Home / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 451.Rencana Durga

Share

451.Rencana Durga

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-08-18 09:37:27

Jaya tak bisa berkata apa-apa setelah melihat kedua mata Dewi Durga yang menyala ungu. Tubuhnya terasa kaku tak bisa digerakkan.

"Aku...Aku tidak bisa melakukannya dengan tubuh selemah ini...! Aku bahkan hampir mati di tangannya. Tak hanya itu, saat aku bertarung melawannya, ada satu sosok yang melayang di langit memperhatikan kami. Akan tetapi dia diam saja dan sepertinya hanya aku yang menyadari keberadaannya. Bocah itu sepertinya tidak tahu tentang sosok tersebut. Itulah kenapa aku memilih untuk kabur menyelamatkan diri setelah membuat bocah Sakti itu tergeletak. Jika aku terus disana, aku takut sosok itu akan turun dan menyerangku," kata Jaya dengan wajah pucat karena tekanan dari kedua mata Durga yang mencekik lehernya.

"Oh? Siapa yang memiliki kemampuan untuk membuatmu takut dan kabur begitu saja? Apakah kau merasa bahwa kau bukanlah lawannya?" tanya Dewi Durga masih dengan mata menyala.

"Lepaskan...! Lepaskan dulu tekanan ini...! Aku hampir tidak bisa bernapas...!" teriak Jaya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Legenda Dewa Cahaya   452.Merajuk

    Setelah pertemuan dengan Dewi Kematian istrinya selesai, Jaka Geni kembali menemui Izanagi dan Amaterasu. Sementara, Iyana kembali ke Dunia Kematian menggunakan portal Gaib miliknya.Dalam perjalanannya menuju ke tempat Izanagi berada, Jaka Geni tersenyum sendiri mengingat apa yang baru saja dia lakukan bersama istrinya."Rasanya masih saja sama seperti dulu. Tidak berubah dan malah semakin indah...Iyana, kau begitu banyak membantuku. Nanti aku akan memberikan hadiah untukmu," batin Jaka Geni.Dia mendarat di halaman kecil dimana terdapat sebuah pondok kayu bercat merah. Izanagi dan Amaterasu telah menantinya sambil minum teh."Kau sudah kembali Jaka?" sapa Izanagi berbasa-basi.Jaka Geni mengangguk. Dia melirik kearah Amaterasu yang tidak menoleh bahkan melirik dirinya sekalipun. Wanita cantik itu nampak diam dan dingin meski Jaka sudah berada di sana. Melihat hal itu, pria itu pun tersenyum dan berniat menggodanya."Ayah mertua, maafkan aku. Sepertinya aku tidak bisa berlama-lama di

    Last Updated : 2024-08-19
  • Legenda Dewa Cahaya   453.Buto Abang & Buto Ireng

    Kedua Buto kakak beradik itu balas membungkuk hormat sehingga mereka dan Tatsuka Geni malah jadi saling menghormat satu sama lain sehingga ketiganya terlihat lucu."Tuan Putri tidak perlu memberi hormat kepada kami yang seorang pelayan. Takutnya ini akan membuat hati Pangeran dan Dewi Matahari tersinggung." kata Buto Abang yang wujudnya menyerupai sosok manusia berkulit merah darah dengan kedua mata yang menyala merah. Meski tidak memiliki Tanduk karena dia tengah menjadi sosok manusia, siapa pun akan menduga bahwa dia adalah seorang Iblis."Benar Tuan Putri, kami merasa tidak enak jika harus mendapat penghormatan darimu. Jadi, anggap saja kami ini pelayan mu juga, sama seperti Batara Geni dan kami berdua." timpal Buto Ireng yang wujudnya juga sesosok bertubuh manusia namun memiliki kulit hitam legam dan hanya kedua matanya saja yang menyala merah.Meski mereka berubah menjadi sosok manusia, mereka tetap saja menyeramkan."Tatsuka anakku, kau memiliki hati yang bersih dan polos. Jika

    Last Updated : 2024-08-19
  • Legenda Dewa Cahaya   454.Wujud Amarah Iblis

    Kojiro Geni menatap kearah Buto Abang. Dia terkejut melihat wujud asli dari lawannya tersebut. Tidak hanya itu, dia pun merasakan aura yang luar biasa dari rasaksa merah itu."Aura yang sangat kuat...! Bahkan ini lebih kuat dari Dewa Lang yang pernah mengajari diriku di Probo Lintang!" seru Kojiro dalam hati.Meskipun dia merasa ragu untuk melanjutkan pertarungan, mengingat keangkuhan yang dia tunjukkan sejak awal, pemuda itu pun tidak berniat sedikitpun untuk menyerah. Tak peduli seberapa kuatnya makhluk diatas sana, dia akan tetap melawannya sampai dia benar-benar tak bisa bergerak.Buto Abang meluncur kebawah bagai meteor yang menyala merah. Tekanan aura dari tubuhnya membuat tanah di bawah kaki Kojiro bergetar. Pemuda itu tidak merasa takut sedikit pun. Dia langsung meluncur keatas menyongsong serangan Buto Abang dengan sangat cepat.Tinju kedua makhluk itu pun saling beradu dengan keras.Buk!BLEGAAAAAAAR!Ledakan keras disertai gelombang tenaga dalam menyebar ke segala arah. Jak

    Last Updated : 2024-08-19
  • Legenda Dewa Cahaya   455.Kemampuan Baru

    Bola merah raksasa itu mengeluarkan semburat cahaya merah membara. Bukan hawa panas membara yang terasa, namun hawa dingin yang bercampur dengan hawa panas sehingga semua orang akan menyepelekan Pukulan Membakar Amarah Iblis. Siapa pun yang terkena seranganan itu akan mengalami lumpuh di seluruh tubuh dan perlahan-lahan tubuhnya pun akan hancur menjadi serbuk merah membara seperti terbakar oleh api.Semua orang terkejut saat tahu Tatsuka Geni sudah berada didalam kubah merah milik Jaka Geni dan langsung mengerahkan Jurus Perisai Langit miliknya untuk melindungi sang kakak. Kojiro sempat melihat kedatangan Tatsuka yang tiba-tiba muncul begitu saja didalam kubah merah."Bagaimana bisa dia masuk kedalam tempat ini?" batin Kojiro.Tubuhnya pun menghantam tanah dengan keras. Brak!Darah keluar dari mulutnya pertanda dia terluka dalam. Sementara itu, bola raksasa berwarna merah milik Buto Abang menghantam Perisai langit milik Tatsuka.DUUUM!Bola merah itu tertahan di udara. Kedua mata gadi

    Last Updated : 2024-08-20
  • Legenda Dewa Cahaya   456.Raja Siluman Lao Hu

    Kojiro hanya bisa menunduk mendengar nasehat dari sang ayah. Dia merasa konyol dengan dirinya sendiri yang selalu merasa hebat. Setelah mengalami kekalahan yang tidak jauh berbeda dengan saat dirinya di Probo Lintang dulu, akhirnya dia mulai berpikir jernih. Kesombongan akan runtuh dengan cepatnya karena kurangnya waspada."Baik, aku mengerti ayah...Mulai sekarang, aku akan berlatih lebih giat lagi. Apakah paman Abang dan Paman Ireng akan tetap disini untuk melatih kami?" tanya Kojiro."Mereka memang kuat. Tapi setelah pertarungan tadi, aku khawatir kau dan Tatsuka justru akan menindasnya. Oleh karena itu, aku akan memberikan seorang pelatih yang paling cocok dengan kalian. Tapi jangan harap dia akan sesopan dua Buto ini. Bagaimana?" tanya Bara.Buto Abang dan Buto Ireng saling pandang dan mereka sama-sama tersenyum kecil."Pasti makhluk itu," bisil Buto Ireng."Siapa lagi yang memiliki perangai paling buruk di Kerajaan Jiwa Batara Geni? Dia hanya patuh pada Batara saja," sahut Buto A

    Last Updated : 2024-08-20
  • Legenda Dewa Cahaya   457.Di Tepi Danau(18+)

    Dewi Amaterasu melangkah menuju ke kolam jernih tersebut. Dengan perlahan dia melepas satu persatu pakaian miliknya. Hingga Jaka Geni bisa melihat tubuh tanpa selembar benang pu dari belakang. Rambutnya yang terurai panjang meliuk-liuk saat kakinya melangkah dengan anggun menuju ke kolam.Jaka menatap tak berkedip kearah tubuh istrinya tersebut. Dia tersenyum kecil sambil duduk di dalam pendopo kayu."Sudah lama aku bersamanya, tak ada yang berubah dari dirinya. Apakah dia selalu menjadi gadis setiap aku datang berkunjung? Atau dia pandai merawat diri? Hm...Apa yang wanita lakukan untuk merawat tubuhnya agar tetap indah? Sungguh hal tabu untuk diriku..." batin Jaka sambil menatap kearah kolam air dimana istrinya tengah mandi.Wanita itu menggosok tubuhnya dengan lembut. Sesekali dia mencelupkan kepalanya masuk kedalam air. Jaka Geni yang melihat tubuh wanita itu meliuk-liuk di air tidak bisa bertahan lebih lama lagi untuk menunggu.Dia pun berjalan menuju ke kolam lalu melepas pakaian

    Last Updated : 2024-08-20
  • Legenda Dewa Cahaya   458.Rencana Dewi Durga(22+)

    Kojiro Geni yang melihat sinar hitam itu menderu kearahnya segera menyilangkan kedua tangan didepan kepalanya sambil mengerahkan perisai petir miliknya. Suuut!Daaar!Tubuh putra Jaka Geni itu terpental sejauh lima tombak dan mendarat di tanah dengan punggung lebih dulu. Lao Hu menyeringai lebar mengerikan lalu dia melepaskan cekikan nya pada leher Tatsuka sehingga gadis itu terlepas dan jatuh ke tanah sambil memegangi lehernya yang terasa sakit."Kalian kalah! Aku beri waktu istrirahat sampai tenaga kalian pulih kembali. Setelah itu kita akan melihat sejauh mana kalian bisa bekerjsama dan menahan serangan setengah kekuatanku. Jika itu berhasil, maka aku akan meningkat sedikit setiap serangan dan kecepatan. Jangan salah paham, aku melakukan ini karena permintaan Batara Geni. Bukan karena aku mengasihi kalian. Mengerti!?" kata Lao Hu lalu tanpa menunggu jawaban dia segera melompat kearah batu besar sambil mengaum keras.Kojiro Geni segera bangkit berdiri. Dia menatap kearah lengan kana

    Last Updated : 2024-08-20
  • Legenda Dewa Cahaya   459.Lahir Kembali

    Dewi Durga menatap tubuh Jaya yang sudah mengering hanya menyisakan tulang berkulit. Darah, daging dan jiwanya semua terhisap masuk kedalam tubuhnya. Perut wanita itu pun nampak terlihat besar seperti wanita yang sudah hamil sembilan bulan.Dengan perlahan Durga bangkit berdiri dan melayang turun dari atas batu datar tersebut. Dia mengusap perutnya yang besar seperti ibu yang menyayangi anaknya."Tak akan lama lagi, aku akan kembali...Dengan kekuatan yang lebih sempurna. Jaka Geni, tunggu sampai aku datang padamu dan menghancurkan dirimu!" ucap Dewi Durga.Dia pun berjalan dengan perlahan menuju ke sebuah peti kayu kecil yang tertutup. Lalu dengan perlahan wanita itu mengambil botol kecil berwarna putih yang didalamnya terdapat darah miliknya."Ini yang terakhir. Aku akan mengalami kematian untuk kedua kalinya...Benar-benar menyiksa sekali hidup ini. Setelah ini, aku tidak tahu apa yang akan terjadi..." batin Durga lalu dia membuka tutup botol yang terbuat dari kaca tersebut. Sesaat d

    Last Updated : 2024-08-21

Latest chapter

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status