Share

Bab 100

Ara berlari keluar meninggalkan Raka yang masih mematung, sebab menerima jawaban yang tak sedap darinya.

Sedangkan Arsya juga terheran-heran melihat langkah Ara yang buru-buru masuk ke dalam mobil.

"Bagas, aku mohon lupakan perasaanmu! Dan satu lagi, jangan ceritakan pada Ara!" ujar Arsya memperingati. Detik berikutnya ia juga bergegas berlalu menyusul Ara ke dalam mobil.

Ara dan Arsya akhirnya pulang dengan menyembunyikan kejadian yang sebenarnya. Keduanya saling menjaga perasaan satu sama lain. Padahal Ara sudah tahu, kalau Bagas menyukai Arsya.

Seperginya Kakak beradik itu, Raka pun keluar menghampiri Bagas.

"Bagaimana, Bro? Apa cintamu sudah bersemi?" tanya Raka seraya mengukir senyum perih.

"Arsya menolakku," desis Bagas dengan lemah.

Raka hanya menanggapi dengan berdehem pelan. Nasibnya juga sama. Menyedihkan.

"Dirimu dengan Ara bagaimana?" Bagas pula yang melontarka pertanyaan.

"Aku pun sama sepertimu. Ditolak cintanya dari wanita yang sangat dipuja-puja."

"Hah! Kenapa dua gadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status