Home / Fantasi / Legenda Dewa Bintang / 1. Kalian memfitnahku?

Share

Legenda Dewa Bintang
Legenda Dewa Bintang
Author: Al_Fazza

1. Kalian memfitnahku?

Author: Al_Fazza
last update Last Updated: 2024-11-02 18:35:04

"Kasihan sekali tuan muda ke tiga dari Kekaisaran Ling akan dibunuh pada hari ini..."

"Siapa yang kamu kasihani? Dia hanyalah pemuda yang tak berguna! Lagi pula, berani sekali dia membunuh calon istri dari tuan muda pertama yang bijaksana?!"

"Tapi siapa yang tahu kebenaran pada malam itu? Bukankah Putri Wei Shue memiliki kultivasi yang tinggi? Bagaimana bisa sosok tak berguna seperti Ling Long membunuhnya?"

Ketegangan besar terjadi antar dua Kekaisaran Besar di daratan Han Xue. Hal ini terjadi di sebabkan oleh seorang kultivator yang dikatakan bodoh, bahkan tidak memiliki prestasi sedikitpun selama dia hidup diumur tujuh belas tahunnya saat ini.

Dia adalah Ling Long, pemuda yang saat ini tubuhnya tengah diseret oleh dua pria besar dengan menggunakan pakaian jubah perang yang elegan. Pasalnya, putri pertama dari Kaisar Wei Chan tewas dengan bukti pedang milik Ling Long menancap di tepat di jantungnya.

 

"A-aku tidak membunuhnya?! Kenapa kedua jendral menyeretku seperti binatang seperti ini? Dimana hati kalian?! Tolong lepaskan aku!" Ling Long berusaha memberontak, namun usahanya harus sia sia.

 

"Tuan muda ketiga... Kami hanya memiliki tugas untuk menangkapmu... Tuan muda bisa menjelaskan masalah tadi malam kepada Kaisar Ling Yao."

 

Beberapa saat kemudian, tepat tiba didalam istana utama Kekaisaran Ling, Kaisar Ling Yao yang merupakan ayah dari Ling Long duduk dengan perasaan wajah yang begitu marah. Kini sosok Ling Long dilempar ke hadapan ayahnya tanpa tahu apa salahnya.

 

"Long'er bodoh, bagaimana bisa Wei Shue mati di tanganmu? Apa kamu tahu, yang kamu lakukan telah menyebabkan masalah besar bagi Kekaisaran Ling!" Ling Yao berdiri dari kursinya, sekedipan mata dia telah tiba di hadapan Ling Long, dan segera menarik rambut anaknya agar sepasang mata mereka dapat bertemu.

 

"A-ayah aku tidak mengetahui apapun! Ba-bagaimana bisa dia mati di tanganku? Bahkan untuk menyentuhnya, aku juga tidak memiliki kemampuan untuk itu!"

 

"Adik yang bodoh, bukti sudah ada didepan mata... Bukankah pedang berlumuran darah ini milikmu?" Ling Shan, merupakan kakak ke dua dari Ling Long melemparkan pedang berlumuran darah ke hadapan Ling Long.

 

"A-aku tidak melakukan ini..."

 

Seketika tubuh Ling Long dibuat gemetar tak karuan, dia berusaha memeriksa bahwa didepannya memang bukan pedang miliknya. Akan tetapi, saat memeriksa didalam cincin ruang. Matanya harus terbelalak, bagaimana bisa pedang peninggalan ibunya tidak berada di tempat yang semestinya?

 

"I-ini..." Hanya bisa diam mematung, akhirnya Ling Long hanya bisa pasrah menunggu hukuman apa yang akan dia terima.

 

"Ayah... Tunggu apa lagi?! Masalah yang disebabkan oleh Ling Long dapat menghancurkan kekuasaan Kekaisaran Ling di daratan Han Xue... Jika kita tidak menghukum matinya, bagaimana kita mempertanggung jawabkan kematian putri dari Kekaisaran Wei?!"

 

Ling Yao sebagai Kaisar melepas tangan yang menarik rambut anaknya. Dia memejamkan mata sejenak diikuti oleh anggukan kepala dan menatap tajam Ling Long, kini dia memberikan titah perintah kepada dua jendral kepercayaannya.

 

"Demi mempertanggung jawabkan kematian Putri Wei Shue, hari ini... Ling Long harus dihukum mati?!"

 

"Baik Yang Mulia!"

 

"A-ayah kamu..." Tidak bisa membela diri, bahkan telah adanya bukti kuat, bahwa pedang miliknya memang yang membunuh Putri Wei Shue. Kini Ling Long berdiri dengan rasa kecewa. Sebelum dieksekusi, Ling Long hanya bisa berkata.

 

"Ayah, terimakasih telah menjadi orang tua yang baik... Meski kamu selalu melarangku untuk berbuat apapun yang aku mau, tapi semua itu aku tahu... Bahwa kamu menyayangiku agar aku tidak melakukan masalah besar seperti ini... Tapi, takdir sungguh bercanda. Ayah harus menghukum mati anaknya sendiri tanpa menyelidiki kasusnya secara jelas..."

 

Kaisar Ling Yao kembali memejamkan matanya, apa yang dia lakukan kepada putra ketiganya ternyata dianggap baik meski dia memperlakukannya dengan kejam.

 

Pasalnya, sejak kecil Ling Long tidak dimanjakan olehnya. Melainkan dia selalu memberi larangan apa yang selalu diinginkan putra ketiganya itu. Meski terdengar kejam, tapi Ling Long sejak kecil sudah diprediksi oleh para leluhur bahwa dia tidak memiliki bakat, atau kemampuan hebat dimasa depan nanti.

 

Dan dengan cara yang berbeda, Ling Yao yang selalu disibukan oleh pekerjaannya hanya bisa melarang setiap Ling Long menginginkan berlatih, ataupun meningkatkan Kultivasinya. Dengan cara ini, Ling Yao sebenarnya melindungi Ling Long agar tidak terkena masalah besar yang akan membuat hidupnya lebih menderita.

 

"Apa Long'er ingin ayah menyelidiki kasusnya sendiri?" Ling Yao juga tak tega menghukum anak ketiganya itu, namun saat Ling Long akan menjawab, ungkapan kakak keduanya membuat situasi berubah menjadi panas.

 

"Ayah! Apakah ayah meragukan penyelidikanku yang singkat dan hebat ini? Apa pedang miliknya belum kuat untuk menjadi bukti bahwa dialah pelakunya!" Ling Shan merasa kesal, namun ada sebuah senyum kecil yang disadari oleh Ling Long ketika melihatnya.

 

"Cerdas? Hebat? Meski aku bodoh, dan tidak sekuat mu, tapi dari perkataanmu saat ini... Sepertinya semua ini ulah darimu?"

 

Swuuuuuuuush! Plaaaaaaak!

 

Tiba tiba sosok Ling Shan tiba di hadapan Ling Long. Dia tanpa ragu menampar Ling Long hingga tubuhnya tersungkur.

 

"Ayah, aku memiliki bukti yang lebih kuat bahwa Ling Long lah pelakunya!"

 

"Apa itu?" Ling Yao bertanya secara cepat.

 

Senyum Ling Shan semakin melebar, dia menunjukan bubuk racun mimpi yang ada di dalam guci milik Ling Long.

 

"Didalam guci ini adalah bubuk Racun Mimpi, pada jasad Wei Shue ditemukan bubuk yang sama, tepat didalam hidungnya... Dan para tabib di Kekaisaran pasti juga telah memastikannya... Meski Ling Long bukan tandingan Wei Shue, namun bubuk ini bahkan mampu membuat ayahpun tertidur dalam hitungan detik... Jadi, bukankah tidak perlu diragukan lagi cara Ling Long membunuh Wei Shue?!"

 

Ling Yao tidak percaya, namun dia menatap para tabib yang kini hanya bisa menganggukan kepalanya.

 

"Long'er semua bukti sudah ada didepan mata... Apa kamu masih menyangkal lagi?"

 

Ling Long merasa kesal, dia sangat kecewa, bagaimana semua barang yang dia miliki ada pada jasad Wei Shue dimalam kemarin?

 

"Ayah, aku memang bukan pelakunya... Namun semua bukti sudah tertuju kepadaku, sekarang aku akan menerima kematianku..."

 

Ling Shan menghilangkan senyumnya, dia kemudian berkata, "mati begitu saja? Kamu sudah menyebabkan dua bendera Kekaisaran akan berperang... Mati dalam satu tebasan pedang itu tak cukup, karena itu... Aku sendiri yang akan membuatmu mati, didalam rasa sakit!"

 

Booooooooom!

 

Tanpa rasa takut, dan menunggu perintah ayahnya. Ling Shan menyarangkan serangan telapak tangan kearah perut Ling Long secara telak! Bahkan serangan itu harus membuat tubuh dari Ling Long terpental dan membentur tiang besar didalam istana.

 

"Ling Long... Bangkitlah! Pukulan ini tidak mungkin membunuhmu kan? Tapi pukulan kedua ini, mungkin sudah cukup untuk membuatmu tidak bisa bangkit!"

 

Swuuuuuush!  Booooooom!

 

Hanya sekedipan mata, Ling Shan kembali tiba di hadapan Ling Long. Dia langsung menghantam bagian dada tepat dimana kalung kecil milik Ling Long berada langsung retak, lalu menembakan cahaya menyilaukan mata.

 

Swuuuuuuuuuung!

 

Seketika semua mata kultivator, dan terutama Ling Yao tertutup. Diikuti oleh kemunculan aura kuat yang cukup menindas tubuh mereka hingga harus jatuh berlutut.

“Kenapa energi Kultivasi ku menjadi selemah ini? Setelah kematianku dimasalalu... Seharusnya reinkarnasi ku tidak seburuk saat ini kan? bergumam pada dirinya sendiri, Ling Long yang telah mendapatkan sedikit ingatannya itu mulai memahami kenapa dia menjadi selemah saat ini.

 

Yang sebenarnya terjadi saat kalung kecil dilehernya hancur, cahaya yang menyebar bukanlah aura. Melainkan jiwa yang tertidur didalam tubuh Ling Long sedang bangkit.

 Setelah mengingat banyak peristiwa bagaimana kehidupan keduanya dipecundangi oleh Ling Shan, senyum misterius terukir di sudut bibir Ling Long.

"Hahahahaha! Lucu sekali... Reinkarnasi pertamaku ternyata menjadi seorang pecundang yang hanya bisa bermalas malasan?" Menertawakan dirinya sendiri, kini sosok Ling Long bangkit, kedua bola matanya menembakkan cahaya emas yang menyebar ke satu arah dimana Ling Shan, dan ayahnya berada.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
semakin misterius
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Legenda Dewa Bintang   2. Hidup atau Mati?

    "I-ini apa... Ke-kenapa aku tidak mampu menggerakan sedikitpun tubuhku?!" Ling Shan merasakan rasa takut yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Namun senyum tipis mulai sedikit terukir di sudut bibirnya. Berbeda dengan Kaisar Ling Yao, dia memang merasakan tekanan itu. Namun setelah menggunakan energi Qi didalam tubuhnya. Tekanan itu perlahan pudar, dan dia bertindak cepat dengan cara menarik tubuh Ling Shan kearahnya dengan tatapan rasa tidak suka. "Shan'er apa yang kamu lakukan? Apa ayah telah memberi perintah langsung untuk membunuh adikmu sendiri?""Adik? Hahahahaha! Ungkapan apa itu, bahkan cekikan leher ini... Apa ayah ingin membunuhku juga?!"Swooooooooosh! Jleeeeeeeeb! Mata Ling Yao terbelalak, tangannya seakan membeku. Lalu disusul oleh suara pedang yang begitu renyah merobek perutnya. "Kamu...""Apa ayah terkejut? Tapi, pertunjukan ini baru awal dari segalanya..."Swooooooosh! Asap biru keluar dari robekan luka di perut Ling Yao. Seketika dia terkejut, pasalnya asap

    Last Updated : 2024-11-02
  • Legenda Dewa Bintang   3. Mendapatkan Api Dragon Flame

    Tidak lagi Ling Long merasakan rasa sakit. Melainkan dia harus tak sadarkan diri setelah tubuhnya membentur tanah keras dasar jurang yang dia lompati. Namun hal mengejutkan terjadi. Pasalnya, jurang yang dalam dan gelap itu tiba tiba menembakan cahaya merah kehitaman. Cahaya itu juga membentuk perisai kuat yang menutupi keberadaan Ling Long dari kejaran Ling Shan, dan Pelindung Jin. "Pe-perisai ini..." Ling Shan telah beberapa kali mencoba menghancurkannya, namun usahanya harus sia sia. Perisai itu sangat kuat, bahkan ketika retak. Perisai itu dapat beregenerasi atau pulih sendiri dalam waktu yang sangat cepat. "Sudah kukatakan, adikmu yang dikatakan bodoh itu pasti menyimpan sesuatu yang diluar nalar... Sekarang, kita tidak bisa mencari tahu apa yang ada didasar jurang. Jadi, kirim beberapa orang untuk menunggu perkembangan apa yang terjadi..." Pelindung Jin memberikan perintah kepada Ling Shan. Ling Shan pun mengangguk, akan tetapi wajahnya terlihat begitu murung. Pasalny

    Last Updated : 2024-11-02
  • Legenda Dewa Bintang   4. Long Yuan? Siapa Aku?

    "Pertanyaan ini, kamu tanyakan saja pada raja Neraka..." Slaaaaaash! Gerakan memutar yang sangat cepat, bahkan tanpa bisa disadari oleh komandan lima prajurit itu harus menebas kepalanya secara mulus. Saat ini, Ling Long melenyapkan pedang api, dan memungut keenam cincin ruang yang tergeletak disekitar tubuhnya. "Anehnya, aku hanya mengingat namaku adalah Long Yuan... Siapa aku di masa lalu, yang pasti aku harus mencari tahunya... Tapi sebelum itu... Bagaimana caraku membalas orang orang yang tak tahu diri itu?" berjalan meninggalkan lima mayat, Ling Long yang telah bangkit segera menggunakan ilmu meringankan tubuhnya pergi kearah tubuh dimana ayahnya dia sembunyikan dengan dedaunan kering. Lima belas menit tiba. Wajahnya membeku, dia tidak melihat dimana tubuh ayahnya berada. Yang pasti, dia hanya melihat secarik kertas yang bertulis. 'Ayah aman bersamaku... Adik ketiga, jika kamu berhasil lepas dari kejaran Ling Shan. Datanglah ke gunung Yun.' Ling Long terdiam, dia sediki

    Last Updated : 2024-11-02
  • Legenda Dewa Bintang   5. Ingatan kelam

    Fluktuasi energi seketika tercipta, akan tetapi apa yang ditakutkan oleh komandan itu terjadi. Pasalnya, telapak tangan Ling Long mulai memutar, dan hal ini harus menyebabkan tubuhnya ikut berputar agar pergelangan tangannya tidak patah. Ling Long tersenyum tipis melihat reaksi ini. Namun langkah selanjutnya sungguh mengejutkan, dia memperlihatkan beberapa serangan totokan syaraf yang membuat tubuh dari komandan Liu harus mematung. "Ka-kamu bagaimana bisa menjadi sekuat ini dalam waktu singkat!" dia hanya bisa berbicara. "Simpan pertanyaan mu itu di masa depan kelak. Sebenarnya akupun ingin membunuhmu saat ini, hanya saja aku membutuhkan seseorang untuk me memberikan pesan dan nasehat kepada kakakku..." "Kamu..." Komandan Liu hanya bisa menyatukan kedua giginya, dia sama sekali tidak bisa berbuat apapun kecuali mendengarkan pesan yang akan diungkapkan oleh Ling Long. "Katakan pada kakakku saja, jangan terlalu berambisi untuk menangkap ku... Dan lagi, duduk setenang mungkin, j

    Last Updated : 2024-11-02
  • Legenda Dewa Bintang   6. Lembah Api 1.

    Pria itu menyipitkan matanya, dia sedikit heran dengan ungkapan Ling Long. Apa maksudnya dengan abu dihadapan pemuda itu."Apa maksudmu dengan abu yang ada dihadapanmu? Nak jangan bermain denganku!"Ling Long tidak merubah tatapan matanya sama sekali, masih sangat tajam. Bahkan dia juga menunjukan tatapan kemarahan yang sama ketika membunuh Gao Yue!"Didepanku adalah abu, dari tubuh orang yang kamu cari...""Ma-maksudmu kamu telah membunuh Gao Yue?" sedikit meremehkan, karena dia tidak dapat merasakan energi, bahkan aura kultivasi yang dimiliki pemuda bercadar didepannya."Ya? Aku tidak memiliki urusan denganmu... Jika tidak ada hal penting, aku akan segera pergi!" Ling Long membalikan tubuhnya, amarahnya mulai mereda. Akan tetapi, saat dia ingin memasuki kedalaman lembah Api. Tiba tiba suara pria tua harus menghentikan langkah Ling Long dengan cepat!"Membunuh Tuan muda... Maka kamu harus mempertanggung jawabkannya! Aku harus membawamu hidup atau mati dihadapan Patriak!"Swuuuush!Re

    Last Updated : 2024-11-10
  • Legenda Dewa Bintang   7.Lembah Api 2.

    "Hewan Iblis tingkat Dou Ling ingin membunuhku? Kurasa kamu mencari target yang salah!" berkata, Ling Long telah memutarkan tubuh seratus delapan puluh derajat. Dia juga menebas kearah depan, dengan ayunan yang cepat, akurat, yang mengarah tepat kearah cakar yang akan bersarang kearah tubuhnya.Sriiiiiiing!Pedang api, dan juga cakar dari serigala saling bergesekan. Namun, Ling Long telah bergerak dengan cara menarik pedang, lalu mengayunkan kearah bagian dimana titik vital yang membuat cakar dari sang serigala menahannya.Slaaaaash! Swoooooooosh!Sesaat pedang api merobek bagian samping perut sang serigala, tiba tiba muncul api yang sangat panas membakar seluruh tubuh sang serigala secara kejutan.'Auuuuuuuu!' serigala itu meraung keras, jelas dia merasa tersikssa, bahkan hanya beberapa detik setelah meraung, tubuhnya telah berubah menjadi debu. Dan tentunya apa yang dilakukan oleh Ling Long telah menyebabkan kawanan dari serigala bermata merah ketakutan. Mereka memilih kabur, dan ha

    Last Updated : 2024-11-10
  • Legenda Dewa Bintang   8.

    "I-ini..." Wajah dari sang kera sedikit kelu.Saat ini, jelas raut wajahnya begitu terkejut melihat bahwa pedang yang selama ini auranya dia gunakan ternyata bereaksi. Namun tidak dengan Ling Long, pasalnya akibat pukulan yang bersarang kearah tubuhnya telah membuat sedikit pandangannya buram. "Ti-tidak aku tidak mungkin membiarkan pedang kuno ini menjadi miliknya..." Berkata kini sang kera mulai melompat, bahkan dia juga melancarkan serangan tinju kearah Ling Long.Boooom!Akan tetapi, bagai keberuntungan selalu berada pada pihak Ling Long, pedang yang bergetar telah menunjukan kemampuan hebatnya. Saat ini, sinar emas yang terlihat transparan telah menutup tubuh Ling Long. Dan dengan demikian, pukulan dari sang kera harus tertahan dengan baik oleh energi tipis tersebut.Booooooooms!Bahkan setelah suara pukulan yang saling bentrok dengan energi tipis menyebabkan fluktuasi energi susulan. Hingga tubuh sang kera harus terhempas.*Berbeda dengan Ling Long. Setelah tak sengaja darah mi

    Last Updated : 2024-11-10
  • Legenda Dewa Bintang   9. Ling Long Vs Gao Yuan

    Fluktuasi energi yang tercipta cukup mengerikan, meski para tetua disisi patriak klan Gao tidak tahu bagaimana hasil akibat debu yang berterbangan. Tapi itu sudah cukup dikatakan bahwa istana beserta seisinya telah hancur menjadi kepingan debu."Hahahaha! Serangan mematikan patriak pasti berhasil membunuh bajingan itu?!"Gao Yuan mengangguk, dia sendiri sudah tidak dapat merasakan adanya energi kehidupan dibalik debu yang tak lain tadinya merupakan istana kuno tempat dimana Ling Long berada.Akan tetapi, yang tidak mereka ketahui sungguh diluar pikiran. Pasalnya disaat serangan naga biru meledak, sosok Ling Long juga berhasil meningkatkan energi Kultivasinya menjadi praktisi Bakat Emas bintang empat. Hanya satu bintang, dan memiliki kualitas tulang Naga itu sudah cukup untuk mematahkan serangan dari Gao Yue yang telah meluluhlantahkan istana kuno tersebut."Berani sekali menggangu, bahkan menyerangku... Sepertinya kalian memang ingin mati ditanganku...," Suara Ling Long menggelegar, b

    Last Updated : 2024-11-11

Latest chapter

  • Legenda Dewa Bintang   172.

    "Buang senyuman menjijikan itu, tunggu waktu itu tiba... Senyuman itu, juga akan berubah menjadi kekecewaan karena kamu tidak bisa melakukan apapun terhadap kami!"Ling Long hanya memejamkan matanya, dia tidak berpikir untuk memberontak saat ini. Hingga setelah terus mendengarkan perbincangan kelima patriak kuno itu. Dan melihat kelimanya telah berencana untuk melakukan pembangkitan anggota klan dalam waktu sebulan kedepan. Kini Ling Long juga mulai tersenyum tipis ketika ruangan itu telah tertutup."Ingin memanfaatkan jiwa dewa milik Yi'er? Selagi aku masih bernafas, jangan kira Rantai Aura kematian ini dapat mengontrolku!"Swuuuuuuung!Elemen cahaya yang memiliki kelebihan dalam menetralkan aura iblis, aura kematian, energi iblis dan semacamnya mulai bertindak dengan sendirinya.Namun sekian detiknya, kedua alisnya menyatu. Dia merasakan elemen cahayanya tidak bekerja semestinya, melainkan bekerja begitu lambat."Aneh..."Menggunakan mata Roda Abadi miliknya, Ling Long sedikit terke

  • Legenda Dewa Bintang   171. Karma untukku?

    "Selain reflek yang baik, aku juga dapat membunuhmu!" Swuuuuuuush!Pria berambut putih mengeluarkan tombak dari cincin ruangnya. Sontak Ling Long harus menggeser sedikit tubuhnya, lalu dia menangkap tombak itu dengan telapak tangannya!Haaaap!"Reflekmu juga tak kalah bagusnya!" Pria itu langsung memuji, namun dia segera memutarkan tubuh bersama tombaknya yang membuat Ling Long segera mengambil langkah untuk salto kebelakang beberapa kali.Swuuuuuuuuuush!"Aura utusan giok kematian sepuluh tahun? Apa kamu adalah Ling Long?""Siapapun telah mengenaliku, apa pantas bagimu untuk menanyakan hal seremeh ini?""Hahahaha! Remeh? Malah aku semakin mengagumi sosok sepertimu, bisa bertahan hidup selama ini... Pasti kemampuanmu cukup untuk merenggangkan otot ku..."Swuuuuuuuush!Pria berambut putih melesat, dia memutar tombaknya menciptakan sebuah energi tipis yang seketika ikut bergerak kearah Ling Long.Melihat hal ini, Ling Long kembali menggeser sedikit tubuhnya, hingga saat mengulurkan tan

  • Legenda Dewa Bintang   170. Mengejar seseorang!

    "Tidak tahu kebenarannya dong! Memang kamu pernah melihat rupa Dewa Bintang seperti apa?!"Dewi Nei Ling menyatukan rahangnya, jika benar sosok pemuda bertopeng adalah Dewa Bintang, kenapa juga Kultivasinya begitu rendah? Menghadapi kawanan praktisi Dewa Baru, Dewa Bintang mungkin dapat melakukannya hanya dengan membalikan satu tangannya."Tidak tahu siapa dia, yang pasti menyinggung klan Iblis saat ini bukan masalah ringan..."*Ditengah pergelutan diatas langit, Ling Long mulai menunjukan permainan khas berpedangnya. Dia terlihat seakan menari nari, namun bukan keindahan yang dia perlihatkan. Melainkan rasa takut bagi setiap lawan yang mencoba menghindari serangan lentur yang dilancarkan oleh Ling Long.Pasalnya, pedang cahaya bergerak sangat liar, pedang itu terus mengincar kearah berbagai titik vital yang membuat mereka kebingungan untuk menciptakan sebuah pertahanan.Hingga ditengah pertahanan yang secara perlahan Ling Long dapat melihat banyak celah yang dapat dia manfaatkan. Li

  • Legenda Dewa Bintang   169.

    Menatap kearah sumber suara, Ling Long mulai mengayunkan pedang keatas langit, dia dengan cepat berkata, "begini baru aku bisa merasa puas...""Hmppp! Puas? Mungkin kultivator lain akan menghadapimu satu persatu, kami datang juga dengan menggunakan persiapan!""Formasi Raksaksa! Iblis Pembunuh Dewa!"Ratusan praktisi menciptakan formasi yang saling berhubungan satu sama lain dengan cepat. Sangat cepat, bahkan sebelum Ling Long dapat menghentikan rencana mereka. Satu formasi besar tiba tiba mengurung keberadaannya.Ruang seakan terkunci dengan sendirinya, bahkan sesaat setelah itu aura mematikan yang dimiliki oleh klan Iblis mencoba menekan pergerakannya secara kuat!Swuuuuuuuung!Tubuh Ling Long bergetar hebat, dia menatap kearah titik mata formasi yang ada diluar pembatas yang menutup keberadaannya."Mata formasi ada diluar, juga tidak bisa menggunakan kekuatan ruang. Ini diartikan aku hanya bisa menahan serangan gabungan ini..." ungkapannya terhenti, ketika dia menyadari bahwa dia b

  • Legenda Dewa Bintang   168. Dunia Seribu Hantu 2.

    "Aku tidak tahu pasti, sekarang kita telah mendapatkan keuntungan secara gratis... Selain pergi, apa kita harus melihat bagaimana pemuda yang diinginkan Dewi Nei Ling itu bertindak?"Mereka saling pandang, namun kelompok pria bercadar yang dipimpin oleh praktisi Dewa Baru itu mengernyitkan alisnya. Beberapa saat menunggu, salah satu pria bercadar mulai berkata."Tuan sepertinya Ling Long ini telah mati?""..." Pemimpin kelompok itu hanya diam tak bereaksi, hingga debu yang berterbangan lenyap. Mereka semua mulai berkata seraya terlihat cukup terkejut."Sejak kapan dia telah pergi?""Benar! Bahkan aku tidak sempat merasakan aura kepergiannya!""Meski menggunakan kekuatan ruang, seharusnya kita juga tahu kemana arah kepergiannya!" para pria bercadar mulai saling berdiskusi.Namun berbeda dengan kelompok yang satunya. Mereka semua dapat melihat dimana Ling Long berada, tapi kenapa mulut mereka seakan terkunci? Bahkan untuk menggerakan tangan sebagai tanda menunjuk juga tidak mampu berger

  • Legenda Dewa Bintang   167. Dunia Seribu Hantu!

    Sehari kemudian tepat diatas kuno altar perpindahan suatu tempat yang kondisinya tengah ramai. Tangan lembut menyapa pundak Ling Long secara lembut. "Siapa saudara ini? Dilihat dari tampilanmu, tuan sepertinya bukan berasal dari beberapa kekuatan besar dari benua Dewa?" "Memang apa masalahnya?" Ling Long yang mengenakan topeng dan menyembunyikan aura utusan pembunuhan giok sepuluh tahun itu masih bersikap tenang. "Hmppp! Kita saat ini akan memasuki dunia seribu hantu. Meski banyak sumber daya Surgawi yang tak mungkin dapat ditemui di benua manapun, tapi tempat ini sangat berbahaya... Selain itu, bahaya yang sesungguhnya bukan berasal dari tempat ini, melainkan para Kultivator dari berbagai sekte dari Benua Dewa yang menghadirinya..." Pandangan mata Ling Long tertuju kearah para Kultivator yang memandanginya dengan tatapan liar. Dari pikirannya, Ling Long dapat melihat mata keserakahan setiap kelompok kepada kultivator individu sepertinya. "Sudah tahu takutkan? Bergabunglah dengan

  • Legenda Dewa Bintang   166.

    "Pahlawan dari mana ini?! Hei dia itu buruan kami, jika tahu diri pergilah sekarang, maka kami tidak akan mempermasalahkan masalah ini. Apalagi kamu telah melukai kakak pertama kami!""Hanya dengan kalian? Orang yang ingin ku cari, dan ku lindungi tidak ada siapapun yang dapat mengambilnya dari tanganku..."Swuuuuuuuuush!Ke tiga pemuda yang berada dihadapan Ling Long melesat dengan melancarkan serangan tapak tangan diudara. Namun diwaktu yang bersamaan, pria yang terlempar kedalam permukaan air laut telah terbang diudara, dia yang sedikit merasakan dorongan kuat dari awal kedatangan Ling Long mulai berteriak."Berhenti dia bukan lawan kita!"Namun semua itu telah terlambat, pasalnya serangan ketiga tapak tangan telah melesat kearah Ling Long. Dan hanya satu tarikan nafas, Ling Long menggunakan kekuatan ruangnya sembari menarik tubuh gadis rubah kedalam pelukannya. Dia muncul diatas langit yang lebih tinggi yang membuat ketiga tapak tangan itu hanya menabrak permukaan tanah.Boooooom!

  • Legenda Dewa Bintang   165. Kembalinya Dewa Bintang!

    *Tiga hari kemudian. Tepatnya didalam istana bintang."Uhuuuuuuk!" Ling Long memuntahkan seteguk darah yang begitu kental.Beberapa saat kemudian setelah menghela napas panjang, dia telah mengerahkan semua kemampuannya. Namun pecahan Jiwa Dewa milik Dao Yi tidak tersebar ke ribuan benua yang telah dia hubungkan dengan Jiwa Dewa miliknya. Malahan dia harus terkena serangan balik dari energi Qi yang sangat besar itu harus mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pencarian."Tidak mungkin, Jiwa Dewanya masih tertinggal sedikit didalam tubuhnya... Jika tidak ada pecahannya pada ribuan benua ini, mungkin..." Tatapan matanya semakin tajam, dia tidak perduli resiko apa yang ada didepannya.Selagi ada harapan dia dapat mengumpulkan semua Jiwa Dewa yang tersisa milik Dao Yi. Dia tidak akan menyerah begitu saja!"Jika begitu, maka lindungilah tubuh Yi'er, jika seluruh energi Qi alam semesta tidak dapat melindungi tubuh, dan sisa sedikit Jiwa Dewanya, aku akan menghancurkan tempat ini...," berkat

  • Legenda Dewa Bintang   164. IStana Bintang, Melakukan Hal gila! Serangan datang kapan saja!

    Pandangan Dewa Pedang sedikit merasa bersalah, namun dia segera menegaskan kesalah pahaman yang di duga kuat, bahwa dia adalah pelaku kematian Dao Yi."Untuk apa aku membunuhnya? Sejak dulu, aku selalu berada dipihak netral... Dan lagi, dia gagal menjalankan misi dari Kaisar Langit, karena itu dia terbunuh karena jika gagal, aturannya adalah kematian...""Aturan?! Hahahahahahaa!" Ling Long tertawa hebat, jiwa dewanya keluar membentuk sosok kultivator raksaksa yang kini tengah mengacungkan pedang kearah Dewa Pedang.Apa yang dilakukan Ling Long, jelas membuat Dewa Pedang merasa sesak nafas. Dia dengan cepat memberi perintah kepada ribuan pasukan langit untuk mundur dari tempat mereka."Kultivasinya hanya tahap Dewa Baru, tapi Jiwa Dewanya bahkan lebih kuat dari Kaisar Langit... Menghadapinya jika dia keras kepala, kita hanya bisa menggunakan pertempuran nyata!"Tersenyum sinis, Ling Long tiba tiba menarik Jiwa Dewanya. Meski ungkapan Dewa Pedang benar, bertarung melawan Jiwa Dewanya sa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status