Raja Iblis Anubis benar-benar terkejut dan tak mengira lima boneka Jaka Geni akan menggunakan portal dan muncul tepat di belakangnya. Sementara, serangan dari arah depan juga terus melaju dengan cepat dalam jarak yang sulit untuk dia hindari.Mau tidak mau Raja Iblis itu harus bertaruh dengan kekuatan pertahanan yang dia miliki untuk menahan serangan dari dua arah. "Pukulan Gledek Sambar Nyawa!" teriak para boneka Jaka Geni tersebut saat tangan mereka memukul ke depan secara bersama-sama. Lima di belakang dan sepuluh dari depan.DAAAAARRR!!!Terdengar ledakan dahsyat diiringi cahaya kilat merah menyambar saat serangan Jaka Geni menghantam tubuh Raja Iblis Anubis. Perisai yang menahan iblis itu hanya bisa bertahan sesaat setelah tangan para boneka itu menghujam. Lalu sesaat kemudian, tangan para boneka itu berhasil menembus perisai Raja Anubis dan menghantam tubuh Iblis itu dengan kekuatan penuh.BLEGAAAAR!!!!Arrrrrrggghh!Suara petir menggelegar diiringi suara teriakan panjang dari
Jutaan pasukan Anubis itu mengepung gunung batu dimana Lu Xie bersama dengan 15 boneka Jaka Geni yang tersisa. Para iblis itu berusaha masuk kedalam Formasi Badai Petir milik Lu Xie namun selalu gagal karena sambaran petir merah itu langsung menghancurkan tubuh mereka.Namun semakin lama, Lu Xie semakin khawatir formasi tersebut melemah dan para iblis pun berhasil menembus tempat yang menjadi pertahanan terakhirnya. Karena tidak jauh dari gunung tersebut, ada satu kota yang masih banyak penduduknya dan belum diungsikan.Alasan Lu Xie menciptakan Formasi di atas gunung adalah untuk mengulur waktu dan mengalihkan perhatian para iblis tersebut agar tidak terus bergerak kearah kota yang terlihat dari puncak gunung batu."Apakah mereka masih lama ayah?" tanya Lu Xie."Sebentar lagi. Sepertinya ada masalah yang menghadang mereka." kata Jaka Geni."Masalah? Apa maksud ayah?" tanya Lu Xie dengan mata menatap tajam."Adik Shen Su menyerang Bara dan rombongan sebelum mereka sempat pergi dari sa
Wuussss!Blaaar!Ledakan yang cukup dahsyat membuat para iblis yang ada dibawah sana terpental di udara. Bahkan beberapa ada yang langsung hancur setelah aura hitam milik Raja Gui yang Bara alihkan menghantam tanah dimana lautan pasukan Anubis berada. Tapi serangan itu tak cukup berarti karena saking banyaknya musuh yang ada dibawah sana."Kau menahannya lalu melepaskan nya dengan bentuk yang kau ciptakan. Tidak buruk juga. Sepertinya kau tidak selemah yang aku duga," kata Raja Gui."Banyak musuh yang mati di tanganku karena salah menduga. Kau adalah seorang ayah yang kejam hendak menjadikan anaknya sebagai makanan. Apa kau ini tidak merasa sedih sama sekali melihat keadaan anakmu yang seperti ini?" sahut Bara Sena sambil memanggul Golok Iblis nya dibahu kanan."Anak? Di dunia Iblis tidak ada kepedulian seperti itu. Bahkan anak juga bisa membunuh orang tuanya Hanya untuk kekuasaan. Apa bedanya dengan dunia manusia yang juga sama melakukan hal yang serupa? Kasih dan sayang itu hanya un
Iblis Mata Perak Du Khan, memiliki sejarah yang cukup kelam dimasa lalu. Beribu-ribu tahun yang lalu, namanya begitu tersohor pada masa kejayaannya setelah dinasti Iblis Sasaka berakhir. Karena kehebatan nya dalam memimpin kaum iblis, Du Khan secara tidak langsung menjadi pemimpin para Iblis yang waktu itu masih bermarkas di sekitaran Gurun Sha dan kawasan Tibet.Keluarga Gui adalah salah satu tangan kanan Du Khan dalam memerintah. Hingga suatu hari sang pemimpin menginginkan untuk kudeta terhadap kekuasaan Raja Iblis terkuat, yaitu Raja Shen Su. Keluarga Gui pun menolak. Mereka saling beradu pemikiran tentang apa yang akan terjadi pada bangsa mereka jika sampai Du Khan melakukan pemberontakan."Raja Shen Su sangat kuat! Tidak mungkin bagi kita untuk mengalahkannya!" kata kepala keluarga Gui yang saat itu masih dipegang oleh ayah dari Raja Iblis Gui sekarang. Waktu itu, Raja Gui masih sangat muda dan belum mengerti apa-apa tentang pemerintahan Kerajaan Iblis.Meski sudah diperingatkan
Kepala Raja Iblis Gui hancur setelah terkena satu serangan tinju Iblis Mata Perak Du Khan. Tubuh Raja Iblis itu pun melayang jatuh kebawah. Sebelum sampai ke tanah, Du Khan kembali melakukan serangan untuk memastikan kematian Raja Gui.Dua telapak tangannya bersatu. Lalu dari celah kedua telapak tangan itu muncul cahaya putih beraura merah. Cahaya itu perlahan menjadi bentuk seekor ular putih dengan mata merah dan Tanduk yang juga merah. Sosok Ular itu pun melesat menyambar tubuh Raja Iblis Gui lalu menelannya hingga tak tersisa.Kedua mata Du Khan menyala perak mengendalikan gerakan dari Ular putih tersebut kearah pasukan Anubis yang ada di bawah sana. Ular itu menyambar semua yang dilewatinya dengan ganas. Pasukan Anubis tak tinggal diam. Mereka menyerang ular putih itu menggunakan tombak hitam yang mereka bawa. Terjadilah pertarungan antara ular putih dan para pasukan anubis."Pasukan dalam jumlah sebanyak ini, akan sulit bagiku untuk bisa menahan mereka. Selain itu, kenapa aku mer
Dalam waktu singkat, hampir setengah dari pasukan Iblis Anubis yang ada dibawah sinar matahari buat milik Bara Sena hancur menjadi abu. Cahaya dari Matahari itu benar-benar terang hingga jarak yang sangat jauh. Tentu saja itu sangat merugikan para iblis berkepala anjing tersebut karena kelemahan mereka adalah cahaya terang."Sekarang waktunya kalian semua menghabisi para iblis itu...Aku akan memulihkan diri lebih dulu karena lawan yang sesungguhnya paling mengerikan akan segera datang," kata Bara Sena sambil mengeluarkan beberapa pengikutnya yang ada di dalam Pagoda Dewa dan Dunia Penyimpanan. Yaksa sang Iblis Tulang yang hanya tinggal kepalanya saja ikut muncul dan Bara jadikan gantungan di pinggangnya."Kau menjadi semakin hebat saja anak muda," ujarnya setelah keluar dari Dunia Penyimpanan."Simpan dulu pujian itu Yaksa, lawan kita belum mengeluarkan kekuatan penuh. Aku masih ragu bisa mengatasi Raja Shen Su atau tidak mengingat kekuatan yang dia miliki itu hampir tidak memiliki k
Bara Sena yang baru saja membuka mata segera bangkit berdiri. Dia dan kedua wanita yang mengapit dirinya sama-sama menatap kearah bawah sana. Dimana Tangan berukuran raksasa masih dalam keadaan tertindih kubus biru raksasa milik Xue Ruo."Dia datang..." gumam Bara Sena sambil mengepalkan tinjunya."Aura yang sangat mengerikan..." sahut Kahiyang Dewi.Dari dalam tanah tiba-tiba muncul lingkaran hitam raksasa yang kemudian berubah menjadi lubang hitam pekat. Lalu dari dalam lubang hitam itu muncul satu sosok yang terlihat kurus namun menyeramkan. Sosok seorang Iblis berkulit pucat dengan dua tanduk kecil hitam di kepalanya. Nampak jenggot tipisnya yang berwarna hitam dan kedua matanya yang menyala hijau."Kalian sudah berkumpul disini rupanya...Siapa sangka, bawahan-bawahanku bisa kalah di tangan kalian." ujar sosok tersebut sambil melayang ke atas. Setelah dekat, Bara baru bisa melihat wujud jelasnya seperti apa. Pria kurus itu mengenakan jubah hitam dan di tangannya ada satu tongkat
Iblis Mata Perak Du Khan melemparkan cakram merah miliknya yang tercipta dari pemadatan tenaga dalam dan diberi nama Pukulan Roda Kematian kearah Raja Iblis Shen Su yang menanti sambil menyeringai.Bara Sena yang tahu serangan itu akan sia-sia belaka saat Raja Iblis itu mengerahkan sesuatu di tangan kirinya segera mengatur siasat cepat. Tepat dua tombak didepan Raja Iblis Shen Su, Bara membuka gerbang merah miliknya sehingga Roda Kematian amblas masuk kedalamnya. Hal itu tentu saja membuat Du Khan dan Raja Shen Su terkejut karena mereka tidak tahu darimana asal gerbang merah tersebut.Lalu tiba-tiba muncul gerbang merah yang lain tepat di belakang tubuh sang Raja Iblis tersebut tanpa disadari olehnya. Dan Pukulan Roda Kematian milik Du Khan pun keluar dari dalam sana lalu menghantam punggung sang Raja Iblis dengan telak.Craaaasssh!Roda Kematian itu memotong tubuh Raja Shen Su menjadi dua bagian. Sanbg Iblis benar-benar terkejut dan tidak menyangka akan ada hal semacam itu. Tubuhnya