Share

BAB 73. UANG HILANG

Ketika berada di kelas, Aina berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari Gavin. Sebenarnya, Gavin bukan orang pertama yang mengatakan itu. Sebelumnya, entah ketika dia masih duduk di bangku SMP atau sekarang, sudah tidak terhitung jumlahnya orang yang mengatakan bahwa dia menjijikan. Aina merasa bahwa hatinya sudah mati rasa, akan tetapi ternyata lebih terasa sakit karena orang yang mengatakan itu adalah orang yang menolongnya.

Aina duduk di urutan belakang pojok di kelas, tidak ada satu pun yang mau mengajaknya bicara atau mengobrol, dia juga tidak punya teman di sekolah ini.

"Nyebelin banget, pasti dia sengaja ngajak Gavin ngobrol," cibir Julia yang duduk tepat di depan Aina. Gadis itu berbicara dengan nada pelan hingga hanya Aina yang mendengarnya. "Sadar diri juga penting kali!"

Aina memilih bungkam meski dia tahu Julia sedang menyindirnya. Bagaimana juga, Aina tidak pernah bermaksud seperti itu pada Gavin. Dia bahkan tidak pernah berpikir yang tidak-tidak sebelumnya.

Ketika jam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status