Namun pria itu tidak berhasil melanjutkan ucapannya, setelah satu kacang mendarat tepat di rahangnya yang keras, membuat dia terhempas di meja makan hingga berhamburan.Dia meringis kesakitan, menatap sosok wanita yang baru saja menyerangnya dengan biji kacang dan sekarang serangan kedua kembali menghantam bola matanya.Akkk...! Akkk...!Akkk...!Pria itu meringis kesakitan, sementara Kinanti tersenyum sinis memandangi dirinya.''Kurang ajar, rupanya kau hendak mencari kematian! ''Salah satu bandit yang lain menghunus golok besar.Bersamaan dengan itu, pemilik warung makan segera berlari menghampiri anak gadisnya kemudian memandangi Kinanti dengan rasa bersalah.''Maafkan aku tuan pendekar, karena mempermainkan harga kepada kalian berdua, tapi sekarang aku harap belas kasihan kalian untuk menolong kami. ''ucapnya.Kinanti menatap pemilik warung penuh makna. ''Tidak usah merengek seperti bayi kecil! Aku akan menghajar semua orang ini bukan karena dirimu tapi demi anak gadismu.''Hing
Setelah itu, dia keluar dari dalam kamarnya, berjalan mendekati gerobak dimana suara dengkuran panglima kumbang cukup memekakkan telinganya yang sensitif. Pemuda itu tidak berniat mengusik dia kemudian berjalan mendekati bibir pantai yang menderu.Malam ini bulan sabit bersinar terang seperti menggantung diatas permukaan laut, ditemani dengan bintang berkelip indah di langit tanpa awan. Sekarang mungkin pukul dua malam suasana tampak sepi, tidak terdengar lagi derap langkah kuda yang berlalu-lalang di jalanan.Hingga pemuda itu mencari sesuatu untuk diduduki, lalu menemukan sebongkah batu cukup besar yang sedikit menjorok ke pantai. Galuh Tapa pun duduk diatas batu itu, sembari bersila dan mulai memejamkan mata.Sesekali Galuh Tapa merasakan negeri ini tidak asing lagi bagi dirinya, seakan dia pernah memijakkan kaki ditempat ini, melakukan meditasi ditepi pantai.Namun perasaan itu segera ditepisnya, dia kembali memejamkan mata untuk merasakan aliran energi alam pada bentangan luas la
Mendengar perkataan pemuda itu, Sundan Alas hanya tersenyum kecil, dia tidak mempermasalahkan hal itu meski memang tempat duduknya terasa sempit harus berbagi dengan Galuh Tapa.''Paman? Jelaskan padaku, mengenai negeri ini?''Sundan Alas belum menjawab, dia menoleh kearah Galuh Tapa beberapa kali sebelum mengawali ceritanya.Bumi Besemah adalah kerajaan yang makmur dan sangat berkembang, mereka pandai berteman dengan kerajaan lain melalui kerjasama perdagangan maupun politik. Pengaruh kerajaan Bumi Besemah di negeri lain menjadikan negeri ini terkenal dan sangat dihormati.Ada banyak pedagang asing yang singgah ke Bumi Besemah umumnya membeli rempah-rempah seperti pala, itulah kenapa ada banyak petani pala yang ditemui Galuh Tapa di perjalanannya.Sejak moyang mandare, Bumi Besemah mulai berkembang pesat menjadi negeri ternama berkat ke maheran mereka dalam berbisnis. Semboyan Bumi Besemah, menaklukan wilayah tanpa ada pertumpahan darah.''Ketika sebuah negeri selalu bergantung kep
Kinanti kemudian tersentak, dia segera melepaskan dekapan pangeran Rengkeh kemudian merapikan pakaiannya. ''Terimakasih karena anda telah menolongku.''Pangeran itu tersenyum kecil, dia hendak mengatakan sesuatu tapi lidahnya sedikit kaku hingga akhirnya suara seorang mengejutkan dirinya.''Yang mulia, kita tidak bisa terlalu lama disini, kita harus menemui sang Raja. ''Seorang pria seperti seorang pengawal mengingatkan tuannya.''Baiklah, aku mengerti. Ucap Rengkeh kemudian dia menatap Kinanti beberapa saat sebelum pergi. ''Kita akan bertemu lagi, aku pastikan itu.''Kinanti tidak menjawab, dia hanya membalas dengan anggukkan kepala. Setelah pemuda itu masuk kedalam kereta kudanya, gadis itu menatap kolam untuk menatap bayangan jodohnya.Namun alangkah terkejut dirinya, setelah ada sesosok bayangan yang menatap dirinya dari jauh dengan senyum pahit. Wajah jodohnya? Ya, dan sekarang suasana hati pemuda itu mungkin jadi buruk.Sehingga Kinanti mendongakkan kepala buru-buru, menemukan G
Sekitar belasan prajurit dari kerajaan lain sedang berkumpul dilantai atas rumah makan. Mereka sedang berbisik-bisik, membicarakan topik penting yang membahas tentang penculikan cucu Mandare.Salah satu dari mereka memiliki jabatan sebagai senopati, bersenjata tombak panjang dengan dipenuhi rantai-rantai sebagai zirah melindungi tubuhnya. Senopati itu memiliki tanaga dalam besar sebesar level dua, atau setingkat pendekar tanpa tanding dengan empat cakra yang terbuka.''Pangeran Rengkeh telah memasuki istana kerajaan. ''Salah satu dari prajurit itu berbisik pelan, nyaris tidak terdengar. ''Pesta rakyat akan diadakan esok hari tapi pangeran Rengkeh belum memberikan perintah untuk bergerak. Bagaimana menurut anda senopati Rengsur?''Pria yang dipanggil senopati Rengsur belum menjawab, dia masih berpikir cukup keras.Hingga kemudian senopati Rengsur menoleh ke beberapa sisi ruangan itu, lalu berkata pelan. ''Jika pangeran Rengkeh tidak memberikan perintah, maka kita akan bergerak sendiri
Pada saat yang sama, Galuh Tapa sudah mendengar percakapan mereka dari lantai bawah tanpa sedikitpun mereka sadari.Dari semua penjelasan panjang itu, Galuh Tapa menyimpulkan bahwa poin utama adalah Raja Buray dari negeri Alas. Jika orang itu bisa dilumpuhkan, maka semua rencana dari Rengkeh akan gagal.Galuh Tapa lantas keluar dari rumah makan dahulu, sebelum Rengkeh melihat dirinya dan menaruh curiga.''Kanda Galuh, bagaimana hasilnya? ''Kinanti bertanya ketika pemuda itu tiba menemuinya.''Ceritanya sangat panjang, aku tidak yakin bisa menghentikan rencana mereka.''''Apa kita terlalu jauh memasuki urusan Bumi Besemah? ''Kinanti mulai berpikir, jika bukan saatnya mengurusi negeri orang lain.''Dinda Kinan, mereka adalah sekutu dari Kelabang Iblis, ''ucap Galuh Tapa, perkataan pemuda itu berhasil mengejutkan Kinanti. ''Aku mendengarnya sendiri, mereka meletakkan pasukan di dataran Pasmah utuk membatu Kelabang Iblis menaklukkan negeri kita. Dan itu baru permulaan saja, mereka akan m
Tapi hal yang menarik adalah raut wajah serta kulit ratu itu tidak sama dengan wanita kebanyakan. Tentu saja, itu karena Lindang Mayang berasal dari negeri Benua Keling yang memiliki kulit lebih putih dari kulit wanita Bumi Besemah atau pula di Pasmah. Letak negeri Benua Keling disebelah utara dataran Bumi Besemah, butuh menyeberangi lautan untuk tiba di tempat itu. Sebuah negeri makmur yang sudah lama memiliki hubungan kerja sama dengan Bumi Besemah hingga akhirnya Mandare menikahi putri bungsu dari pemimpin itu.Untuk pertama kalinya, Mandare melihat hujan berwarna putih bersih, mungkin itu salju atau apalah namanya?.Baik mandare dan istrinya beserta seluruh prajurit kerajaan menatap Galuh Tapa yang terpaku ditempatnya, sementara Kinanti beberapa kali menyadarkan pemuda itu tapi tidak berhasil.''Pendekar muda...!Pendekar muda! ''Salah satu prajurit mendekati Galuh Tapa dengan wajah marah. ''Aku harap kau segera mengikuti pendekar yang lain! Dan jangan menatap Ratu Lindang Mayang
Sehingga Galuh Tapa dan Kinanti mengikuti jejak para pendekar yang lebih dahulu menemukan batang pohon tersebut. Namun dari tempat ini Galuh Tapa sudah bisa melihat samar-samar sebatang kelapa menjulang tinggi diatas bukit.''Kanda Galuh, bagaimana caranya agar bisa mengambil buah itu sementara tenaga dalam kita tidak bisa digunakan untuk terbang? ''Tanya Kinanti.''Aku akan memanjat pohon itu. ''Jawab Galuh Tapa. ''Aku membutuhkan selendang yang kau gunakan untuk melakukannya.''Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit, mereka berdua bisa melihat puluhan pendekar sedang menghadapi siluman sialang yang mungkin jumlahnya ribuan. Siluman itu bersarang tepat di batang pohon kelapa hanya satu beberapa meter dengan permukaan tanah.Dalam beberapa meter, tidak ada satupun tanaman yang tumbuh di lokasi pohon tersebut, tidak ada bahkan meskipun lumut. Kinanti yakin itu dikarenakan oleh racun yang dihasilkan para siluman sialang.Beberapa orang pendekar sudah meregang nyawa ketika