Tai Cung tak memiliki kesempatan untuk menghindari tinju yang sudah ada didepan matanya sesaat setelah dia muncul kembali. "Bagaimana dia bisa tahu arah tempat aku berpindah!?" batin Tai Cung sambil menangkis serangan tersebut menggunakan kedua lengannya.Buk!Tubuh pria kurus itu terpental ke belakang beberapa langkah setelah menahan serangan tubuh raga emas milik Yuang Shi. Ugh! Tubuh Raga emas tersebut tak memberi kesempatan bagi Tai Cung untuk kabur dengan kecepatan nya. Dia langsung menyerang kembali dengan sangat cepat membuat pria kurus itu terdesak oleh serangannya.Bara tersenyum kecil melihat kemampuan Yuang Shi yang melawan para Pendekar tersebut."Dia cukup hebat. Pantas saja dia percaya diri saat berkata ingin mengalahkan pria kurus itu," ujar Bara."Tapi empat orang yang lain masih berdiam diri. Yuang Shi akan kesulitan jika mereka ikut campur tangan." kata Shi Yun."Huh, sejak kap
Wuuuung!Kapak Merah raksasa yang muncul dari atas langit meluncur kearah Bara Sena yang tengah sibuk menarik Peti Iblis masuk kedalam pasir bersama Rantai Ungu Raksasa miliknya.Bara menatap Kapak Raksasa tersebut. Tangan kirinya bergerak keatas dan tiba-tiba muncul dinding es Raksasa dari dalam pasir yang menahan Kapak tersebut.Daaarrrr!!!Terdengar suara ledakan keras saat Kapak raksasa itu menghantam dinding es yang Bara Sena munculkan dari dalam tanah.Tianxian benar-benar dibuat terkejut dengan munculnya dinding es yang menahan serangan terkuat nya. Begitu juga dengan Han Su yang tidak menyangka lawan juga memiliki kekuatan es."Berapa kekuatan yang dia miliki? Elemen angin, rantai aneh itu dan sekarang kekuatan es?" batin Han Su.Bara tersenyum melihat Kapak Raksa yang tidak bisa menembus dinding es miliknya."Kau hanyalah Pendekar Ranah Alam Mendalam...Mereka yang di alam Dewa saja harus beker
Bara Sena dan Hu Shi Yun melayang terbang di langit. Saat ini mereka berada di atas padang pasir yang sangat luas dimana Padang Pasir atau gurun itu memiliki sejarah kelam yang terjadi di masa lalu."Apakah ini tempat Dewa Angin Hong Cun melepaskan ledakan tenaga dalam yang memusnahkan hampir 100 ribu nyawa Itu? Sepertinya mata kananku memberi reaksi saat berada di tempat ini..." batin Bara.Mereka sudah terbang selama beberapa waktu. Namun tempat yang dikatakan oleh pelayan Zhang dan para Pendekar itu belum juga terlihat.Disaat Bara mulai kesal dan bosan karena tak kunjung menemukan tempat yang dimaksud, tiba-tiba saja matanya menangkap adanya pergerakan di bawah sana."Hm... Bukankah itu burung unta yang menjadi buruan para Pendekar bayaran tersebut?" tanya Bara. "Sepertinya benar Tuan. Hanya saja, mereka memiliki bulu... Sangat berbeda dengan yang kita lihat waktu itu," kata Shi Yun membuat Bara tertawa kecil. "Kau ini
Di suatu tempat, yang hanya berjarak beberapa ratus mil dari tempat Bara dan Shi Yun berada, seorang wanita berparas cantik jelita yang tengah duduk di atas sebuah batu yang menyala merah nampak memejamkan mata.Perlahan-lahan kedua matanya yang indah itu terbuka. "Aura kekuatan Dewa? Apakah ada Dewa yang berani turun ke bumi?" gumam wanita tersebut.Wanita itu pun bangkit berdiri dan menatap kearah langit."Sebentar lagi acara itu akan dimulai. Saat ini, hanya bisa sampai di Ranah ini saja..." Dia pun melangkah ke sebuah batu persegi dimana di atasnya ada sebuah peti kayu yan sudah lapuk dimakan usia. Wanita itu pun membuka peti tersebut dan mengambil sesuatu didalamnya. Rupanya, itu adalah sebuah topeng berwarna hitam."Waktunya menjadi Iblis..." ucapnya lalu dia pun mengenakan topeng tersebut ke wajahnya. Sesaat setelah mengenakan topeng, aura aneh keluar dari dalam topeng yang kemudian membungkus tubuhnya."Me
Shi Yun memejamkan mata merasakan kenyamanan dalam pelukan hangat Bara Sena. Pemuda itu membelai punggung gadis itu dengan lembut."Sekarang ada aku yang sudah menggantikan kakek Hong. Meski aku tidak bisa sehebat dirinya, tapi aku mengasihi dirimu dengan segenap perasaan. Aku tak akan membiarkan dirimu terluka... Apalagi sakit hati. Kau juga tidak akan lagi menjadi peliharaan seperti sebelumnya... Aku akan memperlakukan dirimu layaknya seperti kekasih... Tak ada batasan di antara kita, Shi Yun..." ucap Bara sambil membelai rambut dan bahu si gadis.Shi Yun tersenyum kecil mendengar apa yang pemuda itu katakan. Hatinya benar-benar merasa bahagia."Shi Yun suka mendengar semuanya secara langsung dari mulut tuan...Shi Yun juga percaya, Tuan itu berbeda dengan yang lainnya..." ucap gadis itu lalu dia melingkarkan tangannya ke punggung Bara Sena sehingga mereka berdua pun saling berpelukan erat.Setelah cukup lama berpelukan dan saling melepaskan
Wanita itu mengembangkan kedua tanganya. Kepalanya mendongak kearah langit. Aura merah gelap tiba-tiba muncul dari dalam tubuhnya membentuk semacam kabur yang menyebar ke segala arah. Kabut merah gelap itu mengeluarkan aura wewangian. Bara Sena menoleh kearah sebuah batu yang melindungi tubuh kasarnya."Seharusnya kabut merah ini tidak bisa menembus perisai cahaya milikku..." batin pemuda tersebut.Kabut merah gelap itu semakin tebal dan menguasai tempat disekitar bebatuan tersebut. Untungnya kabut itu tidak memengaruhi tubuh sukma Bara Sena. Sehingga Ratu Iblis Darah tidak bisa melacak keberadaannya."Kabut Darah sudah aku kerahkan, tapi masih saja belum menemukan tanda-tanda adanya makhluk lain disekitarku..." ucap wanita bertopeng hitam tersebut.Dalam hati Bara terkekeh-kekeh karena dia bisa mengecoh wanita sakti tersebut."Bodoh! Kau pikir ilmu Raga Sukma bisa kau hadang dengan kekuatan biasa?" Wanita itu nampak celing
Ratu Iblis Darah menatap tak berkedip saat melihat Bara yang telah berubah wujudnya menjadi sosok Dewa Cahaya yang begitu berkharisma. Tubuhnya diselimuti cahaya terang. Nampak sepasang sayap emas di balik punggungnya."Jadi, dia Dewa yang sebelumnya muncul dan aku rasakan? Tapi...Aura nya sedikit berbeda...Apa aku salah dalam merasakan aura dewa? Rasanya tidak mungkin..." batin wanita itu yang tidak tahu jika aura Dewa sebelumnya keluar dari tubuh Shi Yun.Jari Bara Sena menunjuk kearah wanita tersebut. Matanya menyala-nyala dan tanda di keningnya bersinar terang."Kau...Aku tak tahu, apa hubunganmu dengan Dewa Petir Jaka Geni, tapi aku tak akan diam begitu saja setelah melihat kekuatan milikmu yang sangat mirip dengannya...Mari kita bertarung dan buktikan, siapa yang paling kuat diantara kita berdua!" ucap Bara seolah tanpa sadar.Ratu Iblis Darah menatap tajam kearah sosok Bara Sena."Darimana pemuda ini tahu tentang dia? Siapa se
Bola cahaya yang Bara Sena ciptakan semakin lama semakin membesar. Hingga setelah bola cahaya itu telah mencapai ukuran sebesar seekor gajah dewasa, Bara pun menyeringai lebar."Akhirnya, Matahari ciptaanku telah selesai juga..." ucapnya sambil menatap bola cahaya yang menyala terang dan mengeluarkan hawa luar biasa panas.Ratu Iblis Darah tercengang dengan apa yang dilihatnya."Menciptakan Matahari...? Yang benar saja..." lirih wanita tersebut.Bara menatap kearah wanita tersebut."Aku menamakan ini sebagai Pukulan Matahari Pembakar Semesta...!" ucap Bara lalu tertawa lebar.Setelah tertawa seperti itu, dia pun menatap tajam kearah Ratu Iblis Darah yang tengah menatap dirinya dengan berbagai perasaan yang berkecamuk didalam dada."Apa kau siap untuk menerima serangan ini dariku!?" seru Bara.Mendengar teriakan itu malah justru membuat Ratu Iblis Darah merasa tertantang."Kau meremehkan diriku anak muda... Aku tak pernah takut pada hal apa pun...Termasuk matahari hasil ciptaan mu itu.