Home / Romansa / Lelaki Bayaran Nona Megan / Bab-1 LELAKI BAYARAN NONA MEGAN

Share

Lelaki Bayaran Nona Megan
Lelaki Bayaran Nona Megan
Author: arafaq_9

Bab-1 LELAKI BAYARAN NONA MEGAN

Author: arafaq_9
last update Last Updated: 2024-12-06 14:18:19

Venesia, sebuah mansion megah Ignacio.

"Dimana Levi, Noa?" Seorang wanita cantik, dan sexy berdiri di depan seorang maid bernama Noa.

Noa menunduk hormat, dan menjawab. "Tuan Levi belum pulang, Nona Megan."

Megan Victoria Lewis. 24 tahun, tubuhnya yang jenjang dan ramping tampak sempurna dalam balutan dress berwarna hitam. Rambut panjangnya yang berkilau tergerai indah hingga pinggang, menambah pesona pada kulitnya yang halus dan bercahaya.

Mata coklatnya yang tajam, kontras dengan bulu matanya yang lentik. Wajahnya, yang memadukan kelembutan dan ketegasan, diperindah dengan makeup tipis yang menonjolkan fitur alaminya.

Megan bekerja sebagai model internasional yang menikah dengan Levi Ignacio, seorang CEO perusahaan bergerak di bidang industri film. Pernikahan ini terjadi akibat perjodohan konyol dari kedua orang tua mereka.

Selama dua tahun pernikahan mereka, Megan tidak pernah di sentuh oleh Levi. Bahkan hubungan keduanya terkesan dingin, tidak jarang Levi bersikap kasar kepada Megan. Tidak hanya itu, Megan juga tahu jika Levi berselingkuh di belakangnya.

Megan membuang napasnya kasar. "Apa Levi tidak mengatakan apapun?"

"Tidak, Nona,"

Megan berdecak, ia merasa kesal dengan Levi yang selalu begini. "Hubungi aku jika Levi sudah pulang, dan minta dia menyusul ke mansion Mommynya."

Noa mengangguk. "Baik, Nona."

Megan melangkahkan kedua kakinya keluar dari mansion, ia masuk ke dalam mobilnya, dan mengendarainya menuju mansion orang tua Levi. Hari ini seharusnya Levi ingat, jika kedua orang tuanya meminta untuk mereka berdua berkunjung.

Setibanya di mansion megah milik keluarga besar Ignacio, Megan turun dari mobilnya. Melangkah masuk, dan di sambut oleh wanita paruh baya yang tak lain ialah Mommy Levi.

Wanita paruh baya itu memeluk Megan. "Kau sendirian lagi, Sayang? Dimana, Levi?"

Megan membalas pelukan mertuanya sebentar. "Levi ada meeting di luar kota, Mom. Mungkin nanti akan menyusul."

"Baiklah, kita masuk dulu." Wanita itu membawa Megan menuju ruang keluarga.

Setibanya di ruang keluarga, Megan duduk di depan kedua orang tua Levi. Abraham, dan Emma.

"Daddy, dan Mommy tidak ingin berbasa-basi. Megan, jadi mau sampai kapan kalian akan menunda untuk memiliki seorang anak?"

Suara seorang pria paruh baya yang tak lain ialah Abraham menyapa telinga Megan, sebuah pertanyaan penuh dengan intimidasi itu membuat Megan mendongak. Rasanya ia ingin sekali mengatakan jika Levi tidak pernah menyentuhnya.

"Kami berenc—"

"Atau jangan-jangan kau tidak bisa memiliki anak, dan memberikan keturunan untuk Levi. Megan?" Pria itu menyela ucapan Megan, mengatakan sebuah ucapan yang menyakiti hati Megan.

Abraham menatap Megan serius. "Sudah dua tahun kalian menikah, sudah seharusnya kalian memiliki anak. Daddy malu ketika rekan-rekan Daddy bertanya mengenai cucu, seharusnya kau memahami itu. Megan."

Megan menunduk, tangannya terkepal erat. Hatinya terasa tercabik-cabik mendengar ucapan mertuanya, jika dia tidak menghormati Abraham. Mungkin Megan sudah mengamuk detik ini juga.

"Daddy mau kalian secepatnya memberikan keturunan, jika memang kau bermasalah. Daddy akan segera mencarikan Levi istri baru,"

Megan terkejut, wanita itu mendongak. Ia menatap Abraham dengan tidak percaya, bagaimana bisa pria itu berbicara seperti itu.

Mencoba mengatur emosinya, Megan tersenyum, dan menjawab, "Aku akan membicarakan hal ini bersama, Levi. Dad, kami juga sedang berusaha,"

Emma mendecih. "Jika kau berusaha, tidak mungkin akan selama ini. Sayang."

"Maafkan Megan, Mom, Dad. Nanti Megan akan bicarakan lagi dengan Levi,"

Abraham mengangguk. "Jangan hanya di bicarakan, jika bisa langsung menghasilkan. Kalian sudah menikah dua tahun, sudah seharusnya sadar."

"Baik, Dad." Megan membuang napasnya kasar, ia berdiri. "Kalau begitu Megan kembali dulu, hari ini ada pemotretan."

Abraham, dan Emma berdiri. Jika Abraham hanya berdiam diri di tempat, berbeda dengan Emma yang mengantarkan Megan sampai ke depan mansion. Setibanya di depan mansion, Emma menahan Megan yang akan masuk ke dalam mobil.

"Kurangi aktivitasmu, Megan. Seorang suami tidak akan suka jika istrinya sangat sibuk, apalagi kalian sedang program hamil. Bagaimana kau bisa hamil jika terus sibuk?"

Lagi, kata-kata yang menyakitkan tertuju padanya. Mengiris hatinya, di sini seakan-akan hanya Megan yang bersalah.

"Aku akan mengurangi aktivitasku, Mom. Kalau begitu Megan permisi." Megan ingin memeluk Emma, namun Emma terlebih dahulu menyingkir.

Tidak ingin lama-lama di sana, Megan segera masuk ke dalam mobil. Wanita itu melampiaskan rasa sakit hatinya dengan mengemudikan mobilnya secepat mungkin, dan membiarkan air matanya luruh membasahi pipi.

Sementara itu di tempat lain, di sebuah club malam. Seorang pria paling berpengaruh tengah memasuki ruangan dengan langkah mantap yang mencerminkan kekuasaan dan kepercayaan diri yang ia miliki. Tingginya yang menjulang dengan postur tubuh yang atletis menambah aura intimidasi yang alami.

Zachary Alexander, pria berusia 28 tahun yang tidak hanya dikenal sebagai billionaire tetapi juga sebagai mafia nomor satu di Italia, kulitnya yang eksotis berwarna kecoklatan berpadu sempurna dengan mata yang tajam, seolah mampu menembus batas apa pun yang berani menghalanginya.

Rambut hitam pekatnya tertata rapi, mengkilat di bawah sorotan lampu ruangan, semakin menegaskan kemapanan dan ketegasan karakternya. Setiap tatapan yang dilemparkan bukan hanya sekedar melihat, tetapi seperti sedang mengukir kesan yang mendalam bagi siapa pun yang menjadi sasaran pandangannya.

"Dimana dia?" Suara bariton itu terdengar menyapa telinga seorang pria yang tak lain ialah saudaranya, Edgar.

"Dia ada di dalam, mau langsung kau eksekusi?"

Zachary menyeringai, ia melirik Edgar sejenak. "Bukankah bermain-main sejenak lebih bagus?"

Edgar tertawa, Zachary memang selalu begitu. Ia tidak akan langsung menumbangkan musuhnya, melainkan bermain-main terlebih dahulu. Hingga musuhnya sendiri yang akan memohon kematian pada Zachary.

Setibanya di ruangan privat, Zachary melihat seorang pria sedang duduk terikat di kursi. Mulutnya tertutup lakban, pria itu terlihat menggeliat ketakutan.

Zachary mendekat, ia mengeluarkan belati kecil miliknya. Dengan gerakan cepat, Zachary. mengukir wajah pria itu. Hingga darah bercucuran dari wajahnya.

Pria itu ingin berteriak, tapi tidak bisa. Sebab, mulutnya di bungkam dengan lakban. Tubuhnya bergetar hebat, sementara Zachary terus mengukir wajah pria itu sampai kulitnya benar-benar terkelupas.

Lama Zachary menyiksa pria itu, setelahnya. Zachary menjauh, ia menatap pria di depannya dengan puas.

"Bawa dia ke markas, aku akan bermain-main lagi dengannya nanti." Zachary menjauh, begitu juga dengan Edgar.

"Kau tidak ingin bersenang-senang?" Edgar melirik ke arah ruangan atas, tempat dimana mereka biasanya bersenang-senang dengan wanita.

Zachary menatapnya datar. "Kau tahu aku tidak menyukainya bukan? Jadi untuk apa kau bertanya?"

Edgar terkekeh, ia menepuk lengan adik sepupunya itu. "Yasudah, kalau begitu aku pergi dulu. Kau bisa menungguku di luar."

Zachary tidak menjawab, ia hanya mengacungkan jempol ke arah Edgar. Lalu melangkah pergi meninggalkan Edgar.

Pria itu duduk di kursi, dan menikmati wine. Sembari melihat beberapa orang yang sedang berdansa di lantai dansa.

Sedangkan Megan, ia menapaki lantai club malam yang redup di Venesia, dengan hati yang serasa remuk. Sebelumnya, air mata telah mengalir deras saat mertuanya menghina bahwa dia mandul dan tidak mampu memberikan keturunan.

Keadaan semakin buruk ketika dia memikirkan suaminya, yang seharusnya menjadi penopang hatinya, justru terlibat asmara terlarang dengan wanita lain.

Megan duduk di kursi, ia meneguk wine sebanyak-banyaknya. Melampiaskan rasa sakitnya, melampiaskan rasa sesak yang menghantam di benaknya. Hingga, matanya menatap sosok pria yang duduk di ujung depannya.

Dengan segala rasa frustasi, dan sakit hatinya. Megan mendekati pria tampan itu, membuat pria tampan yang tak lain ialah Zachary mendongak.

"Apa kau membutuhkan sesuatu?" Zachary menatap Megan dengan datar.

Megan menghela napasnya, ia mengeluarkan black card di atas meja Zachary. "Aku akan membayar berapapun yang kau mau—asalkan kau bisa membuatku puas, dan hamil!"

Zachary menaikkan sebelah alisnya, pria itu menatap Megan dengan tatapan datar. "Apa kau sudah gila?"

"Aku mohon, aku akan membayar berapapun yang kau mau." Megan semakin mendekati Zachary.

Wanita itu menatap memohon pada Zachary. "Aku mohon, kau bekerja sebagai gigolo bukan? Jadi tidak ada alasan untukmu menolakku."

Megan merasa ia sudah gila, rasa frustasi yang ia rasakan membawanya pada keputusan seperti ini. Megan ingin menyerahkan dirinya pada Zachary, mencari pelarian dari kenyataan pahit yang menerpa hidupnya. Dalam hal ini, Megan berharap bisa menemukan sedikit kelegaan, bahkan mungkin, secercah harapan untuk masa depan yang lebih bahagia.

'Fuck!' batin Zachary.

Zachary terdiam sejenak, dan nampak tergoda. "Kau mengira aku gigolo bukan?"

Megan mengangguk pelan. Diiringi dentuman musik yang keras, Zachary berdiri. "Baiklah, aku akan memuaskanmu, dan membuatmu hamil."

Zachary menarik Megan, ia membawa Megan meninggalkan club dan ntah menuju kemana. Sebab, Zachary adalah sosok pria misterius.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-2 LELAKI BAYARAN NONA MEGAN

    Apartemen Zachary, Venesia.Bukankah Zachary gila? Pria itu membawa seorang wanita untuk pertama kalinya ke dalam apartemen pribadinya, pria itu membaringkan Megan di atas ranjangnya. Tatapan tajamnya mengarah pada Megan."Kau benar-benar memintaku melakukannya?"Megan beranjak bangun, kepalanya yang sedikit berat membuat tatapannya sedikit menyipit. Dengan suara serak, dia menjawab, "Ya, aku ingin kau memuaskanku. Aku sudah memberikan kartuku untukmu, jadi puaskan aku, dan buat aku hamil." Megan membuang napasnya kasar.Wanita itu menatap Zachary dengan sendu. "Setidaknya, aku ingin membungkam mulut mertuaku. Dia mengatakan jika aku tidak bisa memberikan keturunan untuk suamiku, padahal mereka tidak tahu—jika suamiku tidak pernah menyentuhku." Megan berdecak, ia menatap Zachary. "Kenapa kau tidak segera melakukannya?"Megan berdiri dengan susah payah, ketika berada di dekat Zachary. Dia mengalungkan kedua tangannya di leher Zachary. "Please, help me." Tatapan sayu itu tersirat denga

    Last Updated : 2024-12-06
  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-3 DIA BUKAN GIGOLO?

    Saat di rasa Megan sudah tenang, Zachary mengambil makanan khusus Megan tadi, ia mneyuapi Megan. Namun, wanita itu menolaknya.Zachary menghela nafasnya. "Makanlah, aku tidak ingin kau mati karena tidak makan. Aku tahu jika kau lapar." Zachary kembali mengarahkan makanan pada pada Megan, mau tidak mau Megan menerima suapan Zachary.Suapan demi suapan Megan terima dari Zachary, hingga pada akhirnya makanan itu habis tak tersisa.Zachary menegakkan tubuhnya, ia membawa piring kosong itu ke meja, dan kembali lagi pada sisi Megan. Zachary ingin menggendong Megan, namun Megan menahannya."Apa yang akan kau lakukan? Jangan menyentuhku." Megan sedikit menjauh dengan susah payah.Zachary berdecak, pria itu menatap Megan dengan datar. "Aku hanya ingin membantumu untuk ke kamar mandi, aku tahu kau tidak bisa jalan sendiri. Masih sakit bukan?"Megan terdiam sejenak, lantas menggeleng. "Tidak perlu, aku bisa sendiri. Pergilah, aku mohon." Tatapan wanita itu terlihat sangat memohon, yang mana memb

    Last Updated : 2024-12-06
  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-4 BERKEDUT, HM?

    Megan membuka pintu kamarnya, lantas ia menutup dan tidak lupa menguncinya. Malam ini, hingga beberapa hari ke depan ia akan menginap. Sampai acara pesta selesai.Wanita itu membuang nafasnya kasar, lantas membalikkan badannya.Deg!Jantung Megan berdetak kencang, kedua matanya melebar saat melihat sosok Zachary di depannya. Dia berpikir—bagaimana bisa Zachary ada di sini? Wanita itu memundurkan langkahnya, sampai tubuhnya menabrak pintu."A-apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana bisa kau ada di sini?" Rasa khawatir berpendar di benaknya, tubuh wanita itu merinding saat melihat tatapan Zachary.Apalagi kini pria itu semakin mendekat ke arahnya, sial—Megan rasanya ingin lari. Bagaimana bisa Zachary berada di kamarnya."K-kau mau apa? Jangan maca—""Aku tidak akan macam-macam, aku hanya satu macam. Baby." Zachary menahan kedua tangan Megan di atas kepala wanita itu, sementara tubuh Megan benar-benar ia kunci pergerakannya."Lepaskan aku, Zachary. Kenapa kau ada di sini huh?"Zachary te

    Last Updated : 2024-12-06
  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-5 KAU KHAWATIR?

    Beberapa hari kemudian,Setelah acara pesta di kapal pesiar tersebut selesai, Megan, dan Elise kembali ke mansion masing-masing.Kini Megan berada di mansionnya, wanita itu baru saja selesai membersihkan tubuhnya. Ia melangkah keluar dari kamar, dan melihat Levi sedang bercumbu bersama kekasihnya.Megan membuang nafasnya kasar, ia kembali ke kamarnya sendiri. Lantas, menguncinya. Melihat suaminya, kedua matanya jadi sakit."Aku ingin sekali membuat video perselingkuhan mereka, untuk menjadi bukti ketika kami bercerai. Tapi mengingat jika kekayaan mendiang Daddy di tahan keluarga mereka, bagaimana bisa aku menceraikannya begitu saja?" Megan membaringkan tubuhnya, wanita itu memejamkan kedua matanya.Dia berpikir, bagaimana caranya untuk terbebas dari belenggu yang sangat menyakitkan ini? Dia ingin bebas, dan memulai segalanya dengan hal-hal baru. Namun, melihat bagaimana pengaruh besar keluarga Levi. Menjadikan Megan tidak bisa bercerai begitu saja.Tak lama kemudian, suara dering pons

    Last Updated : 2024-12-06
  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-6 JADIKAN AKU SELINGKUHANMU

    Megan mengedipkan kedua matanya beberapa kali, yang mana nampak sangat lucu di mata Zachary. Wanita itu menatap Zachary dengan berani, dan bertanya, "Apa katamu tadi?" Megan ingin memastikan telinganya, ia ingin memastikan apa yang baru saja Zachary ucapkan. Zachary tersenyum, pria itu mengecup bibir Megan. Yang mana membuat wajah Megan merona. "Aku ingin memilikimu, Megan." Zachary menatap Megan dalam. "Jadikan aku selingkuhanmu." God Dammit! Apa-apaan ini? Apakah Megan tidak salah mendengar? Apa katanya tadi? Jadikan dia sebagai selingkuhannya? Bagaimana bisa. Oh sial! Rasanya Megan ingin tidak mempercayai ucapan Zachary, Namun mendengar Zachary berbicara seperti itu. Membuatnya benar-benar terpaku. "Megan?" Zachary mengusap pipi mulus Megan. Megan tersentak, wanita itu mengalihkan tatapannya ke arah lain. "Jangan bercanda, Zachary. Lebih baik sekarang aku panggilkan dokter, aku tidak ingin lukamu semakin parah." Megan berdiri, wanita itu meninggalkan Zachary yang menatapny

    Last Updated : 2025-03-11
  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-7 A SWEET AFFAIR

    Sinar matahari menerobos masuk melalui celah tirai, menyentuh kulit pria yang telah terjaga lebih dulu. Zachary membuka matanya, dan hal pertama yang ia lihat adalah sosok Megan yang masih terlelap di sampingnya. Matanya melunak. Dengan penuh kasih, ia mencondongkan tubuh, mengecup lembut kening wanita itu. Hari ini terasa istimewa. Dengan hati yang berbunga, Zachary bangkit dari tempat tidur, melangkah ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Tangannya terampil mengaduk adonan pancake, sesekali menoleh ke arah kamar memastikan Megan masih tertidur. Saat aroma pancake mulai menguar, ponselnya berdering. Nama Edgar terpampang di layar. Zachary mendengus kecil, lalu mengangkat panggilan itu. "Ada apa?" "Kau masih di tempat Megan?" "Ya, kenapa?" "Tak ada alasan khusus. Hanya mengingatkan kalau siang ini ada rapat penting. Aku khawatir kau lupa. Bukankah orang yang sedang jatuh cinta biasanya jadi bodoh?" Zachary mendecak, setengah sebal setengah geli. "Itu kau, bukan aku. Aku akan data

    Last Updated : 2025-03-12

Latest chapter

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-7 A SWEET AFFAIR

    Sinar matahari menerobos masuk melalui celah tirai, menyentuh kulit pria yang telah terjaga lebih dulu. Zachary membuka matanya, dan hal pertama yang ia lihat adalah sosok Megan yang masih terlelap di sampingnya. Matanya melunak. Dengan penuh kasih, ia mencondongkan tubuh, mengecup lembut kening wanita itu. Hari ini terasa istimewa. Dengan hati yang berbunga, Zachary bangkit dari tempat tidur, melangkah ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Tangannya terampil mengaduk adonan pancake, sesekali menoleh ke arah kamar memastikan Megan masih tertidur. Saat aroma pancake mulai menguar, ponselnya berdering. Nama Edgar terpampang di layar. Zachary mendengus kecil, lalu mengangkat panggilan itu. "Ada apa?" "Kau masih di tempat Megan?" "Ya, kenapa?" "Tak ada alasan khusus. Hanya mengingatkan kalau siang ini ada rapat penting. Aku khawatir kau lupa. Bukankah orang yang sedang jatuh cinta biasanya jadi bodoh?" Zachary mendecak, setengah sebal setengah geli. "Itu kau, bukan aku. Aku akan data

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-6 JADIKAN AKU SELINGKUHANMU

    Megan mengedipkan kedua matanya beberapa kali, yang mana nampak sangat lucu di mata Zachary. Wanita itu menatap Zachary dengan berani, dan bertanya, "Apa katamu tadi?" Megan ingin memastikan telinganya, ia ingin memastikan apa yang baru saja Zachary ucapkan. Zachary tersenyum, pria itu mengecup bibir Megan. Yang mana membuat wajah Megan merona. "Aku ingin memilikimu, Megan." Zachary menatap Megan dalam. "Jadikan aku selingkuhanmu." God Dammit! Apa-apaan ini? Apakah Megan tidak salah mendengar? Apa katanya tadi? Jadikan dia sebagai selingkuhannya? Bagaimana bisa. Oh sial! Rasanya Megan ingin tidak mempercayai ucapan Zachary, Namun mendengar Zachary berbicara seperti itu. Membuatnya benar-benar terpaku. "Megan?" Zachary mengusap pipi mulus Megan. Megan tersentak, wanita itu mengalihkan tatapannya ke arah lain. "Jangan bercanda, Zachary. Lebih baik sekarang aku panggilkan dokter, aku tidak ingin lukamu semakin parah." Megan berdiri, wanita itu meninggalkan Zachary yang menatapny

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-5 KAU KHAWATIR?

    Beberapa hari kemudian,Setelah acara pesta di kapal pesiar tersebut selesai, Megan, dan Elise kembali ke mansion masing-masing.Kini Megan berada di mansionnya, wanita itu baru saja selesai membersihkan tubuhnya. Ia melangkah keluar dari kamar, dan melihat Levi sedang bercumbu bersama kekasihnya.Megan membuang nafasnya kasar, ia kembali ke kamarnya sendiri. Lantas, menguncinya. Melihat suaminya, kedua matanya jadi sakit."Aku ingin sekali membuat video perselingkuhan mereka, untuk menjadi bukti ketika kami bercerai. Tapi mengingat jika kekayaan mendiang Daddy di tahan keluarga mereka, bagaimana bisa aku menceraikannya begitu saja?" Megan membaringkan tubuhnya, wanita itu memejamkan kedua matanya.Dia berpikir, bagaimana caranya untuk terbebas dari belenggu yang sangat menyakitkan ini? Dia ingin bebas, dan memulai segalanya dengan hal-hal baru. Namun, melihat bagaimana pengaruh besar keluarga Levi. Menjadikan Megan tidak bisa bercerai begitu saja.Tak lama kemudian, suara dering pons

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-4 BERKEDUT, HM?

    Megan membuka pintu kamarnya, lantas ia menutup dan tidak lupa menguncinya. Malam ini, hingga beberapa hari ke depan ia akan menginap. Sampai acara pesta selesai.Wanita itu membuang nafasnya kasar, lantas membalikkan badannya.Deg!Jantung Megan berdetak kencang, kedua matanya melebar saat melihat sosok Zachary di depannya. Dia berpikir—bagaimana bisa Zachary ada di sini? Wanita itu memundurkan langkahnya, sampai tubuhnya menabrak pintu."A-apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana bisa kau ada di sini?" Rasa khawatir berpendar di benaknya, tubuh wanita itu merinding saat melihat tatapan Zachary.Apalagi kini pria itu semakin mendekat ke arahnya, sial—Megan rasanya ingin lari. Bagaimana bisa Zachary berada di kamarnya."K-kau mau apa? Jangan maca—""Aku tidak akan macam-macam, aku hanya satu macam. Baby." Zachary menahan kedua tangan Megan di atas kepala wanita itu, sementara tubuh Megan benar-benar ia kunci pergerakannya."Lepaskan aku, Zachary. Kenapa kau ada di sini huh?"Zachary te

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-3 DIA BUKAN GIGOLO?

    Saat di rasa Megan sudah tenang, Zachary mengambil makanan khusus Megan tadi, ia mneyuapi Megan. Namun, wanita itu menolaknya.Zachary menghela nafasnya. "Makanlah, aku tidak ingin kau mati karena tidak makan. Aku tahu jika kau lapar." Zachary kembali mengarahkan makanan pada pada Megan, mau tidak mau Megan menerima suapan Zachary.Suapan demi suapan Megan terima dari Zachary, hingga pada akhirnya makanan itu habis tak tersisa.Zachary menegakkan tubuhnya, ia membawa piring kosong itu ke meja, dan kembali lagi pada sisi Megan. Zachary ingin menggendong Megan, namun Megan menahannya."Apa yang akan kau lakukan? Jangan menyentuhku." Megan sedikit menjauh dengan susah payah.Zachary berdecak, pria itu menatap Megan dengan datar. "Aku hanya ingin membantumu untuk ke kamar mandi, aku tahu kau tidak bisa jalan sendiri. Masih sakit bukan?"Megan terdiam sejenak, lantas menggeleng. "Tidak perlu, aku bisa sendiri. Pergilah, aku mohon." Tatapan wanita itu terlihat sangat memohon, yang mana memb

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-2 LELAKI BAYARAN NONA MEGAN

    Apartemen Zachary, Venesia.Bukankah Zachary gila? Pria itu membawa seorang wanita untuk pertama kalinya ke dalam apartemen pribadinya, pria itu membaringkan Megan di atas ranjangnya. Tatapan tajamnya mengarah pada Megan."Kau benar-benar memintaku melakukannya?"Megan beranjak bangun, kepalanya yang sedikit berat membuat tatapannya sedikit menyipit. Dengan suara serak, dia menjawab, "Ya, aku ingin kau memuaskanku. Aku sudah memberikan kartuku untukmu, jadi puaskan aku, dan buat aku hamil." Megan membuang napasnya kasar.Wanita itu menatap Zachary dengan sendu. "Setidaknya, aku ingin membungkam mulut mertuaku. Dia mengatakan jika aku tidak bisa memberikan keturunan untuk suamiku, padahal mereka tidak tahu—jika suamiku tidak pernah menyentuhku." Megan berdecak, ia menatap Zachary. "Kenapa kau tidak segera melakukannya?"Megan berdiri dengan susah payah, ketika berada di dekat Zachary. Dia mengalungkan kedua tangannya di leher Zachary. "Please, help me." Tatapan sayu itu tersirat denga

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-1 LELAKI BAYARAN NONA MEGAN

    Venesia, sebuah mansion megah Ignacio. "Dimana Levi, Noa?" Seorang wanita cantik, dan sexy berdiri di depan seorang maid bernama Noa. Noa menunduk hormat, dan menjawab. "Tuan Levi belum pulang, Nona Megan." Megan Victoria Lewis. 24 tahun, tubuhnya yang jenjang dan ramping tampak sempurna dalam balutan dress berwarna hitam. Rambut panjangnya yang berkilau tergerai indah hingga pinggang, menambah pesona pada kulitnya yang halus dan bercahaya. Mata coklatnya yang tajam, kontras dengan bulu matanya yang lentik. Wajahnya, yang memadukan kelembutan dan ketegasan, diperindah dengan makeup tipis yang menonjolkan fitur alaminya. Megan bekerja sebagai model internasional yang menikah dengan Levi Ignacio, seorang CEO perusahaan bergerak di bidang industri film. Pernikahan ini terjadi akibat perjodohan konyol dari kedua orang tua mereka. Selama dua tahun pernikahan mereka, Megan tidak pernah di sentuh oleh Levi. Bahkan hubungan keduanya terkesan dingin, tidak jarang Levi bersikap kasar kepa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status