共有

Bab 3

last update 最終更新日: 2025-03-12 11:52:23

Melihat Raisa yang kerepotan mengupas bawang merah, Faisal pun membantunya. Sedikit agak lama mereka menyajikan sarapan, karena diiringi candaan dan gurauan. 

"Apakah kamu bisa menguleg bumbu?" tanya Faisal.

"Akan aku coba," jawab Raisa.

Kemudian Faisal mengambil cobek dan ulegan. Menaruh cabe dan bawang merah serta bawang putih. 

Faisal tertawa saat Raisa mulai menumbuk bumbu untuk nasi goreng.

"Ulegannya bisa pecah kalau kamu pukul-pukul begitu," ujar Faisal sembari tertawa kecil.

"Biasanya ibu selalu pakai blender untuk menghaluskan cabe dan bawang," keluh Raisa yang berkeringat saat menumbuk cabe dan bawang.

"Begini caranya," kata Faisal mengambil alih ulegan dari tangan Raisa.

"Sal, gak salah kamu yang masak!" Sindir Maria sembari berjalan masuk ke arah kamar ibunya.

Maria adalah kakak Faisal, dia selalu membawa anak-anaknya di pagi hari kerumah ibunya. Karena itu adalah kebiasannya setiap hari, selalu menumpang makan dirumah sang ibu.

"Raisa belum bisa masak, Kak!" Kata Faisal tanpa menoleh kearah kakaknya.

"Memang gak pernah di ajarin di rumahnya?" Sindir Maria seraya melirik ke arah Raisa yang sedang berdiri di sebelah Faisal.

Maria menyandarkan badannya ketiang pintu, seraya menatap sinis Raisa.

Raisa hanya terdiam, dia tidak meladeni sindiran kakak iparnya. Raisa masih sibuk melihat Faisal yang sedang menggoyangkan sodet ke atas wajan berisi nasi.

Sreng, sreng...

Suaranya terdengar nyaring, sepertinya Faisal sedikit kesal dengan kakaknya yang telah menyinggung sang istri. Kemudian dia melirik istrinya, merasa tak enak hati pada Raisa.

Namun hatinya lega, karena sepertinya Raisa tidak menghiraukan sindiran kakaknya.

"Wah, jadi cewek kok gak bisa masak!" Maria kembali menyindir Raisa. Karena adik iparnya itu mengacuhkannya sedari tadi. 

Maria adalah kakak kedua dari Faisal, dia tinggal disebelah rumah ibunya. Maria mulai kesal karena Raisa tak menggubrisnya. Dia terus saja mengeluarkan kata-kata yang menyinggung adik iparnya itu 

Raisa mulai sedikit emosi mendengar sindiran Maria. Akhirnya dia menimpali ocehan Maria, agar mulut kakak iparnya itu bisa ditutup.

"Eh, maksudnya apa sih?" tegur Raisa dengan ketus seraya menatap tajam Maria.

"Emang gak pernah diajarin masak di rumah, ya?" balas Maria seraya memonyongkan bibirnya seolah mengejek Raisa 

"Sudahlah, Kak! Sebaiknya kamu ke kamar ibu sana. Jangan gangguin kami," ucap Faisal mengusir Maria.

Maria langsung memanyunkan bibirnya, dia masuk kedalam kamar sang ibu untuk menemani anaknya.

"Maafkan Kak Maria, ya!" Kata Faisal seraya menoleh kearah sang istri.

Raisa hanya mendengus kesal sambil memalingkan wajahnya. Kemudian dia merajuk langsung pergi menuju kamarnya.

Faisal mulai menaruh nasi goreng di piring dan menatanya, setelah itu membawanya ke kamar.

"Udah selesai masaknya? Kok gak nawar-nawarin ibu?" Teriak Maria dari arah kamar ibunya.

"Masih banyak tuh! Ada di penggorengan," sahut Faisal dari arah kamarnya. "Kalau mau ambil saja sendiri," jawab Faisal.

Raisa hanya cemberut saat Faisal sudah membawakan nasi goreng kedalam kamar.

"Sebaiknya, kita ngontrak aja!" pinta Raisa dengan wajah cemberut.

"Maaf, Sa! Aku belum bisa," jawab Faisal menolak permintaan sang istri.

"Kenapa?" Tanya Raisa seraya mengerutkan keningnya karena menahan kesal.

"Karena aku adalah anak laki satu-satunya dirumah ini. Sedangkan ibuku sudah tidak adalagi yang mencarikan nafkah," jawab Faisal meyakinkan sang istri untuk tetap bertahan tinggal di rumah ibunya.

"Tapi kakakmu banyak, mereka bisa patungan memberikan uang pada ibu setiap bulan!" kata Raisa sambil memandang Faisal.

"Maafkan aku, Sa! Aku harap kamu bisa bersabar, ya!" ucap Faisal sembari mengelus lengan Raisa.

"Baiklah, aku akan mencoba bertahan. Tapi lain kali aku akan melawan ocehan kakakmu itu, kalau mereka bertindak semena-mena kepadaku," gumam Raisa dalam hatinya.

"Apakah aku boleh kerja?" Tanya Raisa dengan ragu. 

Tiba-tiba saja terlontar dari mulut Raisa yang membuat Faisal terkejut. 

"Sebaiknya kamu di rumah saja, temani ibu dan bantu dia mengerjakan pekerjaan rumah," jawab Faisal. "Oh, iya! Sebaiknya, sehabis sholat subuh kamu jangan tidur lagi. Kamu bisa belajar masak, untuk menghidangkan menu sarapan untukku," kata Faisal memberikan saran pada Raisa.

Karena tadi Faisal mendapatkan teguran dari sang ibu, karena Raisa belum bangun saat dirinya berangkat mencari rejeki di pagi hari.

Raisa hanya melirik kesal, rupanya kehidupan rumah tangga tak seindah dalam bayangannya. Dalam pikiran Raisa, dia bisa bebas keluar dari rumah dan bisa bekerja seperti teman-teman lainnya. Tetapi kenyataannya, ada masalah baru dalam hidupnya. Raisa harus menghadapi orang-orang yang bermulut pedas 

Faisal terus berusaha membujuk Raisa agar tidak cemberut lagi.

"Aku buatkan teh, ya." Faisal menaruh piring bekas makan nasi goreng keatas meja. Lalu dia menuju dapur untuk menyeduh teh panas.

"Ya elah, udah kayak ratu aja. Anak orang kaya bukan. Tapi nyeduh teh aja gak bisa." Lagi-lagi Maria berteriak menyindir Raisa. 

Karena dia melihat Faisal kedapur sedang menyeduh teh di dalam gelas.

Maria mengintip dari kamar sang ibu, melihat Faisal sedang membuatkan dua gelas teh.

"Iri, ya?" ledek Faisal saat melewati kamar sang ibu sembari membawa dua gelas teh panas.

"Dih, siapa yang ngiri. Toh aku bisa nyeduh teh sendiri," cibir Maria merasa tak terima dengan sindiran Faisal.

"Makanya lakinya suruh pulang, biar bisa manja-manjaan." Faisal meledek Maria dari kamarnya.

Karena Faisal tahu jika suaminya Maria adalah seorang supir bus antar provinsi. Membuat Maria harus ditinggal sampai berbulan-bulan oleh suaminya.

-

Silakan subscribe dan berikan komentarmu ya.

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

関連チャプター

  • LUKA HATI RAISA    Bab 4

    Happy Reading 😘Siang hari, Faisal mulai menyalakan aplikasi ojek online. Sedangkan Raisa baru saja selesai mencuci baju dan langsung mandi.Ketika Raisa telah selesai membersihkan diri, dia berjalan menuju kamarnya. Istri Faisal itu melihat lantai yang berserakan serta makanan ringan. Di tambah mainan yang berantakan dan juga ada tumpahan air.Sepertinya lantai berantakan itu adalah ulah anak Maria. Memang sudah kebiasaan bagi anaknya Maria, setelah membuat berantakan di rumah ibunya, mereka langsung pergi.Raisa tak memperdulikan rumah ibu mertuanya yang berantakan. Dipikirnya semua itu bukanlah ulahnya melainkan kerjaan anak Maria yaitu kakak iparnya. Seharusnya Maria yang membersihkan rumah, karena anaknya yang membuat berantakan.Wanita muda itu masuk ke kamar hanya memakai handuk yang membalut tubuhnya."Wah, seger banget lihatnya!" puji Faisal yang sedang bersandar di headboard tempat tidur. Di melihat sang istri masuk ke kamar hanya mengenakan handuk saja."Ih, apaan sih! Tuh

    最終更新日 : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 5

    Dari dalam kamarnya, Raisa mendengar ada suara yang sedang membersihkan ruang tamu. "Ah, sepertinya si comel itu sedang membersihkan ruang tamu," gumam Raisa dalam hatinya. Maksudnya si comel itu adalah Maria. Raisa berpikir jika Maria yang sedang membersihkan ruang tamu. Karena memang itu kewajibannya, setelah anaknya membuat berantakan rumah ibunya.Kemudian Raisa melanjutkan kembali pekerjaannya di dalam kamar. Merapikan baju-baju yang masih ada di dalam tasnya. Karena dia belum sempat membongkar baju usai acara pernikahan kemarin.Tiba-tiba saja terdengar suara celetukan dari Ratih, kakak tertua Faisal."Bu, mantu baru ngapain aja di rumah?" Teriak Ratih yang terdengar jelas di telinga Raisa. Sepertinya kakak tertua Faisal itu sedang menyinggung dirinya. Raisa langsung menghentikan aktivitasnya, saat mendengar suara Ratih menyebut namanya."Ini ulah anak Maria. Memang biasanya mereka habis berantak rumah langsung di tinggal pergi," Kata Bu Leha dengan suara yang parau."Tapi ib

    最終更新日 : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 6

    Karena perutnya sudah sangat lapar, akhirnya perempuan berkulit putih itu berinisiatif untuk meminjam uang pada ibu mertuanya. Barangkali ibu mertua mau meminjamkan uang untuknya.Raisa mencoba mengetuk pintu bu Leha, barangkali mertuanya bisa meminjamkan uang untuknya membeli nasi Padang.Tok, tok, tok.Raisa mengetuk pintu kamar mertuanya, namun tak ada jawaban. Lalu Raisa melihat ada gembok yang melingkar di bagian gagang pintu kamarnya. Bu Leha memang selalu mengunci pintu dengan gembok. Alasannya adalah karena cucunya sering kali bolak-balik dan memberantak dikamarnya. Hal itu yang membuat Bu Leha memutuskan untuk mengunci pintu kamarnya. Raisa pun sudah dijelaskan oleh Faisal sejak mereka berpacaran. Saat perempuan cantik itu berkunjung kerumah Faisal dan melihat ada kunci gembok dipintu ibunya.Rupanya mertuanya sedang pergi dan bu Leha tidak pamit kepada Raisa. Sungguh tak disangka jika perlakuan ibunya pun sama dengan anaknya. Setidaknya Bu Leha mengetuk pintu kamar Raisa u

    最終更新日 : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 7

    Faisal pun mendekati Raisa, dia memeluk erat tubuh sang istri. Mencoba menenangkan istrinya yang sedang sensitif. "Maafkan, aku! Ibu sangat membutuhkanku, karena aku adalah anak laki satu-satunya di keluarga ini. Aku mohon kamu bisa mengerti," Ucap Faisal sambil mengelus punggung Raisa.Raisa hanya bisa meneteskan air matanya, dia mencoba menguatkan dirinya. Selesai menuangkan isi hatinya, Raisa pun berhenti menangis. Faisal langsung membuka bungkusan sterofom yang berisi bubur ayam. Lalu Faisal menyuapi Raisa, mereka pun makan bersama.Saat sedang makan berdua, tiba-tiba terdengar suara orang berteriak dari arah luar kamar."Sal, kalau beli makanan bagi-bagi dong! Jangan makan sendiri aja..." Teriak Maria yang sedang berada di ruang tamu."Beli aja sendiri!" Faisal membalas teriakan Maria."Oh, gitu ya! Lebih sayang istri daripada sodara sendiri. Inget dulu kamu siapa yang ngurusin?" Teriak Maria menyindir Faisal "Yang dulu jangan di ungkit-ungkit!" jawab Faisal membalas teriakan

    最終更新日 : 2025-03-26
  • LUKA HATI RAISA    Bab 8

    Raisa terus berjalan menuju warung pak Kodir, ternyata memang hanya warungnya yang sudah buka. Sedangkan warung-warung yang lain belum buka, mungkin karena hari masih terlalu pagi. Pak Kodir selalu membuka warungnya, selesai dia melaksanakan solat subuh berjamaah di mushola.Raisa melangkahkan kakinya, melihat-lihat barang-barang yang sedang di pajang."Permisi, Pak!" sapa Raisa pada pak Kodir yang sedang berjaga. Pak Kodir yang mendengar suara Raisa, langsung melongokan kepalanya."Iya, mau beli apa?" Tanya Pak Kodir sembari menghampiri Raisa."Mau beli beras seliter, sama minyak goreng seperapat," Jawab Raisa sambil berjalan ke arah Pak Kodir.Lalu Pak Kodir, mengambilkan pesanan Raisa. Dan memperhatikan wajah Raisa, yang masih asing di matanya. Karena sebelumnya pak Kodir tidak pernah melihat gadis cantik, yang sedang berdiri di hadapannya."Orang baru, ya?" Tanya Pak Kodir seraya memberikan bungkusan di tangannya. "Iya, Pak!" Jawab Raisa sambil memberikan uang lima puluh ribuan

    最終更新日 : 2025-03-26
  • LUKA HATI RAISA    Bab 9

    Faisal langsung menyalakan mesin motornya, mencari keberadaan Raisa."Oh ternyata mereka tidak suka dengan Raisa karena aku menolak perjodohan dengan Ita." Batin Faisal yang kesal dengan celotehan Maria.Faisal semakin bingung, jika mereka membenci Raisa hanya karena masalah status sosial. Memang keluarga nya terkenal matre, kakak-kakaknya semua memang di jodohkan oleh anak orang kaya. Namun yang kaya itu orang tuanya, tetapi anaknya tidak di bekali dengan usaha dan kerja keras. Di saat usaha dan harta orang tuanya habis, mereka kebingungan. Dan akhirnya Maria hidup berdampingan dengan orang tuanya karena terusir oleh mertua yang sudah menjual rumahnya itu.Faisal mencari keberadaan Raisa di setiap sudut gang. Dia ingat kalau Raisa meminta uang untuk membeli beras. Motornya di lajukan ke arah warung pak Kodir.Setelah berhenti dia pun turun, dan bertanya pada si pemilik warung."Pak, tadi ada gadis belanja di sini?" Tanya Faisal."Oh gadis cantik yang ngaku-ngaku istri kamu itu?" Led

    最終更新日 : 2025-03-27
  • LUKA HATI RAISA    Bab 10

    Terlebih dahulu, Raisa menyapu dan mengepel bagian kamar dan ruang tamu. Saat akan membersihkan kamar bu Leha, Raisa mengurungkan niatnya. Karena ada beberapa orang di dalamnya, tak mungkin Raisa mengusirnya.Kemudian Raisa kembali melanjutkan lagi membersihkan halaman depan."Nah, gitu dong! Jangan kerjaannya tiap pagi tidur mulu," sindir Maria yang sudah keluar dari rumah bu Leha.Raisa mengacuhkan perkataan kakak iparnya, dia masih fokus pada pekerjaannya. Seberapa banyak kata-kata yang dia adukan, tak akan mengubah hati Faisal untuk pindah dari rumah itu.Raisa langsung masuk ke arah dapur, berniat akan mencuci piring sisa makannya bersama Faisal.Di lihat begitu banyak piring di wastafel, padahal tadi hanya ada dua piring. Seraya menghembuskan nafas beratnya, Raisa mencoba bersabar dengan ujian yang kini di hadapinya.Mau tidak mau Raisa harus mencuci semua piring yang ada di wastafel.Usai mencuci piring, Raisa langsung menuju kamarnya. Sebelum menuju kamar, Raisa melihat ruan

    最終更新日 : 2025-03-27
  • LUKA HATI RAISA    Bab 11

    Raisa langsung masuk ke dalam kamarnya dan menaruh bungkusan putih di lantai.Istri Faisal itu langsung ke dapur menyalakan kompor untuk memasak mie instan."Kamu masak apa?" Tanya Faisal yang sudah berada di belakang Raisa."Oh, aku masak mie. Kamu mau?" Tanya Raisa."Mau," Jawab Faisal yang langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.Selesai mandi, Faisal langsung masuk ke kamar.Dia melihat ada plastik putih di samping pintu."Sa, kamu habis belanja?" Tanya Faisal sembari memperhatikan plastik putih yang berada di kamarnya "Enggak," jawab Raisa dari arah dapur."Ini bungkusan darimana?" Faisal mengulang pertanyaannya."Oh, itu dari seseorang. Aku juga baru kenal tadi pagi," kata Raisa sembari membawa dua mangkuk mie instan yang baru matang."Dari siapa, Sa?" tanya Faisal yang penasaran kemudian membuka bungkusan plastik putih."Siapa, ya tadi namanya? Duh, aku lupa," jawab Raisa sambil menepuk-nepuk keningnya. Gadis cantik dan polos itu memang suka lupa dengan nama orang.

    最終更新日 : 2025-03-28

最新チャプター

  • LUKA HATI RAISA    Bab 12

    Dari balik kamar sang ibu, ada yang mencoba mendengar percakapan Raisa dan Lina.Maria adalah orang yang paling tidak suka dengan Raisa. Alasannya karena adik iparnya itu telah menggagalkan rencananya untuk menikahkan Faisal dengan teman satu pengajiannya."Dia mau kerja, wah pas banget nih aku akan terus makan di sini," batin Maria seraya tersenyum licik. Maria adalah kakak ketiga Faisal yang mempunyai suami seorang supir bus antar kota dan provinsi.Dia selalu di tinggalkan oleh suaminya sampai berminggu-minggu. Kadang Maria di beri uang, kadang juga tidak. Oleh sebab itu dia mengandalkan Faisal dan uang santunan dari ibunya yang sudah menjanda.Maria jarang memegang uang banyak, karena sang suami selalu memberikan uang pas-pasan. Pemberiannya hanya cukup untuk makan, selebihnya Maria selalu minta kepada sang ibu.Setelah mendengar Raisa akan bekerja, Maria begitu bahagia. Pasti adik iparnya itu akan memberikan uang untuk sang ibu. Setelah itu Maria dapat meminta kepada ibunya deng

  • LUKA HATI RAISA    Bab 11

    Raisa langsung masuk ke dalam kamarnya dan menaruh bungkusan putih di lantai.Istri Faisal itu langsung ke dapur menyalakan kompor untuk memasak mie instan."Kamu masak apa?" Tanya Faisal yang sudah berada di belakang Raisa."Oh, aku masak mie. Kamu mau?" Tanya Raisa."Mau," Jawab Faisal yang langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.Selesai mandi, Faisal langsung masuk ke kamar.Dia melihat ada plastik putih di samping pintu."Sa, kamu habis belanja?" Tanya Faisal sembari memperhatikan plastik putih yang berada di kamarnya "Enggak," jawab Raisa dari arah dapur."Ini bungkusan darimana?" Faisal mengulang pertanyaannya."Oh, itu dari seseorang. Aku juga baru kenal tadi pagi," kata Raisa sembari membawa dua mangkuk mie instan yang baru matang."Dari siapa, Sa?" tanya Faisal yang penasaran kemudian membuka bungkusan plastik putih."Siapa, ya tadi namanya? Duh, aku lupa," jawab Raisa sambil menepuk-nepuk keningnya. Gadis cantik dan polos itu memang suka lupa dengan nama orang.

  • LUKA HATI RAISA    Bab 10

    Terlebih dahulu, Raisa menyapu dan mengepel bagian kamar dan ruang tamu. Saat akan membersihkan kamar bu Leha, Raisa mengurungkan niatnya. Karena ada beberapa orang di dalamnya, tak mungkin Raisa mengusirnya.Kemudian Raisa kembali melanjutkan lagi membersihkan halaman depan."Nah, gitu dong! Jangan kerjaannya tiap pagi tidur mulu," sindir Maria yang sudah keluar dari rumah bu Leha.Raisa mengacuhkan perkataan kakak iparnya, dia masih fokus pada pekerjaannya. Seberapa banyak kata-kata yang dia adukan, tak akan mengubah hati Faisal untuk pindah dari rumah itu.Raisa langsung masuk ke arah dapur, berniat akan mencuci piring sisa makannya bersama Faisal.Di lihat begitu banyak piring di wastafel, padahal tadi hanya ada dua piring. Seraya menghembuskan nafas beratnya, Raisa mencoba bersabar dengan ujian yang kini di hadapinya.Mau tidak mau Raisa harus mencuci semua piring yang ada di wastafel.Usai mencuci piring, Raisa langsung menuju kamarnya. Sebelum menuju kamar, Raisa melihat ruan

  • LUKA HATI RAISA    Bab 9

    Faisal langsung menyalakan mesin motornya, mencari keberadaan Raisa."Oh ternyata mereka tidak suka dengan Raisa karena aku menolak perjodohan dengan Ita." Batin Faisal yang kesal dengan celotehan Maria.Faisal semakin bingung, jika mereka membenci Raisa hanya karena masalah status sosial. Memang keluarga nya terkenal matre, kakak-kakaknya semua memang di jodohkan oleh anak orang kaya. Namun yang kaya itu orang tuanya, tetapi anaknya tidak di bekali dengan usaha dan kerja keras. Di saat usaha dan harta orang tuanya habis, mereka kebingungan. Dan akhirnya Maria hidup berdampingan dengan orang tuanya karena terusir oleh mertua yang sudah menjual rumahnya itu.Faisal mencari keberadaan Raisa di setiap sudut gang. Dia ingat kalau Raisa meminta uang untuk membeli beras. Motornya di lajukan ke arah warung pak Kodir.Setelah berhenti dia pun turun, dan bertanya pada si pemilik warung."Pak, tadi ada gadis belanja di sini?" Tanya Faisal."Oh gadis cantik yang ngaku-ngaku istri kamu itu?" Led

  • LUKA HATI RAISA    Bab 8

    Raisa terus berjalan menuju warung pak Kodir, ternyata memang hanya warungnya yang sudah buka. Sedangkan warung-warung yang lain belum buka, mungkin karena hari masih terlalu pagi. Pak Kodir selalu membuka warungnya, selesai dia melaksanakan solat subuh berjamaah di mushola.Raisa melangkahkan kakinya, melihat-lihat barang-barang yang sedang di pajang."Permisi, Pak!" sapa Raisa pada pak Kodir yang sedang berjaga. Pak Kodir yang mendengar suara Raisa, langsung melongokan kepalanya."Iya, mau beli apa?" Tanya Pak Kodir sembari menghampiri Raisa."Mau beli beras seliter, sama minyak goreng seperapat," Jawab Raisa sambil berjalan ke arah Pak Kodir.Lalu Pak Kodir, mengambilkan pesanan Raisa. Dan memperhatikan wajah Raisa, yang masih asing di matanya. Karena sebelumnya pak Kodir tidak pernah melihat gadis cantik, yang sedang berdiri di hadapannya."Orang baru, ya?" Tanya Pak Kodir seraya memberikan bungkusan di tangannya. "Iya, Pak!" Jawab Raisa sambil memberikan uang lima puluh ribuan

  • LUKA HATI RAISA    Bab 7

    Faisal pun mendekati Raisa, dia memeluk erat tubuh sang istri. Mencoba menenangkan istrinya yang sedang sensitif. "Maafkan, aku! Ibu sangat membutuhkanku, karena aku adalah anak laki satu-satunya di keluarga ini. Aku mohon kamu bisa mengerti," Ucap Faisal sambil mengelus punggung Raisa.Raisa hanya bisa meneteskan air matanya, dia mencoba menguatkan dirinya. Selesai menuangkan isi hatinya, Raisa pun berhenti menangis. Faisal langsung membuka bungkusan sterofom yang berisi bubur ayam. Lalu Faisal menyuapi Raisa, mereka pun makan bersama.Saat sedang makan berdua, tiba-tiba terdengar suara orang berteriak dari arah luar kamar."Sal, kalau beli makanan bagi-bagi dong! Jangan makan sendiri aja..." Teriak Maria yang sedang berada di ruang tamu."Beli aja sendiri!" Faisal membalas teriakan Maria."Oh, gitu ya! Lebih sayang istri daripada sodara sendiri. Inget dulu kamu siapa yang ngurusin?" Teriak Maria menyindir Faisal "Yang dulu jangan di ungkit-ungkit!" jawab Faisal membalas teriakan

  • LUKA HATI RAISA    Bab 6

    Karena perutnya sudah sangat lapar, akhirnya perempuan berkulit putih itu berinisiatif untuk meminjam uang pada ibu mertuanya. Barangkali ibu mertua mau meminjamkan uang untuknya.Raisa mencoba mengetuk pintu bu Leha, barangkali mertuanya bisa meminjamkan uang untuknya membeli nasi Padang.Tok, tok, tok.Raisa mengetuk pintu kamar mertuanya, namun tak ada jawaban. Lalu Raisa melihat ada gembok yang melingkar di bagian gagang pintu kamarnya. Bu Leha memang selalu mengunci pintu dengan gembok. Alasannya adalah karena cucunya sering kali bolak-balik dan memberantak dikamarnya. Hal itu yang membuat Bu Leha memutuskan untuk mengunci pintu kamarnya. Raisa pun sudah dijelaskan oleh Faisal sejak mereka berpacaran. Saat perempuan cantik itu berkunjung kerumah Faisal dan melihat ada kunci gembok dipintu ibunya.Rupanya mertuanya sedang pergi dan bu Leha tidak pamit kepada Raisa. Sungguh tak disangka jika perlakuan ibunya pun sama dengan anaknya. Setidaknya Bu Leha mengetuk pintu kamar Raisa u

  • LUKA HATI RAISA    Bab 5

    Dari dalam kamarnya, Raisa mendengar ada suara yang sedang membersihkan ruang tamu. "Ah, sepertinya si comel itu sedang membersihkan ruang tamu," gumam Raisa dalam hatinya. Maksudnya si comel itu adalah Maria. Raisa berpikir jika Maria yang sedang membersihkan ruang tamu. Karena memang itu kewajibannya, setelah anaknya membuat berantakan rumah ibunya.Kemudian Raisa melanjutkan kembali pekerjaannya di dalam kamar. Merapikan baju-baju yang masih ada di dalam tasnya. Karena dia belum sempat membongkar baju usai acara pernikahan kemarin.Tiba-tiba saja terdengar suara celetukan dari Ratih, kakak tertua Faisal."Bu, mantu baru ngapain aja di rumah?" Teriak Ratih yang terdengar jelas di telinga Raisa. Sepertinya kakak tertua Faisal itu sedang menyinggung dirinya. Raisa langsung menghentikan aktivitasnya, saat mendengar suara Ratih menyebut namanya."Ini ulah anak Maria. Memang biasanya mereka habis berantak rumah langsung di tinggal pergi," Kata Bu Leha dengan suara yang parau."Tapi ib

  • LUKA HATI RAISA    Bab 4

    Happy Reading 😘Siang hari, Faisal mulai menyalakan aplikasi ojek online. Sedangkan Raisa baru saja selesai mencuci baju dan langsung mandi.Ketika Raisa telah selesai membersihkan diri, dia berjalan menuju kamarnya. Istri Faisal itu melihat lantai yang berserakan serta makanan ringan. Di tambah mainan yang berantakan dan juga ada tumpahan air.Sepertinya lantai berantakan itu adalah ulah anak Maria. Memang sudah kebiasaan bagi anaknya Maria, setelah membuat berantakan di rumah ibunya, mereka langsung pergi.Raisa tak memperdulikan rumah ibu mertuanya yang berantakan. Dipikirnya semua itu bukanlah ulahnya melainkan kerjaan anak Maria yaitu kakak iparnya. Seharusnya Maria yang membersihkan rumah, karena anaknya yang membuat berantakan.Wanita muda itu masuk ke kamar hanya memakai handuk yang membalut tubuhnya."Wah, seger banget lihatnya!" puji Faisal yang sedang bersandar di headboard tempat tidur. Di melihat sang istri masuk ke kamar hanya mengenakan handuk saja."Ih, apaan sih! Tuh

無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status