Share

Bab 107

Khana tak bisa marah dengan pengakuan Arsya. Sebab, apa yang dikatakan tentangnya memanglah benar.

Dulu, betapa Areta pernah menderita dengan masuknya dirinya dalam rumah tangga mereka.

Seperginya Arsya, Khana langsung mencoba mengetuk pintu kamar Ara.

"Sayang, buka pintunya, Nak! Bunda ingin bicara," seru Khana dengan intonasi suara yang lembut dan penuh kasih sayang.

"Maaf, Bunda. Ara ingin menenangkan diri. Bunda sudah mendengar cerita Arsya, bukan? jadi, tak perlu Ara mengulang kalimat yang sama," sahut Ara dengan suara yang terdengar bergetar.

Khana menghela napas berat. Ia akhirnya mundur dan memberikan Ara waktu untuk menyendiri.

_

_

Malam harinya. Semua diminta berkumpul di meja makan. Husein memberikan perintah itu dengan tegas, karena ia sempat melihat kekacauan antara kedua putrinya hari ini.

Ara dengan berat hati terpaksa ikut menghadap.

"Selesaikan makan malam kalian dengan baik! Jangan ada yang membahas apa pun sebelum makanan di piring masing-masing habis!" ujar Husein
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status