Share

246.Jabrang

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-05-19 12:35:02

Iblis Mata Satu terkejut mendengar sosok yang ada didepannya menyebutkan nama aslinya.

"Kau... Siapa kau sebenarnya!? Bagaimana kau bisa tahu siapa diriku!?" tanya Iblis Mata Satu masih ragu dengan sosok yang tidak lain adalah Cakara sang Iblis Es.

"Sudah ribuan tahun kita tidak bertemu, apakah kau melupakan diriku? Kau lupa siapa tuanmu Jabrang? Menyedihkan sekali," ucap Cakara.

Iblis bernama Jabrang tersebut masih tidak percaya bahwa orang yang ada di depan dirinya adalah Iblis Es.

"Aku tidak percaya dengan dirimu! Kau hanyalah makhluk tiruan! Jika kau memang dirinya, buktikan bahwa kau bisa mengalahkan diriku!" teriak Jabrang.

Iblis Es menyeringai.

"Lama tidak bertemu, otakmu sepertinya sudah membatu. Baiklah, mudah saja bagiku mengalahkan dirimu, cecunguk merah!" ucap Iblis Es lalu tangannya bergerak cepat menyambar leher Jabrang.

Dengan cepat iblis itu berusaha untuk menghindar. Namun entah mengapa, tubuh Jabrang terasa membeku karena tiba-tiba saja dia merasakan hawa ding
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Legenda Dewa Cahaya   247.Padang Rumput (18+)

    Jabrang terkejut mendengar apa yang baru saja Iblis Es katakan mengenai Golok Luo Tian Long. "Jadi, pemuda yang saat ini anda tempati sudah membunuh ayahnya sendiri...? Bagaimana hal itu bisa terjadi?" tanya Jabrang. Iblis Es menghela napas panjang. "Itu semua terjadi karena ketidaksengajaan. Bara tidak mengetahui ayahnya akan datang. Semua sudah diatur oleh para Dewa di Selatan, agar Bima terbunuh oleh anaknya sendiri..." ucapnya. Jabrang terdiam beberapa saat lamanya. "Lalu, apa yang akan Bara lakukan dengan golok itu setelah dia mendapatkan nya?" tanyanya kemudian. "Di dalam golok itu, ada jiwaku yang lain, dan juga jiwa Bima Sena. Berdasarkan sejarah, belum pernah ada yang selamat dari golok itu, dan tidak mungkin bereinkarnasi. Aku penasaran, untuk membangkitkan Bima dari sana, dan juga mengambil jiwaku yang lain..." ujar Iblis Es. "Membangkitkan..!? Apakah tuan Cakara bisa melakukannya?"Iblis Es geleng-geleng kepala. "Tentu saja tidak. Tapi, ada cara lain yang bisa Bara

    Last Updated : 2024-05-19
  • Legenda Dewa Cahaya   248.Kegelisahan Batara Geni

    Kerajaan Mundong... Iswara Aninda memeluk pria tua dan kurus tersebut dengan mata berkaca-kaca. "Bagaimana kabarmu nak?" tanya pria yang tak lain adalah Batara Manikmaya. "Aku baik-baik saja ayah. Justru kau lah yang terlihat menyedihkan..." sahut Iswara. "Ini semua karena ulahnya... Dia mengambil semua kekuatan milikku dengan Karma Dewa sialan itu...!" umpat pria tersebut geram. Setelah mengumpat dia tiba-tiba saja batuk beberapa kali seperti baru saja tersedak. Dengan cepat Iswara Aninda segera mengelus punggung pria tersebut. "Jangan terbawa oleh amarah ayah... Ingat, kekuatanmu tidak berbeda jauh dengan manusia biasa saat ini. Jadi, biarkan aku yang memikirkan bagaimana caraku membebaskanmu dari tempat ini," kata Iswara Aninda. Batara Manikmaya menyeringai kecil. "Kau bukanlah lawannya anakku... Dia itu kuat. Aku akui... Aku akui, semua salahku... Andai saja aku tidak menuruti keinginan Dewasrani, mungkin hal ini tak akan pernah terjadi..." "Semua sudah ber

    Last Updated : 2024-05-20
  • Legenda Dewa Cahaya   249.Nyai Lanjar(18+)

    Nyai Lanjar tersenyum melihat kedatangan Raja Mundong yang nampak ceria."Silahkan duduk Raja Mundong," sahut Nyai Lanjar mempersilahkan tamunya untuk duduk di kursi yang ada di seberang meja tempat dia duduk.Dengan senyum dikulum Raja Mundong menggelengkan kepalanya."Kedatangan ku kesini adalah untuk menyampaikan pesan dari Tuanku Batara Geni untuk Ratu Lanjar..." kata Raja Mundong tak mau banyak berbasa-basi.Nyai Lanjar tersenyum. Tiba-tiba saja dia merasa bahagia mendengar maksud kedatangan pria gempal tersebut."Apa yang ingin suamiku sampaikan Raja Mundong?" tanya Nyai Lanjar."Dia ingin anda datang menemuinya di Istana Kerajaan Mundong Ratu..." ucap Raja Mundong."Kenapa dia tidak datang ke tempatku? Dan, tumben sekali dia mengunjungi Kerajaan Mundong?" tanya Nyai Lanjar dengan mata menyipit."Dia datang ke Kerajaan bersama Dewi Iswara Aninda...Dan saat ini Dewi tengah mengunjungi Dewa Siwa di Penjara Dewa. Batara Geni nampak gelisah dan butuh teman yang bisa diajak bicara. K

    Last Updated : 2024-05-20
  • Legenda Dewa Cahaya   249.Bara Yang Usil

    Nyai Lanjar membelai wajah Jaka Geni dengan lembut. Dia mencoba untuk menghibur pria tersebut. Apalagi setelah tahu apa yang membuat sang Mahadewa gelisah dan gundah gulana. Yaitu mengetahui Takdir kematiannya sendiri."Lalu, apakah kau tahu bagaimana caramu mati?" tanya Nyai Lanjar dengan perlahan karena takutnya itu akan menyinggung perasaan sang suami.Jaka Geni menoleh dan menatap wajah ayu tersebut. senyum tipis mengembang di bibirnya. "Entahlah,...Seandainya saja aku tahu, mungkin aku bisa mencari cara untuk menghadapinya," kata Jaka Geni."Jadi kau tahu bahwa kau akan mati, tapi kau belum tahu bagaimana caramu mati dan apa penyebabnya?" tanya Nyai Lanjar.Jaka Geni menganggukkan kepalanya. Dia menghela napas panjang."Aku sulit untuk mengatakan hal yang sebenarnya padamu Lanjar istriku...Aku takut, akan terjadi pertumpahan darah jika aku mengatakan hal yang sebenarnya padamu..." batin Jaka Geni.Sementara itu, Bara Sena yang baru saja selesai melakukan hubungan badan dengan Yu

    Last Updated : 2024-05-20
  • Legenda Dewa Cahaya   250.Bara Yang Usil(2)

    Song Yue memakan daging pemberian Bara Sena dengan lahap bagaikan orang yang benar-benar kelaparan. Pemuda itu hanya senyum-senyum sendiri melihat wanita putri Jaka Geni itu terlihat lahap memakan daging rusa bakar miliknya.Tak cukup dengan daging bakar tersebut, Song Yue juga meminta beberapa ekor ikan bakar yang masih utuh. Wanita itu terlihat seperti anak kecil dimata Bara Sena. Martabatnya sebagai seorang Ratu Es seperti hilang begitu saja hanya karena rasa lapar."Tuan Bara benar-benar usil...Tenaga dalam wanita itu terkunci sehingga dia tidak jauh berbeda dengan manusia biasa. Saat dia baru sembuh dari terluka, itu akan membutuhkan banyak asupan untuk memulihkan kekuatan luarnya...Ckckck..." batin Jabrang yang masih bertengger di atas dahan mengamati kedua orang yang berada di dekat api unggun.Setelah semua habis dimakan dan membersihkan mulutnya, Song Yue menatap Bara Sena dengan mata melotot."Cepat katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi pada diriku!? Kenapa tenaga dala

    Last Updated : 2024-05-21
  • Legenda Dewa Cahaya   251.Berdua Dalam Goa

    Song Yue tertegun mendengar pertanyaan Bara Sena. Selama beberapa saat dia terdiam mempertimbangkan rasa ingin tahunya dan juga menepis rasa penasarannya tersebut."Aku ingin tahu...Jika itu baik untukku, aku akan meminta tolong padamu..." ucapnya lirih.Bara Sena menyeringai. Dia mendengar pergerakan tubuh Song Yue yang berbalik kearahnya sehingga kini wanita itu menatap punggungnya. Pemuda itu pun membalikkan tubuhnya. Kini mereka saling berhadapan dengan jarak beberapa jari saja.Keduanya saling bertatapan. Entah kenapa, dengan jarak sedekat itu, Bara mulai terpesona dengan paras Song Yue yang memang setingkat lebih cantik dari para tetua Istana Awan Es. Dia nampak lebih istimewa. Maklumlah, wanita adalah seorang Ratu di Sektenya."Jangan menatapku dengan tatapan menjijikkan seperti itu. Jika aku memiliki kekuatan, aku bisa membunuhmu..." ancam Song Yue.Bara tersenyum."Aku heran, kenapa kau tidak suka di tatap oleh orang lain. Padahal kau yang menjadi penyebab orang lain ingin me

    Last Updated : 2024-05-21
  • Legenda Dewa Cahaya   252.Menikmati Madu (18+)

    Song Yue terkejut saat dia melihat wajah Bara Sena yang menempel di wajahnya. Tidak hanya itu, bibirnya juga berada dalam pagutan pemuda tersebut dengan kedua tangan yang mencengkram tubuhnya sehingga dia tidak bisa bergerak."Apa yang terjadi..? Dia tiba-tiba sadar dan mendorong kembali Inti Jiwa yang hendak aku keluarkan?" batin Song Yue.Setelah Inti Jiwa benar-benar masuk ke dalam tubuh wanita itu lagi, Bara Sena melepaskan ciumannya dan mereka berdua saling bertatap mata dengan napas yang terengah-engah."Kau...Apa kau baru saja menipuku?" tanya Song Yue dengan mata menatap marah.Bara tersenyum tipis."Tentu saja aku hanya ingin menguji rasa pedulimu pada orang lain. Rupanya selama ini aku salah menilaimu. Kau masih memiliki sifat baik yang diturunkan oleh ibumu dan juga paman Jaka Geni...Song Yue, apakah kau benar-benar merelakan inti jiwamu untuk menyembuhkan diriku?" Song Yue tak bisa berkata apa-apa. Wajahnya memerah dan terlihat dirinya menjadi salah tingkah setelah menden

    Last Updated : 2024-05-22
  • Legenda Dewa Cahaya   253.Keputusan Song Yue

    Song Yue mendesah keras sambil berusaha melepaskan kepala Bara Sena yang tengah menempel di bagian dadanya sambil menghisap buktinya yang membusung. Dia merasa tidak kuat menahan kenikmatan yang pemuda itu berikan."Hentikanhhh...! Aku tidak bisa menahannya lagi..!" Namun Bara Sena tidak peduli dengan teriakan Song Yue. Dia masih terus menindih sambil menggerakkan tubuhnya dan menghisap dada wanita itu dengan lembut. Song Yue pun tak bisa menahan lagi perasaan aneh yang membuatnya ingin meledak.Wanita itu menjerit panjang saat sesuatu itu terasa meledak di bagian bawah sana. Tubuhnya bergerak sendiri dengan cepat dan seperti kejang. Bara terus bergerak tak peduli dengan apa yang tengah Song Yue alami. Hal itu membuat wanita itu semakin tidak karuan dan seperti orang gila yang menjerit-jerit tak peduli dengan keadaan disekitar.Jabrang yang tengah berubah menjadi sosok burung hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar teriakan tersebut."Tuan Bara benar-benar liar luar biasa...Wanita

    Last Updated : 2024-05-22

Latest chapter

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status