"Ah sudahlah!"Teguh langsung memalingkan pandangannya. Dia malas menanggapi.Dia masih ingat dengan jelas bagaimana Sarah menghadangnya di lorong saat terakhir kali dia mengunjungi kantor Rina.Sarah selalu mengawasinya seperti seorang pencuri …Teguh menggelengkan kepalanya dan berkata, "Saya nggak tertarik dengan wanita.""Cih!"Pak Tua Walawi langsung berkata dengan tidak percaya, "Master Teguh, apa yang terjadi sebenarnya, sih? Kamu, 'kan, masih sangat muda dan penuh semangat. Kenapa bisa nggak tertarik dengan wanita?""Kamu nggak tahu betapa nikmatnya punya seorang wanita yang selalu ada di sampingmu ...""Coba kamu pikirkan sekali lagi. Saat kamu lapar, ada orang yang memasak untukmu. Saat kamu haus, ada orang yang menuangkan air untukmu. Lalu saat malam tiba, ada orang yang memelukmu saat tidur. Itu terasa hangat dan lembut ...""Wah!"Ketika membicarakan hal itu, Pak Tua Walawi menutup matanya dan tenggelam dalam imajinasinya sendiri. Wajahnya menunjukkan senyum penuh kenikmat
Ada sensasi lembut dan manis di bibirnya. Ciuman itu terasa sangat nikmat, membuat keduanya sulit untuk berhenti.Terbawa suasana, Teguh semakin memperdalam lumatannya.Astaga!Tanpa ragu Shinta membalasnya, membuat ciuman mereka semakin panas.Teguh adalah Raja Serigala yang sesungguhnya!Tidak heran kalau ciumannya juga sangat dahsyat.Semakin lama, ciumannya semakin dalam dan menuntut. Shinta yang sudah kewalahan dan kehabisan napas, segera mendorong Teguh menjauh.Kemudian,Shinta langsung berlari ke dalam Vila Sultan Permai.Sangat cantik!Bisa-bisanya setelah melakukan serangan mendadak, Shinta langsung melarikan diri.Hanya menyisakan Teguh yang masih membeku di tempat.Setelah beberapa saat, Teguh baru tersadar.Kurang ajar!Bagaimana bisa seorang Raja Serigala yang memiliki 200 juta pasukan, terbuai oleh serangan seseorang wanita dan langsung kehilangan keperjakaannya?!Setelah kembali ke kamarnya, Teguh mulai merasa lebih tenang."Bayangan ..."Dia segera menelepon Bayangan,
Sepeda listrik merek Qiyoda itu berhenti dengan gagah di pinggir jalan.Petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk tercengang. Dia terkejut melihat Shinta yang datang bersama TeguhNona mereka yang kabur beberapa hari lalu, tiba-tiba kembali dengan sepeda motor listrik ...Seleranya agak lain.Petugas keamanan itu tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat ke arah Teguh. Dia penasaran pria seperti apa yang membuat nonanya begitu terpesona. Namun, dia dibuat bingung setelah melihat Teguh.Pria ini terlihat biasa saja, tidak ada yang istimewa darinya ...Ah, mungkin sudah jodoh ya.Shinta menggandeng lengan Teguh dan masuk ke ruang tamu rumahnya.Di ruang tamu sudah ada banyak orang.Dengan cepat, Teguh bisa mengenali semua orang yang duduk di sana berdasarkan informasi yang diberikan oleh Shinta selama di perjalanan.Dia menatap seorang pria paruh baya yang duduk di sofa. Dia memiliki wajah yang tegas dan terlihat agak berwibawa. Mungkin beliau adalah ayah Shinta, Feri Bramantyo.Lal
Shinta hanya bisa menggelengkan kepalanya pasrah.Hisyam dengan cepat mendapatkan kembali kepercayaan dirinya. Dia pura-pura tidak peduli dan berkata, "Paman Feri, nggak apa-apa. Aku bisa mengubah apa pun sesuai dengan kemauan Shinta."Anak ini.Benar-benar sangat pengertian dan tulus.Feri dan Lili, semakin dilihat semakin bangga pada Hisyam."Kita sudah terlambat."Hisyam lagi-lagi memperlihatkan Vacheron Constantin miliknya dengan bangga, lalu berkata dengan angkuh, "Paman Feri, Bibi Lili, saya telah memesan tempat di Hotel Nagara, mari kita pergi ke sana untuk makan bersama."Hotel Nagara!Itu adalah hotel bintang enam yang sangat mewah!"Iya, mari kita ke sana!"Seketika, senyuman cerah tersungging di bibir Feri. Dia berkata, "Hisyam perhatian banget ya."Sesampainya di Hotel Nagara.Mereka masuk bersama-sama.Begitu masuk ke dalam, Lili memperhatikan semua kemegahan hotel itu dan memujinya, "Dekorasi hotel bintang enam ini memang bagus, sangat mewah, sangat berkelas ..."Dia sibu
Di dalam ruang perjamuan."Paman Feri, Bibi Lili, silakan duduk!"Peristiwa sebelumnya membuat Hisyam merasa posisinya seperti di atas awan. Dia merasa senang karena berhasil mendapatkan perhatian penuh. Begitu masuk ke dalam ruangan, dia langsung menyambut semua orang.Feri dan Lili saling bertukar pandang, lalu duduk berdampingan di sekitar meja bundar yang besar.Dengan begitu, ketika Hisyam duduk di depan mereka, Shinta hanya memiliki dua pilihan tempat duduk yang tersisa, baik di sebelah kiri atau di sebelah kanan Hisyam.Keduanya akan duduk bersebalahan.Bisa dibilang, kedua orang ini telah mempersiapkan tempat duduk itu untuk Hisyam.Namun yang terjadi adalah ..."Teguh, duduk di sini yuk!"Shinta mengajak Teguh duduk di seberang orang tuanya, tepat di tempat yang sebelumnya sudah dipersiapkan untuk Hisyam.Setelah itu, Shinta langsung duduk di sebelah kiri Teguh, menyisakan Hisyam yang bingung harus duduk di mana.Wajah Feri dan Lili langsung muram."Shinta, kamu hari ini kenap
Dia teringat satu hal lagi.Teguh pernah pergi ke Negara Serenara, tepatnya di Kota Baru. Di sana, ada seorang pangeran yang terkena penyakit langka. Seluruh dokter terkenal di seluruh dunia tidak ada yang bisa mengobatinya.Kebetulan Teguh berada di sana dan membantu mengobati pangeran itu.Setelah dia berhasil mengobati pangeran, negara itu langsung memberikan sebuah pulau kepada Teguh.Sayangnya, Teguh tidak memiliki waktu untuk mengurusnya sendiri. Jadi, Teguh memilih untuk membiarkan mereka mengembangkannya dan hanya menerima keuntungan saja setiap tahunnya.Setiap tahun, Teguh bisa mendapat keuntungan ratusan triliun dari tambang minyak dan pulau tersebut.Termasuk dari harta rampasan perang di medan perang barat dan hadiah dari para konglomerat yang ingin menyenangkannya. Selain itu, masih ada keuntungan dari saham perusahaan dan bisnis lainnya …Banyak sekali.Apabila ditotal, seharusnya kekayaannya sudah lebih dari dua triliun …"Paman Feri, Bibi Lili, membangun karier tidak s
Shinta dengan cepat mengejar Teguh."Hei, kenapa kamu jalannya cepat banget, sih?"Shinta teringat Teguh yang melihat ponselnya tadi, dia kemudian bergurau, "Kamu mau kencan dengan wanita cantik, ya?"Teguh tidak menengok sama sekali dan menjawab, "Kamu benar, aku memang harus pergi menemui seseorang.""…"Tiba-tiba Shinta merasa hatinya panas. Dia cemburu. Namun, karena rasa ingin tahunya tinggi, dia tetap bertanya, "Siapa yang mau bertemu denganmu?"Teguh dengan santai mengucapkan sebuah nama, "Aku mau menemui Handaru Tafan.""Barusan kamu bilang siapa?"Shinta tertegun sejenak, lalu dia menjerit dengan suara yang sangat keras.Dia menghentikan langkah Teguh. Dua mata besar indahnya menatap pria itu dengan ekspresi tidak percaya, "Apa maksudmu, kamu akan bertemu Handaru Tafan?""Eh ... Itu Pak Tafan yang disebut sebagai 'Dewa Dunia Keuangan', Handaru Tafan?""Iya."Teguh berpikir sejenak, lalu mengoreksi ucapan Shinta, "Lebih tepatnya, dia yang datang untuk menemuiku. Sayangnya aku n
Jovin menyadari bahwa Raja Serigala sudah tidak ada di sini.Dia merasa cemas dan gelisah, apa dia telah mengabaikan Raja Serigala?Dalam sekejap.Baju yang dia gunakan basah kuyup oleh keringat dingin. Dia merasa sangat takut."Akhirnya kamu datang juga."Hisyam berniat menunjukkan posisinya dengan angkuh. Kemudian dia berkata, "Letakkan winenya di sini saja, kamu bisa pergi."Ucapannya seolah-olah dia adalah raja di ruangan ini.Jovin tersenyum sinis. Dia menunjuk kursi Teguh dan dengan cemas bertanya, "Pria yang tadi duduk di sini, dia pergi ke mana?""Dia?"Tanpa menunggu jawaban dari Hisyam, Feri berkata dengan cuek, "Orang nggak berguna itu sudah pergi. Nggak perlu khawatir, dia tidak meminum wine ini sedikit pun, jadi tidak akan terbuang sia-sia."Pergi begitu saja?Orang nggak berguna?Orang nggak berguna?!!!Berani-beraninya dia menyebut Raja Serigala sebagai orang yang nggak berguna?Dan dia dengan sombongnya, bahkan tidak membiarkan Raja Serigala minum wine setetes pun!BUK!