แชร์

LUKA HATI RAISA
LUKA HATI RAISA
ผู้แต่ง: Febti Selasanti

Prolog bab 1

ผู้เขียน: Febti Selasanti
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-03-12 11:51:05

Prolog

Namanya Raisa Ekasuci, anak pertama dari tiga bersaudara. Hidup di lingkungan sederhana serta mempunyai orang tua yang terlalu over protective. Kedua orang tua Raisa selalu mengaturnya membuat hidupnya menjadi jenuh.

Seringkali Raisa merasa bosan, karena terus hidup dengan banyak aturan di keluarganya. Padahal gadis berusia delapan belas tahun itu juga ingin bebas, seperti teman-teman sebaya lainnya. Berpergian dan bermain bersama-sama dengan teman-temannya.

Kedua orang tua Raisa tidak pernah mengizinkan anak gadisnya keluar rumah selain kegiatan sekolah. Karena mereka takut jika anaknya mendapatkan pergaulan yang tidak baik.

Karena merasa bosan, akhirnya Raisa mencari cara agar dirinya bisa keluar dari rumah. Gadis polos itu pernah membawa teman laki-lakinya datang ke rumah dan di sambut baik oleh kedua orang tua Raisa. Mereka mempercayakan Raisa kepada pemuda yang diperkenalkan dikeluarganya 

Raisa belum paham tentang arti pacaran, walaupun usianya sudah beranjak remaja. Karena saat itu dia hanya memanfaatkan pemuda itu untuk keluar dari rumahnya.

Faisal Irawan seorang laki-laki yang usianya lima tahun lebih tua dari Raisa. Faisal adalah alasan Raisa untuk dapat keluar dari rumahnya karena dia ingin bermain.

Jika Raisa merasa suntuk dan bosan, dia selalu meminta izin kepada kedua orang tuanya ingin menemui Faisal. 

Hanya Faisal, laki-laki yang berani berkunjung ke rumah Raisa. Padahal pemuda di daerah rumah Raisa sangat ingin sekali berkenalan dengannya. Namun karena melihat wajah ayah Raisa yang terlihat garang, para pemuda itu jadi pesimis dan takut untuk mendekati Raisa 

Faisal adalah pemuda yang di kenal Raisa, saat Raisa main ke rumah teman sekolah di SMA. Saat Raisa sedang bermain kerumah Lina, kebetulan dia berpapasan dengan Faisal. 

Sejak saat itu, Faisal sering mengirim pesan dan salam untuk Raisa melalui Lina. Hal itu berlangsung setahun silam, membuat Faisal semakin jatuh cinta kepada Raisa.

Raisa kini sudah menyelesaikan pendidikannya. Dia bahagia, karena akan melamar pekerjaan dan mempunyai penghasilan sendiri. Dengan begitu, Raisa bisa bebas berpergian kemana saja. 

Awal mula kisah

Saat pulang sekolah usai mengambil ijazah, Raisa di jemput oleh Faisal. 

"Selamat, ya! Kamu sudah lulus sekolah." Faisal memberikan ucapan kepada kekasihnya. Walaupun sebenarnya Raisa tak pernah menganggap pemuda itu adalah kekasihnya. 

Faisal hanya pelariannya karena ingin bebas bermain keluar rumah.

Keseharian Faisal biasa mengantar jemput Raisa saat sekolah.

Setelah Raisa lulus sekolah, Faisal berpikir tidak akan mengantar jemputnya lagi. Apalagi saa Raisa akan bekerja, pastinya banyak lelaki tampan yang mendekatinya. Faisal tidak ingin gadis yang dicintainya dimiliki oleh orang lain.

Raisa tidak benar-benar serius dengan Faisal. Karena dia menganggap Faisal, hanya sebagai teman dekatnya.

Namun berbeda dengan Faisal, yang mungkin usianya sudah cukup matang dari Raisa. Dia benar-benar mencintai Raisa.

Raisa di ajak oleh Faisal ke sebuah danau, yang sangat terkenal di daerahnya. Biasanya di danau itu banyak para pemuda-pemudi saling bercengkrama, untuk sekedar mengobrol di sekitarnya.

Kali ini wajah Faisal nampak serius dan tidak seperti biasanya.

"Sa, aku ingin berbicara sesuatu yang penting," ucap Faisal dengan raut wajah yang serius sambil memegang kedua tangan Raisa.

Mereka duduk berhadapan dengan penghalang meja yang menjadi pembatasnya.

"Kamu mau ngomong apa, Kak?" Tanya Raisa yang juga menatap mata Faisal dengan serius.

"Aku, ingin melamarmu!" ucap Faisal dengan gugup. Faisal memberanikan diri, untuk melamar Raisa karena dia tidak yakin sang gadis akan menerima. 

Pekerjaan Faisal serabutan, hal itu membuatnya tidak percaya diri. Tetapi dengan tekadnya yang bulat, dia ingin melamar gadis pujaannya.

"Tapi, aku baru saja lulus sekolah. Lalu ingin bekerja," balas Raisa menolak sambil menatap bingung ke arah Faisal.

"Aku sudah meminta ibuku, untuk datang besok ke rumahmu," ucap Faisal memberikan alasan agar Raisa menyetujui lamarannya.

Suasana hening, Raisa bingung dengan tindakan Faisal yang begitu cepat ingin menikahinya.

Raisa ingin menolak, namun dia urungkan karena melihat keseriusan di mata Faisal.

Gadis itu berpikir jika setelah menikah, Faisal dapat membuatnya bebas dan hidup bahagia.

Raisa memang sering mengeluhkan kepada Faisal, perihal dirinya tidak suka di atur-atur oleh ayahnya. Hal itu membuatnya tidak betah di rumah dan Raisa sering berkunjung ke rumah Faisal, karena gadis itu ingin menenangkan pikirannya.

"Tapi aku ingin merasakan bekerja seperti teman-teman yang lain. Juga ingin melanjutkan kuliah," Batin Raisa dalam hatinya yang merasa tak enak hati melihat keseriusan Faisal.

"Bagaimana, apakah kamu bersedia?" Tanya Faisal dengan pandangan yang serius menatap lekat Raisa.

Setelah berpikir panjang, akhirnya Raisa memutuskan untuk menyetujuinya dengan tujuan setelah menikah dia akan hidup bebas.

"Baiklah, aku menerima lamaranmu," ucap Raisa sedikit ragu.

Sungguh amat pendek pikiran Raisa, dia tidak memikirkan kehidupan rumah tangga yang akan rumit. Dipikiran gadis itu hanya tahu, dia akan terbebas dari aturan-aturan di rumahnya.

Sebenarnya Raisa masih ingin menikmati masa mudanya. Bermain bersama teman-temannya, namun orang tua yang selalu cerewet dan mengekangnya membuat Raisa merasa berada di dalam penjara.

Menjelang sore, Raisa di antar oleh Faisal ke rumahnya. Kedua orang tua Raisa sudah sangat mengenal Faisal. Walaupun pemuda itu belum mempunyai pekerjaan tetap, kedua orang tua Raisa tidak mempermasalahkannya. Karena yang mereka lihat Faisal sangat rajin dalam bekerja, walaupun masih serabutan. Karena belum ada lelaki yang berani untuk datang ke rumah mereka selain Faisal.

Raisa anak pertama dari tiga bersaudara, kedua adiknya masih duduk di bangku SMP dan SD. 

Sore itu Faisal berbicara pada kedua orang tua Raisa, kalau besok ibunya akan datang melamar anak gadisnya.

Sungguh sangat terkejut kedua orang tua Raisa, namun mereka masih memegang prinsip jika anak gadis sudah di lamar, maka tidak boleh di tolak. Mereka takut jika menolak, maka anak gadis mereka tidak akan laku lagi.

Kedua orang tua Raisa pun menyetujui lamaran Faisal. Besok mereka akan menunggu orang tua Faisal berkunjung ke rumahnya.

-

Silakan subscribe dan like karyaku ya 

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทที่เกี่ยวข้อง

  • LUKA HATI RAISA    Bab 2

    Happy Reading 😘Hari yang bahagia, bagi pasangan muda mudi yang akan melangkah ke jenjang pernikahan.Raisa dan Faisal kini telah resmi menjadi pasangan suami-isteri. Terpancar rona bahagia pada wajah Faisal. Namun berbeda dengan Raisa, yang hanya senyum sekilas saat ada tamu yang memberikan ucapan selamat kepadanya.Bagi Raisa setelah menikah, dia akan terbebas dari aturan-aturan keluarganya. Gadis yang kini berusia sembilan belas tahun dan berstatus sebagai istri itu bertekad akan bekerja usai menikah. Raisa berpikir, jika dia akan bebas bepergian kemana saja tanpa ada yang melarangnya. Raisa tak pernah berpikir, jika setelah menikah kewajibannya adalah mengurus suaminya. Selama mengenal Raisa, Faisal memang selalu membebaskan gadis kini telah menjadi istrinya itu berpergian kemana saja. Hal itu karena mereka belum ada ikatan resmi. Faisal selalu menuruti keinginan Raisa pergi kemanapun saat gadis itu memintanya.Sepasang pengantin itu telah mengikat janji suci. Sang ayah telah me

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 3

    Melihat Raisa yang kerepotan mengupas bawang merah, Faisal pun membantunya. Sedikit agak lama mereka menyajikan sarapan, karena diiringi candaan dan gurauan. "Apakah kamu bisa menguleg bumbu?" tanya Faisal."Akan aku coba," jawab Raisa.Kemudian Faisal mengambil cobek dan ulegan. Menaruh cabe dan bawang merah serta bawang putih. Faisal tertawa saat Raisa mulai menumbuk bumbu untuk nasi goreng."Ulegannya bisa pecah kalau kamu pukul-pukul begitu," ujar Faisal sembari tertawa kecil."Biasanya ibu selalu pakai blender untuk menghaluskan cabe dan bawang," keluh Raisa yang berkeringat saat menumbuk cabe dan bawang."Begini caranya," kata Faisal mengambil alih ulegan dari tangan Raisa."Sal, gak salah kamu yang masak!" Sindir Maria sembari berjalan masuk ke arah kamar ibunya.Maria adalah kakak Faisal, dia selalu membawa anak-anaknya di pagi hari kerumah ibunya. Karena itu adalah kebiasannya setiap hari, selalu menumpang makan dirumah sang ibu."Raisa belum bisa masak, Kak!" Kata Faisal t

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 4

    Happy Reading 😘Siang hari, Faisal mulai menyalakan aplikasi ojek online. Sedangkan Raisa baru saja selesai mencuci baju dan langsung mandi.Ketika Raisa telah selesai membersihkan diri, dia berjalan menuju kamarnya. Istri Faisal itu melihat lantai yang berserakan serta makanan ringan. Di tambah mainan yang berantakan dan juga ada tumpahan air.Sepertinya lantai berantakan itu adalah ulah anak Maria. Memang sudah kebiasaan bagi anaknya Maria, setelah membuat berantakan di rumah ibunya, mereka langsung pergi.Raisa tak memperdulikan rumah ibu mertuanya yang berantakan. Dipikirnya semua itu bukanlah ulahnya melainkan kerjaan anak Maria yaitu kakak iparnya. Seharusnya Maria yang membersihkan rumah, karena anaknya yang membuat berantakan.Wanita muda itu masuk ke kamar hanya memakai handuk yang membalut tubuhnya."Wah, seger banget lihatnya!" puji Faisal yang sedang bersandar di headboard tempat tidur. Di melihat sang istri masuk ke kamar hanya mengenakan handuk saja."Ih, apaan sih! Tuh

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 5

    Dari dalam kamarnya, Raisa mendengar ada suara yang sedang membersihkan ruang tamu. "Ah, sepertinya si comel itu sedang membersihkan ruang tamu," gumam Raisa dalam hatinya. Maksudnya si comel itu adalah Maria. Raisa berpikir jika Maria yang sedang membersihkan ruang tamu. Karena memang itu kewajibannya, setelah anaknya membuat berantakan rumah ibunya.Kemudian Raisa melanjutkan kembali pekerjaannya di dalam kamar. Merapikan baju-baju yang masih ada di dalam tasnya. Karena dia belum sempat membongkar baju usai acara pernikahan kemarin.Tiba-tiba saja terdengar suara celetukan dari Ratih, kakak tertua Faisal."Bu, mantu baru ngapain aja di rumah?" Teriak Ratih yang terdengar jelas di telinga Raisa. Sepertinya kakak tertua Faisal itu sedang menyinggung dirinya. Raisa langsung menghentikan aktivitasnya, saat mendengar suara Ratih menyebut namanya."Ini ulah anak Maria. Memang biasanya mereka habis berantak rumah langsung di tinggal pergi," Kata Bu Leha dengan suara yang parau."Tapi ib

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 6

    Karena perutnya sudah sangat lapar, akhirnya perempuan berkulit putih itu berinisiatif untuk meminjam uang pada ibu mertuanya. Barangkali ibu mertua mau meminjamkan uang untuknya.Raisa mencoba mengetuk pintu bu Leha, barangkali mertuanya bisa meminjamkan uang untuknya membeli nasi Padang.Tok, tok, tok.Raisa mengetuk pintu kamar mertuanya, namun tak ada jawaban. Lalu Raisa melihat ada gembok yang melingkar di bagian gagang pintu kamarnya. Bu Leha memang selalu mengunci pintu dengan gembok. Alasannya adalah karena cucunya sering kali bolak-balik dan memberantak dikamarnya. Hal itu yang membuat Bu Leha memutuskan untuk mengunci pintu kamarnya. Raisa pun sudah dijelaskan oleh Faisal sejak mereka berpacaran. Saat perempuan cantik itu berkunjung kerumah Faisal dan melihat ada kunci gembok dipintu ibunya.Rupanya mertuanya sedang pergi dan bu Leha tidak pamit kepada Raisa. Sungguh tak disangka jika perlakuan ibunya pun sama dengan anaknya. Setidaknya Bu Leha mengetuk pintu kamar Raisa u

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 7

    Faisal pun mendekati Raisa, dia memeluk erat tubuh sang istri. Mencoba menenangkan istrinya yang sedang sensitif. "Maafkan, aku! Ibu sangat membutuhkanku, karena aku adalah anak laki satu-satunya di keluarga ini. Aku mohon kamu bisa mengerti," Ucap Faisal sambil mengelus punggung Raisa.Raisa hanya bisa meneteskan air matanya, dia mencoba menguatkan dirinya. Selesai menuangkan isi hatinya, Raisa pun berhenti menangis. Faisal langsung membuka bungkusan sterofom yang berisi bubur ayam. Lalu Faisal menyuapi Raisa, mereka pun makan bersama.Saat sedang makan berdua, tiba-tiba terdengar suara orang berteriak dari arah luar kamar."Sal, kalau beli makanan bagi-bagi dong! Jangan makan sendiri aja..." Teriak Maria yang sedang berada di ruang tamu."Beli aja sendiri!" Faisal membalas teriakan Maria."Oh, gitu ya! Lebih sayang istri daripada sodara sendiri. Inget dulu kamu siapa yang ngurusin?" Teriak Maria menyindir Faisal "Yang dulu jangan di ungkit-ungkit!" jawab Faisal membalas teriakan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-26
  • LUKA HATI RAISA    Bab 8

    Raisa terus berjalan menuju warung pak Kodir, ternyata memang hanya warungnya yang sudah buka. Sedangkan warung-warung yang lain belum buka, mungkin karena hari masih terlalu pagi. Pak Kodir selalu membuka warungnya, selesai dia melaksanakan solat subuh berjamaah di mushola.Raisa melangkahkan kakinya, melihat-lihat barang-barang yang sedang di pajang."Permisi, Pak!" sapa Raisa pada pak Kodir yang sedang berjaga. Pak Kodir yang mendengar suara Raisa, langsung melongokan kepalanya."Iya, mau beli apa?" Tanya Pak Kodir sembari menghampiri Raisa."Mau beli beras seliter, sama minyak goreng seperapat," Jawab Raisa sambil berjalan ke arah Pak Kodir.Lalu Pak Kodir, mengambilkan pesanan Raisa. Dan memperhatikan wajah Raisa, yang masih asing di matanya. Karena sebelumnya pak Kodir tidak pernah melihat gadis cantik, yang sedang berdiri di hadapannya."Orang baru, ya?" Tanya Pak Kodir seraya memberikan bungkusan di tangannya. "Iya, Pak!" Jawab Raisa sambil memberikan uang lima puluh ribuan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-26
  • LUKA HATI RAISA    Bab 9

    Faisal langsung menyalakan mesin motornya, mencari keberadaan Raisa."Oh ternyata mereka tidak suka dengan Raisa karena aku menolak perjodohan dengan Ita." Batin Faisal yang kesal dengan celotehan Maria.Faisal semakin bingung, jika mereka membenci Raisa hanya karena masalah status sosial. Memang keluarga nya terkenal matre, kakak-kakaknya semua memang di jodohkan oleh anak orang kaya. Namun yang kaya itu orang tuanya, tetapi anaknya tidak di bekali dengan usaha dan kerja keras. Di saat usaha dan harta orang tuanya habis, mereka kebingungan. Dan akhirnya Maria hidup berdampingan dengan orang tuanya karena terusir oleh mertua yang sudah menjual rumahnya itu.Faisal mencari keberadaan Raisa di setiap sudut gang. Dia ingat kalau Raisa meminta uang untuk membeli beras. Motornya di lajukan ke arah warung pak Kodir.Setelah berhenti dia pun turun, dan bertanya pada si pemilik warung."Pak, tadi ada gadis belanja di sini?" Tanya Faisal."Oh gadis cantik yang ngaku-ngaku istri kamu itu?" Led

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-27

บทล่าสุด

  • LUKA HATI RAISA    Bab 33

    Raisa memang gadis yang polos, semua yang dilakukan sesuai dengan keinginannya. Pikirannya memang amat pendek, karena Raisa tidak kuat menanggung beban derita sendirian.Keesokan paginya Raisa baru tersadar, dia pun mengerjap-ngerjapkan kedua matanya.Berharap wanita cantik itu sudah meninggalkan dunia yang penuh kekejaman pada dirinya. Raisa berpikir bahwa dirinya sudah berada di neraka, karena orang bunuh diri pasti rohnya tidak akan di terima di akhirat.Tetapi wanita cantik itu merasakan suhu udaranya sangat dingin. Begitu juga ruangan disekitarnya berwarna putih semua. Tetapi dia merasa pergelangan tangannya sakit, terlihat perban dan jarum infus."Apakah neraka senyaman ini, berada di kasur empuk dan selimut yang tebal. Oh pantas saja orang pada bunuh diri kalau tertimpa masalah," batin Raisa."Kau sudah bangun?" Suara serak laki-laki terdengar dari sebelahnya.Apakah itu malaikat maut, atau malaikat penanya dalam kubur? Oh, tapi ini bukan kuburan, tetapi seperti di dalam ruanga

  • LUKA HATI RAISA    Bab 32

    Kemudian supir dan sang majikan membawa Raisa ke dalam mobilnya."Tuan, apakah tahu rumah wanita ini?" tanya sopir."Tidak, aku tidak tahu. Sebaiknya kita bawa pulang dulu, setelah dia sadar baru kita antarkan pulang," perintah pria paruh baya yang mengenali Raisa "Baik, Tuan," jawab sopir yang langsung melajukan mobilnya.Selang setengah jam, Raisa sudah sampai di rumah Arifin.Dia di bawa menuju kamar tamu yang berada di sofa.Arifin mencari ponsel Raisa, dia akan menghubungi suaminya. Tapi tak juga di temukan ponselnya, apakah Raisa di jambret oleh perampok? Itulah yang menjadi pertanyaan Arifin."Sebaiknya kita biarkan dia istirahat," kata Arifin meninggalkan Raisa di kamar.Raisa tersadar, dan dia mulai membuka kedua matanya."Aku dimana?" lirihnya seraya memegang perutnya yang mulai berdendang."Ish, perutku lapar," ucapnya meringis.Kemudian Raisa pun bangkit dari tempat tidur, dia menuju pintu."Cekelek..."Tiba-tiba ada yang membuka pintu kamarnya.Raisa memundurkan langkahn

  • LUKA HATI RAISA    Bab 31

    "Sa, aku ingin bertanya satu hal padamu?" tanya Faisal memandang ragu sang istri."Bertanya soal apa?" tanya Raisa sambil berbaring di sebelah suaminya."Apakah selama ini kamu puas dengan..." Faisal terlihat ragu, saat membahas tentang aktivitas mereka di tempat tidur."Dengan apa?" balik Raisa bertanya. Dia sungguh bingung dengan pertanyaan sang suami yang menggantung "Dengan kejantananku?" seloroh Faisal mengecilkan suaranya."Kejantanan apa maksudmu?" tanya Raisa seraya mendongakkan kepalanya kearah sang suami. Mereka sedang berbaring ditempat tidur berkomunikasi dari hati ke hati."Sebenarnya, aku memiliki masalah soal kejantanan. Itu yang selama ini aku khawatirkan," ucap laki-laki berkulit kuning langsat itu dengan cemas. "Maksud kamu apa sih? Aku masih belum gak paham," jawab Raisa yang langsung duduk lalu menatap Faisal.Wanita cantik itu memang masih sangat polos. Raisa belum pernah melihat bentuk kepemilikan laki-laki. Selama ini, dia hanya mengimbangi permainan sang suam

  • LUKA HATI RAISA    Bab 30

    Mereka sudah sampai di warung bakso dan Faisal memesankan untuk Raisa."Ini Sa, bakso pakai bihun putih," kata Faisal yang sangat tahu kesukaan Raisa.Mereka makan dengan lahapnya, karena memang sudah waktunya jam makan siang.Selesai makan bakso, Raisa memesan es teler yang merupakan menu andalan di warung bakso tempat mereka makan.Sembari menunggu es teler, Faisal membuka pembicaraan."Sa, aku ingin mengatakan sesuatu padamu," kata Faisal dengan mimik wajah serius."Ada apa?" tanya Raisa.Butuh waktu beberapa menit untuk Faisal menceritakan perihal penyakit yang dialaminya.Karena Faisal sangat takut dengan jawaban kekecewaan dari Raisa."Kok kamu malah melamun?" tanya Raisa sembari menepuk tangan suaminya "Eh, aku ingin membicarakan hal penting padamu," ucap Faisal ragu."Hal penting apa?" tanya Raisa penasaran "Soal, soal...." ucap Faisal ragu. Dia masih belum siap berpisah dengan sang istri jika tahu dirinya impoten."Soal apa?" desak Raisa tak sabaran.Lalu sang pelayan datan

  • LUKA HATI RAISA    Bab 29

    "Loh, istrimu kok uda pulang kerjanya?" tanya Bu Leha yang sedang merapikan mainan cucunya."Raisa hamil, Bu!" sahut Faisal memberikan kabar pada Ibunya."Hamil?" Seketika kedua bola matanya pun hampir keluar sempurna. "Apa betul, Raisa?" tanya Bu Leha meyakinkan dirinya."Iya, Bu!" jawab Raisa."Ya, sudah Sal. Lekas bawa ke kamar dan suruh istrimu istirahat," perintah sang ibu.Lalu Faisal membawa Raisa masuk kekamarnya.***Pagi ini Aldo sedang bersiap untuk berangkat kuliah. Aldo mendengarkan saran sang bibi, agar jangan pernah membantah dengan titah sang kakek.Saat akan menuruni anak tangga pertama, tiba-tiba perutnya seperti terguncang. Tak seperti biasanya, yang dirasakan saat ini sangat mual.Dengan langkah seribu, dia bergegas menuju kamar mandi."Huek, huek..."Terdengar Aldo sedang muntah lalu mengeluarkan semua isi perutnya.Bi Salma yang hendak memanggil Aldo, mendengar cucu majikannya itu sedang muntah-muntah."Den, Aden..." panggil Bi Salma seraya mengetuk pintu."Huek,

  • LUKA HATI RAISA    Bab 28

    "Den, sebaiknya jaga kesehatan. Bibi sedih kalau Aden sakit begini," ucap Bi Salma cemas yang duduk di sebelah Aldo."Aku kecewa dengan keputusan kakek, Bi!" Tutur Aldo dengan gurat kesedihan di wajahnya."Mau gimana lagi Den. Toh mungkin itu pilihan kakek yang terbaik untuk Aden," ujar Bi Salma.Aldo pun menghabiskan makanannya, lalu bi Salma membawa piring kotor ke dapur.Aldo kembali duduk di pinggiran jendela, memandangi ke arah luar yang kini sedang musim salju.****Dua minggu sudah Raisa bekerja di sekolah dan sorenya dia mengajar les di rumah pak Arifin.Menjelang pagi, tiba-tiba kepalanya terasa pusing dan perutnya mual.Saat akan bangun dari tempat tidur, ada rasa tak enak di tenggorokannya. Kemudian Raisa merasakan ada dorongan dari perutnya, yang tiba-tiba ingin di keluarkan."Huek,, huek..." Raisa muntah, namun dengan cepat dia berlari menuju kamar mandi.Faisal panik saat mendengar Raisa muntah-muntah. Segera dia bergegas menuju kamar mandi, lalu memijat tengkuk leher Ra

  • LUKA HATI RAISA    Bab 27

    Raisa sudah berada di sekolah tari, dia akan memulai pelajaran pertamanya."Anak-anak, perkenalkan nama ibu Raisa. Nama lengkapnya adalah Raisa Ekasuci," papar Raisa pada anak muridnya.Dia sangat gugup pada hari pertama bekerja, karena anak yang di ajarkannya adalah anak belasteran luar negeri. Ada anak yang berkulit putih dan hitam serta hidung yang mancung atau rambut bule.Bahasa yang di gunakan saat ini adalah bahasa Indonesia. Untuk selanjutnya Raisa harus fasih berbahasa Inggris.Jam menunjukkan pukul sembilan, waktunya istirahat. Dia harus mengganti kelas mengajarnya. Saat pagi adalah jadwal mengajar anak usia 5-12 tahun, selesai istirahat Raisa harus mengajar anak usia remaja."Kamu Raisa?" tanya salah seorang guru tari yang mengajarkan tarian tradisional."Iya," jawab Raisa."Perkenalkan namaku Niken, panjangnya Niken Widiastuti," sapanya mengenalkan dirinya."Iya Mbak Niken, salam kenal ya," tutur Raisa."Jangan Mbak dong, umurku belum tua. Tapi sepertinya kita seumur. Pan

  • LUKA HATI RAISA    Bab 26

    Waktu menunjukkan pukul lima sore, Aldo langsung menuju lantai 15. Dia mencari keberadaan Raisa, bermaksud ingin mengembalikan ponsel yang tertinggal.CEO muda itu mencari wanita pujaannya ke pantry, dan hanya menemui teman Raisa saja. Aldo tidak pernah tahu nama pegawai kebersihan selain Raisa."Maaf, mau nanya," sapa Aldo pada Lina yang sedang berkemas."Iya, mau nanya apa?" Jawab Lina tanpa memperhatikan Aldo"Raisa dimana, ya?" Tanya Aldo."Oh, kamu yang ngaku-ngaku office boy di lantai 17 ya?" Tanya Lina saat melihat seseorang yang sedang mencari Raisa."Eh, iya." Aldo terkekeh. "Dimana Raisa?" Aldo mengulang pertanyaannya, karena sedari tadi Lina tak menjawabnya."Dia udah berhenti kerja," jawab Lina. "Memangnya kamu ada urusan apa sama Raisa?" Tanya Lina menatap curiga."Bukankah, tadi siang dia kesini?" Tanya Aldo."Oh, tadi siang dia hanya pamit untuk mengundurkan diri," jawab Lina"Oh," jawab Aldo dengan wajah tertekuk"Memangnya kamu ada urusan apa?' tanya Lina sambil mempe

  • LUKA HATI RAISA    Bab 25

    Pagi pun tiba, Raisa berencana untuk melamar pekerjaan sebagai guru tari.Karena kemarin gadis cantik itu, sudah menghubungi nomor penyelenggara yang terdapat di papan pengumuman.Raisa berangkat dengan Faisal, lalu turun di halte busway seperti biasanya.Dari kejauhan terlihat Aldo sedang mengamati Raisa, yang berjalan dengan cepat menuju halte.Dia tahu jadwal Raisa hari ini akan ke kampus lalu ke kantor. Sayangnya mata kuliah Aldo beda jurusan dengan Raisa, maka dia berada di gedung yang berbeda.Lalu Aldo menjalankan mobilnya, setelah melihat Raisa sudah naik busway.****"Selamat ya, kamu di terima. Besok sudah mulai bekerja," kata Melati pemilik sekolah tari."Terima kasih, Mbak. Saya memang ingin sekali mengajar tari pada anak-anak," kata Raisa seraya mengulas senyum."Baiklah, besok kamu harus datang jam delapan tepat. Lalu pulang jam dua belas. Kalau kamu ingin melanjutkan kuliah, nanti bisa ajukan beasiswa," kata Melati seraya menjabat tangan Raisa."Baik, Mbak. Terima kasih

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status