Share

Perang Sursena 22

Dewangga tua menopang tubuhnya dengan pedang, sebelum kemudian berhasil berdiri dengan  baik. Dia menarik nafasnya dalam-dalam, mencoba mengumpulkan energi sebanyak yang bisa dia kumpulkan.

Pedang pusaka di tangannya tampak bergetar untuk beberapa lama sebelum kemudian kembali tenang seperti sedia kala.

"Harus bertahan ..." ucap Dewangga.

Lalang Hitam tidak suka melihat tekad orang tua itu, dia membencinya. Pria itu mengarahkan mata pedang besarnya ke depan, bersiap untuk melakukan tebasan terakhir yang mungkin membunuh Dewangga tua.

"Kekek ..." Subansari berteriak keras, mendekati kakeknya, tapi dia dihentikan oleh teriakan Dewangga.

"Jangan menggangu," ucap Dewangga, "perhatikan baik-baik pelajaran terakhir yang akan kuberikan kepada dirimu."

"Kakek ..." Subansari menutup mulutnya, terkejut sekaligus takut. Kalimat yang diucapkan oleh Dewangga, seperti sebuah pesan sebelum menemui kematian.

Dewangga mencengkram gagang pedang de

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
nugraha rangga
sudah 3 mati, baguss..
goodnovel comment avatar
Kang Art
bab 21..22 isi nya sama..ah dah nungguin lama..apdet cma 2bab..nanggung
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status