Home / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 325.Petir Semesta

Share

325.Petir Semesta

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-06-21 08:25:22

Ratu Iblis Darah menatap tak berkedip saat melihat Bara yang telah berubah wujudnya menjadi sosok Dewa Cahaya yang begitu berkharisma. Tubuhnya diselimuti cahaya terang. Nampak sepasang sayap emas di balik punggungnya.

"Jadi, dia Dewa yang sebelumnya muncul dan aku rasakan? Tapi...Aura nya sedikit berbeda...Apa aku salah dalam merasakan aura dewa? Rasanya tidak mungkin..." batin wanita itu yang tidak tahu jika aura Dewa sebelumnya keluar dari tubuh Shi Yun.

Jari Bara Sena menunjuk kearah wanita tersebut. Matanya menyala-nyala dan tanda di keningnya bersinar terang.

"Kau...Aku tak tahu, apa hubunganmu dengan Dewa Petir Jaka Geni, tapi aku tak akan diam begitu saja setelah melihat kekuatan milikmu yang sangat mirip dengannya...Mari kita bertarung dan buktikan, siapa yang paling kuat diantara kita berdua!" ucap Bara seolah tanpa sadar.

Ratu Iblis Darah menatap tajam kearah sosok Bara Sena.

"Darimana pemuda ini tahu tentang dia? Siapa se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Muklis Baeh
baguuss thor
goodnovel comment avatar
amsuzieimanjuwita
tambah lg chapternya Thor.. mantap
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Legenda Dewa Cahaya   326.Pukulan Matahari Pembakar Semesta!

    Bola cahaya yang Bara Sena ciptakan semakin lama semakin membesar. Hingga setelah bola cahaya itu telah mencapai ukuran sebesar seekor gajah dewasa, Bara pun menyeringai lebar."Akhirnya, Matahari ciptaanku telah selesai juga..." ucapnya sambil menatap bola cahaya yang menyala terang dan mengeluarkan hawa luar biasa panas.Ratu Iblis Darah tercengang dengan apa yang dilihatnya."Menciptakan Matahari...? Yang benar saja..." lirih wanita tersebut.Bara menatap kearah wanita tersebut."Aku menamakan ini sebagai Pukulan Matahari Pembakar Semesta...!" ucap Bara lalu tertawa lebar.Setelah tertawa seperti itu, dia pun menatap tajam kearah Ratu Iblis Darah yang tengah menatap dirinya dengan berbagai perasaan yang berkecamuk didalam dada."Apa kau siap untuk menerima serangan ini dariku!?" seru Bara.Mendengar teriakan itu malah justru membuat Ratu Iblis Darah merasa tertantang."Kau meremehkan diriku anak muda... Aku tak pernah takut pada hal apa pun...Termasuk matahari hasil ciptaan mu itu.

    Last Updated : 2024-06-22
  • Legenda Dewa Cahaya   327.Perangkap Badai Petir

    Bara menatap gerombolan burung unta yang tengah asyik memakan tanaman di kebun luas yang ada di balik bebatuan ditengah gurun Sha.Sesaat dia berpikir akan mengambil beberapa ekor untuk diberikan kepada pelayan Zhang. Namun entah kenapa diurungkannya niat tersebut dan memilih untuk melangkah masuk kedalam kebun. Anehnya burung-burung berukuran besar itu tidak terusik sedikit pun dengan kehadiran Bara Sena."Mereka tidak peduli dengan kehadiranku... Apakah itu karena tanaman ini?" batin pemuda tersebut sambil berjongkok dan mengamati beberapa rumput dan tanaman yang ada disana."Tanaman obat tingkat 9...pantas saja daging burung itu menjadi buruan para Pendekar. Rupanya didalam tubuhnya telah terkandung khasiat dari tanaman ini..."Pemuda itu bangkit berdiri. Matanya tertuju pada hawa merah yang keluar dari tengah kebun rimbun tersebut."Area kebun ini cukup besar. Di tengah gurun yang tandus, bagaimana bisa tanaman ini bisa tumbuh dengan sangat subur? Pasti ada rahasia dibalik semua i

    Last Updated : 2024-06-23
  • Legenda Dewa Cahaya   328.Putri Jaka Geni

    Bara Sena masih terpana setelah melihat wanita berparas cantik jelita yang duduk di atas batu datar di dalam lubang aneh yang dipenuhi Kristal Darah. Pemuda itu sempat ternganga selama beberapa saat setelah melihat sosok wanita berpakaian serba putih tersebut."Kau...Kau sedikit berbeda dengan tubuh palsumu. Tapi...Kau lebih terlihat baik..." kata Bara sambil berusaha menahan perasaan kagum yang meledak-ledak.Wanita itu tersenyum. Manis sekali senyuman yang dia berikan. Bagaikan madu yang keluar dari sarang lebah. Manis dan segar..."Kau sepertinya tahu banyak mengenai Dewa Petir Jaka Geni? Aku juga mendengar kau pernah bertarung melawannya. Bisakah kau ceritakan padaku, siapa kau sebenarnya?" tanya wanita tersebut.Bara berdehem lalu dia pun sedekap tangan didepan dada. Dia menatap wanita cantik tersebut selama beberapa saat. Rasanya, kedua matanya itu enggan beralih ke tempat lain dan selalu tertuju pada wanita cantik itu."Hm...Bagaimana aku mengatakannya ya? Aku ini, anak dari Pa

    Last Updated : 2024-06-23
  • Legenda Dewa Cahaya   329.Lu Xie Geni

    Lu Xie Geni tertegun selama beberapa saat sambil menatap wajah pemuda tampan yang tengah menopang kepalanya. Dia mengangkat tangannya dan melihat warna pucat itu telah menghilang. Perasaan hangat dan nyaman itu membuatnya memilih untuk memejamkan matanya kembali."Pemuda ini...Dia menggoda dengan baik..." batin Lu Xie sambil tersenyum. Saat dia tersenyum, dia tak menyadari bahwa Bara baru saja membuka matanya sehingga pemuda itu bisa melihat senyuman semanis madu tersebut."Betapa cantiknya...Bahkan Dewi Biru pun masih berada dibawah wanita ini...Apakah karena dia anak dari Paman Jaka Geni? Atau, memang Ratu Lu Che itu memiliki paras yang sangat cantik?" batin Bara Sena.Dengan perlahan pemuda itu meletakkan kepala Lu Xie diatas batu datar. Lalu kemudian dia berdiri dan menatap tempat di sekitarnya yang sudah dipenuhi hawa hangat dari cahaya dan bola api besar yang dia letakkan di tengah-tengah lantai altar."Seharusnya tempat ini menjadi lebih nyaman untuknya," ucap pemuda itu lalu m

    Last Updated : 2024-06-23
  • Legenda Dewa Cahaya   330.Lu Xie Geni(2)

    Lu Xie Geni bisa merasakan kekuatan Inti Petir milik ayahnya yang masuk kedalam Inti Jiwanya kemudian bersatu didalam tubuhnya menjadi kekuatan baru yang belum pernah dia miliki sebelumnya. Semua orang terkejut melihat apa yang Jaka Geni lakukan. Hal itu sudah diduga oleh pemimpin Dewa tersebut. dia bangkit berdiri lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling arena."Aku tahu apa yang ada di pikiran kalian semua, rakyatku, anak-anakku, istri-istriku...Tapi ketahuilah, apa yang aku lakukan adalah urusan anak sama orang tuanya. Siapa yang ingin melihat anaknya mati? Konyiol," ucap Jaka Geni lalu menoleh ke arah Lu Xie.Pria itu menciptakan perisai tak terlihat untuk melindungi pembicaraan mereka berdua dari semua orang yang ada disana."Turnamen seratus tahun yang akan datang, sebaiknya kau tidak mengikutinya. Lu Xie putriku, aku akan memberikan tempat yang layak untukmu agar kau bisa menghindari rasa sakit dari racun es itu. Bawalah ini," kata Bara lalu melemparkan sebuah gulungan kepad

    Last Updated : 2024-06-23
  • Legenda Dewa Cahaya   331.Jurus Menggandakan Tubuh

    Bara Sena tersenyum mendengar pertanyaan wanita di hadapannya tersebut. Rasanya dia ingin menggodanya lagi agar dia bisa melihat wajah ayu nya yang merona."Mengutarakan perasaan? Apa maksudmu?" tanyanya balik.Lu Xie Geni menatap pemuda itu dalam-dalam."Kau sendiri yang mengatakannya bahwa aku telah mencuri hatimu. Bukankah itu namanya mengutarakan isi hati? Kita baru saja bertemu...Bagaimana bisa kau mengatakan itu dengan mudahnya...?" tanya Lu Xie.Ditanya seperti itu Bara Sena bingung mau menjawab apa. Dia hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Terserah kau saja kalau begitu. Bisa dibilang, aku menyukaimu. Dan kau harus bertanggung jawab untuk itu. Benar bukan?" tanya Bara.Lu Xie tersenyum sambil geleng-geleng kepala."Bagaimana aku harus bertanggung jawab? Aku tidak melakukan apapun padamu. Dan salah sendiri kau menyukai diriku!" ucap Lu Xie dengan wajah memerah.Bara menantikan hal tersebut. S

    Last Updated : 2024-06-24
  • Legenda Dewa Cahaya   332.Perjodohan

    Lu Xie Geni menatap Bara Sena dalam-dalam. Meski dengan wajah yang memerah karena dia baru saja memilih pilihan yang sulit. Bara Sena sendiri hanya bisa ternganga tak bisa berkata apa-apa. Setelah semuanya saling hening selama beberapa saat, akhirnya pemuda itu pun membuka suara. "Lu Xie... Apa kau yakin akan memilih cara kedua?" tanya Bara. "Ada care yang kau katakan nikmat kenapa aku harus memilih cara yang menyakitkan? Aku sudah muak dengan rasa sakit yang selama ratusan tahun aku alami..." ucap Lu Xie lalu dia mengalihkan pandangan kearah lain. Bara menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia bimbang jika harus melakukan itu dengan Lu Xie. Dia sangat ingin menjaga kesucian permata itu hingga waktunya tiba untuk mengukir permata indah tersebut. "Tidak... Jikalau kau ingin itu pun, aku tidak mau. Apakah kau sangat bernapsu ingin melakukannya? Atau jangan-jangan kau pernah melakukannya dengan seseorang?" tanya Bara membuat kedua

    Last Updated : 2024-06-24
  • Legenda Dewa Cahaya   333.Pesona Lu Xie

    Bara Sena terkejut setengah mati setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Lu Xie Geni mengenai apa keinginan Sukma Geni jika ingin melamarnya.Pemuda itu benar-benar tersentak kaget setelah tahu bahwa apa yang diminta oleh Sukma Geni putri Jaka Geni itu adalah Api Abadi sebagai mahar untuk melamarnya.Di 3 dunia ada beberapa tingkatan api:Yang pertama adalah Api tingkat paling bawah, yaitu Api Bumi. Api Tingkat ini adalah Api yang kekuatan panasnya biasa saja seperti api yang digunakan oleh manusia fana.Yang kedua adalah Api Langit yang merupakan api tingkat sedang yang umumnya dimiliki oleh para Pendekar Ranah Penempaan, Pemurnian hingga Alam Mendalam.Yang ketiga adalah Api Semesta. Api ini adalah Api kelas atas yang dimiliki oleh mereka para Pendekar api di Ranah Cakrawala hingga ke Ranah Alam Dewa. Termasuk Bara Sena, meskipun dia masih berada di Ranah Alam Mendalam namun dia bisa menguasai Api Tingkat Semesta berkat kekuatan

    Last Updated : 2024-06-25

Latest chapter

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status