Share

Bab 203

"Ah sudahlah!"

Teguh langsung memalingkan pandangannya. Dia malas menanggapi.

Dia masih ingat dengan jelas bagaimana Sarah menghadangnya di lorong saat terakhir kali dia mengunjungi kantor Rina.

Sarah selalu mengawasinya seperti seorang pencuri …

Teguh menggelengkan kepalanya dan berkata, "Saya nggak tertarik dengan wanita."

"Cih!"

Pak Tua Walawi langsung berkata dengan tidak percaya, "Master Teguh, apa yang terjadi sebenarnya, sih? Kamu, 'kan, masih sangat muda dan penuh semangat. Kenapa bisa nggak tertarik dengan wanita?"

"Kamu nggak tahu betapa nikmatnya punya seorang wanita yang selalu ada di sampingmu ..."

"Coba kamu pikirkan sekali lagi. Saat kamu lapar, ada orang yang memasak untukmu. Saat kamu haus, ada orang yang menuangkan air untukmu. Lalu saat malam tiba, ada orang yang memelukmu saat tidur. Itu terasa hangat dan lembut ..."

"Wah!"

Ketika membicarakan hal itu, Pak Tua Walawi menutup matanya dan tenggelam dalam imajinasinya sendiri. Wajahnya menunjukkan senyum penuh kenikmat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status