Lu Xie Geni menatap Bara Sena dalam-dalam. Meski dengan wajah yang memerah karena dia baru saja memilih pilihan yang sulit. Bara Sena sendiri hanya bisa ternganga tak bisa berkata apa-apa. Setelah semuanya saling hening selama beberapa saat, akhirnya pemuda itu pun membuka suara. "Lu Xie... Apa kau yakin akan memilih cara kedua?" tanya Bara. "Ada care yang kau katakan nikmat kenapa aku harus memilih cara yang menyakitkan? Aku sudah muak dengan rasa sakit yang selama ratusan tahun aku alami..." ucap Lu Xie lalu dia mengalihkan pandangan kearah lain. Bara menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia bimbang jika harus melakukan itu dengan Lu Xie. Dia sangat ingin menjaga kesucian permata itu hingga waktunya tiba untuk mengukir permata indah tersebut. "Tidak... Jikalau kau ingin itu pun, aku tidak mau. Apakah kau sangat bernapsu ingin melakukannya? Atau jangan-jangan kau pernah melakukannya dengan seseorang?" tanya Bara membuat kedua
Bara Sena terkejut setengah mati setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Lu Xie Geni mengenai apa keinginan Sukma Geni jika ingin melamarnya.Pemuda itu benar-benar tersentak kaget setelah tahu bahwa apa yang diminta oleh Sukma Geni putri Jaka Geni itu adalah Api Abadi sebagai mahar untuk melamarnya.Di 3 dunia ada beberapa tingkatan api:Yang pertama adalah Api tingkat paling bawah, yaitu Api Bumi. Api Tingkat ini adalah Api yang kekuatan panasnya biasa saja seperti api yang digunakan oleh manusia fana.Yang kedua adalah Api Langit yang merupakan api tingkat sedang yang umumnya dimiliki oleh para Pendekar Ranah Penempaan, Pemurnian hingga Alam Mendalam.Yang ketiga adalah Api Semesta. Api ini adalah Api kelas atas yang dimiliki oleh mereka para Pendekar api di Ranah Cakrawala hingga ke Ranah Alam Dewa. Termasuk Bara Sena, meskipun dia masih berada di Ranah Alam Mendalam namun dia bisa menguasai Api Tingkat Semesta berkat kekuatan
Melihat Bara yang memejamkan mata dan tak mau menatap dirinya membuat Lu Xie tertawa kecil. Dengan lembut dia mengecup pipi pemuda itu lalu kembali duduk diatas batu datar tersebut."Kau sungguh memiliki niat yang baik. Kebanyakan pria lain akan langsung memakan ikan yang di suguhkan. Tapi kau tetap bertahan. Aku salut padamu..." kata Lu Xie.Bara Sena segera membuka kedua matanya. Dia melihat Lu Xie yang tengah menatap kearahnya sambil tersenyum. "Aku tidak mungkin mengingkari ucapanku. Jika aku ingin menikmati semuanya, maka, aku ingin kau benar-benar memberikan dirimu padaku seutuhnya. Aku akan membuktikan itu suatu saat nanti," kata Bara."Kau akan membuktikannya di acara Turnamen seleksi nanti. Kau bisa ikut ke acara itu, mengingat kau adalah anak dari Patih Bima Sena." kata Lu Xie."Aku pernah mendengar dari Ganesha mengenai turnamen seleksi itu. Kalau tak salah, itu adalah untuk mewakili kahyangan Selatan di acara Turnamen De
Bara menatap kebawah sana. Dia harus melangkah ke sana melalui anak tangga yang berbentuk ulir dalam kegelapan dan hanya diterangi sinar obor."Aku tidak tahu seberapa dalamnya tempat ini. Tapi Lu Xie bilang, bahwa bunga itu berada di dalam Inti Bumi. Bukankah itu berarti benda itu berada di tempat yang sangat dalam? Aku baru memikirkannnya sekarang..." batin Bara yang saat ini berada di dalam tubuh ganda ciptaannya sendiri.Dia mengacungkan jarinya kearah bawah. Dari dalam jari tersebut keluar Bola Api berukuran kecil. Lalu dia pun melemparkan nya ke bawah sana. Bola api kecil itu pun meluncur deras kebawah melesati lorong yang sangat gelap. Saat Api itu melewati lorong dalam tersebut, Bara bisa melihat sisi-sisi lorong yang ternyata banyak makhluk Bermata merah menatap kearah api tersebut."Sial...Baru mau turun...Sudah banyak yang menghadang..." batin Bara lalu dia melangkah dengan cepat ke bawah sana. Tubuhnya menyala kuning terang saat dia menggunakan Perisai tenaga dalam.Bebera
Makhluk besar berkepala anjing dan bersayap kelelawar itu berhenti melangkah saat gerbang merah tiba-tiba saja muncul dihadapannya."Hm? Apa ini?" gumam makhluk itu sambil menatap gerbang merah tersebut dengan rasa penasaran.Saat tangan besarnya hendak menyentuh gerbang itu, tiba-tiba saja muncul Harimau Merah berukuran sama besarnya dengan dirinya dan langsung menerkam tubuh makhluk tersebut.Aaauummm!Auman keras dari harimau tersebut menggetarkan lantai dan dinding tempat itu. Bara Sena yang juga merasakan getarannya cukup dibuat terkejut karena sebelumnya semua serangan nya tak pernah menghasilkan getaran sama sekali. "Apakah karena kekuatan Hu Shi Yun teramat kuat...? Aneh sekali tempat ini..." batin Bara sambil berusaha untuk bangkit dan duduk.Sementara itu, Harimau Merah yang tak lain adalah Shi Yun masih berusaha menggigit makhluk penjaga tersebut. Namun mulutnya yang tengah menganga lebar berhasil ditahan oleh tangan besar milik makhluk berkepala anjing itu sehingga dia me
Lu Xie Geni menatap ke atas. Dia bisa melihat apa yang tengah terjadi di atas sana namun mereka yang berada disana tidak tahu apa yang ada dibawah nya. "Perisai tak terlihat sudah hancur oleh pertarungan tubuh gandaku melawan Bara Sena. Sekarang aku hanya bisa mengandalkan Formasi Badai Petir ini..." batin wanita cantik tersebut. Di atas sana telah mengepung banyak pendekar yang dibawa oleh Tai Cung, Tianxian dan Dalu Wang. Para pendekar itu bukanlah pendekar biasa. Mereka kebanyakan sudah berada di ranah Alam Mendalam Tingkat 10 keatas. Jauh berada diatas Dalu Wang dan dua kawannya. "Kau yakin dua orang itu masuk kedalam sini? Bukankah katanya tempat ini merupakan tanah larangan yang sudah tertutup sejak ratusan tahun yang lalu? Tapi mengapa kita bisa dengan mudah memasukinya?" Ucap salah satu pendekar berambut ikal. Kulit pendekar itu berwarna hitam mengkilat. "Memang benar, tempat ini merupakan tanah larangan yang melegenda itu. Dibawah sana pasti ada banyak Harta Karun...!" sa
Anamun terkejut melihat para pengikutnya tewas padahal mereka semua adalah para pendekar Ranah Alam Mendalam Tingkat 10. Tentu saja Dalu Wang dan Tianxian ketakutan setengah mati. Apalagi mereka masih dalam keadaan terluka akibat pertarungan beberapa hari yang lalu saat bertarung melawan Bara dan Yuang Shi.Lu Xie Geni telah melayang kembali di atas lubang, seolah dia tidak pergi kemana-mana. Anamun yang sudah kalap karena semua anak buahnya dibantai langsung pergunakan pedang melengkung miliknya untuk menyerang dengan kekuatan penuh!Lu Xie yang mengenakan topeng putih hanya tersenyum tipis dibalik topengnya. Tangan kanannya terangkat ke udara. Dan tiba-tiba saja dari arah langit meluncur petir merah yang menyambar kearah Anamun.Clereet!Blaaarrr!Untungnya Anamun tahu adanya serangan dari atas sehingga dia dengan gerakan gesit berhasil menghindar. Tapi aura petir itu tetap saja membuat tubuhnya mati rasa dan sedikit terasa kejang. Kedua mata Lu Xie menyala merah setelah serangan pe
Bara Sena dan Hu Shi Yun sama-sama tertegun melihat lautan api yang ada di bawah lubang sana."Kau yakin ini pintu masuknya Shi Yun?" tanya Bara merasa ragu."Aku yakin sekali tuan. Tidak salah lagi, harusnya ini..." sahut Shi Yun sambil menatap kearah lautan api tersebut.Kedua matanya menyala merah. Bara tahu apa yang tengah kekasihnya itu lakukan. Setelah beberapa saat, wanita itu menoleh kearahnya."Memang benar, ini jalannya tuan. Aku sudah memastikannya," ucapnya kemudian."Kalau begitu, apakah kita harus nyemplung kesana dan menjadi daging panggang?" tanya Bara."Api ini hanyalah tipuan mata. Jika orang biasa memang akan mati terpanggang, tapi, api ini berada di Tingkat Langit, seharusnya tidak bisa membakar tubuh Tuan yang sudah memiliki Api Tingkat Semesta," kata Shi Yun."Apakah itu artinya aku harus menjadi Iblis Tanduk Api lebih dulu untuk masuk kedalam api itu?" tanya Bara."Sepertinya ini adalah Ujian Api dari Bunga Neraka. Tuan tak usah khawatir, semua sudah ada dalam p