Share

Bab 74. Fakta yang Bicara

PLAK!!

Terkejut. Panas. Dan tentunya sakit. Zahera memegang sekilas pipinya yang kebas setelah ditampar dengan sangat keras di depan banyak orang.

"Jangan pukul mama, Oma!"

Bekas tamparan Mama Anita di pipi mulus Zahera bukan saja menyakiti kulit wajahnya. Tapi lebih dari itu, Abimanyu yang mengepalkan tangan ikut merasakan panasnya pipi sang ibu yang memerah.

Mama Anita sendiri terlihat sedikit menyesal karena telah melakukan tindakan impulsif hanya karena terpancing sindiran Zahera yang sayangnya sebuah kenyataan. Tapi tentu saja tidak ada kata maaf yang keluar selain tatapan tajam yang membuat bibirnya kelu.

Zahera memang mengatakan di depan umum, terutama di depan teman-teman mertuanya jika Sanjaya sedang menjemput wanita lain di Bandara. Tapi itu bukan bualan semata karena pada kenyataannya seperti itu. Dan lagi, semua itu juga karena Mama Anita terlebih dahulu yang memancingnya.

"Sudah, Abi. Biarkan saja. Kita makan di tempat lain ya?" bujuk Zahera tidak mau semakin lama ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status