Share

215. Memberi Musuh Ampunan

Sehingga lima menit kemudian, dua orang serentak terpenggal kepalanya, kemudian beberapa menit lagi pedang pusaka Lintang Kuning sudah menusuk jantung dua orang lagi secara bergantian, dan sangat cepat.

Hingga akhirnya tertinggal tiga orang lagi dengan wajah pucat pasai dan keringat dingin yang berjatuhan membasahi pakaian mereka.

Galuh Tapa memandangi ketiga orang itu dengan begitu tajam, mengoyak keberanian mereka.

Tapi sebelum Galuh Tapa kembali melakukan serangan, mereka bertiga serentak menjatuhkan senjata, menyembah dan sujud di tanah.

"Ampuni kami...Ampuni kami, tuan" suara mereka terdengar bergetar, memohon kasihan dari pendekar hebat itu. "Tolong tuan kasihani kami, kami mengaku salah."

Dalam kitab strategi perang sebenarnya tidak mempercayai musuh yang menyerahkan diri, karena delapan puluh persin dari mereka adalah pengkhianat. Mereka akan menunggu kesempatan untuk kembali membunuh.

Namun Galuh Tapa tidak terpaku dengan buku itu, sebagai pendekar dia mempunyai prinsip ksatr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status