Share

Bab 96

"Arsya, nanti jam istirahat aku traktir makan siang di depan sana, ya! Kamu bisa nggak?" Raka sengaja menanyakan hal itu di hadapan Ara, sebab ia ingin gadis pujaannya turut serta.

Mata Arsya berbinar-binar mendengar ajakan yang tak mungkin bisa ditolaknya itu. Namun, ia memutar otak agar terlihat sedikit jual mahal.

"Bisa sih kalau memang nanti ada waktu luang. Bagaimana kalau kau tinggalkan nomormu? Nanti aku hubungi kalau jadi."

"Boleh. Ini, catat!"

Keduanya saling bertukar nomor telepon. Ara bagai obat nyamuk berada di antara keduanya. Padahal tujuan Raka mendekati dan berteman baik dengan Arsya adalah untuk bisa dekat pula dengan Ara.

"Oya, temanmu ini ajak sekalian. Aku lebih suka makan beramai-ramai," ujar Raka.

Ara mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh, kemudian ia berlalu.

_

_

Di dalam kelas, Bagas mencoba menghampiri Ara dan Arsya yang duduk bersebelahan.

"Hay, dua wanita paling manis di kampus! Kayaknya ada yang beda pada Putri raja satu ini. Wajahmu tampak lebih ceria da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status