Beranda / Pendekar / Kultivasi Awan Surga / 2 Jurang Tanpa Dasar

Share

2 Jurang Tanpa Dasar

Penulis: Klan Fang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-20 15:09:24

Tubuh Xi Feng terus meluncur ke arah bawah menerobos awan-awan gelap hingga menerobos kabut yang menyelimuti jurang tanpa dasar ini.

Hingga suatu saat dia merasakan tubuhnya mendarat di dedaunan dan ranting pohon yang sangat besar yang tumbuh di tebing.

Hal ini yang menghentikan laju jatuhnya. Tapi kemudian tubuhnya menerobos dedaunan itu dan kembali turun ke bawah.

Dia Kembali jatuh di beberapa dedaunan yang semakin menghambat laju jatuhnya hingga akhirnya dia terhenti di dedaunan yang berjarak sekitar 2 meter dari atas permukaan tanah.

Xi Feng yang hampir saja pingsan dengan pengalaman yang baru saja dia alami, kini membuka matanya kemudian berusaha meraih cabang pohon besar di samping kirinya. Kemudian dia mengintip dari balik daun

Saat itulah dia baru sadar kalau dia sudah berada 2 meter dari permukaan tanah. Melihat permukaan tanah itu, tanpa terasa dia berkata, "ternyata jurang tanpa dasar ini ternyata memiliki dasar juga."

Xi Feng mulai mencari jalan turun ke bawah hingga dia memeluk pohon besar tempat dia jatuh ini untuk mulai melorot ke arah bawah.

Xi Feng celingukan tapi dia tidak menemukan satu orang pun. Akhirnya dia mulai bersuara, "apakah ada orang yang berada di sini? Apakah ada tetua yang berada di sini? Terimalah salam hormat saya. Namaku Xi Feng. Saya dijatuhkan orang dari atas sana."

Xi Feng terus berkata-kata, berharap ada suara yang menyahut kata-katanya ini tapi sampir 3 jam dia terus bersuara tapi dia tidak menemukan satu orang pun di tempat ini.

Akhirnya dia memutuskan untuk beristirahat di depan sebuah gua yang dia temukan

Dia memutuskan untuk masuk ke dalam gua. Awalnya dia berpikir kalau ini adalah gua yang liar yang tidak pernah ditempati oleh manusia

Tetapi ketika dia masuk sekitar 10 meter ke dalam, dia menemukan sebuah kendi buatan manusia.

Melihat Kendi itu, dia mulai bersuara memanggil-manggil. Tapi tetap saja tidak ada suara yang menyahuti panggilan panggilannya ini.

"Nampaknya siapapun yang pernah tinggal di sini sudah pergi sejak jauh hari atau mungkin sudah meninggal di sini. Hmmm. Nampaknya aku berada sendirian di Jurang Tanpa Dasar ini."

Xi Feng terus maju, masuk ke dalam gua hingga 200 meter kemudian, dia menemukan sebuah ruangan yang cukup besar. Ada sebuah patung berukuran manusia yang terdapat di tengah-tengah ruangan.

Sebagai seseorang yang diajar sopan santun pada orang tua sejak dari masa kecilnya, maka Xi Feng segera mendekati patung itu kemudian dia berlutut dengan hormat memberi hormat dengan melakukan tiga kali kongtow atau membenturkan dahinya ke tanah sebanyak tiga kali.

"Tetua, aku kebetulan masuk ke tempatmu ini. Maafkan aku yang lancang ini!"'

Terus aja kata maaf disebutkan. Entah berapa kali dia melakukan kongtow hingga tiba-tiba dia mendengar sesuatu suara yang membuat dia langsung mengangkat kepalanya.

Ternyata entah bagaimana caranya, di tangan patung ini yang sebelumnya kosong kini sudah ada sebuah tungku berwarna kuning keemasan.

Bahkan dengan ajaibnya, tungku itu ternyata sedang memasak sesuatu, karena ada air yang mendidih yang beruap di dalamnya.

Dari air mendidih itu, secara ajaib, tercetak huruf-huruf kuno yang kebetulan dipahami oleh Xi Feng, karena dulunya dia pernah mempelajari huruf-huruf Kuno dari pamannya yang seorang sastrawan.

Xi Feng mulai membaca huruf-huruf itu. "Karena kamu telah menunjukkan sikap sopan dengan menghormati aku, maka aku akan menurunkan Tungku Awan Surga kepadamu."

Xi Feng mengerutkan keningnya. "Tungku Awan Surga? Apa itu?"

Uap-uap itu tiba-tiba menulis huruf yang lain dan Xi Feng kembali membaca tulisan-tulisan di uap itu. "Tungku Awan Surga adalah sebuah teknik dasar untuk membentuk kultivasi. Dengan Tungku Awan Surga itu, kamu tidak akan mudah untuk dilukai. Dan kalaupun kamu dilukai, masa penyembuhan akan cepat."

"Benarkah?" Xi Feng bertanya sambil menatap ke arah Wajah pria di patung itu.

Untuk sesaat dia merasa patung itu hidup bukan benda mati seperti yang dia pikir sebelumnya

Tapi patung pria berumur tujuh puluh tahunan itu, tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan di wajahnya.

Kemudian uap itu kembali berubah dengan kata-kata lain yang langsung dibaca lagi oleh Xi Feng lagi.

"Dengan terus memperdalam Tungku Awan Surga, kamu akan mendapatkan kejeniusan untuk mempelajari teknik pertempuran apapun. Tungku Awan Surga akan membantumu mempelajari semuanya."

Setelah membaca hal ini, Xi Feng mulai menatap ke arah tungku itu.

Uap itu kembali berubah dengan kata-kata lainnya. Xi Feng kembali membaca kata-kata itu.

"Tungku Awan Surga akan membawamu naik lebih tinggi dan lebih tinggi. Suatu saat kamu bisa menjagoi dunia kultivator dengan Tungku Awan Surga itu."

Xi Feng mulai tertarik. Dia mendekati tungku itu dan mulai memperhatikan air berwarna kehijauan yang mendidih di dalam tungku itu.

Uap kembali terbentuk untuk kemudian dibaca oleh Xi Feng.

"Minumlah uap air ini sebanyak mungkin. Teguklah sebanyak-banyaknya. Dan setelah itu, mandilah dengan sisa airnya."

Mendengar itu, Xi Feng menjadi sangat ketakutan. Dia takut dia akan mati kalau minum air yang mendidih itu. Mulutnya bisa terbakar kalau meninum air itu.

"Bolehkah aku meminumnya saat air ini sudah dingin?"

"Tidak. Kamu harus minum saat air ini masih mendidih!" jawab uap air itu.

Xi Feng tidak bisa membayangkan Bagaimana panasnya air mendidih itu. Selain akan membakar lidahnya, saat dia harus meminumnya, saat aif panas ini disiramkan kepadanya, dia yakin kulitnya akan melepuh.

Tapi awan kembali terbentuk. "Yakinlah kalau kamu meminum dan mandi dengan air ini, maka air ini tidak akan membunuhmu tapi kamu akan merasakan suatu perubahan yang radikal dalam dirimu."

Sekarang ini, ada perang batin dalam diri Xi Feng. Dia ingin untuk mempercayai kata-kata dalam yang dibentuk oleh uap air ini karena dia takut akan akibatnya kepada dirinya

Tapi setelah dia memikirkan jerih payahnya sekian lama, selama 3 tahun menunggu dalam keadaan tidak pasti dan belakangan terus disiksa oleh murid-murid Sekte Alam Agung, itu semua karena dia ingin bisa berkulitasi, tetapi dia tidak bisa juga berkultivasi.

Sekarang ini, ada satu jalan yang ditawarkan kepadanya untuk dia bisa berkutivasi. Dia akan merasa sangat menyesal kalau tidak mengambil kesempatan ini.

Karena itu, dengan mengeraskan hatinya, dia berusaha menyentuh kedua ujung dari tungku ini di kanan dan di kiri dengan kedua tangannya.

Dia langsung berteriak kepanasan. Ternyata tungku itu sangat panas.

"Huft. Tungkunya sangat panas! Bagaimana dengan air yang berada di dalamnya?" Dia berteriak dengan mata mendelik ke arah patung itu.

Uap air kembali berubah.

"Kalau kamu tidak mau mencoba meminumnya, bagaimana kamu akan tahu airnya panas atau tidak! Jangan khawatir. Aku tidak akan membinasakan kamu."

Xi Feng masih menatap takut-takut ke arah tungku itu. Tapi saat dia mengingat penderitaan-penderitaan yang harus dia alami, dan juga keinginannya untuk mencari tahu akan keberadaan orang tuanya, maka dia putuskan untuk merobek bajunya dan mengambil kedua bajunya untuk melapisi tangannya dengan kain.

Setelah itu dia berjongkok memegang tungku dan kemudian dengan beraninya dia mengangkat tungku itu sama rata dengan mulutnya. Dia putuskan untuk meminum air mendidih dalam tungku itu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Eka Cahya Dimulya
panaaaassss
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kultivasi Awan Surga   3 Tungku Awan Surga

    Sambil menahan nafas dan memejamkan matanya, Xi Feng mulai meminum air mendidih itu. Dia jadi sangat kaget dan membuka matanya saat dia meminum cairan itu, karena cairan itu ternyata tidaklah panas. Bahkan cairan itu boleh dibilang ternyata berisi air dingin. Xi Feng meminum air itu sebanyak-banyaknya hingga perutnya terasa kembung. Dia pikir tungku itu sudah hampir kosong. Tapi saat dia menurunkan tungku itu dan melirik ke arah tungku itu Ternyata isinya masih banyak, hingga sepertinya dia tidak pernah meminum isinya. Dia tidak lagi memusingkan keanehan itu. Setelah itu, dia mulai siap-siap untuk mandi dengan air dalam tungku itu. Setelah itu, dia pun mengikuti instruksi dari uap itu untuk menyiram air mendidih itu ke tubuhnya. Dia sudah tidak setakut sebelumnya karena dia sudah merasakan Air ini yang ternyata tidaklah panas seperti yang dia pikir. Karena itu dia langsung menyiramkan air itu ke sekujur tubuhnya dari rambut hingga seluruh tubuhnya. Saat itulah dia berteriak ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Kultivasi Awan Surga   4 Tahap Pertama Alam Qi Kong

    "Kamu jangan khawatir soal itu. Saat sudah waktunya, aku akan datang dengan cara seperti ini. Aku akan menulis di tembok atau batu atau di mana saja untuk menberimu jurus berikutnya saat sudah waktunya." jawab sang guru itu lewat tulisan di dindingAkhirnya Xi Feng mengangguk. "Baiklah kalau begitu aku kan ikuti maumu, guru. Oh iya bolehkah aku tahu namamu, guru?"Xi Feng kembali menemukan jawabannya di dinding belakang. "Untuk sementara ini kamu tidak perlu tahu akan namaku dan tidak perlu bertanya siapa namaku. Panggil saja aku guru. Suatu hari nanti aku akan memberitahu namaku kepadamu.""Baik, guru. Aku akan naik ke atas dan setelah aku berhasil menyempurnakan jurus pertama, aku akan minta petunjukmu. Kalau begitu aku pergi dulu."Xi Feng berjalan keluar gua. Dalam hatinya dia berkata, "nampaknya guruku akan terus mengikutiku kemanapun aku pergi. Nampaknya patung yang kulihat semalam itu bukan sekedar patung tapi seorang manusia berilmu sangat tinggi dan seorang kultivator yang sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Kultivasi Awan Surga   5 Akan Pergi Beberapa Jam lagi

    "Kenapa dia bisa sehebat itu?" Banyak orang bertanya-tanya di antara mereka sendiri sambil menatap ke arah Xi Feng. Xi Feng sangat senang tapi kemudian dia memilih untuk melangkah pergi, meninggalkan yang lain yang masih terus menetapnya dengan pandangan heran dan tak percaya. Saat itulah beberapa orang nampak datang mendekat. Salah satu diantaranya adalah Zhong Li. Dia dengan kawanannya mendekati Xi Feng. Dia sudah mendengar desas-desus tentang pengakuan Xi Feng kalau dia tidak pernah jatuh di jurang dari kejauhan. Dia juga sempat melihat dari jauh saat anak buahnya, Ge Fei, dipukul hingga pingsan oleh Xi Feng. Dengan gaya Arogan, Zhong Li mendekati Xi Feng. "Aku tidak tahu mengapa kamu bisa memukul Ge Fei, tetapi yang kutahu adalah, sedikit lagi aku akan menghancurkanmu!"Setelah berkata seperti itu, Zhong Li langsung meledakkan kultivasi tahap kelima Alam Qi Kong miliknya, siap untuk menghajar Xi Feng. Xi Feng yang baru saja memukuli Ge Fei, sebenarnya merasa tidak terlalu per

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Kultivasi Awan Surga   6 Malam Pertama untuk Xi Feng

    Xi Feng sangat kaget dengan pernyataan tegas yang keluar dari bibir dengan wajah yang saat ini sedang tersenyum kepadanya. "Linjun?""Iya. Ini keinginanku, Xi Feng. Aku ingin memberikan kesucianku padamu!" Gadis cantik itu, kini tersenyum kepada Xi Feng."Kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu? Tunggu sebentar ... Bukankah itu harusnya kau berikan pada suamimu?""Iya. Harusnya begitu. Tapi, kalau aku dipaksa, maka doa bukan suami sejatiku. Aku ingin memberikannya kepada suami sejatiku.""Tekadku masih tetap sama sejak aku sadar kalau aku jatuh cinta padamu. Tekadku sejak melihat kamu untuk pertama kalinya. Yaitu, harus kamu yang meniduriku untuk pertama kalinya."Xi Feng menghela nafas. Dia tidak bisa mengelak lagi. Gadis bernama Zhang Linjun ini, tidak menerima penolakan dan Xi Feng kehabisan opsi untuk menolak lagi."Baiklah. Kita lakukan."Zhang Linjun langsung tersenyum dan menarik Xi Feng untuk mendekati ranjang."Cium aku. Aku ingin merasakannya. Merasakan keindahan seperti ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • Kultivasi Awan Surga   7 Aku ingin Lebih, Sayang

    Zhang Linjun terus mengulum batang kabanggaan Xi Feng hingga membuat Xi Feng merem-melek keenakan. Terkadang, Zhang Linjun menggunakan lidahnya untuk menjilati batang yang membuat dia bergairah itu. Terkadang dia mengulum benda besar itu, menenggelamkan hingga hampir menyentuh tenggorokannya. Zhang Linjun melakukan berbagai variasi. Kadang menghisap dan kadang menjilat. Dua-duanya terasa enak bagi Xi Feng. Dua-duanya memberikan kenikmatan yang tiada taranya bagi Xi Feng. Walaupun ini adalah pertama kalinya bagi Zhang Linjun, tapi, dia sudah menghapal semua pelajaran yang dia dapat dan dia bisa mempraktekkannya dengan luar biasa seperti seorang profesional. Apa yang dilakukan Zhang Linjun itu, semakin membuat Xi Feng bergelinjang dalam kenikmatan. Saat ini, Xi Feng membuka matanya untuk melihat wajah Zhang Linjun. Saat itulah dia melihat belahan buah dada Zhang Linjun di bawah sana yang terlihat sangat menggoda. Zhang Linjun tinggal tertutup baju di bagian perut ke bawah. Tub

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • Kultivasi Awan Surga   8 Ayo Coba lagi

    Ini membuat Zhang Linjun semakin keenakan. Setiap belaian lidah Xi Feng, memancarkan kenikmatan yang teramat sangat bagi Zhang Linjun sehingga dia terus mendesah, berceracau dan mulai menjerit."Ahhh ... Xi Feng. Kamu betul-betul luar biasa. Ini betul-betul enak. Teruskan, Xi Feng. Teruskan." desahan Zhang Linjun ini lebih mirip dengan tangisan karena dia merasa benar-benar kaget dan bersukacita dengan apa yang dia rasa saat ini.Zhang Linjun merasa kian terombang-ambing dalam kenikmatan yang tidak dia mengerti, yang baru saja sekarang ini dia rasakan tapi langsung menjadi candu bagi dirinya."Oh, aku ingin terus merasakan ini, Xi Feng. Please ... aku ingin merasakan ini lagi setidaknya seminggu sekali. Please ... please."Liang kewanitaannya Zhang Linjun yang belum terjamah lelaki manapun itu terlihat sangat menggoda bagi Xi Feng. Karena itu, sejenak dia tinggalkan liang kewanitaan itu dan menjawab perkataan Zhang Linjun. "iya. Aku janji."Sebelum ini, selain Zhang Linjun, ada banyak

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12
  • Kultivasi Awan Surga   9 Ini sunguh Enak

    "Kamu siap?" tanya Xi Feng sambil menatap mata Zhang Linjun.Zhang Linjun mengangguk. "Aku siap."Xi Feng mulai memasukkan batang kejantanannya sedikit ke arah dalam sambil terus memperhatikan ekspresi wajah Zhang Linjun. Batang panjang miliknya mulai bergerak masuk sedikit ke dalam.Zhang Linjun menutup matanya. Dia menggigit bibirnya saat merasakan sesuatu yang besar mulai masuk lebih dalam. Membuat dia bahkan harus mulai berteriak lagi. "SAKITTTT! KOK MASIH SAKIT, SIH?! UGH!""Apa kita berhenti saja?" tanya Xi Feng yag merasa kasihan pada Zhang Linjun."No. Kita lanjutkan.""Ok." Leon mulai kembali memasukkan barang miliknya perlahan-lahan.Kali ini, Zhang Linjun berusaha bertahan untuk tidak berteriak karena dia takut Xi Feng akan membatalkan acara yang sedang berlangsung ini. Dia tidak mau Xi Feng menyudahi ini karena ini sudah kepalang tanggung. Dia ingin meneruskan ini.Xi Feng sendiri mulai memejamkan matanya karena dia mulai merasakan cengkraman original nan alami yang menga

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Kultivasi Awan Surga   10 Semakin Aktif

    Zhang Linjun tersenyum melihat ekspresi wajah Xi Feng. Dia tahu kalau dia mampu mempraktekkan apa yang dia pelajari beberapa hari ini dengan baik. Karena itu, Zhang Linjun semakin aktif bergoyang dan menjepit batang kejantanan besar itu."Auuu ... enak. Punyamu sempit dan enak, Linjun," desah Xi Feng yang merasa batangnya dipilin-pilin di dalam liang kewanitaan sempit itu."Kamu suka, ya??" tanya Zhang Linjun sambil pantatnya berputar-putar di bagian inti tubuh Xi Feng."Aku ... suka banget. Ahhh ... ini enak banget, Zhang Linjun. Punyamu hebat. Ahhh ..."Zhang Linjun langsung sumringah mendengar kata-kata Xi Feng itu. Entah kenapa, ini adalah pujian yang paling berkesan baginya. Lebih dari pujian yang pernah orang-orang lontarkan padanya sebelumnya.Selama ini Zhang Linjun adalah murid cerdas yang sejak kecil banyak kali memenangkan lomba sastra dan kultivasi. Zhang Linjun adalah murid pandai yang selalu menjadi buah bibir banyak guru sepanjang usia sekolahnya.Bahkan sejak masa kec

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15

Bab terbaru

  • Kultivasi Awan Surga   530 Bagaimana Dia Bisa Menoleransi Itu?

    Melihat tidak ada yang mengajukan keberatan, murid Sekte Langit mengangguk dan menyatakan dengan lantang, "Baiklah, jika tidak ada komentar lebih lanjut, ikuti saya. Setelah Anda menyelesaikan proses inisiasi, Anda akan secara resmi menjadi bagian dari Sekte Langit."Dengan itu, dia berbalik dan melangkah pergi, dan kerumunan orang itu secara alami mengikuti di belakangnya.Tak lama kemudian, mereka tiba di pintu masuk aula besar.Murid-murid terkemuka dari Sekte Langit berhenti, menginstruksikan semua orang untuk berbaris dengan rapi sebelum mengizinkan mereka memasuki aula dengan tertib.Beberapa murid Sekte Langit berjalan lewat, melemparkan pandangan menghakimi."Ini pasti anggota baru tahun ini, ya? Mereka semua terlihat seperti sekumpulan orang yang tidak cocok-tidak ada satu pun yang menonjol.""Nah, apa yang bisa kamu lakukan? Istana Kekaisaran Zhao menjaga ketat kita. Yang benar-benar menjanjikan semuanya berada di bawah pengawasan pengadilan. Para pembudidaya independen ini

  • Kultivasi Awan Surga   529 Tujuan Sebenarnya

    Pria paruh baya itu mengambil dokumen-dokumen tersebut dari meja, melihatnya sekilas, dan mengangguk setuju.Tanggapan Xi Feng sangat sesuai dengan informasi yang ada di hadapannya.Melanjutkan pertanyaannya, pria paruh baya itu bertanya, "Apa tujuanmu bergabung dengan Sekte Langit?""Untuk memperkuat diri saya," jawab Xi Feng. "Sebagai Sekte Seni Bela Diri utama, Sekte Langit tidak diragukan lagi memiliki serangkaian manual seni bela diri yang tak ternilai. Berlatih di sini, saya bisa tumbuh lebih kuat lagi."Di dalam hati, Xi Feng merasakan kelegaan. Untungnya, Awan Surga telah melindungi kesadarannya dari hipnotis. Jika tidak, memikirkan dampak dari pertanyaan ini terlalu menakutkan untuk direnungkan."Asal-usulmu?" tanya pria paruh baya itu."Saya berasal dari Kabupaten Liu Yun di provinsi utara. Beberapa kejadian kebetulan membuat saya beruntung bisa maju ke Lapisan Empat Xiantian," jawab Xi Feng."Jika dihadapkan pada prospek yang lebih baik di masa depan, apakah Anda akan mempe

  • Kultivasi Awan Surga   528 Serangan Spiritual

    Xi Feng mengumpulkan energinya dan menenangkan jiwanya, menunggu dalam antrean dengan kesabaran yang tenang.Pada titik ini, tidak ada lagi yang bisa dia lakukan; dia harus menyerahkan semuanya pada Awan Surga.Seiring berjalannya waktu, ia menyadari bahwa waktu tunggu para seniman bela diri bervariasi. Beberapa menunggu lebih lama, yang lain lebih pendek, tetapi tidak ada yang lebih dari setengah jam.Karena tidak dapat melihat siapa pun yang keluar dari ruangan itu, Xi Feng bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di dalam.Dia mengalihkan pandangannya ke murid-murid Sekte Langit, mencari ekspresi mereka untuk mencari petunjuk tentang apa yang ada di depan, tetapi wajah mereka adalah studi dalam ketidakberdayaan, tidak mengungkapkan apa-apa.Barisan pembudidaya menyusut dengan berlalunya waktu, dan akhirnya, giliran Xi Feng yang berada di depan.Beberapa Pembudidaya Bela Diri Bawaan lainnya berdiri di belakangnya, meskipun jumlah mereka sedikit."Silakan," seorang murid Sekte Lang

  • Kultivasi Awan Surga   527 Tidak Ada Obat untuk Penyesalan di Dunia Ini

    Lily, yang awalnya terkejut, telah mencoba untuk berdiri, tetapi pemandangan di depannya membuat tubuhnya menggigil, dan dia ambruk kembali ke tanah.Dia tidak pernah bisa membayangkan bahwa Xi Feng, yang selalu dia cemooh, sebenarnya adalah seorang Pembudidaya Bela Diri Bawaan.Dan Yue Lu, orang yang dia anggap sebagai gangguan dan ingin sekali dia singkirkan, dengan mudah bergabung dengan Sekte Langit berkat dukungan Xi Feng.Guncangan pada jiwanya lebih dari sepuluh kali lipat pengkhianatan yang dia rasakan dari Tuan Muda Kedua Lei. Kalau saja dia tahu, dia tidak akan pernah bertindak seperti itu.Sayangnya, tidak ada obat untuk penyesalan di dunia ini; apa yang sudah terjadi sudah terjadi, dan tidak ada jalan untuk kembali.Yue Lu bahkan tidak menoleh ke arahnya.Peristiwa baru-baru ini telah mengubahnya; emosi masa lalunya telah hilang, tidak akan pernah kembali.Xi Feng menepuk pundaknya dengan meyakinkan dan berkata, "Mulai saat ini, perjalanan adalah milikmu sendiri."Dengan m

  • Kultivasi Awan Surga   526 Tulang dengan Kualitas Luar Biasa

    Bahkan jika dia diberi sepuluh ribu dosis keberanian, dia tetap tidak akan berani mengucapkan kata-kata itu.Ia juga harus tetap bersikap sopan dan tersenyum ramah.Itu adalah situasi yang tidak bisa dihindari. Bagaimanapun, kedatangan seorang Pembudidaya Bela Diri Bawaan untuk penilaian berarti masuk langsung ke dalam Sekte Batin.Status seorang murid Sekte Dalam jauh melampaui apa yang mereka, sebagai murid Sekte Luar, bisa harapkan untuk menyamai."Bagaimana situasinya? Mengapa dia dibebaskan dari ujian?"Penguji lain dari Sekte Langit terkejut dengan pemandangan itu.Salah satu penguji dari Sekte Langit menjelaskan dengan pelan, "Orang itu adalah seorang Pembudidaya Bela Diri Bawaan..."Gelombang keterkejutan melanda kelompok itu, dan sikap mereka dengan cepat berubah menjadi sikap hormat, senyum menyebar di wajah mereka saat mereka mengantar Xi Feng menuju gerbang sekte.Para prajurit Pemurnian Qi mengantri di belakang menyaksikan dengan tidak percaya.Pemuda yang tampak biasa in

  • Kultivasi Awan Surga   525 Bukan Lagi Aku yang Dulu

    "Dasar orang kampung yang bodoh, apa kau pikir kau ini orang yang istimewa? Kau pikir kau layak menuntut tempat dariku?" Tuan Muda Kedua Lei melontarkan kata-kata itu dengan penuh racun. Sebuah tamparan tidak cukup untuk memuaskan kemarahannya, jadi dia maju dan melayangkan beberapa tendangan lagi.Dia berniat mempermainkan Lily setelah lulus ujian, tetapi kegagalannya dan penghinaan di depan umum yang mengikutinya membuatnya mendidih. Hal terakhir yang ada dalam pikirannya adalah romansa, terutama saat Lily berani memprovokasi dirinya lebih jauh. Jika dia bisa menahan diri untuk tidak memukulnya, dia tidak akan menjadi Tuan Muda Kedua Lei.Lily terkapar di atas tanah oleh tendangannya, rambutnya berantakan dan tubuhnya berlumuran tanah, terlihat seperti pengemis, benar-benar kalah.Saat rasa takut mencengkeramnya, dia melihat Yue Lu dan melihatnya sebagai penyelamatnya. Dengan putus asa, dia bergegas berdiri, memohon, "Yue Lu, tolong aku, tolong aku..."Tapi Yue Lu mungkin juga telah

  • Kultivasi Awan Surga   524 Bodoh sampai Ekstrim

    Lily menarik napas dalam-dalam, menguatkan sarafnya sebelum mengambil alat penguji dan menyalurkan energi aslinya.Batang giok itu mulai bersinar.Namun, itu hanya bagian pertama yang menyala.Penguji Sekte Langit, sama sekali tidak terkejut, menyatakan dengan acuh tak acuh, "Bakat yang tidak memenuhi syarat. Kau tereliminasi. Kandidat berikutnya, maju ke depan untuk diuji."Membeku di tempat, Lily sepertinya telah kehilangan jiwanya.Dia sudah menduga bahwa kemampuan bela dirinya tidak setinggi yang dia harapkan, tapi menjadi yang terendah adalah di luar ketakutan terliarnya.Keterkejutan itu terlalu berat untuk ditanggung. Sambil mencengkeram sang penguji, ia tersesat dalam keadaan linglung untuk waktu yang lama.Alis penguji berkerut saat dia menggonggong, "Apakah Anda tuli? Tereliminasi berarti jatuhkan alat tesnya dan keluar dari sini!""Saya telah dieliminasi..."Saat itulah kenyataan mulai terasa bagi Lily. Dia buru-buru meletakkan alat penguji dan, dengan langkah goyah, berjal

  • Kultivasi Awan Surga   523 Tes Masuk

    "Saudara Zhao Hai, saya tidak bisa cukup berterima kasih. Saya tidak punya apa-apa untuk ditawarkan kepada Anda sekarang, tapi saya bersumpah, jika ada kesempatan untuk membalas kebaikan Anda, saya tidak akan ragu-ragu, tidak peduli bahayanya - baik itu memanjat tebing atau menyelam ke dalam lautan api!"Suara Yue Lu semakin berapi-api sampai, dengan suara gedebuk, dia berlutut, siap untuk membungkuk dalam-dalam kepada Xi Feng."Apa yang kamu lakukan? Berdirilah, maukah kamu? Kamu berlutut bahkan sebelum kita mencapai sesuatu!" Xi Feng berkata, menggelengkan kepalanya dengan jengkel. Dia mengulurkan tangan, memegang bahu Yue Lu dengan kuat, dan mengangkatnya kembali berdiri.Setelah menyaksikan bagiannya yang adil untuk membungkuk dan mengikis di Pengadilan Kekaisaran Zhao, Xi Feng merasa formalitas yang berlebihan itu melelahkan. Janji pembayaran Yue Lu adalah hal yang paling jauh dari pikirannya.Lagipula, Yue Lu tidak menyadari identitas aslinya dan seperti apa dia sebenarnya. Siap

  • Kultivasi Awan Surga   522 Untuk Mengubah Nasibnya Sendiri!

    Zhang Lei berdiri di sana, tertegun. Para penonton yang telah berkumpul untuk menyaksikan tontonan itu melemparkan pandangan sinis ke arahnya sebelum bubar dengan gumaman penghinaan. Dalam usahanya untuk bergabung dengan Sekte Langit, Zhang Lei telah mengesampingkan martabatnya, dengan penuh semangat mengejar ketidakpedulian mereka yang dingin, namun berakhir dengan tidak mendapatkan apa-apa. Itu adalah kesulitan yang dibuatnya sendiri. Dari kejauhan, Xi Feng mengamati pemandangan itu melalui pemindaian Awan Surga dan menggelengkan kepalanya dengan kecewa. Awalnya, Zhang Lei telah memberikan kesan yang baik padanya dengan kehangatan dan kemurahan hatinya, itulah sebabnya Xi Feng setuju untuk menemaninya dalam perjalanannya. Namun dihadapkan pada iming-iming keuntungan pribadi, Zhang Lei telah gagal menahan diri, mengekspos aspek-aspek yang lebih gelap dari karakternya, dan pada akhirnya, dia tidak menuai apa pun kecuali rasa malu. Meskipun dia adalah arsitek dari kemalangannya send

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status