Share

Ipar Nyinyir

"Sudahlah, Bu. Bayu sudah berkeluarga sekarang. Tak mungkinlah memberikan Ibu uang sebesar saat dia masih bujangan. Lagipula umur kita ini sudah tua. Kapan lagi akan melihat anak kita bahagia? Apa Ibu mau Bayu memberikan uang yang banyak pada Ibu, tapi hidupnya sengsara, menderita?"

Pertanyaan Pak Rahmat tak mendapat jawaban dari istrinya. Pak Rahmat tahu sifat istrinya itu. Sulit dibantah secara langsung.

"Ranti, Bayu, bagi Bapak ... kalian bahagia dengan rumah tangga kalian masing-masing sudah cukup. Tak perlu memikirkan uang untuk kami. Sampai saat ini insyaAllah Bapak masih sanggup, masih kuat untuk menafkahi Ibu dan kedua adikmu. Tak usah jadi pikiran kalian."

Bayu tak menyangka bapaknya akan berkata seperti itu. Mengapa pola pikir bapak dan ibunya sungguh berbeda?

"Nanti kapan-kapan Bapak dan Ibu akan ke rumah kalian. Maaf kalau sekarang belum sempat. Bapak lagi banyak kerjaan saat ini."

Ranti memberanikan diri mengangkat wajahnya. Tersenyum menatap wajah bapak mertuanya itu.

"T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status