Share

108. Pertarungan di Alam Lain

Dua sosok sama-sama tersurut ke belakang, hanya saja Ki Rembong lebih jauh. Hidungnya mendengkus geram, hatinya dongkol bukan main. Sementara Ki Awan Seta tersenyum tipis.

"Sialan, dia selalu berada di atasku!" maki Ki Rembong dalam hati.

Ki Rembong tambahkan tenaga lagi. Masih dengan jurus yang sama, tapi naik tingkat. Gerakan banteng mengamuknya semakin tangguh dan cepat.

Namun, Ki Awan Seta mengimbangi dengan gerakan burung terbang. Santai, lentur dan cepat sehingga bisa menghemat tenaga. Serta yang paling penting adalah ketenangan.

Karena jurus Ki Rembong terlihat berat dan kaku walaupun cepat, akibatnya Ki Rembong mulai kekurangan tenaga.

Tinjunya tidak sekuat tadi, lebih sering memukul tempat kosong. Ki Awan Seta bagaikan bayangan yang tidak dapat disentuh. Dirinya pun sudah menerima beberapa serangan telak mendarat di tubuhnya.

Akhirnya bertubi-tubi dua kepak tangan Ki Awan Seta menghujani tubuh Ki Rembong. Walaupun cuma s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status