Pegunungan Yuan San di negara Chu Agung, benua Han.
Di tempat itu terdapat markas sekte luar dari sebuah sekte terkenal yang bernama sekte Alam Agung Di salah satu sudut sekte luar ini, tampaklah hiruk pikuk banyak orang yang sedang menonton suatu tontonan. Seorang pemuda berumur 18 tahun sedang dihajar oleh seorang pemuda berumur 19 tahun di bawah tontonan banyak pasang mata yang bersorak-sorai. Pemuda berumur 18 tahun itu yang memakai baju putih sudah babak belur karena sudah dihajar hampir sejam oleh lawannya "Hajar Xi Feng itu, Zhong Li! Buat dia tidak mampu lagi berjalan." "Ya. Hajar dia! Kalau perlu, buat dia sudah tidak mampu bangun lagi supaya dia tidak lagi menjadi rebutan cewek-cewek di sekte luar kita." Itulah kata-kata penyemangat dari orang-orang yang dari tadi menikmati pemukulan yang dilakukan oleh Zhong Li ini kepada pemuda belia bernama Xi Feng. Sudah ratusan pukulan yang dilakukan oleh seorang pemuda sombong yang terus memukuli pemuda berumur 17 tahun itu. Pemuda itu sudah kepayahan tapi setiap kali dipukul jatuh dia selalu bangun berdiri dengan mata menantang ke arah lawannya, seakan-akan ingin membunuh lawannya dengan tatapannya. Tetapi sayangnya di sini, dia tidak memiliki kemampuan untuk membunuh lawannya itu. Saat itulah seorang gadis datang dan langsung menendang Zhong Li sambil berteriak, "kamu pengecut, Zhong Li!" Zhong Li merengis kesakitan. Melihat siapa yang menendangnya dia langsung bertanya, "mengapa kamu menendangku, Zhang Linjun?" "Karena kamu pengecut! Kultivasi alam Qi Kong kamu berada di tahap ke- 5 tapi mengapa kamu memukuli orang yang tidak berdaya yang tidak mampu melawanmu? Xi Feng belum mampu berkultivasi. Kamu betul-betul menjijikkan!" Zhong Li menatap ke arah pemuda yang baru dipukulnya, dia berkata, "bukan salahku kalau Xi Feng, si lemah ini tidak mampu berkultivasi! Bukan salahku kalau dia terlalu goblok. Jangan salahkan hal itu kepadaku!" Dengan wajah mengeras, Zhang Linjun yang cantik itu berkata, "kamu sudah tahu dia tidak mampu berkutivasi, lalu mengapa kamu masih terus mengganggunya, hah! Harusnya kamu mencari lawan lain yang sepadan denganmu!" "Aku akan terus mengganggunya karena kamu mencintainya! Ya! Aku akui kalau aku iri padanya. Mengapa kamu bisa menyukai orang yang tidak mampu berkultivasi? Mengapa menyukai orang bodoh seperti itu? Harusnya kamu menyukaiku!" Zhang Linjun menghentakkan kakinya dan berkata, "aku akui kalau aku menyukainya tapi kamu tidak berhak mengatur ngatur apa yang aku sukai. Kalaupun dia tidak bisa berkutivasi aku tetap menyukainya dan bukan kamu! Sebaiknya kamu berkaca di cermin sebelum kamu iri kepada Xi Feng!" "Kamu...." Zhong Li terdiam. Wajahnya mengeras. Tetapi dia tahu dia tidak mampu mengalahkan Zhang Linjun karena sang Zhang Linjun sudah berada di tahap ke-9 dari alam Qi Kong dan dia tidak memiliki peluang untuk mengalahkan gadis ini. Zhang Linjun mengalihkan pandangannya ke arah Xi Feng, pemuda yang dipukuli Zhong Li tadi. "Xi Feng, apa kamu tidak apa-apa?" Xi Feng berusaha bangkit. Dia langsung berkata, "aku tidak apa-apa." Walaupun wajahnya babak belur tapi dia tidak mau mengakui kalau dia kesakitan. Dia berjalan dan mengabaikan Zhang Linjun yang hendak memapah dirinya. Perhatian Zhang Linjun, gadis yang sangat cantik itu membuat Zhong Li dan yang lainnya semakin iri kepada Xi Feng karena Xi Feng berhasil menaklukkan hati Zhang Linjun, sesuatu yang tidak mampu mereka lakukan. Xi Feng memilih untuk berjalan menuju ke arah rumahnya tanpa memperdulikan Zhang Linjun yang beberapa kali berusaha menawarkan diri untuk membantunya berjalan. Karena terus mendapatkan penolakan, akhirnya Zhang Linjun menghentikan langkahnya. Dia cuma bisa menetap ke arah remaja yang pergi tertatih-tatih meninggalkan dirinya itu. "Maafkan aku, Xi Feng. Aku tahu karena aku lah yang membuat kamu menjadi sasaran kemarahan banyak orang." Zhang Linjun menghela nafas lirih. "Seharusnya aku tidak datang ke sini, ke sekte ini, karena aku akhirnya membuat hidup Xi Feng menjadi sangat tidak nyaman. Ugh... " *** Xi Feng kembali ke rumah gubuk yang ditempatinya yang berada di bagian belakang dari markas sekte luar Sekte Alam Agung. Sebenarnya hal dipukuli ini, sudah berada dalam rutinitasnya sejak 3 tahun yang lalu. Sejak dia berusaha menuntut ilmu di sekte Alam Agung ini, dia selalu menjadi bulan-bulanan murid yang lain karena dia dianggap memalukan, karena sejak berada di sekte luar ini, dia tidak mampu berkutivasi. Ada tetua yang mengatakan kalau Xi Feng ini mengalami kesulitan berkutivasi karena meridiannya tidak terbentuk dan dantian-nya kacau sehingga akan sangat sulit bagi dirinya untuk bisa berkultivasi. Tetua itu menganggap kalau Xi Feng ini adalah salah satu contoh orang yang baru bisa bermotivasi kalau bisa menemukan kultivasi yang cocok baginya dan dia tidak mendapatkan itu di Sekte Luar Sekte Alam Agung ini. Ada juga yang menganggap Xi Feng terlalu bodoh. Dianggap murid yang sangat tidak berbakat. Sehingga selama ini Xi Feng cuma diserahi tugas menjadi tukang bersih-bersih di sekte ini. Dia menjadi bulan-bulanan penindasan saudara-saudara seperguruannya bahkan kedatangan Zhang Linjun pada 3 bulan lalu di sekte ini menambah penderitaan Xi Feng karena sejak awal Zhang Linjun di sekte ini, gadis itu selalu ingin mendekati Xi Feng karena ketampanan Xi Feng. Awalnya Xi Feng menanggapi pendekatan gadis itu, tapi belakangan Xi Feng mulai menolak pendekatan yang dilakukan oleh Zhang Linjun itu. Tapi walaupun sudah menjauhi Zhang Linjun, tetap saja Xi Feng masih jadi sasaran penindasan dari saudara-saudara seperguruannya khususnya yang sangat kesengsem dengan kecantikan Zhang Linjun. *** Besoknya, Xi Feng kembali beraktivitas seperti biasa. Dia kembali menyapu di lingkungan markas sekte ini. Baru 2 jam dia menyapu, seorang murid menyuruhnya untuk menyapu di bagian belakang dapur. Tanpa banyak tanya, dia pun mengikuti arahan dari murid itu dan mulai menyapu di belakang dapur umum. Dapur umum terletak di atas tebing yang di belakangnya ada jurang yang sangat dalam yang biasanya dasarnya tidak terlihat karena ada awan Abadi yang terus menyelimuti jurang itu sehingga dasarnya tidak pernah terlihat. Saat Xi Feng sementara menyapu, saat itulah seseorang mulai mendekatinya dari samping kiri. Orang itu mengendap-endap di pepohonan. Orang itu adalah Zhong Li. Dia sudah melihat posisi Xi Feng saat ini yang berada cukup dekat dengan jurang yang disebut Jurang Tanpa Dasar. Zhong Li mulai celingukan. Dia mulai memperhatikan keadaan dengan baik. Dan lega karena tidak ada siapa pun di sekitar sini. Zhong Li mulai memantapkan rencananya. "Ini saatnya aku melenyapkan Xi Feng! Dengan tidak adanya dia, maka kesempatanku untuk mendekati Zhang Linjun akan besar. Kalau dia masih ada, Zhang Linjun tidak akan mau berpaling kepadaku." Setelah berpikir seperti itu, Zhong Li tiba-tiba keluar dari persembunyiannya dan langsung berlari dengan cepat ke arah Xi Feng. Mendengar suara langkah kaki cepat ke arahnya, Xi Feng mengangkat kepalanya. Tapi saat itu sudah terlambat. Langkah kaki cepat itu sudah menabraknya hingga dia terlempar ke belakang. Setelah itu, yang terdengar hanya suara teriakannya saat dia jatuh ke dalam Jurang Tanpa Dasar. Suara teriakan itu memancing beberapa orang datang. "Ada apa? Apa yang terjadi?" Zhong Li dengan entengnya menggelengkan kepalanya dan berkata, "aku juga tidak tahu persis. Tadi, aku sedang berkutivasi di jarak 200 meter di sebelah sana, kemudian aku melihat Xi Feng yang sedang menyapu di sini kehilangan keseimbangan dan jatuh ke dalam jurang dan yang tadi itu adalah teriakannya." "Hah? Dia pasti mati. Ada cerita beberapa orang yang jatuh di jurang ini tidak pernah kembali lagi." "Kasihan juga nasibnya." Kerumunan mulai melihat ke arah Jurang Tanpa Dasar itu. Ada beberapa yang kasihan dengan nasib Xi Feng. Ada beberapa yang mencurigai keberadaan Zhong Li di tempat ini. Mereka mencurigai Zhong Li yang telah mendorong Xi Feng jatuh ke bawah sana. Tapi tidak ada satupun yang berani bersuara. Mereka hanya memendam kecurigaan mereka di dalam pikiran mereka. Jatuhnya Xi Feng langsung menjadi berita heboh di Sekte Luar Sekte Alam Agung. *** Sementara itu, tubuh Xi Feng terus meluncur jauh ke bawah sana melewati awan-awan untuk terus meluncur ke arah bawah dengan derasnya.Tubuh Xi Feng terus meluncur ke arah bawah menerobos awan-awan gelap hingga menerobos kabut yang menyelimuti jurang tanpa dasar ini. Hingga suatu saat dia merasakan tubuhnya mendarat di dedaunan dan ranting pohon yang sangat besar yang tumbuh di tebing. Hal ini yang menghentikan laju jatuhnya. Tapi kemudian tubuhnya menerobos dedaunan itu dan kembali turun ke bawah. Dia Kembali jatuh di beberapa dedaunan yang semakin menghambat laju jatuhnya hingga akhirnya dia terhenti di dedaunan yang berjarak sekitar 2 meter dari atas permukaan tanah. Xi Feng yang hampir saja pingsan dengan pengalaman yang baru saja dia alami, kini membuka matanya kemudian berusaha meraih cabang pohon besar di samping kirinya. Kemudian dia mengintip dari balik daunSaat itulah dia baru sadar kalau dia sudah berada 2 meter dari permukaan tanah. Melihat permukaan tanah itu, tanpa terasa dia berkata, "ternyata jurang tanpa dasar ini ternyata memiliki dasar juga."Xi Feng mulai mencari jalan turun ke bawah hingga d
Sambil menahan nafas dan memejamkan matanya, Xi Feng mulai meminum air mendidih itu. Dia jadi sangat kaget dan membuka matanya saat dia meminum cairan itu, karena cairan itu ternyata tidaklah panas. Bahkan cairan itu boleh dibilang ternyata berisi air dingin. Xi Feng meminum air itu sebanyak-banyaknya hingga perutnya terasa kembung. Dia pikir tungku itu sudah hampir kosong. Tapi saat dia menurunkan tungku itu dan melirik ke arah tungku itu Ternyata isinya masih banyak, hingga sepertinya dia tidak pernah meminum isinya. Dia tidak lagi memusingkan keanehan itu. Setelah itu, dia mulai siap-siap untuk mandi dengan air dalam tungku itu. Setelah itu, dia pun mengikuti instruksi dari uap itu untuk menyiram air mendidih itu ke tubuhnya. Dia sudah tidak setakut sebelumnya karena dia sudah merasakan Air ini yang ternyata tidaklah panas seperti yang dia pikir. Karena itu dia langsung menyiramkan air itu ke sekujur tubuhnya dari rambut hingga seluruh tubuhnya. Saat itulah dia berteriak ke
"Kamu jangan khawatir soal itu. Saat sudah waktunya, aku akan datang dengan cara seperti ini. Aku akan menulis di tembok atau batu atau di mana saja untuk menberimu jurus berikutnya saat sudah waktunya." jawab sang guru itu lewat tulisan di dindingAkhirnya Xi Feng mengangguk. "Baiklah kalau begitu aku kan ikuti maumu, guru. Oh iya bolehkah aku tahu namamu, guru?"Xi Feng kembali menemukan jawabannya di dinding belakang. "Untuk sementara ini kamu tidak perlu tahu akan namaku dan tidak perlu bertanya siapa namaku. Panggil saja aku guru. Suatu hari nanti aku akan memberitahu namaku kepadamu.""Baik, guru. Aku akan naik ke atas dan setelah aku berhasil menyempurnakan jurus pertama, aku akan minta petunjukmu. Kalau begitu aku pergi dulu."Xi Feng berjalan keluar gua. Dalam hatinya dia berkata, "nampaknya guruku akan terus mengikutiku kemanapun aku pergi. Nampaknya patung yang kulihat semalam itu bukan sekedar patung tapi seorang manusia berilmu sangat tinggi dan seorang kultivator yang sa
"Kenapa dia bisa sehebat itu?" Banyak orang bertanya-tanya di antara mereka sendiri sambil menatap ke arah Xi Feng. Xi Feng sangat senang tapi kemudian dia memilih untuk melangkah pergi, meninggalkan yang lain yang masih terus menetapnya dengan pandangan heran dan tak percaya. Saat itulah beberapa orang nampak datang mendekat. Salah satu diantaranya adalah Zhong Li. Dia dengan kawanannya mendekati Xi Feng. Dia sudah mendengar desas-desus tentang pengakuan Xi Feng kalau dia tidak pernah jatuh di jurang dari kejauhan. Dia juga sempat melihat dari jauh saat anak buahnya, Ge Fei, dipukul hingga pingsan oleh Xi Feng. Dengan gaya Arogan, Zhong Li mendekati Xi Feng. "Aku tidak tahu mengapa kamu bisa memukul Ge Fei, tetapi yang kutahu adalah, sedikit lagi aku akan menghancurkanmu!"Setelah berkata seperti itu, Zhong Li langsung meledakkan kultivasi tahap kelima Alam Qi Kong miliknya, siap untuk menghajar Xi Feng. Xi Feng yang baru saja memukuli Ge Fei, sebenarnya merasa tidak terlalu per
Xi Feng sangat kaget dengan pernyataan tegas yang keluar dari bibir dengan wajah yang saat ini sedang tersenyum kepadanya. "Linjun?""Iya. Ini keinginanku, Xi Feng. Aku ingin memberikan kesucianku padamu!" Gadis cantik itu, kini tersenyum kepada Xi Feng."Kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu? Tunggu sebentar ... Bukankah itu harusnya kau berikan pada suamimu?""Iya. Harusnya begitu. Tapi, kalau aku dipaksa, maka doa bukan suami sejatiku. Aku ingin memberikannya kepada suami sejatiku.""Tekadku masih tetap sama sejak aku sadar kalau aku jatuh cinta padamu. Tekadku sejak melihat kamu untuk pertama kalinya. Yaitu, harus kamu yang meniduriku untuk pertama kalinya."Xi Feng menghela nafas. Dia tidak bisa mengelak lagi. Gadis bernama Zhang Linjun ini, tidak menerima penolakan dan Xi Feng kehabisan opsi untuk menolak lagi."Baiklah. Kita lakukan."Zhang Linjun langsung tersenyum dan menarik Xi Feng untuk mendekati ranjang."Cium aku. Aku ingin merasakannya. Merasakan keindahan seperti ya
Zhang Linjun terus mengulum batang kabanggaan Xi Feng hingga membuat Xi Feng merem-melek keenakan. Terkadang, Zhang Linjun menggunakan lidahnya untuk menjilati batang yang membuat dia bergairah itu. Terkadang dia mengulum benda besar itu, menenggelamkan hingga hampir menyentuh tenggorokannya. Zhang Linjun melakukan berbagai variasi. Kadang menghisap dan kadang menjilat. Dua-duanya terasa enak bagi Xi Feng. Dua-duanya memberikan kenikmatan yang tiada taranya bagi Xi Feng. Walaupun ini adalah pertama kalinya bagi Zhang Linjun, tapi, dia sudah menghapal semua pelajaran yang dia dapat dan dia bisa mempraktekkannya dengan luar biasa seperti seorang profesional. Apa yang dilakukan Zhang Linjun itu, semakin membuat Xi Feng bergelinjang dalam kenikmatan. Saat ini, Xi Feng membuka matanya untuk melihat wajah Zhang Linjun. Saat itulah dia melihat belahan buah dada Zhang Linjun di bawah sana yang terlihat sangat menggoda. Zhang Linjun tinggal tertutup baju di bagian perut ke bawah. Tub
Ini membuat Zhang Linjun semakin keenakan. Setiap belaian lidah Xi Feng, memancarkan kenikmatan yang teramat sangat bagi Zhang Linjun sehingga dia terus mendesah, berceracau dan mulai menjerit."Ahhh ... Xi Feng. Kamu betul-betul luar biasa. Ini betul-betul enak. Teruskan, Xi Feng. Teruskan." desahan Zhang Linjun ini lebih mirip dengan tangisan karena dia merasa benar-benar kaget dan bersukacita dengan apa yang dia rasa saat ini.Zhang Linjun merasa kian terombang-ambing dalam kenikmatan yang tidak dia mengerti, yang baru saja sekarang ini dia rasakan tapi langsung menjadi candu bagi dirinya."Oh, aku ingin terus merasakan ini, Xi Feng. Please ... aku ingin merasakan ini lagi setidaknya seminggu sekali. Please ... please."Liang kewanitaannya Zhang Linjun yang belum terjamah lelaki manapun itu terlihat sangat menggoda bagi Xi Feng. Karena itu, sejenak dia tinggalkan liang kewanitaan itu dan menjawab perkataan Zhang Linjun. "iya. Aku janji."Sebelum ini, selain Zhang Linjun, ada banyak
"Kamu siap?" tanya Xi Feng sambil menatap mata Zhang Linjun.Zhang Linjun mengangguk. "Aku siap."Xi Feng mulai memasukkan batang kejantanannya sedikit ke arah dalam sambil terus memperhatikan ekspresi wajah Zhang Linjun. Batang panjang miliknya mulai bergerak masuk sedikit ke dalam.Zhang Linjun menutup matanya. Dia menggigit bibirnya saat merasakan sesuatu yang besar mulai masuk lebih dalam. Membuat dia bahkan harus mulai berteriak lagi. "SAKITTTT! KOK MASIH SAKIT, SIH?! UGH!""Apa kita berhenti saja?" tanya Xi Feng yag merasa kasihan pada Zhang Linjun."No. Kita lanjutkan.""Ok." Leon mulai kembali memasukkan barang miliknya perlahan-lahan.Kali ini, Zhang Linjun berusaha bertahan untuk tidak berteriak karena dia takut Xi Feng akan membatalkan acara yang sedang berlangsung ini. Dia tidak mau Xi Feng menyudahi ini karena ini sudah kepalang tanggung. Dia ingin meneruskan ini.Xi Feng sendiri mulai memejamkan matanya karena dia mulai merasakan cengkraman original nan alami yang menga
Murid yang gemuk itu roboh, batuk darah saat dadanya yang sebelumnya menonjol tenggelam ke dalam.Kejutan melanda para penonton. Mata Mengantuk, seorang prajurit Lapisan Ketujuh Pemurnian Qi, telah terluka parah oleh Xi Feng dalam satu serangan.Murid yang gemuk, seorang praktisi Pemurnian Qi Lapisan Kedelapan, juga terbukti bukan tandingan Xi Feng. Mengingat parahnya luka-lukanya, bahkan dengan obat-obatan terbaik dan istirahat berbulan-bulan, kesembuhannya masih belum pasti.Gelombang ketakutan dan kekecewaan melanda kerumunan. Tidak ada seorang pun yang ingin menghadapi nasib yang sama.Xi Feng mengamati kelompok itu dengan tatapan mantap dan menuntut, "Kembalikan dua Pil Ginseng Primordialku."Pria tinggi kurus dan pendeknya, Temannya yang gagah meringis, mengumpat dalam hati. Mereka hanya meminum dua pil biasa dari Xi Feng. Mengapa dia begitu bersikeras untuk mendapatkan mereka kembali?Bertukar pandang, mereka diam-diam didesak oleh yang lain untuk mematuhi dan menyingkirkan Xi
"Kurus, Gendut, kalian berdua keterlaluan. Ini hari pertama Adik Muda di sekte, dan kalian sudah mengganggunya ? Jika Anda menakutinya, dia mungkin tidak akan pernah bisa fokus pada kultivasinya lagi." Seorang murid perempuan cantik menggoda dengan memutar pinggulnya, wajahnya berseri-seri karena kenakalan.Kerumunan tertawa terbahak-bahak."Itu hanya nasib buruknya," murid yang tinggi dan kurus itu menimpali. "Ditambah lagi , orang ini dari Kota Awan Putih, dan dia mengenal kelompok itu sejak dua bulan yang lalu.""Mereka bersekongkol?" Penonton terkejut."Bicara tentang takdir! Saudara Black Panther baru saja bersiap menghadapi kerumunan itu. Pemuda yang jatuh ke tangan kita ini hanyalah makanan penutup." Seorang murid gemuk, yang pipinya bergetar setiap kali mengucapkan kata-kata, menggosok kedua tangannya yang gemuk dengan senyum sinis."Biasanya, kami akan membiarkan murid biasa pergi setelah kami mengambil barang-barangnya, sesuai kesepakatan kami yang biasa. Tapi kamu, kamu ada
Xi Feng mengetahui dari Mao Yuan bahwa Sekte Pertobatan Qi, seperti halnya Sekte Mendalam, mengkategorikan murid-muridnya menjadi sesepuh , murid sekte dalam, dan murid sekte luar.Semua yang berada di Tahap Pemurnian Qi dianggap sebagai murid sekte luar, dan hanya dengan naik ke tingkat bawaan seseorang dapat maju ke sekte dalam.Murid sekte dalam menikmati keistimewaan tersebut mengambil seorang tetua sebagai tuannya dan mendapatkan akses ke sumber daya budidaya yang melimpah. Mereka berhak atas tempat tinggal gua mereka sendiri dan menikmati status dan hak istimewa yang jauh melampaui murid sekte luar.Murid sekte luar, sebaliknya, tidak diizinkan untuk magang di bawah bimbingan seorang guru, dan kondisi mereka sangat buruk. . Banyaknya jumlah murid menyebabkan persaingan sengit dalam setiap aspek.Namun, jika mereka berhasil menempati posisi tiga teratas dalam ujian tahunan Sekte Luar, mereka akan menerima hadiah khusus dari sekte tersebut—Pil Koneksi Mistik yang dapat meningkatka
"Kamu menuduhku sebagai mata-mata tanpa sedikit pun bukti?" Xi Feng berseru tak percaya.Dia baru di sekte tersebut, telah mengikuti semua aturan, dan bahkan telah memperbaiki formasi pelindung mereka. Namun, dia diperlakukan seperti pengkhianat.Ada yang tidak beres.Tetapi apa pun niat mereka, dia bertekad untuk tidak membiarkan mereka berhasil.Penatua Zhang mencemooh, "Saya jangan berhutang penjelasan padamu. Jika kamu menolak untuk pergi, aku tidak akan menunjukkan rasa hormat padamu."Ekspresi Xi Feng dingin.Sudah lama sejak dia bertemu seseorang yang sangat tidak masuk akal. Dia sangat ingin berkonfrontasi.Tetapi sebelum dia dapat berbicara, Tie Ming menyela, "Tetua Zhang, kamu bertindak hanya berdasarkan kecurigaan. Bahkan jika kecurigaanmu benar, mengusirnya dapat membahayakan rahasia formasi terekspos, bukan?"Xi Feng dibiarkan tanpa kembali.Tie Ming jelas-jelas mencoba menyabotase dia."Aku hampir melupakannya, aku akan melakukannya hapus saja ingatan pemuda itu pada per
"Penatua Zhang!"Setelah melihat sesepuh masuk, Murid Mao dan Murid Sun berada terkejut dan buru-buru melangkah maju untuk membungkuk hormat.Awan Surga berbisik, "Tuan, individu ini memiliki kultivasi yang hebat, tidak kurang dari Lapisan Tiga bawaan."Xi Feng merasakan gelombang keterkejutan.~~Tatapan dan kehadiran orang tua itu memancarkan aura yang luar biasa tekanan, yang bahkan lebih kuat daripada pemuda gagah yang ditemui Xi Feng di makam kuno.Tatapan Penatua Zhang dengan cepat menemukan Xi Feng, dan dengan alis berkerut, dia bertanya, "Siapa ini? Bagaimana caranya?" dia datang untuk berada di sini?""Penatua Zhang, ini adalah murid baru yang baru-baru ini bergabung dengan kami, direkomendasikan oleh Qin Tianyun dari Kota Awan Putih. Namanya Xi Feng gerbang gunung, dan kami berada di tengah-tengah perbaikan. Saudara Xi Feng, yang tidak terbiasa dengan situasinya, secara tidak sengaja memasuki formasi. Niat kami adalah untuk menutup formasi dan kemudian mencari Saudara Xi Fen
"Saudara Senior Sun, saya tidak pernah membayangkan seseorang akan menerobos masuk pada saat seperti ini. Gerbang gunung belum dibuka lama sekali. Saya pikir kami aman, jadi saya pergi untuk memeriksa formasi, "sebuah suara lemah menjelaskan. Itu adalah pemuda yang sama yang sebelumnya memperingatkan Xi Feng.Xi Feng melihat sekeliling, mengamati sekelilingnya.Dia berada di aula yang penuh dengan mekanisme rumit, pusat saraf yang tampak untuk formasi.Pada saat itu, pemuda itu berwajah pucat, berdiri di depan seorang pria paruh baya, kepala tertunduk.Pria paruh baya itu marah, memarahi pemuda itu sambil dengan panik mengerjakan mekanismenya."Kamu pasti seorang bodoh. Tidakkah terpikir olehmu untuk memasang tanda peringatan di gerbang gunung, jadi orang-orang akan diperingatkan? Kamu bodoh atau malas. Untuk apa kamu berdiri di sana? Datang dan bantu aku mematikan formasi, sekarang!""Ah, segera!" Pemuda itu merespons dengan tergesa-gesa dan berlari untuk membantu mekanisme tersebut.
Diagram Delapan Trigram TaiChi dengan cepat ditutup rapat."Sial, aku sudah bilang padamu untuk diam! Apa kamu tuli?"Pemuda itu, yang menyaksikan kejadian itu, langsung marah, mengumpat dengan keras saat dia berlari dan menempatkan dirinya di atas Diagram. Dia buru-buru melakukan beberapa gerakan rumit.Tapi begitu Diagram dibuka kembali, Xi Feng tidak ditemukan.Wajah pemuda itu menjadi sangat pucat.Tidak diragukan lagi, Xi Feng telah dipindahkan. oleh formasi!"Ya Tuhan. Dia mungkin tidak akan selamat dari ini."Tidak membuang waktu, pemuda itu segera pergi.Di bawah kaki Xi Feng tidak ada apa-apa selain udara. Secara naluriah, dia mencoba menyalurkan energi aslinya untuk melarikan diri.Mengingat kemampuannya saat ini, dia bisa melintasi jarak jauh di udara, bahkan jika dia melangkah ke dalam kehampaan, selama dia mendapatkan kembali ketenangannya dengan cepat.Tiba-tiba, kekuatan isap yang kuat muncul dari bawah. Xi Feng tertangkap basah dan ditarik ke bawah sebelum dia bisa ber
Setelah mendengar penjelasan Awan Surga, Xi Feng mulai memahami konsepnya: "Jadi, maksudmu adalah itu bahkan dengan teknik kultivasi bawaan, menerobos ke Tahap Bawaan akan menjadi tantangan bagiku?""Itu benar," Awan Surga membenarkan. "Aku sudah menghitungnya. Mencapai Puncak Lapisan Pemurnian Qi Sepuluh adalah batas tertinggi bagi orang biasa. Menerobos ke Tahap Bawaan berarti melampaui batas tubuh manusia. Mengandalkan teknik kultivasi saja membuatnya sangat sulit, kecuali kamu memiliki bakat langka, satu juta talenta."Xi Feng menunjuk pada dirinya sendiri, penuh harap, "Bukankah aku jenius seperti itu?"Kecepatan kultivasinya luar biasa, melampaui banyak keajaiban yang terhormat, jadi a rasa bangga tidak bisa dihindari.Namun, Awan Surga menjawab tanpa basa-basi, "Tuan, dengan menyesal saya harus memberitahu Anda, tetapi Anda bukan tipe jenius seperti itu."Xi Feng tertawa masam.Awan Surga pergi melanjutkan, "Untuk mencapai Tahap Bawaan, Anda memerlukan banyak peluang, pil, dan
Yun Feiyang, tidak memiliki penerus untuk meneruskan warisannya, membangun sebuah makam kuno di dalam pegunungan untuk menampung seni bela diri hidupnya pencapaian bersamanya dalam peristirahatan abadi.Dia juga menyertakan Diagram Analitik Formasi di dalam kotak besi dan mengirimkannya ke dunia. Siapa pun yang bisa membuka mekanisme rumit kotak itu akan menunjukkan penguasaan mendalam dalam seni mekanisme. Lebih jauh lagi, jika seseorang dapat menguraikan Diagram Analitik dan menembus makam, itu akan menjadi bukti keahlian luar biasa mereka dalam pengembangan formasi.Orang seperti itu akan senang menemukan karya hidupnya dan pasti akan mengabdikan dirinya pada karya tersebut. belajar. Dengan demikian, Yun Feiyang secara efektif akan memiliki penerus, memastikan ajarannya tidak sia-sia.Xi Feng merenung, "Jadi prajurit ini, Yun Feiyang, telah dengan sabar menunggu seseorang untuk mengambil tantangan formasi, bersemangat untuk mewariskan warisannya."Meskipun Xi Feng tidak begitu tert