Beranda / Fantasi / Legenda Dewa Bintang / 2. Hidup atau Mati?

Share

2. Hidup atau Mati?

"I-ini apa... Ke-kenapa aku tidak mampu menggerakan sedikitpun tubuhku?!" Ling Shan merasakan rasa takut yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.  Namun senyum tipis mulai sedikit terukir di sudut bibirnya.

 

Berbeda dengan Kaisar Ling Yao, dia memang merasakan tekanan itu. Namun setelah menggunakan energi Qi didalam tubuhnya. Tekanan itu perlahan pudar, dan dia bertindak cepat dengan cara menarik tubuh Ling Shan kearahnya dengan tatapan rasa tidak suka.

 

"Shan'er apa yang kamu lakukan? Apa ayah telah memberi perintah langsung untuk membunuh adikmu sendiri?"

 

"Adik? Hahahahaha! Ungkapan apa itu, bahkan cekikan leher ini... Apa ayah ingin membunuhku juga?!"

 

Swooooooooosh! Jleeeeeeeeb!

 

Mata Ling Yao terbelalak, tangannya seakan membeku. Lalu disusul oleh suara pedang yang begitu renyah merobek perutnya.

 

"Kamu..."

 

"Apa ayah terkejut? Tapi, pertunjukan ini baru awal dari segalanya..."

 

Swooooooosh!

 

Asap biru keluar dari robekan luka di perut Ling Yao. Seketika dia terkejut, pasalnya asap biru itu adalah energi Kultivasinya yang diserap paksa oleh anaknya.

 

"Ka-kamu bersekongkol dengan Sekte Keji itu?!"

 

"Hahahaha! Ling Shan, pertunjukan ini begitu menarik! Tapi kenapa kamu tidak langsung menarik akar Kultivasinya?!" suara pria berat menimpal di arah lain.

 

Swuuuuuuung!

 

Udara bergetar, sosok pria bercadar hitam, dengan penampilan rantai hitam melilit tubuh, dan terdapat pedang melengkung dibalik punggungnya muncul di tempat udara yang bergetar.

 

Saat ini, Ling Yao sangat terkejut. Nyatanya dia sudah mengetahui apa yang terjadi. Saat ini, kesalahan yang dilakukan Ling Long dimanfaatkan oleh Ling Shan yang selalu menginginkan kekuasannya.

 

"Pelindung Jin, kenapa muncul secepat ini? Bukankah ayahku akan mati didalam penyesalan setelah membesarkanku selama ini?" Ling Shan berkata santai.

 

Disisi berbeda.

 

Ling Long tersenyum tipis melihat perebutan kekuasaan didepannya. Namun dia tidak akan tinggal diam. Setelah sedikit ingatannya pulih, bahkan memiliki energi jiwa Dewa yang ditinggalkan oleh ingatannya. Kini dia bergerak seperti kecepatan cahaya.

 

Swuuuuuush! Klaaaaang!

 

Menangkap tubuh ayahnya, lalu memotong pedang yang menyerap kultivasi ayahnya dengan energi emas membentuk belati kecil. Kini Ling Long telah kembali ditempatnya berada.

 

"Kakak, permainanmu cukup hebat!"

 

"Ka-kamu pecundang tak tahu diri, bagaimana bisa..." Ling Shan terkejut, bahkan kecepatan adiknya itu tidak dapat diikuti oleh mata telanjang miliknya.

 

"Eeeh? Ternyata pemuda yang dikatakan pecundang ini menyembunyikan trik semacam ini ya? Ling Shan, bunuh saja keduanya... Kamu jangan terpancing oleh kecepatannya tadi, itu hanya kemampuan pinjaman dari sebuah artefak!" Pelindung Jin sebenarnya juga terkejut. Tapi di dunia Kultivator, tidak ada kultivasi yang dapat naik seinstan itu, dan dia tidak percaya bahwa kemampuan Ling Long itu akan bertahan lama.

 

Termakan ungkapan sosok bercadar itu, Ling Shan melesat. Dia menyarangkan tinju kearah Ling Long. Namun anehnya, adiknya itu tidak bergerak sedikit pun dari pijakannya.

"Long'er biarkan ayah yang menahan mereka... Sekarang, kamu pergilah dari Kekaisaran ini..." Ling Yao ingin menerima serangan anak keduanya. Akan tetapi, Ling Long  kembali bergerak lebih cepat dari sebelumnya.

Bahkan dia telah tiba di hadapan Ling Shan sembari menangkap serangan tinju kakak keduanya itu dengan cukup baik.

 

Booooooooooms!

 

"Ingin membunuhku? Kakak, kamu tidak memiliki kemampuan untuk itu!"

 

Baaaaaaaaaam!

 

Setelah menangkap tinju dari Ling Shan dengan telapak tangan kanannya. Reflek dari tangan kiri Ling Long bergerak meninju kearah perut dari Ling Shan secara telak.

 

Ling Shan membelalakan matanya. Dia harus terpukul mundur, bahkan menahan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya.

 

"Ba-bagaimana bisa..."

 

Semua petinggi, bahkan pelindung Jin juga terkejut melihat kemampuan cepat dari Ling Long. Bagaimana bisa, Ling Long menjadi kuat seperti ini?

 

Disisi lain, tubuh Ling Long merasa lemas. Kemampuannya saat ini berasal dari sedikit Jiwa Dewa peninggalan di masa lalu yang tersimpan di kalungnya. Karena hal ini, dia yang tak mungkin bisa memberi pelajaran kepada kakaknya itu menatap ayahnya, lalu pergi meninggalkan istana secara cepat dan tidak ingin melibatkan pertempuran yang menyebabkan nyawa keduanya terancam.

 

"Kalian lihat apa?! Sudah kukatakan, hari ini adalah dimana kalian menyambut ku sebagai Kaisar Utama! Dan di hari ini, aku memerintahkan kalian... Untuk menangkap Ling Long, dan juga Ling Yao!"

 

"Ba- baik Yang Mulia?!"

 

*

"Na-nak tinggalkan ayah... Kamu tidak bisa membawaku lebih jauh, jika tidak kita akan tertangkap!"

 

Ditengah perjalanan, Ling Yao yang tahu anaknya menggunakan kemampuan tersembunyi itu menghentikan perjalanan keduanya.

 

"Ayah, sejak dulu kamu tidak pernah percaya denganku? Tapi saat ini, aku harus membawamu keluar dari tempat bodoh yang haus akan kekuasaan ini..."

 

Ling Yao terdiam, akhirnya dia melanjutkan pelariannya dari kejaran ribuan praktisi  Kekaisaran Ling yang di perintahkan oleh Ling Shan.

 

"Kalian ingin menangkapku? Sebagai pemilik elemen cahaya kecepatan kalian itu tak lebih lambat dari tupai yang melompat? Tchhh! Mustahil!"

 

Swoooooooosh!

 

Mata Ling Yao terbelalak ketika melihat kecepatan Ling Long. Bagaimana bisa, kecepatan Ling Long ini bahkan lebih cepat dari kecepatan yang kultivasinya miliki?

 

Lima belas menit kemudian.

 

"Uuuuuugh! Sial... Energi Jiwa Dewa ku telah habis..." menggerutu, Ling Long menghentikan terbangnya dan mencoba mengedarkan kesadaran spiritualnya untuk memeriksa keadaan hutan yang saat ini mereka tempati.

 

"Kemampuanku terbatas saat ini, tanpa energi jiwa dewa, bahkan kultivasi ku tak lebih lemah dari praktisi Pemula bintang tiga... Ahh, kenapa reinkarnasi keduaku menjadi pecundang seperti ini?"  Kesal terhadap dirinya sendiri, Ling Long melihat kearah ayahnya yang telah tak sadarkan diri.

 

"Jika kamu bukan ayahku sendiri, sepertinya penderitaanmu akan lebih dari ini..." Menggelengkan kepalanya, Ling Long memeriksa luka yang menyebabkan akar dari Kultivasi ayahnya rusak.

 

Seketika dia menaikan alisnya, namun Ling Long hanya bisa mengobati luka bagian luar dan berkata, "setidaknya ayah telah aman, tapi sebelum akar kultivasinya  pulih, kondisinya sama sepertiku, tidak lebih lemah dari kultivasiku... Kondisi seperti ini, apalagi..." Ungkapannya terhenti, apa yang dia takutkan terjadi. Pasalnya, ribuan prajurit dari Kekaisaran Ling mulai memasuki hutan.

 

"Si-sial..."

 

Tidak memiliki pilihan lain, Ling Long segera mengubur tubuh ayahnya dengan dedaunan kering. Sesaat setelah itu, dia melompat dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh kearah timur.

 

Akan tetapi, langkahnya begitu lambat. Dan hal ini cukup dapat dilihat oleh beberapa prajurit yang telah memasuki wilayah hutan.

 

"Ling Long! Jangan lari! Dimana tubuh Kaisar Ling Yao!"

 

Tidak memperdulikan ungkapan itu, Ling Long terus menjauh dari keberadaan ayahnya. Hingga, lima menit kemudian. Wajahnya memucat, pasalnya didepannya terdapat jurang yang terlihat gelap.

 

"Si-sial..." Membalikan tubuhnya, seketika tubuhnya membeku. Pasalnya dibelakangnya adalah jurang, dan didepannya ribuan prajurit tengah mengepung arah pelariannya.

 

"Tuan muda... Menyerahlah!"

 

Raut wajah Ling Long berubah menjadi datar, senyuman tipis mulai terukir, diikuti oleh gerakan mulutnya yang berkata, "menyerah? Mati di tangan kotor seperti kalian? Mimpi!"

 

Swuuuuuuuush!

 

Ling Long yang tidak memiliki pilihan lain terjun ke dalam dasar jurang yang gelap. Dan hal ini membuat para prajurit segera melaporkan kejadian yang terjadi.

 

"A-apa takdir kehidupan keduaku seburuk ini? Di fitnah, bahkan..."

 

Boooooom!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status