Share

LUKA HATI RAISA
LUKA HATI RAISA
Author: Febti Selasanti

Prolog bab 1

last update Last Updated: 2025-03-12 11:51:05

Prolog

Namanya Raisa Ekasuci, anak pertama dari tiga bersaudara. Hidup di lingkungan sederhana serta mempunyai orang tua yang terlalu over protective. Kedua orang tua Raisa selalu mengaturnya membuat hidupnya menjadi jenuh.

Seringkali Raisa merasa bosan, karena terus hidup dengan banyak aturan di keluarganya. Padahal gadis berusia delapan belas tahun itu juga ingin bebas, seperti teman-teman sebaya lainnya. Berpergian dan bermain bersama-sama dengan teman-temannya.

Kedua orang tua Raisa tidak pernah mengizinkan anak gadisnya keluar rumah selain kegiatan sekolah. Karena mereka takut jika anaknya mendapatkan pergaulan yang tidak baik.

Karena merasa bosan, akhirnya Raisa mencari cara agar dirinya bisa keluar dari rumah. Gadis polos itu pernah membawa teman laki-lakinya datang ke rumah dan di sambut baik oleh kedua orang tua Raisa. Mereka mempercayakan Raisa kepada pemuda yang diperkenalkan dikeluarganya 

Raisa belum paham tentang arti pacaran, walaupun usianya sudah beranjak remaja. Karena saat itu dia hanya memanfaatkan pemuda itu untuk keluar dari rumahnya.

Faisal Irawan seorang laki-laki yang usianya lima tahun lebih tua dari Raisa. Faisal adalah alasan Raisa untuk dapat keluar dari rumahnya karena dia ingin bermain.

Jika Raisa merasa suntuk dan bosan, dia selalu meminta izin kepada kedua orang tuanya ingin menemui Faisal. 

Hanya Faisal, laki-laki yang berani berkunjung ke rumah Raisa. Padahal pemuda di daerah rumah Raisa sangat ingin sekali berkenalan dengannya. Namun karena melihat wajah ayah Raisa yang terlihat garang, para pemuda itu jadi pesimis dan takut untuk mendekati Raisa 

Faisal adalah pemuda yang di kenal Raisa, saat Raisa main ke rumah teman sekolah di SMA. Saat Raisa sedang bermain kerumah Lina, kebetulan dia berpapasan dengan Faisal. 

Sejak saat itu, Faisal sering mengirim pesan dan salam untuk Raisa melalui Lina. Hal itu berlangsung setahun silam, membuat Faisal semakin jatuh cinta kepada Raisa.

Raisa kini sudah menyelesaikan pendidikannya. Dia bahagia, karena akan melamar pekerjaan dan mempunyai penghasilan sendiri. Dengan begitu, Raisa bisa bebas berpergian kemana saja. 

Awal mula kisah

Saat pulang sekolah usai mengambil ijazah, Raisa di jemput oleh Faisal. 

"Selamat, ya! Kamu sudah lulus sekolah." Faisal memberikan ucapan kepada kekasihnya. Walaupun sebenarnya Raisa tak pernah menganggap pemuda itu adalah kekasihnya. 

Faisal hanya pelariannya karena ingin bebas bermain keluar rumah.

Keseharian Faisal biasa mengantar jemput Raisa saat sekolah.

Setelah Raisa lulus sekolah, Faisal berpikir tidak akan mengantar jemputnya lagi. Apalagi saa Raisa akan bekerja, pastinya banyak lelaki tampan yang mendekatinya. Faisal tidak ingin gadis yang dicintainya dimiliki oleh orang lain.

Raisa tidak benar-benar serius dengan Faisal. Karena dia menganggap Faisal, hanya sebagai teman dekatnya.

Namun berbeda dengan Faisal, yang mungkin usianya sudah cukup matang dari Raisa. Dia benar-benar mencintai Raisa.

Raisa di ajak oleh Faisal ke sebuah danau, yang sangat terkenal di daerahnya. Biasanya di danau itu banyak para pemuda-pemudi saling bercengkrama, untuk sekedar mengobrol di sekitarnya.

Kali ini wajah Faisal nampak serius dan tidak seperti biasanya.

"Sa, aku ingin berbicara sesuatu yang penting," ucap Faisal dengan raut wajah yang serius sambil memegang kedua tangan Raisa.

Mereka duduk berhadapan dengan penghalang meja yang menjadi pembatasnya.

"Kamu mau ngomong apa, Kak?" Tanya Raisa yang juga menatap mata Faisal dengan serius.

"Aku, ingin melamarmu!" ucap Faisal dengan gugup. Faisal memberanikan diri, untuk melamar Raisa karena dia tidak yakin sang gadis akan menerima. 

Pekerjaan Faisal serabutan, hal itu membuatnya tidak percaya diri. Tetapi dengan tekadnya yang bulat, dia ingin melamar gadis pujaannya.

"Tapi, aku baru saja lulus sekolah. Lalu ingin bekerja," balas Raisa menolak sambil menatap bingung ke arah Faisal.

"Aku sudah meminta ibuku, untuk datang besok ke rumahmu," ucap Faisal memberikan alasan agar Raisa menyetujui lamarannya.

Suasana hening, Raisa bingung dengan tindakan Faisal yang begitu cepat ingin menikahinya.

Raisa ingin menolak, namun dia urungkan karena melihat keseriusan di mata Faisal.

Gadis itu berpikir jika setelah menikah, Faisal dapat membuatnya bebas dan hidup bahagia.

Raisa memang sering mengeluhkan kepada Faisal, perihal dirinya tidak suka di atur-atur oleh ayahnya. Hal itu membuatnya tidak betah di rumah dan Raisa sering berkunjung ke rumah Faisal, karena gadis itu ingin menenangkan pikirannya.

"Tapi aku ingin merasakan bekerja seperti teman-teman yang lain. Juga ingin melanjutkan kuliah," Batin Raisa dalam hatinya yang merasa tak enak hati melihat keseriusan Faisal.

"Bagaimana, apakah kamu bersedia?" Tanya Faisal dengan pandangan yang serius menatap lekat Raisa.

Setelah berpikir panjang, akhirnya Raisa memutuskan untuk menyetujuinya dengan tujuan setelah menikah dia akan hidup bebas.

"Baiklah, aku menerima lamaranmu," ucap Raisa sedikit ragu.

Sungguh amat pendek pikiran Raisa, dia tidak memikirkan kehidupan rumah tangga yang akan rumit. Dipikiran gadis itu hanya tahu, dia akan terbebas dari aturan-aturan di rumahnya.

Sebenarnya Raisa masih ingin menikmati masa mudanya. Bermain bersama teman-temannya, namun orang tua yang selalu cerewet dan mengekangnya membuat Raisa merasa berada di dalam penjara.

Menjelang sore, Raisa di antar oleh Faisal ke rumahnya. Kedua orang tua Raisa sudah sangat mengenal Faisal. Walaupun pemuda itu belum mempunyai pekerjaan tetap, kedua orang tua Raisa tidak mempermasalahkannya. Karena yang mereka lihat Faisal sangat rajin dalam bekerja, walaupun masih serabutan. Karena belum ada lelaki yang berani untuk datang ke rumah mereka selain Faisal.

Raisa anak pertama dari tiga bersaudara, kedua adiknya masih duduk di bangku SMP dan SD. 

Sore itu Faisal berbicara pada kedua orang tua Raisa, kalau besok ibunya akan datang melamar anak gadisnya.

Sungguh sangat terkejut kedua orang tua Raisa, namun mereka masih memegang prinsip jika anak gadis sudah di lamar, maka tidak boleh di tolak. Mereka takut jika menolak, maka anak gadis mereka tidak akan laku lagi.

Kedua orang tua Raisa pun menyetujui lamaran Faisal. Besok mereka akan menunggu orang tua Faisal berkunjung ke rumahnya.

-

Silakan subscribe dan like karyaku ya 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • LUKA HATI RAISA    Bab 2

    Happy Reading 😘Hari yang bahagia, bagi pasangan muda mudi yang akan melangkah ke jenjang pernikahan.Raisa dan Faisal kini telah resmi menjadi pasangan suami-isteri. Terpancar rona bahagia pada wajah Faisal. Namun berbeda dengan Raisa, yang hanya senyum sekilas saat ada tamu yang memberikan ucapan selamat kepadanya.Bagi Raisa setelah menikah, dia akan terbebas dari aturan-aturan keluarganya. Gadis yang kini berusia sembilan belas tahun dan berstatus sebagai istri itu bertekad akan bekerja usai menikah. Raisa berpikir, jika dia akan bebas bepergian kemana saja tanpa ada yang melarangnya. Raisa tak pernah berpikir, jika setelah menikah kewajibannya adalah mengurus suaminya. Selama mengenal Raisa, Faisal memang selalu membebaskan gadis kini telah menjadi istrinya itu berpergian kemana saja. Hal itu karena mereka belum ada ikatan resmi. Faisal selalu menuruti keinginan Raisa pergi kemanapun saat gadis itu memintanya.Sepasang pengantin itu telah mengikat janji suci. Sang ayah telah me

    Last Updated : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 3

    Melihat Raisa yang kerepotan mengupas bawang merah, Faisal pun membantunya. Sedikit agak lama mereka menyajikan sarapan, karena diiringi candaan dan gurauan. "Apakah kamu bisa menguleg bumbu?" tanya Faisal."Akan aku coba," jawab Raisa.Kemudian Faisal mengambil cobek dan ulegan. Menaruh cabe dan bawang merah serta bawang putih. Faisal tertawa saat Raisa mulai menumbuk bumbu untuk nasi goreng."Ulegannya bisa pecah kalau kamu pukul-pukul begitu," ujar Faisal sembari tertawa kecil."Biasanya ibu selalu pakai blender untuk menghaluskan cabe dan bawang," keluh Raisa yang berkeringat saat menumbuk cabe dan bawang."Begini caranya," kata Faisal mengambil alih ulegan dari tangan Raisa."Sal, gak salah kamu yang masak!" Sindir Maria sembari berjalan masuk ke arah kamar ibunya.Maria adalah kakak Faisal, dia selalu membawa anak-anaknya di pagi hari kerumah ibunya. Karena itu adalah kebiasannya setiap hari, selalu menumpang makan dirumah sang ibu."Raisa belum bisa masak, Kak!" Kata Faisal t

    Last Updated : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 4

    Happy Reading 😘Siang hari, Faisal mulai menyalakan aplikasi ojek online. Sedangkan Raisa baru saja selesai mencuci baju dan langsung mandi.Ketika Raisa telah selesai membersihkan diri, dia berjalan menuju kamarnya. Istri Faisal itu melihat lantai yang berserakan serta makanan ringan. Di tambah mainan yang berantakan dan juga ada tumpahan air.Sepertinya lantai berantakan itu adalah ulah anak Maria. Memang sudah kebiasaan bagi anaknya Maria, setelah membuat berantakan di rumah ibunya, mereka langsung pergi.Raisa tak memperdulikan rumah ibu mertuanya yang berantakan. Dipikirnya semua itu bukanlah ulahnya melainkan kerjaan anak Maria yaitu kakak iparnya. Seharusnya Maria yang membersihkan rumah, karena anaknya yang membuat berantakan.Wanita muda itu masuk ke kamar hanya memakai handuk yang membalut tubuhnya."Wah, seger banget lihatnya!" puji Faisal yang sedang bersandar di headboard tempat tidur. Di melihat sang istri masuk ke kamar hanya mengenakan handuk saja."Ih, apaan sih! Tuh

    Last Updated : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 5

    Dari dalam kamarnya, Raisa mendengar ada suara yang sedang membersihkan ruang tamu. "Ah, sepertinya si comel itu sedang membersihkan ruang tamu," gumam Raisa dalam hatinya. Maksudnya si comel itu adalah Maria. Raisa berpikir jika Maria yang sedang membersihkan ruang tamu. Karena memang itu kewajibannya, setelah anaknya membuat berantakan rumah ibunya.Kemudian Raisa melanjutkan kembali pekerjaannya di dalam kamar. Merapikan baju-baju yang masih ada di dalam tasnya. Karena dia belum sempat membongkar baju usai acara pernikahan kemarin.Tiba-tiba saja terdengar suara celetukan dari Ratih, kakak tertua Faisal."Bu, mantu baru ngapain aja di rumah?" Teriak Ratih yang terdengar jelas di telinga Raisa. Sepertinya kakak tertua Faisal itu sedang menyinggung dirinya. Raisa langsung menghentikan aktivitasnya, saat mendengar suara Ratih menyebut namanya."Ini ulah anak Maria. Memang biasanya mereka habis berantak rumah langsung di tinggal pergi," Kata Bu Leha dengan suara yang parau."Tapi ib

    Last Updated : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 6

    Karena perutnya sudah sangat lapar, akhirnya perempuan berkulit putih itu berinisiatif untuk meminjam uang pada ibu mertuanya. Barangkali ibu mertua mau meminjamkan uang untuknya.Raisa mencoba mengetuk pintu bu Leha, barangkali mertuanya bisa meminjamkan uang untuknya membeli nasi Padang.Tok, tok, tok.Raisa mengetuk pintu kamar mertuanya, namun tak ada jawaban. Lalu Raisa melihat ada gembok yang melingkar di bagian gagang pintu kamarnya. Bu Leha memang selalu mengunci pintu dengan gembok. Alasannya adalah karena cucunya sering kali bolak-balik dan memberantak dikamarnya. Hal itu yang membuat Bu Leha memutuskan untuk mengunci pintu kamarnya. Raisa pun sudah dijelaskan oleh Faisal sejak mereka berpacaran. Saat perempuan cantik itu berkunjung kerumah Faisal dan melihat ada kunci gembok dipintu ibunya.Rupanya mertuanya sedang pergi dan bu Leha tidak pamit kepada Raisa. Sungguh tak disangka jika perlakuan ibunya pun sama dengan anaknya. Setidaknya Bu Leha mengetuk pintu kamar Raisa u

    Last Updated : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 7

    Faisal pun mendekati Raisa, dia memeluk erat tubuh sang istri. Mencoba menenangkan istrinya yang sedang sensitif. "Maafkan, aku! Ibu sangat membutuhkanku, karena aku adalah anak laki satu-satunya di keluarga ini. Aku mohon kamu bisa mengerti," Ucap Faisal sambil mengelus punggung Raisa.Raisa hanya bisa meneteskan air matanya, dia mencoba menguatkan dirinya. Selesai menuangkan isi hatinya, Raisa pun berhenti menangis. Faisal langsung membuka bungkusan sterofom yang berisi bubur ayam. Lalu Faisal menyuapi Raisa, mereka pun makan bersama.Saat sedang makan berdua, tiba-tiba terdengar suara orang berteriak dari arah luar kamar."Sal, kalau beli makanan bagi-bagi dong! Jangan makan sendiri aja..." Teriak Maria yang sedang berada di ruang tamu."Beli aja sendiri!" Faisal membalas teriakan Maria."Oh, gitu ya! Lebih sayang istri daripada sodara sendiri. Inget dulu kamu siapa yang ngurusin?" Teriak Maria menyindir Faisal "Yang dulu jangan di ungkit-ungkit!" jawab Faisal membalas teriakan

    Last Updated : 2025-03-26
  • LUKA HATI RAISA    Bab 8

    Raisa terus berjalan menuju warung pak Kodir, ternyata memang hanya warungnya yang sudah buka. Sedangkan warung-warung yang lain belum buka, mungkin karena hari masih terlalu pagi. Pak Kodir selalu membuka warungnya, selesai dia melaksanakan solat subuh berjamaah di mushola.Raisa melangkahkan kakinya, melihat-lihat barang-barang yang sedang di pajang."Permisi, Pak!" sapa Raisa pada pak Kodir yang sedang berjaga. Pak Kodir yang mendengar suara Raisa, langsung melongokan kepalanya."Iya, mau beli apa?" Tanya Pak Kodir sembari menghampiri Raisa."Mau beli beras seliter, sama minyak goreng seperapat," Jawab Raisa sambil berjalan ke arah Pak Kodir.Lalu Pak Kodir, mengambilkan pesanan Raisa. Dan memperhatikan wajah Raisa, yang masih asing di matanya. Karena sebelumnya pak Kodir tidak pernah melihat gadis cantik, yang sedang berdiri di hadapannya."Orang baru, ya?" Tanya Pak Kodir seraya memberikan bungkusan di tangannya. "Iya, Pak!" Jawab Raisa sambil memberikan uang lima puluh ribuan

    Last Updated : 2025-03-26
  • LUKA HATI RAISA    Bab 9

    Faisal langsung menyalakan mesin motornya, mencari keberadaan Raisa."Oh ternyata mereka tidak suka dengan Raisa karena aku menolak perjodohan dengan Ita." Batin Faisal yang kesal dengan celotehan Maria.Faisal semakin bingung, jika mereka membenci Raisa hanya karena masalah status sosial. Memang keluarga nya terkenal matre, kakak-kakaknya semua memang di jodohkan oleh anak orang kaya. Namun yang kaya itu orang tuanya, tetapi anaknya tidak di bekali dengan usaha dan kerja keras. Di saat usaha dan harta orang tuanya habis, mereka kebingungan. Dan akhirnya Maria hidup berdampingan dengan orang tuanya karena terusir oleh mertua yang sudah menjual rumahnya itu.Faisal mencari keberadaan Raisa di setiap sudut gang. Dia ingat kalau Raisa meminta uang untuk membeli beras. Motornya di lajukan ke arah warung pak Kodir.Setelah berhenti dia pun turun, dan bertanya pada si pemilik warung."Pak, tadi ada gadis belanja di sini?" Tanya Faisal."Oh gadis cantik yang ngaku-ngaku istri kamu itu?" Led

    Last Updated : 2025-03-27

Latest chapter

  • LUKA HATI RAISA    Bab 12

    Dari balik kamar sang ibu, ada yang mencoba mendengar percakapan Raisa dan Lina.Maria adalah orang yang paling tidak suka dengan Raisa. Alasannya karena adik iparnya itu telah menggagalkan rencananya untuk menikahkan Faisal dengan teman satu pengajiannya."Dia mau kerja, wah pas banget nih aku akan terus makan di sini," batin Maria seraya tersenyum licik. Maria adalah kakak ketiga Faisal yang mempunyai suami seorang supir bus antar kota dan provinsi.Dia selalu di tinggalkan oleh suaminya sampai berminggu-minggu. Kadang Maria di beri uang, kadang juga tidak. Oleh sebab itu dia mengandalkan Faisal dan uang santunan dari ibunya yang sudah menjanda.Maria jarang memegang uang banyak, karena sang suami selalu memberikan uang pas-pasan. Pemberiannya hanya cukup untuk makan, selebihnya Maria selalu minta kepada sang ibu.Setelah mendengar Raisa akan bekerja, Maria begitu bahagia. Pasti adik iparnya itu akan memberikan uang untuk sang ibu. Setelah itu Maria dapat meminta kepada ibunya deng

  • LUKA HATI RAISA    Bab 11

    Raisa langsung masuk ke dalam kamarnya dan menaruh bungkusan putih di lantai.Istri Faisal itu langsung ke dapur menyalakan kompor untuk memasak mie instan."Kamu masak apa?" Tanya Faisal yang sudah berada di belakang Raisa."Oh, aku masak mie. Kamu mau?" Tanya Raisa."Mau," Jawab Faisal yang langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.Selesai mandi, Faisal langsung masuk ke kamar.Dia melihat ada plastik putih di samping pintu."Sa, kamu habis belanja?" Tanya Faisal sembari memperhatikan plastik putih yang berada di kamarnya "Enggak," jawab Raisa dari arah dapur."Ini bungkusan darimana?" Faisal mengulang pertanyaannya."Oh, itu dari seseorang. Aku juga baru kenal tadi pagi," kata Raisa sembari membawa dua mangkuk mie instan yang baru matang."Dari siapa, Sa?" tanya Faisal yang penasaran kemudian membuka bungkusan plastik putih."Siapa, ya tadi namanya? Duh, aku lupa," jawab Raisa sambil menepuk-nepuk keningnya. Gadis cantik dan polos itu memang suka lupa dengan nama orang.

  • LUKA HATI RAISA    Bab 10

    Terlebih dahulu, Raisa menyapu dan mengepel bagian kamar dan ruang tamu. Saat akan membersihkan kamar bu Leha, Raisa mengurungkan niatnya. Karena ada beberapa orang di dalamnya, tak mungkin Raisa mengusirnya.Kemudian Raisa kembali melanjutkan lagi membersihkan halaman depan."Nah, gitu dong! Jangan kerjaannya tiap pagi tidur mulu," sindir Maria yang sudah keluar dari rumah bu Leha.Raisa mengacuhkan perkataan kakak iparnya, dia masih fokus pada pekerjaannya. Seberapa banyak kata-kata yang dia adukan, tak akan mengubah hati Faisal untuk pindah dari rumah itu.Raisa langsung masuk ke arah dapur, berniat akan mencuci piring sisa makannya bersama Faisal.Di lihat begitu banyak piring di wastafel, padahal tadi hanya ada dua piring. Seraya menghembuskan nafas beratnya, Raisa mencoba bersabar dengan ujian yang kini di hadapinya.Mau tidak mau Raisa harus mencuci semua piring yang ada di wastafel.Usai mencuci piring, Raisa langsung menuju kamarnya. Sebelum menuju kamar, Raisa melihat ruan

  • LUKA HATI RAISA    Bab 9

    Faisal langsung menyalakan mesin motornya, mencari keberadaan Raisa."Oh ternyata mereka tidak suka dengan Raisa karena aku menolak perjodohan dengan Ita." Batin Faisal yang kesal dengan celotehan Maria.Faisal semakin bingung, jika mereka membenci Raisa hanya karena masalah status sosial. Memang keluarga nya terkenal matre, kakak-kakaknya semua memang di jodohkan oleh anak orang kaya. Namun yang kaya itu orang tuanya, tetapi anaknya tidak di bekali dengan usaha dan kerja keras. Di saat usaha dan harta orang tuanya habis, mereka kebingungan. Dan akhirnya Maria hidup berdampingan dengan orang tuanya karena terusir oleh mertua yang sudah menjual rumahnya itu.Faisal mencari keberadaan Raisa di setiap sudut gang. Dia ingat kalau Raisa meminta uang untuk membeli beras. Motornya di lajukan ke arah warung pak Kodir.Setelah berhenti dia pun turun, dan bertanya pada si pemilik warung."Pak, tadi ada gadis belanja di sini?" Tanya Faisal."Oh gadis cantik yang ngaku-ngaku istri kamu itu?" Led

  • LUKA HATI RAISA    Bab 8

    Raisa terus berjalan menuju warung pak Kodir, ternyata memang hanya warungnya yang sudah buka. Sedangkan warung-warung yang lain belum buka, mungkin karena hari masih terlalu pagi. Pak Kodir selalu membuka warungnya, selesai dia melaksanakan solat subuh berjamaah di mushola.Raisa melangkahkan kakinya, melihat-lihat barang-barang yang sedang di pajang."Permisi, Pak!" sapa Raisa pada pak Kodir yang sedang berjaga. Pak Kodir yang mendengar suara Raisa, langsung melongokan kepalanya."Iya, mau beli apa?" Tanya Pak Kodir sembari menghampiri Raisa."Mau beli beras seliter, sama minyak goreng seperapat," Jawab Raisa sambil berjalan ke arah Pak Kodir.Lalu Pak Kodir, mengambilkan pesanan Raisa. Dan memperhatikan wajah Raisa, yang masih asing di matanya. Karena sebelumnya pak Kodir tidak pernah melihat gadis cantik, yang sedang berdiri di hadapannya."Orang baru, ya?" Tanya Pak Kodir seraya memberikan bungkusan di tangannya. "Iya, Pak!" Jawab Raisa sambil memberikan uang lima puluh ribuan

  • LUKA HATI RAISA    Bab 7

    Faisal pun mendekati Raisa, dia memeluk erat tubuh sang istri. Mencoba menenangkan istrinya yang sedang sensitif. "Maafkan, aku! Ibu sangat membutuhkanku, karena aku adalah anak laki satu-satunya di keluarga ini. Aku mohon kamu bisa mengerti," Ucap Faisal sambil mengelus punggung Raisa.Raisa hanya bisa meneteskan air matanya, dia mencoba menguatkan dirinya. Selesai menuangkan isi hatinya, Raisa pun berhenti menangis. Faisal langsung membuka bungkusan sterofom yang berisi bubur ayam. Lalu Faisal menyuapi Raisa, mereka pun makan bersama.Saat sedang makan berdua, tiba-tiba terdengar suara orang berteriak dari arah luar kamar."Sal, kalau beli makanan bagi-bagi dong! Jangan makan sendiri aja..." Teriak Maria yang sedang berada di ruang tamu."Beli aja sendiri!" Faisal membalas teriakan Maria."Oh, gitu ya! Lebih sayang istri daripada sodara sendiri. Inget dulu kamu siapa yang ngurusin?" Teriak Maria menyindir Faisal "Yang dulu jangan di ungkit-ungkit!" jawab Faisal membalas teriakan

  • LUKA HATI RAISA    Bab 6

    Karena perutnya sudah sangat lapar, akhirnya perempuan berkulit putih itu berinisiatif untuk meminjam uang pada ibu mertuanya. Barangkali ibu mertua mau meminjamkan uang untuknya.Raisa mencoba mengetuk pintu bu Leha, barangkali mertuanya bisa meminjamkan uang untuknya membeli nasi Padang.Tok, tok, tok.Raisa mengetuk pintu kamar mertuanya, namun tak ada jawaban. Lalu Raisa melihat ada gembok yang melingkar di bagian gagang pintu kamarnya. Bu Leha memang selalu mengunci pintu dengan gembok. Alasannya adalah karena cucunya sering kali bolak-balik dan memberantak dikamarnya. Hal itu yang membuat Bu Leha memutuskan untuk mengunci pintu kamarnya. Raisa pun sudah dijelaskan oleh Faisal sejak mereka berpacaran. Saat perempuan cantik itu berkunjung kerumah Faisal dan melihat ada kunci gembok dipintu ibunya.Rupanya mertuanya sedang pergi dan bu Leha tidak pamit kepada Raisa. Sungguh tak disangka jika perlakuan ibunya pun sama dengan anaknya. Setidaknya Bu Leha mengetuk pintu kamar Raisa u

  • LUKA HATI RAISA    Bab 5

    Dari dalam kamarnya, Raisa mendengar ada suara yang sedang membersihkan ruang tamu. "Ah, sepertinya si comel itu sedang membersihkan ruang tamu," gumam Raisa dalam hatinya. Maksudnya si comel itu adalah Maria. Raisa berpikir jika Maria yang sedang membersihkan ruang tamu. Karena memang itu kewajibannya, setelah anaknya membuat berantakan rumah ibunya.Kemudian Raisa melanjutkan kembali pekerjaannya di dalam kamar. Merapikan baju-baju yang masih ada di dalam tasnya. Karena dia belum sempat membongkar baju usai acara pernikahan kemarin.Tiba-tiba saja terdengar suara celetukan dari Ratih, kakak tertua Faisal."Bu, mantu baru ngapain aja di rumah?" Teriak Ratih yang terdengar jelas di telinga Raisa. Sepertinya kakak tertua Faisal itu sedang menyinggung dirinya. Raisa langsung menghentikan aktivitasnya, saat mendengar suara Ratih menyebut namanya."Ini ulah anak Maria. Memang biasanya mereka habis berantak rumah langsung di tinggal pergi," Kata Bu Leha dengan suara yang parau."Tapi ib

  • LUKA HATI RAISA    Bab 4

    Happy Reading 😘Siang hari, Faisal mulai menyalakan aplikasi ojek online. Sedangkan Raisa baru saja selesai mencuci baju dan langsung mandi.Ketika Raisa telah selesai membersihkan diri, dia berjalan menuju kamarnya. Istri Faisal itu melihat lantai yang berserakan serta makanan ringan. Di tambah mainan yang berantakan dan juga ada tumpahan air.Sepertinya lantai berantakan itu adalah ulah anak Maria. Memang sudah kebiasaan bagi anaknya Maria, setelah membuat berantakan di rumah ibunya, mereka langsung pergi.Raisa tak memperdulikan rumah ibu mertuanya yang berantakan. Dipikirnya semua itu bukanlah ulahnya melainkan kerjaan anak Maria yaitu kakak iparnya. Seharusnya Maria yang membersihkan rumah, karena anaknya yang membuat berantakan.Wanita muda itu masuk ke kamar hanya memakai handuk yang membalut tubuhnya."Wah, seger banget lihatnya!" puji Faisal yang sedang bersandar di headboard tempat tidur. Di melihat sang istri masuk ke kamar hanya mengenakan handuk saja."Ih, apaan sih! Tuh

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status