แชร์

Bab-4 BERKEDUT, HM?

ผู้เขียน: arafaq_9
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-12-06 14:21:46

Megan membuka pintu kamarnya, lantas ia menutup dan tidak lupa menguncinya. Malam ini, hingga beberapa hari ke depan ia akan menginap. Sampai acara pesta selesai.

Wanita itu membuang nafasnya kasar, lantas membalikkan badannya.

Deg!

Jantung Megan berdetak kencang, kedua matanya melebar saat melihat sosok Zachary di depannya. Dia berpikir—bagaimana bisa Zachary ada di sini? Wanita itu memundurkan langkahnya, sampai tubuhnya menabrak pintu.

"A-apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana bisa kau ada di sini?" Rasa khawatir berpendar di benaknya, tubuh wanita itu merinding saat melihat tatapan Zachary.

Apalagi kini pria itu semakin mendekat ke arahnya, sial—Megan rasanya ingin lari. Bagaimana bisa Zachary berada di kamarnya.

"K-kau mau apa? Jangan maca—"

"Aku tidak akan macam-macam, aku hanya satu macam. Baby." Zachary menahan kedua tangan Megan di atas kepala wanita itu, sementara tubuh Megan benar-benar ia kunci pergerakannya.

"Lepaskan aku, Zachary. Kenapa kau ada di sini huh?"

Zachary terkekeh, pria itu menunduk. Menatap Megan yang nampak khawatir, dan cemas.

"Kau terlihat sangat cantik jika sedang khawatir, Baby. Dan itu membuatku semakin bergai-rah." Zachary menjilat bibir bawahnya.

Megan meremang, wanita itu menggelengkan kepalanya. "Jangan gila, Zachary."

"Aku memang menggilaimu, Megan." Zachary meraih dagu Megan, membawa wajah wanita itu agar menatap ke arahnya. "Jika suamimu bersenang-senang dengan wanita lain, kenapa kau tidak bersenang-senang dengan gigolomu ini, hm?"

Oh shit!

Megan ingin berteriak, di hadapan Zachary ia benar-benar tidak bisa berkutik. Bisa-bisanya pria itu mengatakan hal seperti itu.

"Bagaimana?"

"A-apanya?" Megan menggigit bibir bawahnya, ia terlalu bingung dengan situasi saat ini.

"Bersenang-senang kembali denganku, bukankah itu hal yang sangat menyenangkan?"

Megan menggeleng. "Tidak, itu bukan hal yang menyenangkan. Zachary, lebih baik sekarang lepaskan aku." Megan menggeliat, wanita itu memberontak.

"Bukan hal yang menyenangkan eh? Benarkah?" Zachary menyeringai, belum sempat Megan bertanya maksudnya. Pria itu sudah terlebih dahulu memangut bibirnya.

Megan melebarkan matanya, apalagi saat tangan kanan Zachary berada pada miliknya. Mengelusnya dari luar, membuatnya menggelinjang.

Gila, Zachary memang sangat gila. Bisa-bisanya dia melakukan hal seperti ini kepadanya.

Bahkan kini dengan kurang ajarnya, ia menelusupkan jemarinya. Megan mencengkram lengan Zachary, ia ingin melepaskan ciu-man Zachary. Namun pria itu semakin memperdalam, seiringan dengan gerakan jemarinya.

Lama Zachary mempermainkan Megan, hingga Zachary melepaskan ciu-m4n keduanya. "Bagaimana? Masih berkata jika itu bukan hal yang menyenangkan?"

Megan mengatur nafasnya, ia menatap Zachary dengan berani. "Y-ya, itu bukan hal yang menyenangkan. Jadi lepaskan aku!"

Zachary terkekeh. "Bukan hal yang menyenangkan ya? Jika begini?" Zachary menekan biji kacang milik Megan.

"Oh Zachary!" Megan melengkungkan badannya kebelakang, tubuhnya bergetar.

"Yes, Love? Berkedut, hm?"

Oh shit!

Zachary gila, hanya Zachary yang gila. Dia yang membuat milik Megan bergetar, dan dia juga yang bertanya dengan suara sexynya. Rasanya Megan benar-benar frustasi.

"Tidak menyenangkan, tapi lihat reaksi tubuhmu. Baby, bahkan dia sangat menginginkannya." Zachary dengan cepat membawa Megan ke ranjang, pria itu mengungkung Megan.

"Kau menginginkannya, Megan. Tapi kau tidak ingin berkata jujur, jadi---aku akan membuatmu memohon untuk itu." Zachary menyeringai, ia menyambar bi-bir Megan. Memangutnya dengan lembut.

Sementara tangannya sudah menyentuh setiap inci kulit Megan, membuat wanita itu merasakan sensasi yang mendalam. Ia tidak habis pikir, bagaimana bisa dia pasrah di bawah sentuhan Zachary. Apalagi kini Zachary sudah merosot ke bawah, menyentuh dengan lembut, membuat Megan merasakan gelombang kehangatan yang memenuhi pikirannya.

Megan merasakan sensasi yang luar biasa, tubuhnya bergetar dengan intensitas yang tinggi. Dia meremas sprei, merasakan gelombang kehangatan yang meluap dari ujung kaki hingga ke seluruh tubuhnya.

"Zachary..."

Suara lembut yang terdengar membuat Zachary semakin terbawa suasana, pria itu semakin memperhatikan Megan. Hingga Megan merasa akan mencapai puncak kepuasannya, namun Zachary menjauh.

Megan menatapnya dengan kecewa, wanita itu menegakkan tubuhnya sedikit. "Kenapa berhenti? Aku hampir mencapai puncak."

Zachary tersenyum, ia mencondongkan tubuhnya pada Megan. "Katakanlah, Baby. Aku ingin mendengar kata-katamu, lalu datanglah kepadaku." Zachary tersenyum lembut.

Oh sial! Megan sangat mendambakan ekspresi Zachary yang seperti itu, layaknya seperti terhipnotis. Megan memohon, wanita itu memohon pada Zachary.

"Aku mohon, aku ingin keluar. Zachary..."

"Damn!" Zachary meraih kedua paha Megan, membawanya ke arahnya, lantas Zachary membenamkan wajahnya, dan kembali memainkan milik Megan.

Megan merasakan gelombang sensasi yang mengalir dalam dirinya, wanita itu merasakan ketegangan yang perlahan menemukan ketenangan. Hingga akhirnya, ia merasakan ketenangan yang mendalam.

"Zachary..." Tu-buh Megan bergetar hebat, wanita itu mengeluarkan semua cairannya untuk Zachary.

Zachary tertawa lirih, dia berhasil. Dia berhasil membuat Megan memohon, dan merasa lemas. Pria itu membersihkan milik Megan, lantas menegakkan tubuhnya dan mengecup bibir Megan.

Megan sendiri mengatur nafasnya yang  menderu, barusan adalah hal gila yang ia rasakan bersama Zachary.

"Diam di sini, aku akan mengambilkan air hangat untuk membersihkannya." Zachary menuruni ranjang, ia masuk ke dalam kamar mandi.

Mengambil wadah kecil, dan handuk kecil. Lantas kembali pada Megan, wanita itu terlihat memejamkan kedua matanya. Zachary tersenyum, dan segera membersihkan milik Megan.

Setelah semua selesai, Zachary melepaskan pakaiannya. Menyisakan boxer kebanggaannya, dan bergabung bersama Megan.

Zachary menarik tubuh Megan, mendekap wanita itu dengan erat. "Tidurlah, dan jangan protes." Zachary mengecup lembut kening Megan.

Megan sendiri tidak menjawab, ia terlalu lelah. Dia memilih untuk memejamkan kedua matanya, dan mencoba tertidur.

Keesokan paginya,

Megan menggeliat, wanita itu membuka kedua matanya secara perlahan. Ia mengerjap beberapa kali, mengumpulkan kesadarannya. Hingga ia menegakkan tubuhnya terkejut, dan mendapati Zachary yang sudah berdiri di depannya.

"K-kau?"

Zachary tidak menjawab, pria itu mengambil sarapan untuk Megan. Lantas duduk di bibir ranjang, ia menarik Megan duduk di atas pangkuannya.

"Kau belum makan apapun bukan semalam? Aku akan menyuapimu." Zachary mengambil pancake di piringnya, lantas menyuapi Megan.

"Tidak, aku tidak mau. Jika kau ingin makan, makan saja." Megan menggeleng, wanita itu tidak ingin menerima suapan Zachary.

Zachary berdecak. "Makan, Baby. Kau belum makan apapun semalam."

Megan tetap menolak, membuat Zachary merasa kesal. Tidak kehilangan akal, Zachary menggigit pancake tersebut. Ia menahan tengkuk Megan dan memindahkan gigitan pancake tersebut ke dalam mulut Megan.

Wanita itu terkejut, namun tetap mengunyah pancake dari Zachary. Apalagi melihat Zachary yang menatapnya datar.

"Sekarang buka mulutmu, jika kau menolak lagi. Aku akan memakai cara seperti barusan." Zachary menyuapkan pancake tersebut pada Megan.

Mau tidak mau Megan membuka mulutnya, dan memakannya dengan lahap. Hingga, pancake tersebut habis tidak tersisa.

"Pintar, sekarang mandilah. Aku akan kembali ke kamarku, sampai jumpa nanti malam. Baby." Zachary mengecup bibir Megan, dan menurunkan wanita itu dari pangkuannya.

Lantas, Zachary pergi. Sementara Megan, ia menatap kepergian Zachary sampai benar-benar mmenghilang.

"Kau sudah gila, Megan. Bagaimana bisa kau tidak berkutik di bawah kendali Zachary?" Megan memegang dadanya yang berdebar, ia menggelengkan kepalanya saat mengingat kejadian semalam.

Sore harinya,

Di tengah lautan yang tenang, kapal pesiar milik keluarga Leonardo dan Alexander berlayar dengan gemerlapnya lampu dan musik yang mengalun merdu.

Semua tamu undangan menikmati segala fasilitas yang disediakan, mulai dari makanan lezat hingga hiburan yang mengesankan. Megan dan Elise, dua sahabat yang tak terpisahkan, juga turut larut dalam kesenangan, tertawa lepas sambil menyeruput minuman berkelas.

Namun, di balik keceriaan itu, ada bahaya yang mengintai. Seorang pria misterius dengan pandangan tajam mengamati Megan dan Elise dari kejauhan. Gerak-geriknya mencurigakan, seolah membidik sasaran dalam kesunyian malam yang semarak.

Di sudut lain, Zachary yang berada di dekat Megan, tiba-tiba merasakan firasat buruk. Instingnya sangat tajam. Matanya yang tajam menangkap gerakan mencurigakan dari pria misterius itu. Dengan cepat, Zachary mengambil keputusan untuk bertindak.

"Megan awas!" Zachary merengkuh pinggang Megan.

Tanpa ragu, Zachary menghunus senjata yang selalu dibawanya secara diam-diam. Dengan gerakan yang terlatih, dia menembak pria tersebut sebelum sempat melakukan apapun terhadap Megan.

Dor!

Dor!

Dor!

Bunyi tembakan berulang kali menggema, memecah kesunyian malam dan membuat semua tamu undangan berhamburan mencari perlindungan.

Pria misterius itu tersungkur, darah mengalir dari tubuhnya yang terkapar tak berdaya. Zachary berdiri tegap, memastikan ancaman telah dilenyapkan.

Megan yang baru menyadari apa yang terjadi, terpaku dalam ketakutan dan kebingungan. Zachary menoleh pada Megan yang nampak terkejut.

"Tidak apa-apa, ada aku." Zachary menatap Edgar, dan beberapa saudaranya yang lainnya.

Mereka yang mengerti akan tatapan Zachary lantas segera membawa pria misterius itu pergi.

Sore itu, apa yang semula merupakan hal yang meriah, berubah menjadi sore penuh ketegangan dan kekacauan.

"Kita ke kamar, kau membutuhkan waktu untuk istirahat dari rasa terkejutmu." Zachary menggenggam Megan ala bridal style, pria itu membawa Megan jauh dari kerumunan para tamu undangan.

"Bukankah putraku sudah sangat dewasa? Dia sudah bisa membawa seorang wanita." Laura mengulas senyumnya, Matteo turut tersenyum.

"Ya, dia sudah dewasa." Pria itu menarik Laura ke dekatnya. "Kita juga harus kembali ke kamar, Baby. Sepertinya tidak aman di sini."

Laura memicing. "Apakah ada musuh?"

"Tidak, hanya saja lebih baik kita menghabiskan waktu berdua di kamar."

Laura memutar bola matanya malas. "Kau tidak pernah berubah, tetap mesum!"

Matteo tertawa mendengarnya, pria itu benar-benar senang menggoda istrinya sejak dulu.

Sementara Zachary, pria itu menenangkan Megan. Wanita itu tidak menangis, tapi tubuhnya bergetar hebat sejak tadi.

"Tenanglah, ada aku di sini." Zachary mengusap lembut punggung Megan, menenangkan wanita itu.

Megan mendongak, menatap Zachary. "A-apa seseorang tadi ingin membunuhku? Apa salahku? Kenapa dia ingin membunuhku?" Suaranya bergetar, melihat sebuah pistol mengarah padanya, dan melihat bagaimana Zachary membunuh pria tadi membuat Megan shock.

Zachary menangkup wajah Megan. "Tidak akan ada yang bisa macam-macam denganmu, jangan pikirkan apapun. Ada aku yang melindungimu." Zachary kembali memeluk Megan, ia terus mengusap punggung Megan agar wanita itu tenang.

'Sepertinya aku harus mengajarinya memegang senjata, agar dia tidak ketakutan saat berdampingan denganku. Atau saat tidak ada aku,'  batin Zachary.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-5 KAU KHAWATIR?

    Beberapa hari kemudian,Setelah acara pesta di kapal pesiar tersebut selesai, Megan, dan Elise kembali ke mansion masing-masing.Kini Megan berada di mansionnya, wanita itu baru saja selesai membersihkan tubuhnya. Ia melangkah keluar dari kamar, dan melihat Levi sedang bercumbu bersama kekasihnya.Megan membuang nafasnya kasar, ia kembali ke kamarnya sendiri. Lantas, menguncinya. Melihat suaminya, kedua matanya jadi sakit."Aku ingin sekali membuat video perselingkuhan mereka, untuk menjadi bukti ketika kami bercerai. Tapi mengingat jika kekayaan mendiang Daddy di tahan keluarga mereka, bagaimana bisa aku menceraikannya begitu saja?" Megan membaringkan tubuhnya, wanita itu memejamkan kedua matanya.Dia berpikir, bagaimana caranya untuk terbebas dari belenggu yang sangat menyakitkan ini? Dia ingin bebas, dan memulai segalanya dengan hal-hal baru. Namun, melihat bagaimana pengaruh besar keluarga Levi. Menjadikan Megan tidak bisa bercerai begitu saja.Tak lama kemudian, suara dering pons

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-06
  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-6 JADIKAN AKU SELINGKUHANMU

    Megan mengedipkan kedua matanya beberapa kali, yang mana nampak sangat lucu di mata Zachary. Wanita itu menatap Zachary dengan berani, dan bertanya, "Apa katamu tadi?" Megan ingin memastikan telinganya, ia ingin memastikan apa yang baru saja Zachary ucapkan. Zachary tersenyum, pria itu mengecup bibir Megan. Yang mana membuat wajah Megan merona. "Aku ingin memilikimu, Megan." Zachary menatap Megan dalam. "Jadikan aku selingkuhanmu." God Dammit! Apa-apaan ini? Apakah Megan tidak salah mendengar? Apa katanya tadi? Jadikan dia sebagai selingkuhannya? Bagaimana bisa. Oh sial! Rasanya Megan ingin tidak mempercayai ucapan Zachary, Namun mendengar Zachary berbicara seperti itu. Membuatnya benar-benar terpaku. "Megan?" Zachary mengusap pipi mulus Megan. Megan tersentak, wanita itu mengalihkan tatapannya ke arah lain. "Jangan bercanda, Zachary. Lebih baik sekarang aku panggilkan dokter, aku tidak ingin lukamu semakin parah." Megan berdiri, wanita itu meninggalkan Zachary yang menatapny

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-11
  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-7 A SWEET AFFAIR

    Sinar matahari menerobos masuk melalui celah tirai, menyentuh kulit pria yang telah terjaga lebih dulu. Zachary membuka matanya, dan hal pertama yang ia lihat adalah sosok Megan yang masih terlelap di sampingnya. Matanya melunak. Dengan penuh kasih, ia mencondongkan tubuh, mengecup lembut kening wanita itu. Hari ini terasa istimewa. Dengan hati yang berbunga, Zachary bangkit dari tempat tidur, melangkah ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Tangannya terampil mengaduk adonan pancake, sesekali menoleh ke arah kamar memastikan Megan masih tertidur. Saat aroma pancake mulai menguar, ponselnya berdering. Nama Edgar terpampang di layar. Zachary mendengus kecil, lalu mengangkat panggilan itu. "Ada apa?" "Kau masih di tempat Megan?" "Ya, kenapa?" "Tak ada alasan khusus. Hanya mengingatkan kalau siang ini ada rapat penting. Aku khawatir kau lupa. Bukankah orang yang sedang jatuh cinta biasanya jadi bodoh?" Zachary mendecak, setengah sebal setengah geli. "Itu kau, bukan aku. Aku akan data

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-12
  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-8 CIUM AKU

    Zachary melihat ke arah sampingnya, pria itu terkekeh melihat Megan yang tertidur pulas."Apa kau sangat mengantuk?" Zachary menjauhkan tubuh Megan, dan membenarkan posisi Megan.Lantas, ia turun dari mobil dan pindah ke sisi Megan. Zachary menggendong Megan, dan membawanya masuk ke dalam mansion. Ya—mansion pribadi milik Zachary.Malam ini, Zachary memutuskan untuk membawa Megan menuju mansionnya.Zachary membaringkan Megan di atas ranjang secara perlahan, sebelum akhirnya dia masuk ke dalam kamar mandi, dan menyusul Megan yang sudah sangat pulas.Keesokan harinya.Megan menggeliat, wanita itu membuka matanya secara perlahan. Setelah mendapatkan kesadarannya, ia mendongak. Menatap wajah tampan Zachary."Bahkan saat tidur saja dia sangat tampan." Megan terkekeh lirih saat bergumam tanpa sadar, wanita itu membaringkan kepalanya di atas da-da bidang Zachary.Rasanya sangat nyaman, dan aman. Ntah kenapa, Megan melakukan ini. Menjadikan ia suka.Megan memejamkan matanya, menikmati rasa ny

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-15
  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-9 ARE YOU JEALOUS?

    Lama pangutan itu terjadi, sampai akhirnya Zachary melepaskan pangutan tersebut. Ia mengusap jejak salivanya di sekitar bibir Megan, dan mengecup bibir Megan sejenak."Sebentar." Zachary ingin membawa Megan sedikit menyingkir.Namun, bukannya sedikit minggir. Justru Megan memeluk pinggang Zachary."Biarkan seperti ini." Megan mendongak, menatap Zachary dengan tajam.Zachary tersenyum tipis, tipis sekali. Dia sangat suka melihat Megan yang seperti ini.Dia mengangguk, lantas menatap wanita sexy yang tadi berbincang dengannya. "Pergilah, Edgar akan menghubungimu nanti.""Baik, Tuan. Kalau begitu saya pergi dulu, permisi." Wanita itu ingin tersenyum, namun ia urungkan saat melihat tatapan tajam Megan."Permisi, Nona." Ia segera berbalik, dan melangkah pergi meninggalkan Zachary, serta Megan.Megan mendengkus melihat kepergian wanita itu, ia beralih ke arah Zachary, dan ingin melepaskan pelukannya.Namun, alih-alih terlepas. Yang ada Zachary semakin memeluknya."Lepaskan ak—""Are you jea

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-15
  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-10 SEMAKIN TERIKAT

    Megan tertegun, kata-kata Zachary menghantamnya dengan keras. Hamil keturunan Alexander dan Leonardo? Pikiran itu berputar-putar di kepalanya, tak mampu dia proses dengan segera.Jantungnya berdebar cepat, dan tubuhnya terasa lemas dalam pelukan Zachary yang erat. Matanya melebar, menatap pria itu dengan tatapan tak percaya, sementara napasnya tercekat di tenggorokan.“Zachary...” bisik Megan dengan suara yang nyaris tak terdengar. “Apa maksudmu?”Zachary tidak menjawab langsung, tetapi tatapan matanya yang tajam penuh g4i-rah, mendekat padanya dengan intensitas yang membuat Megan semakin kehilangan kendali atas dirinya. “Aku tahu kau menginginkanku, Baby,” gumamnya, suaranya rendah dan serak. “Seperti aku menginginkanmu. Dan aku bisa memberikanmu lebih dari yang kau kira.”Tangan Zachary meluncur lembut di sepanjang punggung Megan, menyentuh kulitnya dengan cara yang begitu familiar, namun kali ini terasa lebih dalam, lebih mengikat.Megan mencoba melawan perasaan yang semakin memban

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-17
  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-11 KEBIMBANGAN MEGAN

    Di malam yang gelap dan gerimis, Zachary menghentikan mobilnya tepat di depan mansion keluarga Levi. Megan menggigit bibirnya, wajahnya terlihat cemas.“Kau yakin baik-baik saja masuk sendiri?” Zachary bertanya dengan nada rendah.Megan mengangguk pelan, meskipun rasa takut mulai merayap di hatinya. “Aku harus pergi, Sayang. Ini terlalu berbahaya.”Zachary memandangi mansion megah itu dengan tatapan datar sebelum dia akhirnya mengangguk. "Kalau begitu berikan aku sesuatu." Bibirnya mengulas senyum.Megan mengernyit. "Apa?"Zachary tidak menjawab, pria itu menunjuk bibirnya sendiri.Megan mencebikkan bibirnya, ia mencubit paha Zachary, dan membuat Zachary mengadu."Sakit, Baby. Kenapa kau mencubitku?""Kau yang bersalah, aku sedang cemas karena takut ketahuan. Tapi kau justru meminta hal yang aneh-aneh."Zachary tersenyum, pria itu mengusap puncak kepala Megan. "Kau bahkan tahu siapa aku, jika mereka membuangmu. Masih ada aku yang akan menerimamu.""Aku tahu, tap—""Masuklah, kita akan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-20
  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-12 ARE YOU LOST BABY GIRL?

    Megan terduduk di tepi tempat tidur, matanya menerawang jauh, hatinya berkecamuk. Pertengkarannya dengan Levi tadi malam masih terngiang-ngiang di telinganya, seperti badai yang mengamuk tanpa henti.Ia bisa merasakan luka yang ditinggalkan oleh hinaan Emma, ibu mertuanya, dan ancaman Abraham, ayah Levi, yang terus menghantui pikirannya.Ancaman Abraham begitu jelas: jika Megan tidak segera hamil, ia tidak akan mendapatkan bagian dari harta warisan keluarganya. Bukan itu saja, kehormatan dan martabatnya sebagai istri Levi juga dipertaruhkan.Sudah beberapa hari ini Megan menghindar dari Zachary, ia tidak menghubungi, dan membalas pesan Zachary. Bahkan dia mematikan ponselnya.Perasaannya begitu campur aduk. Di satu sisi, Zachary selalu menjadi pelariannya, tempatnya berlindung ketika dunia terasa terlalu berat.Namun di sisi lain, ada Levi, suaminya, pria yang dia pilih dalam ikatan pernikahan meski hubungan mereka tidak pernah baik-baik saja, bagai kapal yang hampir karam.Megan bahk

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-21

บทล่าสุด

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-13 MEYAKINKAN MEGAN

    Zachary memandangi Megan dengan tatapan yang tidak bisa diterjemahkan. Ada sesuatu yang jauh lebih dalam di balik mata pria itu—sesuatu yang membuat Megan sulit mengalihkan pandangannya.Kata-kata yang baru saja diucapkannya terngiang di kepala Megan.'Haruskah aku membunuh mereka semua agar kau puas, Megan?' Jantung Megan berdegup kencang. Ia tahu bahwa Zachary memiliki kekuasaan dan koneksi yang luas, termasuk di dunia gelap yang jarang dibicarakan.Meskipun ia mengatakan itu dengan nada yang tenang, Megan tidak bisa menepis perasaan bahwa Zachary benar-benar bersedia melakukan apa saja untuknya, bahkan hal-hal yang mungkin tidak pernah terpikirkan olehnya.Namun di balik ketakutan dan kekhawatiran, ada sesuatu yang membuat Megan merasa terlindungi—perasaan aman yang selalu muncul saat Zachary berada di dekatnya. Meskipun ia tahu bahwa pria ini penuh bahaya, ia juga tahu bahwa Zachary tidak akan pernah menyakitinya.Zachary mendekatkan wajahnya, jemarinya masih membelai lembut pipi

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-12 ARE YOU LOST BABY GIRL?

    Megan terduduk di tepi tempat tidur, matanya menerawang jauh, hatinya berkecamuk. Pertengkarannya dengan Levi tadi malam masih terngiang-ngiang di telinganya, seperti badai yang mengamuk tanpa henti.Ia bisa merasakan luka yang ditinggalkan oleh hinaan Emma, ibu mertuanya, dan ancaman Abraham, ayah Levi, yang terus menghantui pikirannya.Ancaman Abraham begitu jelas: jika Megan tidak segera hamil, ia tidak akan mendapatkan bagian dari harta warisan keluarganya. Bukan itu saja, kehormatan dan martabatnya sebagai istri Levi juga dipertaruhkan.Sudah beberapa hari ini Megan menghindar dari Zachary, ia tidak menghubungi, dan membalas pesan Zachary. Bahkan dia mematikan ponselnya.Perasaannya begitu campur aduk. Di satu sisi, Zachary selalu menjadi pelariannya, tempatnya berlindung ketika dunia terasa terlalu berat.Namun di sisi lain, ada Levi, suaminya, pria yang dia pilih dalam ikatan pernikahan meski hubungan mereka tidak pernah baik-baik saja, bagai kapal yang hampir karam.Megan bahk

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-11 KEBIMBANGAN MEGAN

    Di malam yang gelap dan gerimis, Zachary menghentikan mobilnya tepat di depan mansion keluarga Levi. Megan menggigit bibirnya, wajahnya terlihat cemas.“Kau yakin baik-baik saja masuk sendiri?” Zachary bertanya dengan nada rendah.Megan mengangguk pelan, meskipun rasa takut mulai merayap di hatinya. “Aku harus pergi, Sayang. Ini terlalu berbahaya.”Zachary memandangi mansion megah itu dengan tatapan datar sebelum dia akhirnya mengangguk. "Kalau begitu berikan aku sesuatu." Bibirnya mengulas senyum.Megan mengernyit. "Apa?"Zachary tidak menjawab, pria itu menunjuk bibirnya sendiri.Megan mencebikkan bibirnya, ia mencubit paha Zachary, dan membuat Zachary mengadu."Sakit, Baby. Kenapa kau mencubitku?""Kau yang bersalah, aku sedang cemas karena takut ketahuan. Tapi kau justru meminta hal yang aneh-aneh."Zachary tersenyum, pria itu mengusap puncak kepala Megan. "Kau bahkan tahu siapa aku, jika mereka membuangmu. Masih ada aku yang akan menerimamu.""Aku tahu, tap—""Masuklah, kita akan

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-10 SEMAKIN TERIKAT

    Megan tertegun, kata-kata Zachary menghantamnya dengan keras. Hamil keturunan Alexander dan Leonardo? Pikiran itu berputar-putar di kepalanya, tak mampu dia proses dengan segera.Jantungnya berdebar cepat, dan tubuhnya terasa lemas dalam pelukan Zachary yang erat. Matanya melebar, menatap pria itu dengan tatapan tak percaya, sementara napasnya tercekat di tenggorokan.“Zachary...” bisik Megan dengan suara yang nyaris tak terdengar. “Apa maksudmu?”Zachary tidak menjawab langsung, tetapi tatapan matanya yang tajam penuh g4i-rah, mendekat padanya dengan intensitas yang membuat Megan semakin kehilangan kendali atas dirinya. “Aku tahu kau menginginkanku, Baby,” gumamnya, suaranya rendah dan serak. “Seperti aku menginginkanmu. Dan aku bisa memberikanmu lebih dari yang kau kira.”Tangan Zachary meluncur lembut di sepanjang punggung Megan, menyentuh kulitnya dengan cara yang begitu familiar, namun kali ini terasa lebih dalam, lebih mengikat.Megan mencoba melawan perasaan yang semakin memban

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-9 ARE YOU JEALOUS?

    Lama pangutan itu terjadi, sampai akhirnya Zachary melepaskan pangutan tersebut. Ia mengusap jejak salivanya di sekitar bibir Megan, dan mengecup bibir Megan sejenak."Sebentar." Zachary ingin membawa Megan sedikit menyingkir.Namun, bukannya sedikit minggir. Justru Megan memeluk pinggang Zachary."Biarkan seperti ini." Megan mendongak, menatap Zachary dengan tajam.Zachary tersenyum tipis, tipis sekali. Dia sangat suka melihat Megan yang seperti ini.Dia mengangguk, lantas menatap wanita sexy yang tadi berbincang dengannya. "Pergilah, Edgar akan menghubungimu nanti.""Baik, Tuan. Kalau begitu saya pergi dulu, permisi." Wanita itu ingin tersenyum, namun ia urungkan saat melihat tatapan tajam Megan."Permisi, Nona." Ia segera berbalik, dan melangkah pergi meninggalkan Zachary, serta Megan.Megan mendengkus melihat kepergian wanita itu, ia beralih ke arah Zachary, dan ingin melepaskan pelukannya.Namun, alih-alih terlepas. Yang ada Zachary semakin memeluknya."Lepaskan ak—""Are you jea

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-8 CIUM AKU

    Zachary melihat ke arah sampingnya, pria itu terkekeh melihat Megan yang tertidur pulas."Apa kau sangat mengantuk?" Zachary menjauhkan tubuh Megan, dan membenarkan posisi Megan.Lantas, ia turun dari mobil dan pindah ke sisi Megan. Zachary menggendong Megan, dan membawanya masuk ke dalam mansion. Ya—mansion pribadi milik Zachary.Malam ini, Zachary memutuskan untuk membawa Megan menuju mansionnya.Zachary membaringkan Megan di atas ranjang secara perlahan, sebelum akhirnya dia masuk ke dalam kamar mandi, dan menyusul Megan yang sudah sangat pulas.Keesokan harinya.Megan menggeliat, wanita itu membuka matanya secara perlahan. Setelah mendapatkan kesadarannya, ia mendongak. Menatap wajah tampan Zachary."Bahkan saat tidur saja dia sangat tampan." Megan terkekeh lirih saat bergumam tanpa sadar, wanita itu membaringkan kepalanya di atas da-da bidang Zachary.Rasanya sangat nyaman, dan aman. Ntah kenapa, Megan melakukan ini. Menjadikan ia suka.Megan memejamkan matanya, menikmati rasa ny

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-7 A SWEET AFFAIR

    Sinar matahari menerobos masuk melalui celah tirai, menyentuh kulit pria yang telah terjaga lebih dulu. Zachary membuka matanya, dan hal pertama yang ia lihat adalah sosok Megan yang masih terlelap di sampingnya. Matanya melunak. Dengan penuh kasih, ia mencondongkan tubuh, mengecup lembut kening wanita itu. Hari ini terasa istimewa. Dengan hati yang berbunga, Zachary bangkit dari tempat tidur, melangkah ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Tangannya terampil mengaduk adonan pancake, sesekali menoleh ke arah kamar memastikan Megan masih tertidur. Saat aroma pancake mulai menguar, ponselnya berdering. Nama Edgar terpampang di layar. Zachary mendengus kecil, lalu mengangkat panggilan itu. "Ada apa?" "Kau masih di tempat Megan?" "Ya, kenapa?" "Tak ada alasan khusus. Hanya mengingatkan kalau siang ini ada rapat penting. Aku khawatir kau lupa. Bukankah orang yang sedang jatuh cinta biasanya jadi bodoh?" Zachary mendecak, setengah sebal setengah geli. "Itu kau, bukan aku. Aku akan data

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-6 JADIKAN AKU SELINGKUHANMU

    Megan mengedipkan kedua matanya beberapa kali, yang mana nampak sangat lucu di mata Zachary. Wanita itu menatap Zachary dengan berani, dan bertanya, "Apa katamu tadi?" Megan ingin memastikan telinganya, ia ingin memastikan apa yang baru saja Zachary ucapkan. Zachary tersenyum, pria itu mengecup bibir Megan. Yang mana membuat wajah Megan merona. "Aku ingin memilikimu, Megan." Zachary menatap Megan dalam. "Jadikan aku selingkuhanmu." God Dammit! Apa-apaan ini? Apakah Megan tidak salah mendengar? Apa katanya tadi? Jadikan dia sebagai selingkuhannya? Bagaimana bisa. Oh sial! Rasanya Megan ingin tidak mempercayai ucapan Zachary, Namun mendengar Zachary berbicara seperti itu. Membuatnya benar-benar terpaku. "Megan?" Zachary mengusap pipi mulus Megan. Megan tersentak, wanita itu mengalihkan tatapannya ke arah lain. "Jangan bercanda, Zachary. Lebih baik sekarang aku panggilkan dokter, aku tidak ingin lukamu semakin parah." Megan berdiri, wanita itu meninggalkan Zachary yang menatapny

  • Lelaki Bayaran Nona Megan   Bab-5 KAU KHAWATIR?

    Beberapa hari kemudian,Setelah acara pesta di kapal pesiar tersebut selesai, Megan, dan Elise kembali ke mansion masing-masing.Kini Megan berada di mansionnya, wanita itu baru saja selesai membersihkan tubuhnya. Ia melangkah keluar dari kamar, dan melihat Levi sedang bercumbu bersama kekasihnya.Megan membuang nafasnya kasar, ia kembali ke kamarnya sendiri. Lantas, menguncinya. Melihat suaminya, kedua matanya jadi sakit."Aku ingin sekali membuat video perselingkuhan mereka, untuk menjadi bukti ketika kami bercerai. Tapi mengingat jika kekayaan mendiang Daddy di tahan keluarga mereka, bagaimana bisa aku menceraikannya begitu saja?" Megan membaringkan tubuhnya, wanita itu memejamkan kedua matanya.Dia berpikir, bagaimana caranya untuk terbebas dari belenggu yang sangat menyakitkan ini? Dia ingin bebas, dan memulai segalanya dengan hal-hal baru. Namun, melihat bagaimana pengaruh besar keluarga Levi. Menjadikan Megan tidak bisa bercerai begitu saja.Tak lama kemudian, suara dering pons

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status