Share

Nafkah Batin?

30

Pemandangan menjelang malam di kota Hong Kong sangatlah indah. Selama perjalanan, Amira selalu berdecak kagum dengan keindahan yang disuguhkan lampu-lampu yang mulai berkelipan.

"Wah, indah banget, deh. Aku nggak nyesel pernah ke Hong Kong kalau seindah ini," celetuk Amira sambil masih menatap jalanan.

Langit senja yang dibalut warna oranye kemerahan semakin menambah kesan estetik setiap jalan yang dilewati.

Tuhan, begitu besar ciptaanmu. Engkau sempurna dalam menciptakan dunia dan seisinya.

"Kalau kamu mau, kita bisa berkunjung ke Hong Kong lagi, kapan-kapan." Rendra menyahut celetukan yang diucapkan oleh Amira barusan.

Sontak, Amira langsung menoleh ke arahnya. Rendra rupanya sedang melakukan hal yang sama dengannya. Matanya lekat menatap setiap inci jalanan yang mereka lewati.

"Kapan-kapan, ya?" gumam Amira pelan.

Entah itu kapan, yang jelas Amira enggan berharap lebih karena dirinya takut menyakiti hatinya sendiri dengan memupuk asa yang tak mungkin sampai.

Setelah kurang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status