Share

Bab 106

Cukup lama Khana dan Dokter Hans saling menatap dalam diam, hingga akhirnya mereka pulang ke kediaman masing-masing.

Arsya ikut di mobil Husein bersama Areta. Sedangkan Ara menyetir mobilnya sendiri seperti biasa. Khana mengiringinya dari belakang.

Sesungguhnya Khana sangat tersiksa dengan jarak yang tecipta saat berada di luaran. Ia ingin sekali memeluk Ara penuh cinta dan berkata bahwa gadis yang cantik dengan prestasi terbaik itu adalah putrinya.

Selama perjalanan pulang, Arsya tak bicara sepatah kata pun. Hari ini harusnya menjadi momen terindah baginya, tapi justru ia bersedih, karena menyadari Raka sama sekali tak menoleh ke arahnya. Cinta Raka jelas tertuju hanya pada Ara.

"Sayang, kenapa dari tadi murung begitu? Apa kau tak senang dengan kelulusan ini?" tanya Areta membuka suara.

Arsya hanya berdehem pelan, dan masih enggan bicara. Areta mulai merasa ada yang janggal. Tak biasanya sang putri bersikap demikian.

"Arsya sayang, setelah ini dirimu ingin langsung terjun ke dunia bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status