masuk kembali ke ruangan ganti, mengganti pakaian sexy inya dengan kaus dan celana jeans yang sudah terlihat kusam. Ketika Aina keluar dari ruang ganti, Gavin sudah tidak ada di koridor. Dia mengigit bibir bawahnya, lalu bergegas pulang ke rumah.Karena hari sudah malam, Aina hanya bisa menunggu bus untuk pulang ke rumah dan kebetulan itu adalah bus terakhir yang beroperasi malam ini. Dia duduk di kursi belakang bus, menyandarkan kepalanya pada jendela, memikirkan dua puluh juga milik Gavin yang pria itu gunakan untuk 'membooking nya' Tiba tidak jauh dari ru

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 72. JIJIK

    Gavin bangun ketika waktu sudah menunjukan pukul sepuluh pagi. Remaja itu menguap turun dari tempat tidur dengan wajah bantalnya. Dia keluar dari kamar sambil menguap, menurni satu persatu anak tangga, pergi ke dapur, melihat ibunya yang sedang mengelap meja. ''Kok belum mandi, Kak? Udah jam sepuluh, loh, ini,'' ujar Gina melihat anak sulungnya yang masuk ke dapur dengan wajah kuyu. ''Lapar, Mah.'' Gavin menguap lagi, duduk di kursi meja makan dengan punggung bersandar. ''Cuci muka sama sikat gigi duu, habis itu baru makan. Lebih bagus lagi sekalian madi!'' titah Gina, dia telah selesai mengelap meja, pergi untuk mencuci tangannya. Gavin mendesah malas dengan bibir cemberut. ''Males, Mah~'' rengek anak itu dengan manja. ''Gavin, kamu itu udah mau tujuh belas tahun, harus lebih dewasa. Semalem juga, kenapa papah kamu marah?'' tanya Gina, menggeleng-gelengkan kepalanya. Bibir Gavin bungkam secara otomatis, dia bangkit berdiri, melenggang kembali ke kamarnya tanpa niatan untuk men

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 73. UANG HILANG

    Ketika berada di kelas, Aina berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari Gavin. Sebenarnya, Gavin bukan orang pertama yang mengatakan itu. Sebelumnya, entah ketika dia masih duduk di bangku SMP atau sekarang, sudah tidak terhitung jumlahnya orang yang mengatakan bahwa dia menjijikan. Aina merasa bahwa hatinya sudah mati rasa, akan tetapi ternyata lebih terasa sakit karena orang yang mengatakan itu adalah orang yang menolongnya.Aina duduk di urutan belakang pojok di kelas, tidak ada satu pun yang mau mengajaknya bicara atau mengobrol, dia juga tidak punya teman di sekolah ini."Nyebelin banget, pasti dia sengaja ngajak Gavin ngobrol," cibir Julia yang duduk tepat di depan Aina. Gadis itu berbicara dengan nada pelan hingga hanya Aina yang mendengarnya. "Sadar diri juga penting kali!"Aina memilih bungkam meski dia tahu Julia sedang menyindirnya. Bagaimana juga, Aina tidak pernah bermaksud seperti itu pada Gavin. Dia bahkan tidak pernah berpikir yang tidak-tidak sebelumnya.Ketika jam

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-19
  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 74. MASALALU

    "Gavin, habis makan malam datang ke ruang kerja!" titah Bagas di tengah makan malam merek.Gavin menelan makanannya, agak takut dengan ekspresi ayahnya sekarang. Remaja itu menoleh pada ibunya, menatap Gina dengan tatapan memohon meminta pertolongan.Gina tidak tahu apa yang terjadi pada ayah dan anak itu, tetapi melihat wajah melas putranya, dia jadi tidak tega jika Bagas memarahinya. "Mas..."Belum sempat Gina menyelesaikan kata-katanya Bagas meliriknya dengan tatapan tajam, seolah kali ini dia tidak akan luluh dengan bujukan istrinya. Gina menutup mulutnya, balik menatap Gavin, menggeleng kecil seolah memberi isyarat bahwa dia tidak bisa membantu anak itu kali ini.Selesai sarapan, Gavin ingin pergi ke kamar akan tetapi dia tahu jika dia menghindar lagi kali ini ayahnya pasti akan semakin marah. Gavin dengan gugup berjalan ke arah ruang kerja ayahnya, dia mengetuk pintu ketika tiba di sana."Pah?" panggil Gavin dengan suara pelan."Masuk!" titah Bagas dari dalam sana.Melangkah masu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-20
  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 75. MENGANTARKAN PULANG

    Ibu dan bapak Aina berasal dari kampung, merantau ke kota membawa putri mereka yang waktu itu masih berusia lima tahun. Saat itu Supri bekerja sebagai satpam di sebuah perusahaan besar, mereka tinggal di rumah kontrakan. Meskipun hidup sederhana, tapi Aina bahagia bersama ke dua orang tuanya yang mencintai dia.Di usianya yang ke sepuluh tahun, ayahnya di PHK dari tempat kerja, yang menyebabkan hidup mereka benar-benar susah saat itu. Ibunya yang membenci situasi itu lalu kabur bersama seorang pria asing, meninggalkan Aina dan Supri. Saat itu Supri masih menjadi ayah yang baik meskipun kondisinya jauh dari kata 'baik'. Dia mau berusaha mencari uang untuk hidup Aina, hingga ketika Aina masuk SMP, ayahnya yang saat itu mengantarkan pelanggan secara tidak sengaja melihat ibunya yang tengah menggendong seorang anak kecil, masuk ke dalam mobil mewah. Hidupnya tampak jauh lebih bahagia, membuat Supri frustasi dan menjadi sangat sering mabuk dan berjudi.Aina mengeratkan cardigan di tubuhnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 76. MEMINTA UANG

    "Kamu siapanya Aina? Pacarnya?" Supri tiba-tiba keluar dari dalam rumah, membuat Aina dan Gavin terkejut karena pria parubaya itu langsung menyodorkan serentetan pertanyaan pada Gavin."Vin, kamu cepet pulang, ya!" titah Aina, mendorong Gavin pergi. Dia tidak ingin Gavin melihat keadaan keluarganya dan menjadi jijik pada dia, seperti teman-temannya yang lain."Kamu yang tadi sore, kan? Yang nganterin Ain pake mobil mewah?" Supri tidak peduli bahkan jika Aina menghentikannya, dia tetap melakukan apa yang dia mau."Pak, stop!"Gavin kebingungan, tidak mengerti apa yang terjadi. "Iya, Pak. Itu saya," jawab Gavin."Seberapa kaya kamu? Udah berapa kali kamu make Aina? Kasih saya uang kalau kamu mau menikmati anak saya!""Maksud Bapak-""Gavin cepet pergi!" Aina memaksa Gavin untuk kembali ke motornya. Gavin tidak punya pilihan selain pergi karena desakan Aina yang terus menerus. Gadis itu tampak tidak sabar untuk mengusirnya. Dia juga tidak mengerti apa maksud dari pria yang merupakan aya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 77. DILECEHKAN

    Di sepanjang jam pelajaran, Gavin beberapa kali melirik Aina, namun wanita itu tetap acuh, membuat Gavin sedikit kesal. Ya, dia kesal, tapi Gavin juga tidak mengerti mengapa dirinya kesal hanya karena Aina yang terus mengabaikannya tanpa alasan yang jelas.Ketika jam istirahat tiba, Gavin pergi ke kantin untuk makan siang bersama teman-temannya. Dia sibuk memikirkan mengapa Aina diam hingga tidak menanggapi ketika temannya bertanya atau mengobrol."Lo kenapa, sih, Vin?" tanya Mario melihat wajah cemberut Gavin yang tidak biasa.Gavin menatap Mario dengan bingung. "Apanya?" Gavin balik bertanya."Ya, lo dari tadi cemberut terus, ada apa?" Mario memperjelas pertanyaannya.Gavin memang biasanya hanya memasang wajah dingin, akan tetapi hari ini Gavin tampak cemberut."Gak pa-pa." Gavin menggeleng, dia merasa bahwa dia baik-baik saja, dia tidak tahu mengapa Mario bertanya hal seperti itu.Bangkit berdiri, Gavin pergi meninggalkan teman-temannya di sana. "Mau ke mana lo, Vin?!" tanya Reno s

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 78. AKU BAIK-BAIK AJA

    Gavin menghentikan pukulannya saat dia merasa puas. Melihat bolak-balik pada siswa yang terkapar di lantai dan Aina yang meringkuk ketakutan, dia segera menghampiri Aina. "Lo gak pa-pa?" tanya Gavin sambil melepas seragam sekolah yang dia pakai, memberikannya pada Aina. "Pak punya gue."Aina mengangguk sambil terisak, memakai seragam milik Gavin dengan tangan gemetar karena seragamnya sudah tidak layak untuk di pakai Lagi.Remaja itu memalingkan wajah saat Aina melepaskan seragamnya yang robek dan memakai miliknya."Ayo berdiri, gue bantu!" Gavin hendak mengulurkan tangan, membantu gadis itu bangkit berdiri saat Aina menghindarinya."A-aku bisa sendiri, Vin," tolak Aina sambil berusaha bangkit berdiri dengan bertumpu pada tembok.Ketika keduanya hendak pergi, sekelompok guru dan siswa tiba-tiba masuk ke dalam gudang."ADA APA INI?!" Seorang guru pria menatap Gavin dan Aina, lalu terakhir tatapannya jatuh pada siswa yang terkapar di lantai. "Cepet panggil ambulans!" titah guru pria itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26

Bab terbaru

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB. KEHAMILAN [END]

    "Na, kenapa muka kamu pucat banget, kamu masih sakit?" tanya Dimas ketika dia melihat wajah Aina yang tampak tidak sehat.Aina menoleh ketika mendengar suara bertanya Dimas, dia menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Saya enggak pa-pa, kok, Pak!" Bibir pucat Aina terangkat, dia mencoba untuk baik-baik saja.Kening Dimas bertaut, masih merasa khawatir bahkan jika Aina berkata bahwa dia baik-baik saja. "Kamu sudah periksa ke rumah sakit?" tanya Dimas lagi."Saya cuma masuk angin, enggak perlu ke rumah sakit.""Kamu terlalu keras kepala, Na. Jangan sepelekan penyakit bahkan kalau pun itu hanya masuk angin. Saya antar kamu ke rumah sakit sekarang!" ujar Dimas dengan nada sedikit memaksa.Aina enggan, mereka masih berada di tempat kerja dan beberapa karyawan memperhatikannya. Dia takut jika Dimas mengantarnya ke rumah sakit di tengah jam kerja, pria itu akan terseret gosip karenanya. Karena Aina tahu betul jika beberapa karyawan sering memperhatikan dia dan bergosip secara diam-diam."Engg

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB. APA HUBUNGANNYA?

    Aina sedang duduk di atas tempat tidur saat bel pintu apartemen berdering. Aina yang sedang cemas menunggu kepulangan Gavin langsung berdiri, bergegas keluar dari kamar untuk membuka pintu.Ketika pintu apartemen dibuka, Aina melihat Gavin yang sedang di papah oleh seorang wanita yang Aina tahu dia berjama Celine."Gavin kenapa?" tanya Aina, sedikit panik melihat Gavin yang tampak tidak sadarkan diri."Gavin Mabuk, tolong minggir dulu, biar gue yang antar dia ke kamarnya!" Celine mendorong Aina ke samping, lalu dia bergegas masuk dengan susah payah. "Di mana kamar Gavin?" tanya Celine."Dudukkan di sofa aja," ujar Aina.Celine mendudukkan Gavin yang mabuk di atas sofa, wanita itu membuka jaket yang Gavin kenalan dan menyuruh Aina yang sedari tadi hanya berdiri dan menatap dari samping, "Buatin air hangat pake madu dan jeruk!"Meski hatinya merasa tidak nyaman melihat Celine yang begitu merawat Gavin, tapi dia tetap sigap melakukan hal yang Celine minta. Dia bergegas pergi ke dapur, me

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 89. KURANG AJAR

    Aina pulang ke apartemen. Saat dia membuka pintu dan masuk, Aina meletakan barang-barang yang dia beli, dia bahkan tidak sempat membereskan semua itu karena Aina langsung pergi ke dalam kamar mandi dan muntah lagi.Hoek, hoek, hoek.Terengah-engah, Aina menopang tubuhnya pada pinggiran wastafel. Dia berkumur, mencuci mulut dan wajahnya agar terlihat segar. Aina lalu mendongak, menatap wajah pucat nya di cermin. Pantulan dirinya di cermin terlihat sangat kuyu dengan wajah yang basah oleh air dan rambut acak-acakan.Menghela nafas, Aina keluar dari kamar mandi, dia mengganti pakaiannya dengan kaus dan celana pendek sebelum akhirnya berbaring di tempat tidur untuk menenangkan rasa mual di perutnya. Aina berharap bahwa setelah dia bangun nanti, rasa mual itu akan menghilang.***Gavin kembali ke apartemennya setelah menginap di rumah usai ulang tahun bunga, adiknya yang terakhir. Dia menekan serangkaian kata sandi, dan ketika pintu dibuka, Gavin masuk ke dalam apartemen.Suasana hening mem

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 88. MUAL

    Aina berdiri di trotoar, menunggu kendaraan umum yang lewat. Wanita itu celingak-celinguk, menunggu dengan cemas. Hari sudah menunjukan pukul tujuh malam, namun dia belum juga mendapati kendaraan yang lewat karena memang hujan deras baru yang diiringi oleh suara petir saja mereda. "Na, kamu mau bareng aja sama saya?" Dimas yang menghampiri Aina bertanya pada wanita itu."Enggak usah, pak. Saya bisa nunggu sebentar lagi, kok." Aina menggeleng, menolak sambil tersenyum."Kalau begitu saya temenin kamu nunggu, ini udah malem, enggak baik perempuan di pinggir jalan kaya gini." Dimas menawarkan diri."Tapi-" Aina ingin menolak, dia merasa tidak enak pada Dimas. Bagaimanapun pria itu juga pasti punya kesibukan setelah ini."Jangan nolak. Saya enggak terima penolakan." Dimas bersikukuh untuk menemani Aina.Pada akhirnya Aina dengan pasrah membiarkan Dimas menemaninya. Wanita itu sedari tadi mengguncang ponsel yang ada dalam genggamannya, menghubungi Gavin berulang kali untuk meminta jemput.

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 87. KENAPA BUKAN AKU?

    "Kamu pulang?" sapa Aina ketika dia melihat Gavin yang masuk ke dalam apartemen.Gavin mengangguk, dia membuka jaket yang dia kenakan, melemparnya ke atas sofa dengan sembarangan. "Gue lapar, ada makanan?" tanya Gavin.Aina bangkit berdiri dari sofa, dia berjalan ke arah dapur sambil menjawab, "Ada, makan sekarang apa mandi dulu?" tanya Aina."Makan sekarang," jawab Gavin.Mengangguk, Aina mengambil piring dan menyiapkan makanan untuk Gavin. Pria itu duduk di atas meja makan sambil menunggu Aina selesai menyiapkan makanan. Setelah makanan tersaji di hadapannya, Gavin mulai melahap makanannya."Perempuan yang sama kamu tadi siapa?" tanya Aina, dia bertanya dengan hati-hati agar Gavin tidak marah."Temen, kenapa?" Gavin balik bertanya tanpa menatap Aina."Enggak, keliatannya akrab banget sama kamu. Tadi kamu nelepon aku pake nomor dia?"Mengangguk, Gavin mendongak menatap wanita itu. "Kenapa, sih?" tanya Gavin.Kepala Aina menggeleng, dia menuangkan air putih ke dalam gelas dan menaruhn

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 86. WANITA ITU SIAPA?

    "Vin...ugh." Aina melenguh saat Gavin mengecupi di sepanjang lehernya hingga akhirnya pria itu berhenti pada dadanya yang ranum.Rasa geli menyebar ke seluruh tubuh Aina, apalagi saat bibir Gavin dengan rakus mengisap pucuk dadanya bergantian. Aina mengelus rambut kepala Gavin, membuat pria wajah pria itu terbenam di sana.Tubuh keduanya sama-sama bugil, saling mengerat satu sama lain. Keringat mereka membanjiri tubuh, ac yang tergantung di dinding sama sekali tidak mempengaruhi suhu panas di antara keduanya."Baring!" titah Gavin pada Aina.Mengangguk, Aina berbaring di atas tempat tidur sambil membuka ke dua kakinya. Nafas Gavin memberat melihat wanita itu menatapnya dari bawah dengan ekspresi yang begitu provokatif."Emh..." Aina tersentak, Gavin memasuki dirinya secara tiba-tiba.Kegiatan yang biasa mereka lakukan setiap malam jika Gavin memintanya, Aina hanya menurut, bagaimana pun menurutnya Gavin adalah pria yang baik yang banyak membantunya di saat dia kesulitan. Aina sama sek

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 85. 4 TAHUN KEMUDIAN

    Di sebuah kamar yang remang, seorang wanita menggeliat di atas tempat tidur. Kelopak mata wanita itu terbuka, dia menguap, mencoba bangkit dari tempat tidur ketika tubuhnya tiba-tiba di peluk dengan erat pada pelukan seorang pria yang tertidur di sebelahnya."Vin, lepasin dulu!" titah Wanita yang tidak lain adalah Aina, dia mencoba menyingkirkan tangan Gavin yang melingkari pinggangnya."Sebentar aja," gumam Gavin dengan mata tertutup.Aina menghela nafas. "Ini udah siang, Vin. Katanya kamu ada kuliah jam segini?" tanya Aina dengan nada tidak berdaya.Gavin melepaskan pelukannya, dengan malas bangkit dari tempat tidur. "Sebenernya sesekali bolos juga gak pa-pa," ujar Pria itu."Kalau papah kamu tau, kamu pasti di marahin!" Aina turun dari tempat tidur, memunguti pakaiannya yang tergeletak di lantai. "Cepetan bangun!" titah Aina lagi pada Gavin sebelum dia masuk ke dalam kamar mandi.Selesai mandi dan berpakaian, Aina keluar dari sana, dia melihat Gavin yang hanya memakai boxernya seda

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 85. APA YANG KAMU HARAPKAN?

    "Makasih, ya, Vin. Lo udah mau nganter gue," ucap Jullia pada Gavin yang berjalan di sampingnya.Gavin mengangguk, tatapannya mengedar menatap toko-toko dan orang yang berlalu-lalang. Dia melihat sebuah gaun cantik di salah satu etalase toko, berpikir jika Aina mengenakan gaun itu pasti akan terlihat cocok dan sangat cantik. Gavin tanpa sadar tersenyum."Vin!" Julia menegur pria yang ternyata tidak memperhatikan dan mendengarkannya."Hah? Kenapa?" Gavin menoleh pada Julia dengan wajah bingung."Lo mikirin apa, sih? Gue ngomong dari tadi ternyata enggak lo dengerin!" Julia cemberut kesal.Tangan Gavin terulur, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Sorry," ucap Gavin dengan rasa bersalah.Keduanya mengobrol di sepanjang perjalanan. Gavin terus mengikuti Julia meski dia tidak tahu ke mana tujuan wanita itu karena sedari tadi mereka hanya berkeliling mall.Tanpa mereka sadar, seseorang menatap keduanya di kejauhan. Gadis itu bersembunyi di salah satu tiang tinggi, melihat Julia yang tam

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 84. LELAH

    Seperti yang Gavin katakan, dia tidak ikut mengantar Aina hingga rumahnya, namun hanya di depan gang. Gavin ikut turun ketika Aina turun dari mobil, ia melihat ke gang yang cukup gelap di belakang karena matahari sudah terbenam."Gue anter, ya. Itu gangnya gelap banget, gimana kalau ada apa-apa?" tanya Gavin dengan khawatir.Aina menggelengkan kepalanya, dia menolak, "Enggak usah, Vin. Enggak bakalan ada apa-apa, kok. Aku udah biasa jalan sendiri.""Kalau gitu-""Wih, wih, wih!" Supri tiba-tiba datang dari arah gang, menghampiri Aina dan Gavin di sana.Gavin menatap Aina sejenak, lalu tatapannya beralih pada Supri yang datang. Dia tahu bahwa pria itu adalah ayah dari Aina, Gavin hendak menyapa dengan sopan saat Supri tiba-tiba membuka suara."Katanya cuma temen! Huh! Kalau kaya gitu ngapain kamu nangis-nangis sepatunya Bapak jual? Kan bisa beli lagi," ujar Supri sambil menoyor kepala Aina.Gavin terkejut, dia tidak menyangka jika Supri akan mengatakan itu. "Sepatunya di jual?" tanya G

DMCA.com Protection Status